Legenda Futian

Jadi, Kau Pikir Kau Kuat?



Jadi, Kau Pikir Kau Kuat?

2Bagi Tanah Suci Taichu dan Gunung Celestial Worthy, dua pasukan terkemuka ini telah mengalami kehancuran. Gunung Dewa Matahari dan Klan Dewa juga diserang, sementara Pemimpin Klan Mo tewas di tangan Ye Futian.     0

Sedangkan di Pertempuran Kota Tianyan, Ye Futian juga telah membantai banyak orang di sana.     

Kekuatan dari enam Klan Dewa Kuno di Dunia Asal telah berkurang drastis. Kehadiran Ye Futian memang telah membuat banyak pasukan di Prefektur Ilahi merasa khawatir, dan banyak kultivator tewas terbunuh di tangannya.     

Namun, apakah benar semua ini hanya disebabkan oleh Ye Futian?     

Apakah Ye Futian berpikiran bahwa dia telah melakukan suatu kesalahan?      

Jika orang-orang ini tidak mati, maka Akademi Heavenly Mandate, Pecahan Ziwei, dan dirinya sendiri yang akan dihancurkan.     

"Wang Xiao dari Kota Tianyan, dengan bantuan Senjata Kekaisaran, dia mencoba untuk menghancurkan Pecahan Ziwei, dan banyak orang yang tidak bersalah telah tewas karenanya. Apakah Yang Mulia pernah mengucapkan sepatah kata pun atas nama orang-orang yang tidak bersalah di Pecahan Ziwei?" Ye Futian memandang Donghuang Diyuan. Nada bicaranya sedikit dingin saat dia melanjutkan kata-katanya, "Kota Heavenly Mandate telah dihancurkan berkali-kali, dan hal yang sama terjadi pada Sembilan Dunia Jalur Supremasi yang menghuni Dunia Asal. Berapa banyak orang yang mati bukan karena kesalahan mereka sendiri? Apakah Yang Mulia pernah menghukum tindakan biadab yang dilakukan oleh orang-orang dari Prefektur Ilahi?"     

"Dunia Asal pernah menjadi bagian dari Prefektur Ilahi, tetapi Prefektur Ilahi telah membiarkan Sembilan Dunia Jalu Supremasi dirusak. Mereka tidak mampu menghentikan penyerangan yang dilakukan oleh Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine. Dan aku, sebagai seseorang yang lahir di Dunia Asal, memiliki keterikatan terhadap Dunia Asal yang tidak mungkin kau pahami. Prefektur Ilahi tidak dapat melindungi Dunia Asal, jadi aku hanya bisa melakukan semua yang bisa aku lakukan. Jika pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi bermaksud untuk membuat kekacauan di Dunia Asal, aku pasti akan menghancurkan mereka." Ye Futian melanjutkan, "Bertahun-tahun yang lalu, Puteri bersikap sangat baik dengan meminjamkanku sebuah benda ilahi untuk menyelamatkan hidupku. Namun, itu adalah imbalan atas apa yang telah kulakukan dalam pertempuran melawan Istana Kegelapan dan Dunia Empty Divine. Padahal sebenarnya, aku tidak berhutang apapun kepadamu."     

"Ayahku, karena kepentingan di masa lalu, memilih untuk menyelamatkanmu karena sang guru telah membelamu. Namun, itu bukan berarti kau diberi kebebasan untuk menimbulkan kekacauan sesuka hatimu." Donghuang Diyuan sepertinya tidak mendengar semua yang diucapkan oleh Ye Futian dan terus mengutarakan pendapatnya: "Kau sekarang bertanggung jawab atas Pecahan Ziwei, dilindungi oleh aura Ziwei Agung sehingga kultivator lain tidak dapat menyerang Pecahan Ziwei. Kau harus memikirkan urusanmu sendiri dan berkultivasi dalam batasanmu sendiri."     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Apakah Donghuang Diyuan sedang menasihatinya?     

"Aku memanggilmu sebagai 'Puteri' karena sejarah yang kita miliki. Dunia Asal tidak lagi berada di bawah kekuasaan Prefektur Ilahi, dan aku bukanlah bawahanmu. Apa yang telah kulakukan tidak berhak untuk kau komentari," jawab Ye Futian dengan acuh tak acuh. Dia berusaha memberinya jalan keluar, tetapi Donghuang Diyuan sepertinya tidak menyadari petunjuk itu sama sekali.     

Wanita ini sangat sombong, angkuh, dan egois, bersikap seolah-olah Ye Futian masih berada di bawah komandonya.     

Donghuang Diyuan menatap Ye Futian ketika dia mendengar jawaban kurang ajar yang disampaikan oleh Ye Futian. Keagungan yang menakjubkan terpancar dari sepasang mata yang sangat indah itu, membuat siapa pun yang melihatnya tanpa sadar tunduk padanya. Dia adalah satu-satunya puteri di seluruh penjuru Prefektur Ilahi, dan aura yang kuat tentu saja muncul darinya. Ye Futian pernah melihatnya ketika dia masih muda. Bahkan jika dia dikelilingi oleh semua jenderal suci dari Prefektur Ilahi, dia tetap akan menjadi pusat perhatian.     

Ini adalah pertama kalinya Ye Futian berada dalam jarak yang begitu dekat dengannya dan bisa merasakan kebenaran dari rumor tersebut, yang kini semakin terasa nyata. Itu adalah sebuah kekuatan yang mampu membuat semua orang bertekuk lutut di hadapannya.     

Namun, Ye Futian bukanlah seseorang yang belum pernah melihat sebagian besar isi dari dunia ini. Dia juga cukup sering berinteraksi dengan banyak Kaisar Agung. Terlebih lagi, dia sekarang adalah Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei—penguasa dari Pecahan Ziwei. Dia telah membunuh banyak kultivator tingkat tinggi dengan tangannya sendiri, jadi bagaimana mungkin dia bisa terbuai dengan mudah oleh Donghuang Diyuan?     

Dia menatap mata Donghuang Diyuan. Sepasang mata yang dalam itu tampak seterang bintang-bintang. Saat ini, dia dan Donghuang Diyuan saling menatap satu sama lain. Terdapat tekanan yang tak terlihat muncul dari sosok Ye Futian. Kekuatannya jelas tidak lebih lemah dari Donghuang Diyuan.     

Kedua pasang mata itu saling menantang. Tiba-tiba, Ye Futian mendengar suara pekikan burung phoenix yang sangat menyilaukan dan merasakannya langsung menerobos masuk ke dalam matanya. Burung phoenix itu bermandikan kobaran api ilahi yang sangat menakjubkan dan mampu membakar aura serta jiwa spiritual seseorang.     

Pada saat yang bersamaan, jubah phoenix yang dikenakan oleh Donghuang Diyuan kini tampak terbakar, yang kemudian berubah menjadi bulu-bulu berwarna emas. Sebuah arus api yang mengerikan mengalir keluar, dan segala sesuatunya seperti akan dihancurkan menjadi debu dan asap.     

Pada saat ini, Ye Futian bisa merasakan ancaman yang kuat. Sebuah patung Buddha muncul di dalam benaknya, melindungi auranya dari kehancuran.     

*Whoosh* Arus api yang tak tertandingi itu menerjang mendekat, dan itu adalah burung phoenix yang bermandikan dalam kobaran api ilahi. Sosok itu tidak tampak seperti seekor phoenix biasa karena setiap bulu di sayapnya adalah bulu ilahi, terbakar dengan api ilahi berwarna emas. Kedua matanya bahkan tampak sangat mengintimidasi, seolah-olah dia adalah raja di antara semua burung phoenix, sangat bermartabat dan tidak dapat disentuh.     

Bersamaan dengan suara pekikan yang terus-menerus terdengar itu, sepasang cakar phoenix yang mengerikan tiba-tiba diayunkan ke bawah dan menghantam patung Buddha tersebut. Patung Buddha itu pun runtuh dan hancur di bawah serangan tiba-tiba dari kobaran api ilahi sang phoenix dan kekuatan yang mengerikan di dalamnya. Pikiran Ye Futian dilukai oleh serangan yang kuat dan begitu tiba-tiba tersebut.     

*Brak* Ye Futian terhempas ke belakang dan menabrak sebuah tablet batu. Saat ini, terdapat pancaran cahaya emas yang menyilaukan di antara mata Ye Futian dan Donghuang Diyuan.     

"Apakah kau pikir kau kuat?" Bahkan kedua mata Donghuang Diyuan telah mengeluarkan kobaran api ilahi yang menakjubkan. Sekujur tubuhnya kini diselimuti oleh kekuatan ilahi. Pada saat ini, dia tampak begitu mempesona—penampilannya terlihat seperti seorang permaisuri yang tangguh dengan kekuatan ilahi yang tak tertandingi, jauh lebih sombong dan angkuh dari sebelumnya.     

Tatapan mata Ye Futian menajam saat dia memandang sosok itu. Pada saat ini, tampaknya dia telah menyadari sesuatu.     

Wanita yang berdiri di hadapannya ini bukanlah sosok lemah dengan wajah cantik. Jika dia diremehkan hanya karena penampilannya, maka mereka akan mengalami apa yang baru saja dia hadapi.     

Putri dari Donghuang Agung ini adalah satu-satunya puteri di Prefektur Ilahi, dimana dia telah mendapatkan warisan dari Donghuang Agung. Tidak ada yang bisa menebak sejauh mana kekuatan Donghuang Diyuan saat ini.     

Donghuang Agung pasti telah menggunakan semua sumber daya yang dia miliki untuk melatih putrinya itu.     

Orang-orang seperti Wang Xiao, karena bakat mereka yang tak tertandingi, seperti dalam menempa senjata, memiliki hak untuk merebut hati Donghuang Diyuan. Namun tetap saja, ini tidak lebih dari sebuah angan-angan. Mereka tampaknya hanya memfokuskan diri pada identitasnya sebagai Donghuang Diyuan, tetapi tidak pernah mempertimbangkan sekuat apakah dia sebenarnya.     

Mungkin hal itu dikarenakan identitas Donghuang Diyuan sebagai perempuan, atau mungkin dia belum pernah menunjukkan kekuatan sejatinya di dunia luar.      

"Tribulation Plane tingkat kedua!" Ye Futian tampak sedikit terkejut saat menyadari kekuatan yang dimiliki oleh Donghuang Diyuan. Dia ternyata sangat kuat, lalu siapa anggota dari Dunia Iblis yang mampu menangkapnya?     

Saat ini, Yu Sheng mengambil satu langkah menuju Donghuang Diyuan, dan kekuatan iblis yang mengerikan langsung terpancar dari tubuhnya.     

"Yu Sheng!" Ye Futian berseru kepadanya. Yu Sheng langsung menghentikan langkahnya dan memandang Ye Futian, yang berada di belakangnya.     

Pada saat ini, cahaya suci tampak mengitari tubuh Ye Futian saat suara gemuruh dari Jalur Agung terdengar dari dalam sosoknya. Untuk beberapa saat, seberkas cahaya suci yang menakjubkan terpancar darinya.     

Saat ini, Ye Futian dikelilingi oleh keinginan bertarung yang kuat.      

Sebelumnya, dia telah membantai kultivator yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua. Ketika dia menerobos masuk ke dalam Istana Kekaisaran Iblis, dia juga telah mengalahkan beberapa kultivator di tingkat ini. Baru setelah kemunculan Earth Demon Sage dia benar-benar merasakan tekanan pada dirinya.     

Sekarang, dia bisa merasakan sebuah tekanan yang kuat dari Donghuang Diyuan.     

Bakat seperti apakah yang dimiliki oleh puteri dari Prefektur Ilahi ini? Ye Futian sangat penasaran akan hal tersebut.     

Dan dia tidak sendirian. Pada saat ini, Kaisar Iblis sedang berdiri di atas Istana Dewa Iblis saat dia memandang ke lokasi kejadian. Pertarungan antara dua sosok ini jelas sangat menarik baginya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.