Legenda Futian

Siapa yang Bisa Melihat Jasad Suci



Siapa yang Bisa Melihat Jasad Suci

3Ye Futian telah menyelidiki kisah yang dimiliki oleh Si Buta Tie selama dia berada di Desa Empat Sudut. Dia mengetahui pasukan mana yang telah mengkhianati Si Buta Tie dan mencuri Teknik Ilahi miliknya di masa lalu.     2

Ada salah satu pasukan terkemuka bernama Klan Awan Iblis di Lower Third Heavens dari Upper Nine Heavens. Klan Awan Iblis memiliki sejarah yang relatif singkat jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan terkemuka lainnya di Wilayah Shangqing. Mereka meraih ketenaran bukan karena warisan yang melimpah. Sebaliknya, pasukan ini didirikan oleh satu kultivator yang sangat kuat—Tetua Agung dari Klan Awan Iblis.     

Tetua Agung dari Klan Awan Iblis telah berkultivasi untuk waktu yang lama dan memiliki kekuatan yang menakjubkan. Meskipun Klan Awan Iblis berada di Lower Third Heavens, namun banyak orang percaya bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Tetua Agung dari Klan Awan Iblis sudah berada di tingkat yang sama dengan para kultivator tingkat atas di Middle Third Heavens.     

Selain itu, para kultivator dari Klan Awan Iblis adalah sosok-sosok yang sangat ambisius. Hasilnya, pasukan itu berhasil berkembang dengan cepat.     

Generasi saat ini dipimpin oleh Mo Ke, putra pertama Tetua Agung dari Klan Awan Iblis. Dia dianugerahi dengan bakat alami yang luar biasa dan telah menjadi seorang kultivator yang sangat kuat. Banyak orang percaya bahwa dia mungkin akan melampaui Tetua Agung dari Klan Awan Iblis dan meraih lebih banyak pencapaian di masa depan.     

Rumor mengatakan bahwa Tetua Agung dari Klan Awan Iblis tiba-tiba menjadi terkenal setelah mendapatkan sebuah benda ilahi. Itu juga alasan mengapa Mo Ke, putra sulungnya, mampu berulang kali meraih terobosan. Putranya kini telah melampaui kesuksesan ayahnya. Meskipun dia berasal dari Lower Third Heavens, Mo Ke adalah salah satu kultivator paling terkenal di Wilayah Shangqing. Dia adalah seorang Renhuang tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna dan hanya membutuhkan satu langkah lagi untuk mencapai puncak Renhuang Plane.     

Jika Mo Ke mampu mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan, maka reputasi Klan Awan Iblis akan semakin meningkat dan mereka akan menjadi pasukan paling berpengaruh di Wilayah Shangqing. Mereka bahkan mungkin mampu bersaing dengan pasukan-pasukan terkemuka di Upper Third Heavens.     

Mo Ke juga terkenal karena hubungannya dengan Si Buta Tie dari Desa Empat Sudut. Dahulu, mereka pergi menjelajahi Wilayah Shangqing bersama-sama seperti dua bersaudara. Keduanya adalah kultivator luar biasa yang dikagumi oleh banyak orang. Namun, Mo Ke justru mengkhianati Si Buta Tie. Dia tidak hanya mencuri Teknik Ilahi milik Si Buta Tie, tetapi dia juga membuatnya buta dan hampir membunuhnya.     

Berita tersebut menimbulkan kegemparan pada waktu itu. Banyak orang membenci Klan Awan Iblis karena perilaku kejam dan cara mereka yang tidak bermoral untuk terus berkembang. Pasukan-pasukan di Upper Nine Heavens juga mengucilkan Klan Awan Iblis.     

Meski begitu, semua orang harus mengakui bahwa Klan Awan Iblis menjadi semakin kuat berkat kekejaman dan ambisi mereka dalam bertindak. Kemungkinan besar mereka mengincar posisi di Upper Third Heavens.     

Begitu dia merasakan kemarahan yang berasal dari Si Buta Tie, Ye Futian bisa menebak identitas pria paruh baya di depannya. Pria ini pasti Mo Ke, putra sulung dari Tetua Agung Klan Awan Iblis dan juga pelaku yang mengkhianati dan membuat Si Buta Tie kehilangan penglihatannya.     

Ye Futian mengangkat kepalanya untuk menatap Mo Ke dan berkata, "Aku akan terus mempelajari isi dari peti mati ilahi itu. Jika kau bertanya lagi padaku apakah jasad suci itu bisa dilihat atau tidak, maka jawabanku akan tetap sama. Aku tidak peduli apakah kau bisa melihatnya atau tidak. Kau akan mengetahuinya setelah melihatnya secara langsung. Tidak perlu bertanya padaku jika kau sudah bertekad untuk melakukannya. Lihatlah jika kau memang ingin melihatnya, jangan melihatnya jika kau tidak punya nyali untuk melakukannya."     

Semua orang dibuat bingung oleh jawaban Ye Futian. Kata-katanya sangat sombong, dan sulit untuk menebak apa saran yang diajukan olehnya. Apakah mereka sebaiknya melihat jasad suci itu atau tidak?     

Berdasarkan apa yang dia katakan pada Mo Ke, sepertinya dia sengaja memprovokasi Mo Ke.     

Mo Ke bukanlah kultivator biasa. Saat ini, dia dianggap sebagai seorang jenius yang nyaris tak tertandingi di antara rekan-rekannya di Wilayah Shangqing.     

Sudah jelas, Mo Ke tidak akan jatuh ke dalam perangkap yang dibuat oleh Ye Futian dengan mudah. Dia perlahan-lahan mengalihkan pandangannya pada Si Buta Tie dan berkata, "Sudah lama sekali sejak kita terakhir kali bertemu satu sama lain."     

Si Buta Tie mengangkat dagunya untuk memandang Mo Ke. Meskipun dia tidak bisa melihat, namun wajah Mo Ke sudah tercetak di dalam benaknya. Bagaimana mungkin dia bisa melupakan seperti apa wajah Mo Ke?     

Secara mengejutkan, Si Buta Tie jauh lebih tenang daripada sebelumnya. Meskipun ekspresinya masih terlihat tegas, namun dia mampu menahan emosinya dan tidak bertindak sembrono saat berhadapan dengan musuh bebuyutannya itu.     

"Kudengar kau telah membuat banyak kemajuan setelah kau kembali ke Desa Empat Sudut. Aku tidak pergi ke Desa Empat Sudut bersama yang lain terakhir kali karena aku tahu kau tidak ingin melihatku. Namun meski demikian, aku ikut senang ketika aku mendengar berita tentangmu," lanjut Mo Ke. Dia berbicara seolah-olah mereka masih berteman baik dan saling mendoakan yang terbaik untuk satu sama lain.     

"Oh ya? Seberapa senang dirimu saat mendengarnya?" Si Buta Tie bertanya dengan nada datar. Mustahil bagi siapa pun untuk membaca emosi dari nada bicaranya.     

"Aku benar-benar ikut merasa senang atas pencapaianmu," ujar Mo Ke. "Setidaknya kita pernah menjadi saudara yang menjalani susah-senang bersama-sama."     

"Saudara?" Si Buta Tie tersenyum mengejek. Ya, mereka memang 'bersaudara'.     

Dia terjebak bersama 'saudara' seperti Mo Ke karena dia masih sangat polos dan mudah percaya pada siapa pun ketika dia pertama kali pergi meninggalkan desa.     

"Bertahun-tahun telah berlalu. Terkadang aku juga merasa menyesal karena telah berbuat salah dan mengecewakanmu di masa lalu. Namun, karena Desa Empat Sudut telah bergabung kembali dengan dunia luar, kita bisa melupakan apa yang telah terjadi di masa lalu dan menjadi teman lagi seperti dulu. Klan Awan Iblis juga bisa menjadi sekutu bagi Desa Empat Sudut," ujar Mo Ke.     

"Lalu kami akan dikhianati lagi olehmu?" Si Buta Tie berkata, "Kekuatanmu jelas sudah meningkat. Namun aku jauh lebih terkejut saat menyadari bahwa kau semakin tak tahu malu sekarang."     

Mo Ke menatap Si Buta Tie untuk beberapa saat. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya pada Ye Futian dan berkata, "Pemuda dari desamu ini jauh lebih sombong jika dibandingkan dengan dirimu saat pertama kali pergi meninggalkan Desa Empat Sudut."     

"Dan dia jauh lebih hebat dariku," jawab Si Buta Tie. "Apalagi denganmu, bahkan jika dilihat dari semua aspek."     

Si Buta Tie mengagumi Ye Futian bukan hanya karena tingkat kultivasinya namun juga kepribadiannya. Ye Futian jauh lebih hebat dari Mo Ke dan tidak akan pernah mengkhianatinya.     

"Oh ya? Tidak kusangka kau akan memujinya hingga seperti itu. Tidak heran dia bisa meraih ketenangan dalam waktu singkat. Semua orang di Wilayah Shangqing mengetahui namanya sekarang." Mo Ke tersenyum datar dan menatap Ye Futian dengan serius. Setelah itu, dia berbalik dan berjalan menuju peti mati ilahi. Kedua matanya berkilauan dengan cahaya iblis berwarna hitam dan emas, seolah-olah dia memiliki sepasang mata iblis yang mengerikan.     

Mo Ke mengambil beberapa langkah ke depan dan mendekati peti mati ilahi. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan memandang ke arah peti mati ilahi itu dengan wajah muram. Meskipun dia mengkritik Ye Futian karena bersikap sombong, namun dia sangat menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh jasad suci. Muyun Lan berada di tingkat yang sama dengan Mo Ke, atau mungkin sedikit lebih tinggi. Namun darah tetap mengalir dari matanya setelah dia melihat sekilas dan merasa yakin bahwa jasad suci itu tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Bagaimana mungkin Mo Ke meremehkan kekuatan dari jasad suci?     

Cahaya iblis berwarna hitam yang mengerikan itu terpancar dari kedua mata iblis Mo Ke. Namun, segala sesuatunya dimusnahkan ketika rune-rune kuno itu mengenai mata Mo Ke. Semua rune itu menghantam kepalanya seolah-olah dia adalah mangsa yang empuk.     

*Brak*     

Dia tidak berani memandang jasad suci itu satu detik lebih lama. Dia melindungi tubuhnya dengan kekuatan iblis yang dahsyat dan melompat mundur dengan kecepatan maksimal. Dia tidak menutupi matanya seperti apa yang dilakukan oleh Muyun Lan. Darah mengalir dari kedua mata iblisnya yang terpejam. Dia tampak seperti satu sosok iblis yang mengerikan.     

Jasad suci itu tidak bisa dilihat.     

Ye Futian benar. Jasad suci itu sebaiknya tidak dilihat. Siapa pun yang mencoba untuk melihatnya akan mengalami nasib yang sama, termasuk Mo Ke.     

Muyun Lan dan Mo Ke telah dikalahkan.     

Dua Renhuang yang sangat kuat telah terluka. Apa yang akan terjadi pada kultivator biasa jika mereka mencoba melihat jasad suci itu? Tidak ada seorang pun yang berani membayangkannya.     

Muyun Lan dan Mo Ke sudah dianggap sebagai sosok yang sangat kuat, satu tingkat di bawah para pemimpin pasukan.     

Kedua mata Mo Ke pulih dalam waktu singkat. Dia menatap Ye Futian setelah dia membuka matanya.     

"Mari kita lihat bagaimana caramu dalam menyelidiki peti mati ilahi itu," ujar Mo Ke pada Ye Futian.     

Semua orang mengarahkan pandangan mereka pada Ye Futian. Sebelumnya, Ye Futian mengatakan bahwa dia akan kembali melihat jasad suci di dalam peti mati ilahi itu. Apa yang akan terjadi padanya ketika dua kultivator terbaik saja tidak dapat menahan kekuatan jasad suci tersebut?     

Ye Futian menoleh ke arah Mo Ke dan menjawab, "Menyelidiki peti mati ilahi itu adalah urusanku, dan aku tidak melakukannya demi kepentinganmu."     

Mo Ke mengabaikan jawaban Ye Futian dan berkata, "Itu sama saja."     

"Tentu saja berbeda. Aku belum tertarik untuk melihatnya sekarang," jawab Ye Futian. Dia tidak punya alasan untuk bersikap sopan terhadap musuh dari Si Buta Tie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.