Legenda Futian

Laut Tanpa Warna



Laut Tanpa Warna

2Mereka berdua terpisah oleh jarak yang sangat jauh, tetapi jiwa spiritual Saint Zhenchan telah terpaku pada Ye Futian. Namun, ketika dia mencoba menekan Ye Futian dengan kekuatan Jalur Agung, Ye Futian langsung menghilang dari tempatnya.      0

Pergerakannya terlalu cepat. Buddha's Celerity memungkinkan penggunanya untuk berpindah tempat dalam sekejap. Meskipun tingkat kultivasi Saint Zhenchan lebih tinggi dari Ye Futian, namun dia tetap tidak bisa membelenggu Ye Futian dengan kekuatan Jalur Agung miliknya.     

"Aku bahkan tidak bisa menahan pergerakannya."     

Saint Zhenchan pun bergerak dengan kecepatan maksimal. Namun, setiap kali dia berhasil memperpendek jarak di antara mereka, Ye Futian akan kembali menghilang sehingga dia tidak bisa menghentikan langkahnya.     

Dia juga seorang kultivator Buddha. Ye Futian memang telah mengkultivasi Buddha's Celerity, namun kenapa dia bisa menjadi sekuat ini?     

Kecepatannya bahkan tidak mampu memperpendek jarak di antara mereka.     

Keduanya terus mengejar satu sama lain, namun tidak ada satu pun kultivator di Six Desires Heaven yang menyadari bahwa dua sosok yang sangat kuat itu terus menerus bergerak di udara.     

Saat ini, ekspresi Ye Futian tampak acuh tak acuh sembari dia bergerak selangkah demi selangkah di udara, dimana pergerakannya ini benar-benar tidak bisa ditebak. Meskipun Saint Zhenchan telah mengetahui keberadaannya, namun dia sepertinya tidak terlihat panik.     

Setelah selamat dari Ujian Para Dewa sebelumnya, semua orang di Six Desires mengira bahwa dia sudah mati di bawah bencana ilahi itu dan roh serta jiwanya telah tercerai-berai ke dalam ketiadaan. Faktanya, Ujian Para Dewa yang mengerikan itu memang menimbulkan trauma yang luar biasa baginya, bahkan hampir merenggut nyawanya. Ketika tubuhnya ditembus oleh kekuatan itu, dia berpindah tempat menggunakan Buddha's Celerity dan muncul kembali di sebuah gurun yang ada di Six Desires Heaven. Dia pingsan untuk waktu yang lama sebelum dia memulihkan diri secara perlahan-lahan.     

Itu memang masa-masa yang sangat genting. Dia tidak menyangka bahwa serangan terakhir dari Ujian Para Dewa akan begitu mengerikan. Apabila dia mengetahuinya lebih awal, dia tidak akan secepat ini dalam menghadapi Ujian Para Dewa. Jika dia tidak memiliki kemampuan super seperti Buddha's Celerity, dia tidak akan bisa menghindari serangan tersebut. Itu akan menjadi sebuah bencana jika dia terkena dampak dari Ujian Para Dewa dan pingsan di tempatnya berada kala itu.     

Meskipun dia telah berulang kali menghadapinya, namun dia masih terlalu meremehkan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Namun, setelah dibaptis oleh kekuatan ilahi tersebut, kini transformasinya telah sempurna.     

Karena hal inilah Ye Futian memutuskan untuk tidak pergi meninggalkan Six Desires Heaven.     

Jika dia berkenan, Ye Futian pasti dia sudah pergi dari sini dan Saint Zhenchan tidak akan bisa bertemu dengannya.     

Cahaya Buddha yang dipancarkan dari tubuh Saint Zhenchan, yang mengejar Ye Futian, sangatlah mengerikan. Dengan satu perintah di dalam pikirannya, kekuatan ilahi dari Jalur Agung mengalir turun dan meledak di tempat Ye Futian berada, namun sosok Ye Futian sudah menghilang dari tempatnya. Saint Zhenchan tidak tahu dimana Ye Futian akan muncul kembali.     

Dia telah berulang kali mencoba untuk menyerang, tetapi semua serangannya itu tidak membuahkan hasil. Buddha's Celerity tidak membutuhkan waktu saat digunakan. Sebaliknya, Saint Zhenchan membutuhkan waktu untuk mempersiapkan serangan-serangannya. Meskipun tidak banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan kekuatan Jalur Agung, namun jangka waktu yang singkat itu masih belum sebanding dengan kecepatan dari Buddha's Celerity.     

Sehingga sudah jelas, situasi ini membuat Saint Zhenchan sangat marah, namun dia tidak bisa melakukan apa-apa selain melanjutkan pengejarannya.     

Keduanya melesat melewati berbagai macam kota dan pegunungan, serta setiap lapisan dunia, mulai dari Six Desires Heaven hingga Yemo Heaven, lalu berpindah ke Liberty Heaven.     

Namun Saint Zhenchan tetap tidak bisa menangkapnya.     

Meski begitu, dia tidak menyerah dan terus memusatkan perhatiannya pada Ye Futian. Seolah-olah dia telah bersumpah bahwa dia tidak akan menyerah hingga dia mampu membunuh Ye Futian. Dia akan membunuh Ye Futian, meskipun dia harus mengejarnya hingga keluar dari wilayah Western Heaven.     

Ye Futian merasa kagum saat melihat bahwa sosok di tingkat Saint Zhenchan, ternyata bisa begitu keras kepala ketika dia sudah bertekad. Orang lain pasti sudah kehilangan kesabaran dan memilih untuk menyerah, namun dia masih bersikeras untuk mengejarnya.     

Namun Ye Futian juga tidak keberatan akan hal ini dan terus bergerak ke depan.     

Setelah berhasil selamat dari Ujian Para Dewa, Ye Futian tidak tahu dimana tingkat kultivasinya saat ini. Dia yakin bahwa dia telah menerobos ke Renhuang Plane tingkat kesembilan, namun dia juga telah selamat dari Ujian Para Dewa.     

Jadi, apakah dia sekarang berada di Renhuang Plane tingkat kesembilan ataukah seorang kultivator yang telah melewati Ujian Para Dewa tahap pertama?     

Secara umum, mengingat dia baru saja menerobos ke Renhuang Plane tingkat kesembilan, maka seharusnya dia sudah menjadi seorang Renhuang tingkat kesembilan. Namun, karena dia sudah menghadapi Ujian Para Dewa di tingkat Plane ini, maka kemampuan bertarungnya seharusnya sudah melebihi Renhuang tingkat kesembilan pada umumnya.     

Meskipun dia baru saja menembus ke tingkat kesembilan, Ye Futian yakin bahwa dia sudah menjadi sosok yang tak terkalahkan di Renhuang Plane. Dia yakin bahwa dia bisa mengalahkan para jenius terbaik di seluruh penjuru dunia, termasuk seseorang seperti Grandmaster Bitter Zen. Karena bagaimanapun juga, dia telah selamat dari Ujian Para Dewa saat berada di Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

Kecuali dia menghadapi sosok yang seaneh dirinya.     

Namun, mungkin tidak ada sosok lain seperti dirinya di dunia ini?     

Tentu saja, mungkin dia belum melihat rahasia yang tersimpan di dunia ini. Namun setidaknya, untuk saat ini, dia belum pernah mendengar ada sosok sepertinya di dunia ini.     

Keduanya terus melakukan pengejaran melalui udara tanpa ada niat untuk berhenti. Rambut abu-abu Ye Futian berkibar tertiup angin. Mereka melewati lautan awan dan memasuki dunia lain. Hal ini membuat Saint Zhenchan menunjukkan ekspresi khawatir di wajahnya.     

Ye Futian terus melarikan diri darinya dan kini telah mencapai Colorless Heaven.     

"Sampai kapan kau mau kabur dariku?" Tiba-tiba sebuah suara bergema di udara dan memasuki telinga Ye Futian. Suara biasa tidak mungkin bisa mencapai tempat Ye Futian berada, karena saat ini, keduanya sedang bergerak dalam kecepatan yang melebihi kecepatan suara.     

Namun, Saint Zhenchan menggunakan jiwa spiritual miliknya untuk mengirimkan suaranya ke telinga Ye Futian.     

"Saint Zhenchan, kau terluka parah olehku bertahun-tahun yang lalu, dan sekarang kau bahkan tidak bisa mengejarku; kau tidak dapat melakukan apa pun kepadaku. Dalam beberapa tahun, menurutmu bagaimana semua ini akan berakhir?" Ye Futian menanggapi, yang hanya membuat ekspresi Saint Zhenchan terlihat semakin dingin. Dia pun berkata, "Apakah kau pikir kau bisa melarikan diri dariku?"     

Tingkat Plane-nya memang jauh lebih tinggi dari Ye Futian. Meskipun Ye Futian mengandalkan Buddha's Celerity untuk mempertahankan kecepatan yang sama dengannya, Ye Futian pasti akan mengalami kesalahan setelah melakukan pengejaran dalam jangka waktu yang begitu lama. Dia tidak berpikir bahwa kemampuan Ye Futian untuk menangani hal-hal yang tidak diinginkan akan lebih baik darinya. Jika Ye Futian membuat kesalahan kecil, maka dia akan mati dengan cara yang mengerikan tanpa ada tempat untuk mengubur jasadnya.     

Kali ini, dia tidak akan membiarkan Ye Futian lolos dari cengkeramannya.     

Keduanya terus melesat melintasi Colorless Heaven. Di dunia ini, hanya ada beberapa kultivator yang tampak bepergian di dalamnya. Tampaknya kultivator yang menghuni dunia ini sangatlah sedikit.     

Colorless Heaven memiliki status yang istimewa di Western Heaven; tempat ini merupakan salah satu dari beberapa dunia tertinggi di Western Heaven. Western Heaven adalah tempat sang Buddha berkultivasi dan dianggap sebagai sebuah tempat suci. Sedangkan Colorless Heaven adalah tempat kultivasi yang digunakan oleh para Buddha tingkat tinggi setiap kali mereka hendak membuktikan Jalur Agung masing-masing. Para kultivator Buddha yang kultivasinya tidak setara dengan mereka tidak akan bisa mencapai Colorless Heaven.     

Oleh sebab itulah, tidak banyak orang yang mampu berkultivasi di Colorless Heaven.     

Tapi hal ini sama sekali tidak menghalangi dua kultivator kuat yang terlibat dalam pengejaran itu. Ye Futian bergerak di bagian depan, sementara Saint Zhenchan mengejar dari belakang. Dia tidak berani bersantai sedikit pun. Begitu jiwa spiritual miliknya terlepas dari Ye Futian, mungkin ada kemungkinan dia akan kehilangan jejak Ye Futian.     

Pengejaran ini seolah-olah tidak akan pernah berakhir.     

Saat ini, Saint Zhenchan tampak mengerutkan kening. Colorless Heaven memiliki status yang istimewa di Western Heaven. Di sini, ada beberapa Buddha tingkat tinggi yang sedang bertapa. Jika mereka merasa terganggu, maka hal itu berpotensi akan menimbulkan masalah. Dia tidak menyangka bahwa Ye Futian akan melarikan diri ke tempat ini.     

Pada saat ini, keduanya muncul di atas sebuah wilayah pesisir yang luas dan disinari oleh Cahaya Buddha di atasnya. Melihat cahaya ini berkilauan di atas laut, hal tersebut membuat pantai ini terlihat tidak biasa.     

Saint Zhenchan bisa merasakan dengan jelas aura misterius yang ada di tempat ini, dan aura itu terasa sangat sakral. Ekspresinya sedikit berubah saat dia menebak-nebak dimana tempatnya berada saat ini.     

Ternyata Ye Futian membawanya ke salah satu tempat suci dalam ajaran Buddha—Laut Tanpa Warna.     

"Kau ingin menjemput ajalmu sendiri rupanya..." Saint Zhenchan memandang ke kejauhan. Ye Futian juga berada di wilayah Laut Tanpa Warna, dan sepertinya dia tidak menyadari tempat apakah ini.     

Apakah Ye Futian sama sekali tidak tahu tempat apakah ini?     

Ketika dia berada di Gunung Roh, dia menghabiskan hari-harinya di perpustakaan, membaca dan mempelajari gulungan Buddha dan buku-buku kuno untuk memahami segala sesuatu tentang ajaran Buddha. Bagaimana mungkin dia tidak tahu tempat apakah Laut Tanpa Warna itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.