Legenda Futian

Sihir Mata



Sihir Mata

0Mo Ke menundukkan kepalanya dan menatap Ye Futian saat sebuah tekanan terpancar dari tubuhnya, yang kemudian menyelimuti Ye Futian.      1

Namun membalas tatapan matanya tanpa ada rasa takut. Kedua matanya tampak acuh tak acuh dan terkesan mengejek.     

Tidak peduli setinggi apa pun tingkat kultivasi Mo Ke, tindakan yang telah dia lakukan membuatnya tidak layak untuk dihormati. Justru orang-orang jadi semakin membencinya.     

Sebuah badai yang tak terlihat telah muncul di area tersebut. Di belakang Ye Futian, Si Buta Tie mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap, kekuatan Jalur Agung dalam jumlah besar terpancar dari tubuhnya dan langsung menyebar ke udara. Kekuatan itu pun bertabrakan dengan tekanan yang dikeluarkan oleh Mo Ke dan pada akhirnya berubah menjadi badai tak terlihat ini, yang membuat tempat ini terasa menyesakkan.     

"Karena kau tidak berani melihatnya, maka jangan berbicara seenaknya sendiri." Pada saat ini, terdengar sebuah suara dari kejauhan. Suara itu bernada dingin dan tidak ramah, bahkan terkesan mengejek.     

Semua orang memandang ke arah dimana suara itu berasal dan melihat sekelompok orang yang tampak elegan di sana. Mereka semua berpakaian serba putih, dan aura mereka sangat kuat, terutama pemimpin kelompok tersebut. Dia terlihat sangat menakjubkan, terutama kedua matanya. Matanya tidak terlihat seperti mata pada umumnya, dan mereka memancarkan keindahan yang tidak biasa.     

"Para kultivator dari Istana Dewa Ilusi," seseorang di antaara kerumunan bergumam pelan.     

"Tidak salah lagi, itu adalah Bai Yan dari Istana Dewa Ilusi."     

Dalam waktu singkat, banyak orang mengenali pemimpin kelompok itu sebagai salah satu murid terbaik dari Istana Dewa Ilusi, Bai Yan. Dia adalah murid dari Dewa Ilusi saat ini, seorang Renhuang tingkat keenam dengan Roda Ilahi yang sempurna. Kemampuannya sungguh luar biasa, dan dia membunuh lawannya tanpa meninggalkan jejak. Satu pandangan mata darinya sudah cukup untuk membunuh siapa pun.     

"Istana Dewa Ilusi!" Ye Futian bergumam dalam hati. Musuh dari Desa Empat Sudut kembali muncul. Ketika Desa Empat Sudut mengalami perubahan kala itu, tidak ada satu pun kultivator dari Klan Awan Iblis atau Istana Dewa Ilusi yang muncul. Dua pasukan ini memiliki hubungan paling buruk dengan Desa Empat Sudut, dan Teknik Ilahi dari Desa Empat Sudut telah direbut oleh dua pasukan ini.     

Seseorang dari Istana Dewa Ilusi pernah mengambil teknik Mata Samsara dari sosok yang mewarisi Teknik Ilahi itu dari Desa Empat Sudut dan menggabungkannya ke dalam matanya sendiri. Dengan demikian, dia telah menjarah salah satu Teknik Ilahi milik Desa Empat Sudut dengan cara yang begitu kejam.     

Setelah Ye Futian mempelajari bagaimana setiap Teknik Ilahi di Desa Empat Sudut diwariskan, dia menduga bahwa kultivator yang matanya diambil oleh Istana Dewa Ilusi kemungkinan besar memiliki hubungan dengan Duo Yu, dan kemungkinan dia adalah salah satu kerabat dari Duo Yu. Itu sebabnya Duo Yu mampu mengalami kebangkitan dan mewarisi Mata Samsara.     

"Yah, jika kau berani, maka kau bisa mencobanya sendiri," ujar Ye Futian dengan acuh tak acuh.     

Bai Yan berbalik dan memandang ke arah Ye Futian. Pada saat itu juga, Ye Futian melihat sepasang mata yang mengerikan—sepasang mata yang bisa membawa seseorang ke dalam dunia ilusi. Sepasang mata itu sepertinya dipenuhi dengan cahaya suci di dalamnya, yang kemudian berubah menjadi sebuah pusaran raksasa yang menghisap kesadaran seseorang.     

Dia tidak mengatakan apa-apa, dan dia hanya membutuhkan satu pandangan mata untuk membawa Ye Futian ke dalam dunia sihir mata miliknya.     

Ketika semua orang melihat Bai Yan berbalik, serta kilatan cahaya suci di dalam matanya, mereka langsung memahami bahwa Bai Yan telah menggunakan sihir matanya pada Ye Futian.     

Tubuh Ye Futian saat ini muncul di dalam dunia sihir mata, dan terdapat bayangan raksasa yang menyerupai dewa di sekitarnya. Bayangan itu memegang sebuah tombak di tangannya dan mengarahkannya pada tubuh Ye Futian.     

Sosok dewa ini sepertinya tidak bisa dikalahkan karena dia adalah penguasa dari dunia sihir mata ini.     

*Boom* Dewa yang mengerikan itu mengerahkan tombak surgawinya ke bawah, mengincar tubuh Ye Futian. Pada saat itu juga, Ye Futian terlihat sangat kecil. Tombak dewa itu langsung diarahkan pada tubuh Ye Futian, namun alih-alih menusuk tubuh Ye Futian, tombak itu justru dihalangi oleh sesuatu.     

"Hm?" Sebuah suara terkejut terdengar dari ruang hampa saat cahaya suci di sekitar Ye Futian mulai mengalir, dan dia memandang area di dalam dunia ilusi itu. Dia berkata, "Kau ingin menggunakan teknik ilusi seperti sihir mata ini untuk mengendalikan kesadaranku di tingkat kultivasimu saat ini? Kau belum cukup kuat untuk melakukan hal tersebut."     

Suara ini juga bergema di dunia luar karena sosok yang baru saja berbicara adalah Ye Futian. Meskipun semua orang bisa melihat bahwa dua pria itu masih berdiri tak bergeming di tempat masing-masing, namun mereka tahu bahwa keduanya sudah mulai bertarung satu sama lain.     

"Oh ya?" ujar Bai Yan dengan nada dingin. Cahaya suci di matanya kini menjadi semakin mengerikan saat mereka ditembakkan ke arah tubuh Ye Futian. Banyak orang bisa merasakan kekuatan tak terlihat yang menyelimuti tubuh Ye Futian saat ini.     

Di dalam dunia sihir mata, Ye Futian masih berdiri di tempatnya. Sebuah badai yang mengerikan mulai menerjang ke arahnya. Badai itu bergejolak dan menghancurkan area dimana dia berada, seolah-olah mengancam akan melahapnya juga.     

Ini adalah sebuah badai yang mampu menyerang jiwa kultivato, dan tidak ada tempat untuk bersembunyi di dalam dunia sihir mata ini. Badai spiritual itu tampak seperti sebilah pisau yang menembus ruang hampa saat menghantam tubuh Ye Futian, membuatnya merasa seperti ditusuk oleh pisau.     

Akan tetapi, tubuhnya seperti dilindungi oleh cahaya suci saat dia berdiri di tempatnya dan memandang ke arah luar. Di dunia luar, tatapan mata Ye Futian juga menjadi sangat tajam, menembus ruang hampa dan langsung mengincar Mata Samsara milik lawannya itu.     

Pada saat itu juga, Bai Yan merasa seolah-olah ada sebilah pedang yang sangat tajam telah menerobos masuk ke dalam benaknya.     

Ini juga sebuah sihir mata.     

Rupanya Ye Futian juga mahir dalam menggunakan sihir mata.     

Dua tatapan mata yang mengerikan itu pun bertabrakan, dan sebuah ilusi yang menakutkan muncul di antara tubuh keduanya. Seolah-olah itu adalah gambaran pertarungan antara sihi mata mereka masing-masing.     

*Boom* Pancaran hawa dingin menerobos masuk ke dalam mata Bai Yan, yang membuat pikirannya nyaris tidak berfungsi dan seperti hendak membekukan jiwanya.     

Pada saat itu juga, Bai Yan ingin berhenti menggunakan sihir mata, namun dia mendapati bahwa cahaya suci yang terpancar dari mata Ye Futian telah masuk ke dalam benaknya. Di dalam dunia ilusi itu, semua orang di sekitar mereka melihat bulan yang dingin. Mereka juga melihat pedang ilahi yang sangat menakjubkan dan tombak yang tak terkalahkan di sana.     

Cahaya suci dari Jalur Agung dalam jumlah besar langsung membalikkan situasi saat cahaya itu menyelimuti sekujur tubuh Bai Yan. Kedua mata Ye Futian menjadi semakin mengerikan untuk dilihat, dan hati semua orang kini berdebar kencang.     

Apakah Ye Futian juga menggunakan sihir mata untuk menghadapi Bai Yan?     

Ekspresi di wajah Bai Yan telah berubah drastis. Dia tampak mengalami kesulitan dan ingin melarikan diri dari pertarungan ini, namun cahaya suci itu telah menyelimuti tubuhnya. Sepertinya dia telah terjebak di dalam sana dan tidak bisa melarikan diri.     

Pemandangan ini benar-benar membingungkan banyak orang. Teknik yang paling dikuasai oleh Bai Yan adalah sihir mata, namun teknik yang menjadi spesialisasinya itu sekarang diserang oleh teknik yang sama. Lebih buruk lagi, dia tidak mendapatkan keuntungan apa pun, dan tidak salah untuk mengatakan bahwa dia berada di ambang kekalahan sekarang.     

"Beraninya kau menggunakan sihir mata yang kau curi dari orang lain di hadapanku!" Ye Futian berteriak. Dia mengambil satu langkah ke depan. Diikuti dengan suara ledakan yang keras, tubuh Bai Yan dihempaskan ke belakang. Wajahnya tampak pucat, dan darah segar mengalir dari kedua matanya.     

"Ini..." Semua orang bisa merasakan hati mereka berguncang saat menyaksikan pemandangan ini. Mata Ye Futian perlahan-lahan kembali normal, namun tatapan matanya pada Bai Yan masih dipenuhi oleh penghinaan di dalamnya.     

Kedua mata Bai Yan yang mengeluarkan darah kini menatap tajam ke arah Ye Futian. Wajahnya tampak pucat. Ini adalah penghinaan terbesar yang pernah dia alami seumur hidupnya.     

Dia telah menggunakan teknik terbaiknya untuk menyerang Ye Futian, namun dia justru dipermalukan di depan publik. Ini adalah akibat dari perbuatannya sendiri.     

'Apakah dia benar-benar sekuat itu?' semua kultivator berpikir dalam hati ketika mereka semua memandang Ye Futian. Mereka telah mendengar beberapa rumor tentang betapa kuatnya Ye Futian, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka menyaksikannya bertarung. Bahkan para kultivator dari pasukan-pasukan yang sangat terkenal juga ikut terkejut. Ye Futian telah menggunakan sihir mata untuk mengalahkan Bai Yan, yang merupakan seorang ahli sihir mata. Sihir macam apa ini?     

Mereka sekarang memandang Ye Futian dengan lebih hormat daripada sebelumnya. Hanya segelintir orang di Wilayah Shangqing yang bisa dibandingkan dengan seseorang yang sangat berbakat sepertinya. Bahkan petarung terkuat dari Keluarga Duan telah dikalahkan olehnya dan terpaksa mengakui kekalahannya. Dan sekarang, Bai Yan telah dikalahkan oleh sihir mata.     

Ye Futian tidak lagi memandang Bai Yan dan kini berjalan menuju tempat peti mati ilahi itu berada. Tatapan mata semua orang mengikuti pergerakannya saat dia berjalan melewati mereka. Apa yang akan terjadi ketika Ye Futian melihat jasad suci yang terbaring di dalam peti mati ilahi itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.