Legenda Futian

Kultivator Serba Bisa Nomor Satu di Dunia Ini



Kultivator Serba Bisa Nomor Satu di Dunia Ini

0"Mereka sangat kuat!" para kultivator itu berseru.     1

Pertempuran antara mereka berdua telah melingkupi area yang luas. Baik itu di dalam maupun di luar Istana Kekaisaran Iblis, banyak kultivator ikut menyaksikan jalannya pertempuran besar yang berlangsung di atas langit itu.     

Di atas medan pertempuran, cahaya warna-warni tampak memenuhi langit dan terlihat sangat menakjubkan. Arus penghancur yang mengalir di bawah Jurang Iblis tersebar oleh gelombang kejut yang dihasilkan.     

Saat ini, para kultivator iblis telah mengetahui siapa sosok yang sedang bertarung di atas sana.     

Salah satunya adalah putri semata wayang dari Donghuang Agung, yaitu Donghuang Diyuan.     

Sementara satu sosok lainnya adalah Ye Futian—sosok mengerikan paling terkenal saat ini di Prefektur Ilahi sekaligus putra kebanggaan dari Dunia Asal, yang telah memimpin Pecahan Ziwei melawan enam Klan Dewa Kuno belum lama ini.     

Dua sosok ini sekarang sedang bertarung di langit di atas Istana Kekaisaran Iblis.     

Anggota dari Istana Kekaisaran Iblis mengetahui bahwa Ye Futian dan Yu Sheng adalah saudara. Ye Futian bersedia datang jauh-jauh ke Dunia Iblis demi Yu Sheng. Di sisi lain, Donghuang Diyuan ditangkap dan dibawa kemari. Siapa sosok yang begitu kuat sehingga mampu membawa Puteri Donghuang ke Dunia Iblis?     

Dia adalah Demon Sage pertama!     

Rumor mengatakan bahwa kultivasi dari Demon Sage pertama sangat dalam dan tak terduga. Dia sudah lama berada dalam kondisi transformasi dan sudah menjadi sosok yang mirip dengan setengah dewa. Dia jarang terlihat di depan umum. Bahkan sulit bagi para kultivator dari Istana Kekaisaran Iblis untuk melihatnya sekilas.     

Namun, selain beberapa sosok tingkat tinggi di Istana Kekaisaran Iblis, kemampuan bertarung Donghuang Diyuan dan Ye Futian juga sudah berada di tingkat Demon Sage. Tidak heran bahwa Blood Raiment, salah satu Pelindung dari Istana Kekaisaran Iblis, juga tidak bisa menghentikan Ye Futian.     

Kalau begitu, siapa yang akan memenangkan pertarungan ini?     

Melihat situasi saat ini, kemampuan mereka tampak seimbang. Para anggota dari Istana Kekaisaran Iblis hanya bisa menghela napas saat menyaksikan pertarungan ini. Kemampuan putra kebanggaan dari Dunia Asal ini memang sama seperti rumor yang beredar Dia ternyata mampu berhadapan secara langsung dengan putri dari Donghuang Agung.     

Setelah Simbol Wan dan pedang pemurnian itu bertabrakan di atas langit, kedua belah pihak tidak lagi melanjutkan serangan masing-masing. Terjadi keheningan untuk beberapa saat.     

Hingga saat ini, keduanya sama-sama gagal untuk meraih keunggulan atas lawan masing-masing.     

Keduanya sama-sama unggul dalam berbagai macam bidang.     

Namun, apakah mereka sudah mencapai batasan masing-masing? Hanya mereka yang mengetahui jawabannya.      

"Kemampuan apalagi yang kau kuasai?" tanya Donghuang Diyuan sambil memandang Ye Futian.     

"Masih banyak, dan sepertinya kau tidak akan sanggup menghadapinya," jawab Ye Futian dengan acuh tak acuh.     

"Sombong sekali," ujar Donghuang Diyuan sambil memandang Ye Futian. "Apakah kau tahu siapa kultivator paling serba bisa di dunia saat ini?"     

'Apakah itu Donghuang Agung?' pikir Ye Futian dalam hati. Namun, dia tidak memberikan jawaban secara langsung. Dia juga pernah mendengar bahwa Donghuang Agung memiliki bakat dalam berbagai macam bidang.     

"Kultivator itu adalah ayahku," ujar Donghuang Diyuan. "Bahkan Yang Mulia Kaisar Iblis tidak bisa menyangkal hal ini. Tidak peduli kemampuan apa pun yang kau gunakan, aku akan bisa menandinginya dengan kemampuan yang serupa."     

Sebelumnya, dia telah membuktikan bahwa dia memiliki tubuh yang tidak bisa dihancurkan, ilmu pedang yang terampil, dan teknik Buddha. Selain itu, dia juga menunjukkan bahwa dia juga salah satu sosok yang paling mahir di dunia ini. Dia bisa dianggap sebagai sosok yang kemampuan bertarungnya telah dikembangkan hingga batas maksimal. Bahkan Ye Futian harus mengakui hal ini.     

Ini adalah pertama kalinya dia berhadapan dengan sosok yang begitu kuat. Wanita ini mampu menandinginya hampir dalam semua bidang.     

Dia tidak menggunakan auranya untuk melancarkan serangan. Ketika mereka pertama kali bertabrakan, aura Phoenix Ilahi yang muncul di dalam benaknya itu membuatnya menyadari bahwa Donghuang Diyuan juga sama kuatnya di bidang ini.     

Donghuang Agung jelas tidak akan membiarkan Donghuang Diyuan memiliki kelemahan yang mencolok. Roh dan jiwa spiritualnya pasti telah ditempa dengan baik.     

"Dia benar-benar sosok yang sombong," para kultivator dari Istana Kekaisaran Iblis berseru. Namun, putri semata wayang dari Donghuang Agung itu adalah sosok yang bakat dan kecantikannya berada di tingkat atas. Sulit bagi siapa pun untuk menjadi tandingannya, jadi dia memang pantas untuk bersikap sombong.     

Ye Futian berasal dari generasi yang sama dengan sang Puteri. Kemampuannya dalam mengimbangi perlawanan Donghuang Diyuan hingga sejauh ini saja sudah merupakan sebuah pencapaian tersendiri.     

Semua orang mengatakan bahwa Ye Futian adalah keturunan dari Kaisar Ye Qing, tetapi sang Kaisar Agung telah lama meninggal dunia. Ye Futian tidak menerima pelatihan apa pun dari sang Kaisar Agung; sebagai gantinya, dia memperoleh semua kemampuannya ini di sepanjang perjalanan kultivasinya.     

'Jadi, Donghuang Diyuan adalah kultivator serba bisa nomor satu di dunia ini?' pikir Ye Futian dalam hati. Donghuang Diyuan seperti mengisyaratkan bahwa Donghuang Agung pernah menjadi kultivator serba bisa nomor satu di dunia ini, yang posisinya kini telah direbut olehnya.     

Ye Futian memandang Donghuang Diyuan. Sebuah aura tak berbentuk mengalir keluar dari tubuhnya. Alunan musik mulai bergema di atas langit, dan gelombang-gelombang musik yang tak berbentuk mulai menyelimuti area yang luas. Seolah-olah senar guqin yang tak terhitung jumlahnya dari Jalur Agung bergetar di antara langit dan bumi pada saat yang bersamaan.     

Terdapat senar guqin yang muncul di berbagai tempat.     

Pada saat yang bersamaan, banyak sosok ilusi yang menakjubkan bermunculan dari tubuh Ye Futian. Mereka benar-benar terlihat sama persis seperti sosoknya dan tampaknya mereka terbentuk dari jiwa spiritualnya. Jiwa spiritualnya kini berubah menjadi bayangan dari Jalur Agung dan muncul di sekitar mereka disertai dengan rentetan gelombang yang tak berbentuk.     

Area ini telah berubah menjadi area musik milik Ye Futian. Bayangan-bayangan Jalur Agung itu berdiri di lokasi yang berbeda-beda di dalam area tersebut.     

Cahaya Buddha bersinar terang dan menyelimuti bayangan-bayangan itu di dalam cahaya suci. Kemudian, rentetan gelombang suara yang mengerikan itu mengguncang area sekitarnya saat Ye Futian merapalkan Sihir Vajra.     

Saat bibirnya bergerak dengan cepat, bayangan-bayangan di sekelilingnya kini berubah menjadi sosok-sosok Buddha, dan mereka juga ikut merapalkan mantra tersebut. Kemudian, Sihir Vajra yang mengerikan dikeluarkan dan langsung dikerahkan menuju Donghuang Diyuan.     

Donghuang Diyuan memandang ke sekelilingnya. Kemudian, dia duduk bersila di tempatnya, dan dengan satu ayunan tangannya, sebuah guqin berwarna merah menyala muncul di hadapannya. Dia meletakkan tangannya yang mungil di atas guqin tersebut, dan saat jari-jarinya yang ramping memetik senar-senar guqin, melodi musik mulai mengalir, dan cahaya kaisar menyebar ke seluruh tempat. Tidak hanya itu saja, sebuah lingkaran cahaya suci tampak menyelimuti sosoknya.     

Ye Futian entah kenapa merasa emosional saat dia mendengar sang Puteri memainkan sebuah lagu yang sudah tidak asing lagi di telinganya itu.      

Dia sedang memainkan Ukiyo, lagu yang diciptakan oleh Donghuang Agung. Semua teknik kultivasi di seluruh penjuru dunia akan takluk di hadapan Ukiyo.     

Di masa lalu, lagu Ukiyo yang didapatkan oleh Ye Futian memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itulah, dia tidak pernah memainkannya lagi. Dia lebih sering memainkan lagu Lost Divine dan Requiem Ilahi.     

Namun, lagu Ukiyo yang sedang dimainkan oleh Donghuang Diyuan ini merupakan versi sempurnanya.     

Cahaya kaisar tampak mengelilingi Donghuang Diyuan saat dia duduk di atas langit, dihiasi dengan jubah merahnya yang berapi-api. Kini dia telah terbawa dalam konsepsi artistik dari lagu tersebut. Di sisi lain, Sihir Vajra tampak mengerikan dan tidak bisa dihancurkan saat menerjang ke arah Donghuang Diyuan.     

Namun, semua teknik di dunia ini akan takluk di hadapan lagu Ukiyo. Lagu tersebut akan menghancurkan semua jenis teknik dan Jalur Agung.     

Benar saja, Sihir Vajra tidak mampu menembus badai musik tersebut.     

Semua bayangan dari Jalur Agung itu kembali ke tubuh Ye Futian. Kemudian, dia juga duduk bersila di tempatnya, dan sebuah guqin muncul di depannya. Dia meletakkan kedua tangannya di atas senar-senar guqin dan mulai memainkan sebuah lagu.     

Kali ini, dia memainkan lagu Lost Divine, yang juga merupakan salah satu dari Melodi Ilahi.     

Saat lagu Lost Divine dimainkan, Jalur Agung mulai mengalir berlawanan arah.     

Badai-badai musik menyelimuti area yang luas saat lagu-lagu mereka dimainkan. Di atas langit, kekuatan Jalur Agung di antara langit dan bumi mengalir dengan agresif. Badai-badai musik yang mengerikan itu berjuang untuk memegang kendali atas area ini. Namun, saat mereka bertabrakan dan bersilangan di udara, tidak ada badai musik yang bisa menekan satu sama lain.     

Permainan musik mereka tidak mampu menembus area Jalur Agung lawan masing-masing.      

Ketika Ye Futian sedang bermain guqin, bilah-bilah pedang yang tajam ikut menyerang bersama dengan melodi tersebut. Semua pedang itu membawa kekuatan yang mampu mengganggu Jalur Agung targetnya saat mereka melesat melintasi ruang hampa. Namun, pedang-pedang itu hancur menjadi debu ketika mereka memasuki area Jalur Agung milik Donghuang Diyuan. Tidak ada Jalur Agung atau serangan yang bisa mendekatinya.     

Apakah masih sangat sulit bagi mereka untuk menentukan siapa yang lebih unggul, bahkan dalam bidang musik? Para kultivator yang berada di sana tampak terkejut. Ini adalah pertarungan antara dua Melodi Ilahi.     

Tepat pada saat ini, tangan Ye Futian bergerak cepat di atas guqin miliknya, dan melodi yang dimainkan pun berubah. Kali ini, tidak ada serangan yang mendominasi. Sebaliknya, para pendengar ditarik ke dalam gambaran yang tidak ada habisnya. Begitu melodi itu terdengar, para kultivator di Istana Kekaisaran Iblis benar-benar merasakan kesedihan yang mendalam.     

Dunia akan ikut bersedih ketika Requiem Ilahi dimainkan.     

Pada saat ini, kedua mata Donghuang Diyuan, yang sedang duduk bersila di tempatnya, tampak sedikit berkedut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.