Legenda Futian

Lawan yang Patut Dihormati



Lawan yang Patut Dihormati

3Ye Futian dan Yu Sheng telah mengalami penderitaan di atas Panggung Pembasmi Iblis selama satu bulan penuh.     
2

Di atas Panggung Pembasmi Iblis, keduanya tampak kelelahan dan pakaian mereka menjadi compang-camping. Penampilan Ye Futian kini menyerupai Yu Sheng—rambutnya terlihat berantakan, wajahnya memucat, dan tubuhnya dipenuhi oleh luka.     

Meskipun Ye Futian memiliki kecepatan pemulihan yang menakjubkan, namun kekuatan dari Juang Iblis terus-menerus menyerangnya, sehingga membuatnya tidak memiliki kesempatan untuk memulihkan diri sepenuhnya. Hari demi hari berlalu, baik tubuh maupun jiwa spiritualnya menjadi semakin lelah. Alasan mereka masih bisa bertahan hingga detik ini adalah karena dia dan Yu Sheng adalah dua sosok mengerikan dengan kemampuan yang mencengangkan. Jika orang lain yang menggantikan keduanya, kemungkinan besar mereka sudah tewas terbunuh di atas panggung ini.     

Tidak ada seorang pun yang pernah pergi meninggalkan Panggung Pembasmi Iblis dengan selamat.     

Ketika mereka sedang disiksa di atas panggung tersebut, sebuah peristiwa yang mengejutkan telah terjadi di Istana Kekaisaran Iblis dan membuat semua anggota dari Istana Kekaisaran Iblis menjadi sangat antusias.     

Ketika pasukan dari Dunia Iblis berperang melawan pasukan dari Prefektur Ilahi, salah satu Demon Sage berhasil menangkap Donghuan Diyuan, sang puteri dari Prefektur Ilahi sekaligus putri semata wayang dari Donghuang Agung.     

Terlebih lagi, dia membawanya ke Dunia Iblis.     

Semua orang di Istana Kekaisaran Iblis sangat tertarik akan insiden ini.     

Pada saat ini, sosok Donghuang Diyuan muncul di depan Istana Dewa Iblis. Di belakangnya, berdiri beberapa kultivator lain yang semuanya adalah kultivator iblis tingkat tinggi. Di antara mereka, masing-masing ada seorang Demon Sage, Pelindung Agung, dan Jenderal Iblis, yang juga merupakan sosok-sosok terkemuka di Dunia Iblis.     

Dapat terlihat dengan jelas betapa pentingnya sosok Donghuang Diyuan di mata Dunia Iblis. Menangkapnya jelas bukan tugas yang mudah.     

Gerbang menuju Istana Dewa Iblis terbuka, dan sebuah suara bergema dari bagian dalam, "Masuklah."     

Donghuang Diyuan memandang ke bagian dalam istana tersebut. Tatapan matanya terlihat sangat tenang, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kepanikan atas penangkapannya. Donghuang Diyuan melangkah ke depan. Gaun merahnya berkibar tertiup angin dengan memancarkan keanggunan yang tiada tara.     

Beberapa kultivator itu tidak mengikutinya dan memilih untuk menunggu di bagian luar.     

Donghuang Diyuan akhirnya memasuki Istana Dewa Iblis. Tatapan matanya kini beralih pada Tetua yang duduk di atas kursi singgasana. Dia membungkuk hormat dan berkata, "Salam hormat, Kaisar Iblis. Perkenalkan, nama saya Donghuang Diyuan."     

"Kau memang putri dari Donghuang. Kau benar-benar tidak menunjukkan rasa takut setelah menemuiku secara langsung," Kaisar Iblis berkomentar sambil menatap Donghuang Diyuan. Namun, dia tidak mengeluarkan tekanan apa pun. Sebagai Kaisar Iblis yang bermartabat, tentu saja dia tidak perlu menindas putri dari Donghuang Agung.     

"Apakah kau tidak takut padaku?" dia bertanya.     

Donghuang Diyuan menjawab, "Saya telah mendengar Ayah berulang kali membicarakan tentang Yang Mulia. Yang Mulia adalah sosok yang tak tertandingi. Ayah pernah berkata bahwa di antara semua Kaisar Agung di dunia ini, anda adalah sosok paling dia hormati. Karena itulah, saya selalu menghormati Yang Mulia, alih-alih merasa takut pada anda."     

Lelaki tua itu mendengus dan berkata, "Aku tidak menyangka bahwa putri dari Donghuang akan memujiku seperti ini. Namun, apakah kau berpikir bahwa aku akan membebaskanmu dengan pujian manis ini?"     

Donghuang Diyuan berkata, "Meskipun saya hanya seorang kultivator muda, saya adalah puteri dari Prefektur Ilahi. Saya tidak akan memanfaatkan kebohongan. Ayah memang telah memberitahu saya tentang anda sebelumnya. Leluhur Manusia telah menjadi Kaisar Agung yang baik hati sejak zaman kuno. Sang Buddha adalah Kaisar Agung yang penyayang serta memiliki belas kasih terhadap semua makhluk hidup. Ayah tidak menyukai Evil Emperor karena dia sangat temperamental. Ayah juga memandang rendah pemimpin dari Istana Kegelapan. Adapun Yang Mulia, anda selalu bersikap tegas dalam menentukan apa yang anda suka dan apa yang tidak anda suka, dan anda tetap berpegang teguh pada keyakinan anda. Ayah sangat menghormati anda."     

"Aku selalu bersikap tegas dalam menentukan apa yang kusuka dan apa yang tidak kusuka, dan aku selalu berpegang teguh pada keyakinanku?" Kaisar Iblis tertawa terbahak-bahak saat dia mengulangi kata-kata Donghuang Diyuan. "Pendapat Donghuang tentang diriku cukup menarik. Ketika pasukan dari Dunia Iblis menyerang Prefektur Ilahi, para iblis akan turun ke duniamu, dan bencana dari Jurang Iblis akan menyebar ke seluruh tempat. Aku jadi bertanya-tanya: apakah Donghuang tetap akan menghormatiku?"     

Donghuang Diyuan menjawab, "Ayah mengatakan bahwa kalian berdua memiliki keyakinan yang ingin kalian lindungi. Tidak ada pihak yang benar maupun salah; yang ada hanyalah keberhasilan atau kegagalan."     

Tatapan mata lelaki tua itu terpaku pada Donghuang Diyuan, seolah-olah dia ingin membaca pikirannya. Dia pun tersenyum dan melanjutkan kata-katanya, "Kalau begitu, kenapa Donghuang tidak menunjukkan diri ketika pasukanku menangkapmu?"     

Menurut kesepakatan yang mereka buat, para Kaisar Agung tidak akan terlibat dalam perang antara kedua pasukan. Namun, sosok yang ditangkap oleh Demon Sage adalah Donghuang Diyuan. Bagaimanapun juga, dia adalah putri semata wayang dari Donghuang Agung.     

Jika Donghuang Agung turun tangan dalam insiden ini, maka mustahil bagi Demon Sage itu membawa Donghuang Diyuan ke Istana Dewa Iblis.     

Donghuang Diyuan berkata, "Yang Mulia, saya sudah lama mengagumi anda. Tidak ada salahnya bagi saya untuk datang kemari dan mengunjungi anda. Selain itu, Ayah tahu bahwa anda tidak akan menyakiti saya."     

Kaisar Iblis mengejek, "Rupanya kau cukup percaya diri. Sebelum kau datang kemari, ada sosok lain dengan penilaian yang sama tentangku. Saat ini, dia sedang berada di Panggung Pembasmi Iblis, yang berada tepat di bawah Jurang Iblis."     

"Siapa dia?" tanya Donghuang Diyuan.     

"Akan kutunjukkan padamu," ujar lelaki tua itu sambil berdiri dari tempatnya. Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, keduanya langsung menghilang dari Istana Dewa Iblis dan muncul di langit di atas Panggung Pembasmi Iblis. Jauh di bagian depan, kekuatan penghancur dari Jurang Iblis terus mengalir tanpa henti. Yu Sheng dan Ye Futian masih dirantai di atas Panggung Pembasmi Iblis. Mereka tampak kelelahan, namun mereka masih berusaha keras untuk memulihkan diri.     

"Apakau kau mengenal mereka berdua?" Kaisar Iblis bertanya pada Donghuang Diyuan.     

"Ya, saya mengenal mereka," jawab Donghuang Diyuan.     

"Apakah mereka memiliki koneksi denganmu?" Kaisar Iblis terus bertanya.     

"Ya, namun semua itu adalah masa lalu. Ayah sudah melupakannya," ujar Donghuang Diyuan.     

"Apakah Donghuang tidak merasa bersalah?" Kaisar Iblis bertanya sambil memandang Donghuang Diyuan. Tiba-tiba dia menjadi penasaran akan hal ini.     

"Pemenang akan mendapatkan segalanya. Ketika kami berada di Dunia Asal terakhir kali, Ayah telah berjanji untuk tidak berurusan dengannya demi kepentingan di masa lalu," jawab Donghuang Diyuan. Ekspresinya masih terlihat tenang, tidak mengungkapkan emosi apa pun.     

"Apakah itu berarti dia adalah keturunan dari Kaisar Ye Qing?" tanya Kaisar Iblis sambil menatap mata Donghuang Diyuan.     

"Yang Mulia, anda sudah mengetahui jawabannya. Kenapa anda repot-repot menanyakannya pada saya?" jawab Donghuang Diyuan.     

Kaisar Iblis tersenyum, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian.     

Namun, dia masih memiliki keraguan di dalam hatinya.     

Ketika Donghuang Agung membunuh Kaisar Ye Qing kala itu, dia bertindak sangat hati-hati. Banyak orang dan monster iblis menjadi korban. Badai itu masih segar dalam ingatan para anggota dari berbagai dunia utama. Bagaimana mungkin Kaisar Ye Qing meninggalkan seorang anak? Apakah saudaranya yang membawa pergi anak itu?     

Kalau begitu, dimana saudaranya berada sekarang?     

"Aku menempatkan mereka di Panggung Pembasmi Iblis untuk menahan Bencana Samsara. Saat ini, mereka tampaknya sudah berada di batas kekuatan masing-masing. Namun, masih ada sekitar 20 hari lagi. Karena Donghuang sangat berbelas kasih kepada mereka dan tidak dapat memaksakan diri untuk membunuh mereka, bukankah aku sebaiknya menyelesaikan ancaman di masa depan ini untuk Donghuang?" tanya Kaisar Iblis.     

"Saya tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan anda, Yang Mulia," jawab Donghuang Diyuan.     

"Lagipula, aku tidak benar-benar ingin membunuhnya. Jika mereka berdua menjadi Kaisar Agung di masa depan, mereka pasti akan pergi ke Istana Kekaisaran Donghuang untuk menemui ayahmu dan menuntaskan dendam mereka. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi nantinya."     

"Yang Mulia, apakah anda berpikir bahwa Ayah akan memedulikan dua kultivator muda ini?" Donghuang Diyuan menimpali sambil memandang ke arah Kaisar Iblis.     

Kaisar Iblis menyeringai saat mendengar kata-katanya. Dia pun mengakui. "Bahkan aku juga mengagumi kemampuan yang dimiliki oleh Donghuang. Aku jadi bertanya-tanya apakah kemampuannya telah berkembang setelah menjalani latihan selama lebih dari 400 tahun."     

Setelah mengatakan hal ini, dia menoleh ke arah Donghuang Diyuan dan menantangnya, "Jika aku menyerangmu, Donghuang kemungkinan besar akan datang ke Istana Kekaisaran Iblis untuk bertemu denganku secara pribadi, bukan?"     

Kaisar Iblis sangat yakin akan hal ini.     

Donghuang Agung adalah sosok yang sangat percaya diri. Dia bahkan tidak mengambil tindakan apa pun setelah putrinya ditangkap oleh pasukan musuh. Apakah dia begitu yakin bahwa Kaisar Iblis tidak akan menyakiti Donghuang Diyuan?     

Namun tentu saja, Kaisar Iblis menyadari bahwa, jika dia benar-benar menyerang Donghuang Diyuan, maka Donghuang Agung pasti akan langsung pergi ke Istana Kekaisaran Iblis dari Prefektur Ilahi.     

Melihat Donghuang Diyuan tidak menanggapi pertanyaannya, Kaisar Iblis pun memberi perintah, "Kau akan tetap tinggal di sini dan melihat apakah mereka berdua akan binasa di bawah semua bencana itu."     

Setelah dia memberi perintah, sosoknya langsung menghilang dan meninggalkan Donghuang Diyuan sendirian di sana.     

Kaisar Iblis menghilang dari atas langit dan kembali ke kursi singgasananya di dalam Istana Dewa Iblis. Dia menatap ke kejauhan. Tatapan matanya terlihat mengerikan saat dia tenggelam dalam pikirannya.     

Di masa lalu, dua Kaisar Agung di Prefektur Ilahi itu saling bermusuhan, dan pada akhirnya, Donghuang Agung membunuh Kaisar Ye Qing dan bawahannya. Banyak orang, termasuk kultivator-kultivator tingkat tinggi, meninggal dunia secara tragis. Kekuatan dari Prefektur Ilahi melemah secara signifikan setelah kematian Kaisar Ye Qing.     

Kemudian, Donghuang Agung memusnahkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Kaisar Ye Qing. Tidak ada seorang pun di Prefektur Divine yang berani menyebutkan nama Kaisar Ye Qing. Seolah-olah dia tidak pernah ada di dunia ini.     

Peristiwa yang mengejutkan ini disaksikan oleh semua orang, termasuk beberapa Kaisar Agung dari dunia utama lainnya.     

Setelah Kaisar Ye Qing meninggal dunia, pasukan-pasukan itu mencapai sebuah kesepakatan, dan kedamaian dapat dipulihkan kembali.     

Meski begitu, Kaisar Iblis masih memiliki kecurigaan dalam hatinya.     

Bagaimanapun juga, Donghuang bukanlah sosok biasa. Donghuang Diyuan mengatakan bahwa ayahnya sangat menghormatinya. Jika benar demikian, maka di antara semua Kaisar Agung yang tersisa, maka sosok yang paling dihormati oleh Kaisar Iblis sebenarnya juga Donghuang. Donghuang adalah sosok yang tak terduga!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.