Legenda Futian

Kemenangan dan Kekalahan



Kemenangan dan Kekalahan

0Perubahan yang dialami oleh Ye Futian juga menyebabkan hati para kultivator dari Dunia Iblis berdebar kencang. Sebelumnya, ketika mereka melihat Ye Futian dihempaskan ke belakang, mereka percaya bahwa pertempuran ini akan segera berakhir.     0

Namun, tampaknya mereka terlalu percaya diri. Pada kenyataannya, pertempuran ini justru baru saja dimulai.     

Xiao Mu menjadi semakin kuat, begitu pula dengan Ye Futian. Dia terus menerus mengeluarkan kemampuan baru, yang menunjukkan bahwa dia sebelumnya belum bertarung dengan serius. Hal ini membuat sosok-sosok terkemuka dari Dunia Iblis itu sulit untuk mempercayai semua yang telah terjadi. Ternyata ada seorang Renhuang tingkat ketujuh yang berani menahan diri saat menghadapi murid pribadi dari Kaisar Iblis yang berada di Renhuang Plane tingkat kedelapan. Seberapa yakinkah Ye Futian dengan kemampuannya sendiri?     

Kedua mata iblis milik Xiao Mu tiba-tiba mengalami perubahan. Namun, semakin kuat kemampuan Ye Futian, semakin kuat pula keinginan bertarung Xiao Mu. Keinginan bertarungnya saat ini tengah berkobar. Sebuah badai telah terbentuk, dan sosok-sosok iblis yang berada di atas langit kembali bergerak, beresonansi dengan Xiao Mu.     

Saat Xiao Mu mengangkat pedang dengan kedua tangannya, semua kekuatan Jalur Agung di dalam tubuh Xiao Mu langsung mengalir menuju pedang iblis tersebut dan menyebabkan cahaya iblis yang dipancarkan menembus langit. Sementara itu, kumpulan awan yang tampak mengerikan kini telah menutupi langit.     

Pemandangan yang muncul di hadapan semua orang saat ini sangatlah menakjubkan.     

Di sisi lain, dengan menjadikan sosok Ye Futian sebagai titik pusatnya, cahaya bintang tampak bersinar sangat terang di sana. Tubuh Ye Futian kini memancarkan cahaya kaisar. Saat tubuhnya bermandikan cahaya suci, penampilan Ye Futian saat ini terlihat seperti satu sosok dewa yang sesungguhnya. Bintang-bintang mengelilinginya, dan bayangannya terpantul di setiap bintang tersebut, seolah-olah dia mengendalikan semua bintang itu.     

*Whoosh* Xiao Mu mengayunkan pedangnya untuk keempat kalinya. Setelah pedang itu menebas ke bawah, sosok-sosok iblis di atas langit juga mengayunkan pedang iblis mereka pada saat yang bersamaan. Dalam sekejap, banyak retakan yang mengerikan muncul di atas langit, mengoyak semua jenis kehidupan yang ada di sana. Tidak ada seorang pun yang bisa bertahan hidup saat dihadapkan dengan pedang-pedang iblis ini.     

*Boom. Boom, Boom* Pedang-pedang iblis tersebut kali ini mendapatkan perlawanan. Mereka menebas bintang-bintang yang memenuhi langit. Akan tetapi, bintang-bintang yang mengelilingi sosok Ye Futian saat ini membentuk sebuah tirai cahaya bintang. Akibatnya, semua pedang iblis itu dihentikan oleh bintang-bintang ini.     

Hanya bilah pedang di bagian tengah, yang merupakan salah satu dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon yang dikeluarkan oleh Xiao Mu, mampu membelah tirai cahaya tersebut. Pada saat yang bersamaan, pedang itu menghancurkan sebuah bintang di hadapannya. Rasanya seolah-olah tidak ada kekuatan pertahanan yang bisa menghentikan pedang ini. Namun, orang-orang yang berada di bagian bawah bisa merasakan bahwa kekuatan pedang ini telah melemah. Kemungkinan besar akan sulit bagi Xiao Mu untuk mengakhiri nyawa Ye Futian dengan tebasan ini.     

Sesuai dugaan, ketika pedang yang menakjubkan itu diayunkan ke bawah, rune yang tak terhitung jumlahnya muncul di sekitar tubuh Ye Futian dan membentuk sebuah area bintang. Aura pedang itu melesat mendekat, namun tidak bisa menembus pertahanan bintang-bintang tersebut. Akan tetapi, banyak retakan muncul di permukaan bintang-bintang itu. Kemudian, momentum pedang itu berhasil dihentikan dan tidak bisa melesat lebih jauh.     

Pada akhirnya aura pedang yang tak terbatas itu menghantam bintang-bintang yang ada di atas langit dengan disaksikan oleh para kultivator yang berada di bagian bawah. Banyak retakan telah terbentuk di sana, namun bintang-bintang itu masih belum bisa dihancurkan. Mereka berhasil menghentikan serangan yang mengerikan ini.     

Apakah ini adalah teknik pertahanan yang diwariskan melalui ajaran Kaisar Agung Ziwei? Banyak orang di bagian bawah berpikir dalam hati. Kaisar Agung Ziwei adalah salah satu Kaisar Agung paling terkenal di zaman kuno. Dia adalah sosok legendaris di zamannya. Sekuat apakah dia kala itu?     

Rumor mengatakan bahwa Kaisar Agung Ziwei dapat mengendalikan berbagai macam bintang di atas langit. Dia adalah penguasa dari Pecahan Ziwei. Sosok yang luar biasa seperti itu pasti memiliki teknik-teknik kultivasi yang kuat. Namun, banyak kultivator belum pernah melihat kemampuan sang Kaisar Agung sebelumnya. Mereka hanya melihat sekilas teknik-teknik itu dari penampilan Renhuang Chen saat bertarung.     

Saat ini, tampaknya Ye Futian sedang mengeluarkan kekuatan dari ajaran yang dia dapatkan dari Kaisar Agung Ziwei. Akan menjadi sekuat apakah teknik ini?     

Namun setidaknya, kekuatan pertahanan dari teknik ini sudah tidak perlu diragukan lagi.     

Serangan keempat yang dilancarkan oleh Xiao Mu berhasil dihentikan olehnya.     

Awalnya Xiao Mu mengira bahwa dua tebasan sebelumnya sudah cukup untuk mengakhiri pertarungan ini. Namun sayangnya, dugaannya itu salah.     

Saat ini, dia telah menghabiskan sebagian besar energinya. Bagaimanapun juga, setiap tebasan dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon membutuhkan energi dalam jumlah besar bagi penggunanya. Sudah sangat menakjubkan Xiao Mu mampu mengeluarkan empat tebasan dari teknik ini.     

Xiao Mu kini mengayunkan pedang untuk kelima kalinya. Tebasan ini bahkan jauh lebih kuat dari tebasan keempat. Kekuatan yang terkandung di dalamnya sangatlah menakjubkan.     

Tebasan kelima ini menyebabkan banyak retakan terbentuk pada permukaan bintang-bintang di sekitar Ye Futian. Pada akhirnya, tirai cahaya bintang di hadapan Ye Futian hancur berkeping-keping setelah dibelah menjadi dua bagian. Meskipun Ye Futian masih berhasil menahan tebasan kelima ini, namun bintang-bintang di sekitarnya kini berada di ambang kehancuran. Seolah-olah mereka bisa hancur kapan saja.     

Xiao Mu sama sekali tidak meremehkan Ye Futian. Dari sudut pandangnya, jika Ye Futian tidak menggunakan kekuatan yang dia dapatkan dari Kaisar Agung Ziwei, tebasan kelima itu pasti sudah mengakhiri pertarungan ini.     

Pedang kelima ini sangatlah mengerikan, namun pedang tersebut belum cukup kuat untuk mengalahkan Ye Futian.     

Saat ini, Xiao Mu terlalu lelah untuk terus melancarkan serangan. Dia mengambil satu langkah ke depan, dan saat ini, penampilannya tampak seperti satu sosok iblis ketika dia memusatkan pandangannya pada Ye Futian. Kemudian, Xiao Mu berkata, "Tebasan berikutnya akan mengakhiri pertarungan ini."     

Dia tidak mampu menjalani pertempuran ini lebih lama lagi, yang nantinya malah menimbulkan kerugian pada dirinya sendiri saat dia mengeluarkan setiap tebasan dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon. Meskipun tebasan-tebasan ini sangat kuat, namun hal itu juga menghabiskan sebagian besar kekuatan penggunanya. Xiao Mu perlu mempertahankan tubuh dan pikirannya pada kondisi terbaiknya agar bisa mengeluarkan kekuatan dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon secara maksimal.     

Jika tidak, serangannya memang masih terbentuk, namun tidak ada esensi dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon di dalamnya. Kekuatannya juga tidak akan sedahsyat sebelumnya.     

*Boom* Sebuah aura iblis yang mengerikan menyelimuti tubuh Xiao Mu. Melihat hal ini, para kultivator dari Dunia Iblis menyipitkan mata mereka karena terkejut. Apa yang sedang direncanakan oleh Xiao Mu?     

Apakah dia akan menebas secara membabi-buta?     

Ye Futian masih berdiri dengan tenang di tempatnya sambil memandang Xiao Mu dengan tatapan datar; dia tampak seperti satu sosok dewa yang sangat tangguh. Terdapat kepercayaan diri yang luar biasa di dalam matanya. Dia sudah bisa memastikan sampai dimana tingkat kemampuan yang dimiliki oleh Xiao Mu.     

Melihat situasi saat ini, tebasan keenam adalah batas maksimal yang bisa dikeluarkan oleh Xiao Mu.     

Jika Xiao Mu mampu mengeluarkan tebasan ketujuh, maka masih ada kemungkinan baginya untuk mengalahkan Ye Futian. Jika Xiao Mu mampu mengeluarkan tebasan kedelapan, maka sudah bisa dipastikan bahwa Ye Futian akan kalah.     

Sayangnya, tidak ada yang namanya 'jika' di dunia ini. Tebasan keenam akan menjadi tebasan terakhir bagi Xiao Mu.     

Dan Ye Futian merasa percaya diri bahwa dia mampu menangkis tebasan keenam ini.     

Bahkan dapat dikatakan bahwa Ye Futian tidak berniat untuk menangkisnya; sebaliknya, dia akan memberikan perlawanan.     

*Boom* Tubuh Xiao Mu berubah dan semakin membesar. Sosoknya bergabung dengan para iblis yang ada di atas langit dan ikut berubah menjadi iblis. Dia memegang pedang dengan kedua tangannya. Saat aura pedang miliknya terpancar keluar, banyak retakan yang mengerikan terbentuk di area tersebut.     

Pada saat ini, Ye Futian merasa terancam.     

Akhirnya dia bergerak dari tempatnya, dan satu sosok ilusi muncul di atas tubuh Ye Futian. Sosok ilusi itu tampaknya adalah sosok Ye Futian sendiri, yang kini dikelilingi oleh cahaya suci dan fenomena yang tidak biasa. Ye Futian telah berubah menjadi dewa dan menjadi satu dengan bintang-bintang di sekitarnya. Cahaya bintang yang tak terbatas menyinarinya. Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat dari bintang-bintang itu, sebuah kekuatan yang mengintimidasi terpancar keluar dari sana.     

Lingkaran-lingkaran cahaya suci yang menakjubkan bersinar terang, dan sebilah pedang muncul di hadapan Ye Futian. Pada saat ini, kekuatan surgawi di sekitar Ye Futian mengalir ke dalam pedang itu dan membuat ukurannya terus membesar hingga akhirnya berubah menjadi sebilah pedang bintang yang sesungguhnya.     

Di sisi lain, Xiao Mu juga mengayunkan pedangnya ke bawah. Tebasan keenam dari teknik Nine Slashes of the Heavenly menyebabkan langit menjadi redup saat serangan itu menerjang ke arah Ye Futian. Tebasan ini bahkan bisa membantai para dewa. Pada saat yang bersamaan, bintang-bintang di sekitar Ye Futian bergabung menjadi satu saat cahaya bintang yang tak terbatas mengalir ke dalam pedang bintang miliknya. Ye Futian mengangkat lengannya dan mengerahkan pedang itu ke depan. Tidak lama kemudian, pedang ilahi dan pedang iblis itu pun bertabrakan secara langsung.     

*Boom* Rasanya seolah-olah dunia sedang runtuh. Di luar pedang ilahi itu, banyak bintang mulai retak dan akhirnya hancur berkeping-keping. Bintang-bintang itu menggantikan posisi pedang bintang dalam menerima kekuatan dari pedang iblis tersebut.     

Namun, pedang ilahi itu juga bergetar hebat, ikut menahan sebuah kekuatan yang tak tertandingi.     

Satu per satu, bintang-bintang itu mengalami keretakan dan hancur berkeping-keping. Namun, cahaya suci yang menyelimuti pedang bintang justru menjadi semakin terang. Pedang itu menekan semua yang menghalangi jalannya dan menyebabkan banyak retakan mulai muncul di permukaan pedang iblis milik Xiao Mu.     

*Brak* Saat retakan-retakan itu bermunculan di pedang iblis miliknya, Xiao Mu pun mengerang kesakitan, dan wajahnya kini tampak pucat. Dia telah mengeluarkan enam tebasan dari teknik Nine Slashes of the Heavenly Demon. Namun, semua itu masih belum cukup kuat untuk mengalahkan Ye Futian.     

Akhirnya, kedua pedang itu pun sama-sama hancur berkeping-keping.     

Ye Futian memandang Xiao Mu dan berkata, "Jika kau mampu mengeluarkan tebasan ketujuh, maka aku yang akan kalah dalam pertarungan ini." Dia berdiri tegak di tempatnya, dan nada bicaranya terdengar sangat tenang. Rasanya seolah-olah pemenang dari pertarungan ini telah ditentukan.     

Adu kemampuan di putaran kali ini memang telah menjadi faktor untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenangnya. Setidaknya, itulah spekulasi yang dibuat oleh Ye Futian. Adapun pertanyaan mengenai apakah pertarungan ini akan berlanjut atau tidak, hal itu bergantung pada Xiao Mu. Jika mereka terus bertarung, hasil akhirnya tidak akan berubah selama Xiao Mu tidak bisa mengeluarkan tebasan ketujuh.     

Xiao Mu berdiri di udara dengan tenang. Aura iblisnya kini tidak seganas sebelumnya. Dia memandang Ye Futian dan tidak membantah kata-katanya. Seolah-olah dia menyetujui apa yang dikatakan oleh Ye Futian. Gagal mengalahkan Ye Futian dengan tebasan keenam menunjukkan bahwa Xiao Mu telah kalah dalam pertarungan ini.     

Xiao Mu tidak bisa mengeluarkan tebasan ketujuh. Jika Xiao Mu mampu melakukannya, maka dapat dipastikan bahwa Ye Futian akan kalah dalam pertarungan ini. Bahkan Ye Futian juga mengakui hal ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.