Legenda Futian

Tidur Panjang



Tidur Panjang

1Setelah pertempuran di Six Desires Heaven berakhir, hampir semua sosok terkemuka di Kuil Zhenchan telah tewas terbunuh atau terluka. Untuk saat ini, tidak ada seorang pun yang berniat untuk mengejar Ye Futian.      2

Sebelumnya, Kuil Zhenchan ingin menangkap Ye Futian karena ingin merebut jasad suci Kaisar Agung Shenjia dan benda-benda ilahi yang dimiliki oleh Ye Futian.     

Namun, setelah pertarungan itu berakhir, semua orang bisa menyaksikan betapa kuatnya tekad Ye Futian. Jasad suci itu menghancurkan dirinya sendiri dan meledak, membentuk sebuah dunia penghancur Jalur Agung yang tak terbatas. Jasad suci tersebut kini telah tiada.     

Selain itu, tidak ada gunanya bagi mereka untuk terus mengincar warisan yang dimiliki oleh Ye Futian dari beberapa Kaisar Agung itu. Tekad yang ditunjukkan oleh Ye Futian membuat mereka menyadari bahwa, bahkan jika Ye Futian ditangkap, akan sulit untuk memaksanya untuk tunduk pada mereka.     

Oleh sebab itulah, sia-sia saja bagi mereka untuk terus mengejar Ye Futian.     

Namun, Saint Zhenchan adalah seorang kultivator Buddha yang memiliki status sangat tinggi di Western Heaven. Jika Ye Futian benar-benar jatuh ke tangan orang-orang tertentu, itu mungkin sesuatu yang tidak akan terlalu mengganggunya.     

Bagaimanapun juga, tanpa adanya jasad suci tersebut, kekuatan Ye Futian akan menjadi sangat terbatas. Dia tidak akan lagi menjadi ancaman bagi mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa.     

Pada saat yang bersamaan, pertarungan ini juga memperkenalkan mereka yang berada di Western Heaven pada seorang kultivator dari Prefektur Ilahi. Dia adalah sang jenius berambut abu-abu yang juga membuat kegemparan di Dunia Asal.     

Namun, semua yang terjadi di dunia luar sepertinya tidak ada hubungannya dengan Ye Futian saat ini. Dia belum terbangun dari tidurnya. Sudah jelas, trauma yang dideritanya kali ini belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan tingkat kultivasinya saat ini dan kekuatan jiwa spiritualnya hampir tidak mampu menanggung dampak yang dia terima, jadi dia telah tertidur sejak pertarungan itu berakhir.     

Waktu berlalu secara perlahan-lahan. Meskipun pengaruh dari pertempuran itu tetap ada, namun seiring berjalannya waktu, hal itu tidak begitu sering dibicarakan seperti sebelumnya. Namun, suasana di Six Desires Heaven masih tetap ramai, karena para kultivator di Western Heaven terus-menerus pergi ke sana. Mereka ingin menyaksikan dunia penghancur Jalur Agung yang diciptakan oleh meledaknya jasad suci itu secara langsung. Hal tersebut telah menarik perhatian semua orang, terutama para kultivator yang kuat dan tangguh.     

Jasad suci itu menghancurkan dirinya sendiri dan membentuk sebuah dunia tersendiri di antara langit dan bumi, yang tampak tidak sesuai dengan tempat ini. Selain itu, tidak ada yang berani memasukinya dengan gegabah, karena kekuatan Jalur Agung mereka dapat dimusnahkan dengan mudah di dalam sana.     

Setelah merasakan kekuatan yang ada di dalam area penghancur Jalur Agung itu, semua orang jadi memikirkan nasib Saint Zhenchan. Dalam pertempuran itu, skenario semengerikan apakah yang dialami oleh para kultivator dari Kuil Zhenchan?     

Menurut rumor yang beredar, Pemimpin Kuil Zhenchan, Saint Zhenchan, tidak binasa dalam pertempuran tersebut. Berita itu datang dari Kuil Zhenchan, jadi berita itu pasti bisa dipercaya; tidak ada pasukan yang lebih layak untuk menilai nasib dari Saint Zhenchan selain Kuil Zhenchan. Namun, hingga saat ini, dia juga masih belum kembali ke Kuil Zhenchan.     

Siapa pun yang bisa merasakan aura penghancur di dalam area itu pasti bisa memahami bahwa, meskipun Saint Zhenchan masih hidup, dia jelas harus menanggung konsekuensi yang luar biasa. Kemungkinan besar dia tidak akan kembali ke Kuil Zhenchan dalam waktu dekat dan berusaha menyembunyikan keberadaannya.     

Di sisi lain, banyak kultivator pergi mengunjungi Kuil Zhenchan dan menunggu dengan sabar di sana.     

Selain Saint Zhenchan, saat ini Ye Futian juga mengalami situasi yang tidak jauh berbeda darinya.     

Di puncak sebuah gunung kuno, terdapat sebuah bangunan yang berdiri di tepi tebing. Tempat itu sangat sunyi, dan seorang dewi berparas cantik sedang duduk dengan tenang di sana. Di belakangnya, sosok berambut abu-abu tampak berbaring tanpa ada gerakan maupun suara, tapi kekuatan kehidupan masih bisa dideteksi dan mengalir di dalam tubuhnya. Meskipun Ye Futian sedang tertidur lelap, namun kekuatan kehidupan ini tampaknya secara otomatis memberi energi bagi tubuh dan jiwa spiritualnya. Secara perlahan-lahan, tanda-tanda kehidupan mulai muncul di wajah Ye Futian.     

Hua Jieyu masih ingat dengan jelas bahwa setelah pertempuran itu berakhir, Ye Futian nyaris tewas terbunuh. Untunglah ada kekuatan misterius yang mempertahankan energi kehidupannya yang melemah, dan kemungkinan besar hal ini ada hubungannya dengan keunggulan Ye Futian dalam kemampuan penyembuhan diri. Hua Jieyu juga menyadari hal ini dan tahu betapa hebatnya kekuatan kehidupan Ye Futian. Karena itulah, meskipun dia merasa khawatir, namun dia sangat yakin bahwa kondisi Ye Futian pada akhirnya akan membaik. Dia bisa menyembuhkan dirinya sendiri—hanya masalah waktu sebelum dia pulih kembali.     

…     

Seiring berjalannya waktu, dua tahun telah berlalu semenjak Ye Futian dan kelompoknya tiba di Western Heaven.     

Awalnya Ye Futian mengira perjalanan ini tidak akan memakan waktu lama, namun dia tidak menyangka bahwa dia masih berada dalam kondisi koma setelah dua tahun mereka tiba di Western Heaven. Dia belum siap untuk terbangun dari tidurnya.     

Satu sosok melangkah ke depan di dalam paviliun yang berdiri di puncak gunung kuno tersebut. Dia memandang wanita yang berada di hadapannya serta sosok yang terbaring dengan tenang di sampingnya, lalu berbisik, "Aura kehidupannya telah kembali seperti sedia kala. Tapi kenapa dia masih belum terbangun?     

Sosok yang baru saja bertanya adalah Hua Qingqing. Hua Jieyu menoleh untuk memandang Ye Futian. Pada saat ini, Sekujur tubuh Ye Futian diselimuti oleh aura kehidupan, dan bahkan ada arus Jalur Agung yang mengelilinginya. Kekuatan kehidupannya telah pulih sepenuhnya, namun dia masih tertidur lelap.     

Hua Jieyu menggelengkan kepalanya dengan lembut, lalu berbisik, "Kekuatan kehidupannya telah pulih, jadi dia seharusnya baik-baik saja. Mungkin dia masih tertidur karena jiwa spiritualnya masih belum pulih sepenuhnya. Lagipula kekuatan jiwa spiritualnya yang terkuras habis dalam pertempuran itu."     

"Mungkin dia juga mengalami semacam transformasi," ujar Hua Qingqing dengan lembut, dan Hua Jieyu mengangguk sebagai tanggapan. Hal itu bisa saja terjadi. Mungkin setelah menggunakan kekuatannya dalam jumlah besar, jika Ye Futian pulih sepenuhnya, mengingat tekadnya yang begitu luar biasa, dia mungkin akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Roh Kehidupannya selalu memiliki kegigihan yang tak terbayangkan.     

"Bagaimana dengan para remaja itu? Apakah mereka menuruni gunung lagi?" Hua Jieyu bertanya. Para remaja yang dia maksud itu termasuk Fang Cun dan Ling Kecil. Setelah menetap di sini untuk sementara waktu, mereka berempat sering kali turun gunung dan berjalan-jalan mengelilingi kota. Pengaruh yang ditimbulkan oleh pertempuran itu telah memudar, dan hampir tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang mereka, setidaknya seperti itulah situasi di Great Brahma Heaven tempat mereka berada saat ini.     

"Mmm," Hua Qingqing mengangguk pelan. "Mereka masih sangat muda, dan wajar jika mereka tidak bisa diam. Lagipula perjalanan menuruni gunung ini juga bisa menjadi pengalaman berharga bagi mereka. Bukankah itulah alasan mereka untuk ikut dengan kita kemari?"     

"Paman Tie juga mendampingi mereka, jadi mereka pasti akan baik-baik saja. Di kota ini, tingkat kultivasi Paman Tie cukup kuat untuk menjamin keselamatan mereka," Hua Qingqing melanjutkan kata-katanya. Hua Jieyu hanya mengangguk sebagai tanggapan.     

Keempat remaja itu memperlakukannya sebagai tuan putri mereka. Mereka juga menganggapnya sebagai Tetua mereka sendiri, dan dia bisa merasakannya dengan jelas. Sekarang kelompok ini sudah seperti keluarga, dan dia mulai menganggap keempat remaja itu sebagai keluarganya sendiri. Faktanya, mereka berempat berada di tingkat Renhuang, jadi tidak ada yang hal buruk yang bisa terjadi pada mereka. Karena itulah, dia tidak perlu mengkhawatirkan mereka yang gemar berkeliling.     

"Qingqing, kepentinganmu jadi tertunda lagi," ujar Hua Jieyu sambil memandang Hua Qingqing. Perjalanan ke Western Heaven ini pada awalnya ditujukan untuk Hua Qingqing, tetapi siapa yang mengira bahwa mereka akan menghadapi serangkaian masalah di Six Desires Heaven? Mereka tidak punya pilihan dalam semua ini.     

Sekarang setelah dua tahun berlalu, mereka tidak tahu akan butuh waktu berapa lama bagi mereka untuk mencapai tujuan utama dari perjalanan ini.     

"Tidak masalah. Tidak ada yang tahu berapa lama kepentinganku ini akan berlangsung, jadi tidak masalah jika hal itu belum terselesaikan. Selama aku bisa berada di sisimu, itu sudah cukup," ujar Hua Qingqing sambil tersenyum, dan senyuman itu sepertinya mampu membuat orang-orang di sekitarnya merasa nyaman.     

"Karena dia sudah datang jauh-jauh ke Western Heaven, tentu saja masalah ini harus diselesaikan," Hua Jieyu menanggapi. Dia memandang sosok Ye Futian yang tertidur dan berbisik, "Tidak lama lagi dia pasti juga akan terbangun!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.