Legenda Futian

Terluka



Terluka

2Ye Futian baru saja mengancam Dewi Qihuan, seorang Renhuang tingkat sembilan. Ini adalah tindakan yang sangat tidak sopan.      2

Namun, mengingat pencapaiannya selama ini, dia telah menerobos masuk ke dalam kediaman Keluarga Duan sendirian dan mengalahkan semua Renhuang mereka. Dia telah menaklukkan Renhuang tingkat kesembilan sebelumnya, dan itu bahkan bukan pertama kalinya dia melakukannya. Selain itu, selama mereka tidak memiliki Roda Ilahi yang sempurna, mungkin Ye Futian tidak perlu terlalu mengkhawatirkan mereka.     

Tapi Dewi Qihuan bukanlah sosok biasa. Dia tidak bisa dibandingkan dengan Renhuang tingkat kesembilan pada umumnya. Dia memiliki teknik kultivasi yang misterius dan unik, dan dia bisa memikat lawannya. Sepertinya dia telah melakukan sesuatu pada Ye Futian sebelumnya yang memicu reaksi ini darinya.     

Namun, semua orang tahu bahwa Dewi Qihuan belum menggunakan kekuatannya secara maksimal. Dia hanya menguji Ye Futian. Jika dia benar-benar serius bertarung melawan Ye Futian, maka pertarungan di antara mereka tidak mungkin berakhir secepat ini.     

Dewi Qihuan tercengang ketika dia mendengar kata-kata Ye Futian. Dia menatapnya dengan kedua matanya yang indah dan melihat pemuda berambut abu-abu itu membalas tatapan matanya, hawa dingin memenuhi kedua matanya yang dalam. Sudah jelas, tindakannya dalam mengganggu pikiran Ye Futian telah membuatnya marah.     

"Kau bahkan tidak peduli dengan citraku di depan publik, Tuan Ye?" ujarnya sambil memandang ke arah. Pada saat ini, sosoknya diselimuti oleh aura yang menakjubkan. "Aku jadi penasaran, apakah setelah ini kau masih bisa bersikap tidak sopan padaku, Renhuang Ye?"     

Nada bicaranya terdengar dingin saat dia kembali menatap tajam ke arah Ye Futian.     

*Boom* Pada saat itu juga, cahaya suci menyelimuti tubuh Ye Futian, dan arus iblis yang mengerikan menyebar ke seluruh penjuru langit. Bayangan seekor merak ilahi telah muncul dan menyinari langit serta bergerak menuju Dewi Qihuan. Pada saat yang bersamaan, kedua mata Ye Futian berubah menjadi aneh dan mengerikan, seolah-olah tatapan matanya mampu menembus sosok sang Dewi.     

"Lihatlah sendiri," ujar Ye Futian. Selain merasakan munculnya arus iblis dari tubuh Ye Futian, semua orang juga bisa merasakan tekanan yang menyesakkan di area tersebut. Untuk beberapa saat, area yang luas di sekitar mereka tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Tidak ada yang menyangka bahwa Ye Futian akan melakukan hal ini.     

Pada saat ini, Ye Futian, yang telah tersulut amarah, terlihat seperti keturunan dari dewa iblis. Penampilannya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Dia melayang di udara, dan rambut abu-abunya berkibar di belakangnya seperti bilah-bilah pedang perak. Itu adalah sebuah pemandangan yang mencengangkan.     

Mungkin inilah sosok Ye Futian yang sesungguhnya. Kultivator berbakat dari Wilayah Donghua yang telah meraih ketenaran di Desa Empat Sudut dan menerobos masuk ke dalam kediaman Keluarga Duan sendirian ini sedang menunjukkan kehebatannya yang sesungguhnya.     

Dewi Qihuan menatap ke arah Ye Futian. Melihatnya secara langsung?     

Tentu saja dia tidak takut pada Ye Futian. Tapi cara Ye Futian dalam bertindak sekarang membuatnya sedikit tertekan. Tiba-tiba, dia tersenyum, dan senyuman itu terlihat seperti seratus bunga yang bermekaran, sangat menawan dan indah. Hal ini membuat semua kultivato yang menyaksikan pertarungan antara keduanya menjadi terpana. Dia telah berubah dari seorang Permaisuri yang agung menjadi wanita cantik yang menawan hanya dalam waktu singkat. Dua temperamen ini memang ada di dalam dirinya, yang membuatnya menjadi semakin menarik. Rasanya seolah-olah sosoknya telah terukir di dalam benak semua orang.     

"Tidak heran kau dijuluki sebagai jenius paling terkenal di Wilayah Shangqing. Pesona dan sikapmu sangat mengesankan, Renhuang Ye. Ada begitu banyak kultivator kuat di Wilayah Shangqing, namun aku tidak tahu berapa banyak dari mereka yang dapat bersaing denganmu," ujar Dewi Qihuan. Saat dia tersenyum, suasana tegang di area itu seperti menghilang dalam sekejap. Segala sesuatunya jadi terasa ringan dan menyejukkan. Ye Futian tetap tidak menarik kembali auranya, namun pada saat ini, semua orang tidak setegang sebelumnya.     

Ye Futian bisa melihat bahwa Dewi Qihuan tidak berniat untuk menyerangnya. Dia mengabaikan kata-kata sang dewi dan menarik kembali auranya, membuatnya menjadi sosok yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.     

Di kejauhan, semakin banyak orang yang berdatangan, termasuk Pangeran dan Puteri dari Negeri Dewa Shangyu, para kultivator dari Klan Lu, dan masih banyak lagi. Mereka berdiri di lokasi yang berbeda-beda, beberapa dari mereka memandang peti mati ilahi dan yang lainnya menatap ke arah Ye Futian.     

Ye Futian jelas telah menjadi pusat perhatian bagi semua kultivator. Terlepas dari sosok-sosok terkemuka, dia adalah satu-satunya orang yang mampu melihat jasad suci di dalam peti mati ilahi itu tanpa terluka parah. Sementara kultivator lainnya, bahkan sosok-sosok sekuat Muyun Lan dan Mo Ke, tidak bisa melakukan hal ini.     

Ye Futian mengabaikan tatapan mata mereka dan terus mengamati jasad suci tersebut. Karena semua orang sudah mengetahuinya, dia tidak perlu khawatir lagi tentang hal ini. Dia akan memandang jasad itu sedikit lebih lama sebelum dibawa pergi oleh Pemimpin Wilayah Shangqing.     

Seiring berjalannya waktu, Ye Futian terus menatap jasad suci itu.     

Terlebih lagi, rune-rune kuno kini mulai muncul di tubuhnya.     

Pada saat ini, dia berdiri di atas langit sambil menatap peti mati ilahi di bagian bawah. Tubuhnya dikelilingi oleh lingkaran cahaya, dan sepertinya ada rune-rune kuno yang terukir di dalam tubuhnya. Namun, hal yang paling mengerikan adalah, rune yang menerobos masuk ke dalam matanya memiliki dampak yang luar biasa pada dunia di dalam dirinya.     

Di dalam Istana Kehidupan yang ditempa oleh Pohon Dunia. Matahari dan bulan tampak menggantung tinggi di atas langit, dan bintang-bintang berputar di sekitarnya. Namun, begitu rune-rune itu menerobos masuk, mereka menyebar dengan agresif dan menghancurkan segalanya. Bahkan bintang-bintang hancur satu per satu saat petir dan kilat menghancurkan semuanya hingga menjadi debu. Semua rune itu mencoba menghancurkan apa pun yang berada di sana. Mereka bahkan menyerang roh Pohon Dunia.     

Ini adalah pertama kalinya Ye Futian berada dalam situasi seperti ini. Sebelumnya, bahkan ketika dia bertemu dengan benda-benda ilahi, Pohon Dunia masih berdiri kokoh sebagai penguasa mutlak dan bahkan mampu menyerap kekuatan mereka, sama halnya dengan jantung Dewa Iblis Merak kala itu.     

Namun kali ini, kata-kata yang tak terhitung jumlahnya dari jasad Kaisar Agung Shenjia di dalam peti mati ilahi itu menerobos masuk ke sekujur tubuhnya secara bersamaan. Kata-kata itu bahkan menyerang Istana Kehidupan miliknya.     

Sebuah gelombang yang dahsyat sedang bergejolak di dalam Istana Kehidupan Ye Futian.     

*Boom!*     

Tubuh Ye Futian mulai bergetar tanpa henti. Setelah beberapa saat, dia menggeram, dan tubuhnya terhempas ke belakang. Dia mengeluarkan darah darah dari mulutnya dan wajahnya tampak sangat pucat.     

Namun saat dia mendarat di permukaan tanah, dia langsung duduk di bersila di tempatnya berada. Sebuah botol porselen muncul di tangannya. Kemudian, dia menghancurkannya dan mengambil sebuah pil di dalamnya, lalu menelannya. Dalam sekejap, aura kehidupan yang kuat menyebar ke sekujur tubuhnya.     

Namun meski begitu, tubuhnya yang gemetar masih mengeluarkan suara gemuruh yang keras. Semua orang menatapnya, menyaksikan semakin banyak darah yang keluar dari mulutnya. Wajahnya terlihat sangat pucat, seolah-olah dia sedang menerima rasa sakit yang luar biasa.     

"Aku terlalu ceroboh," dia bergumam pelan. Tindakannya kali ini terlalu sembrono. Dia mengira bahwa dia mampu membiasakan diri dengan kekuatan ini, namun dapat terlihat dengan jelas bahwa dia masih belum mampu melakukannya.     

Xia Qingyuan bergegas menghampirinya, dia tampak khawatir. Para kultivator dari Desa Empat Sudut juga mencemaskan kondisi Ye Futian. Sepertinya pria ini terlalu memaksakan diri kali ini.     

"Apakah dia terluka parah?" Semua kultivator memusatkan perhatian mereka pada Ye Futian. Ini adalah pertama kalinya mereka melihatnya terluka saat memandang peti mati ilahi. Sebelumnya, dia tidak pernah mengalami kesulitan saat melakukannya.     

Kekuatan rune yang muncul dari dalam peti mati ilahi itu sangat mengerikan.     

Ye Futian terus memuntahkan darah dari mulutnya. Auranya kini telah melemah. Banyak orang menduga bahwa dia telah terluka hingga bagian dalam tubuhnya, bahkan Roda Ilahi miliknya ikut menerima dampaknya. Akan sangat disayangkan jika salah satu sosok terkemuka di dunia ini binasa hanya karena mengamati jasad suci.     

Namun, setelah beberapa saat, aura Ye Futian kembali meningkat. Pohon-pohon ilahi mengelilinginya saat tubuhnya berubah menjadi sebatang pohon kehidupan. Dia pun mulai memulihkan diri dengan cepat. Semua orang bisa merasakan bahwa aura Ye Futian yang semula telah melemah kini mulai menguat.     

"Sungguh kemampuan penyembuhan yang luar biasa!" semua orang bergumam dalam hati saat mereka menyaksikan sosok Ye Futian. Proses pemulihannya begitu cepat sehingga mereka semua terkejut. Sebelumnya, mereka jelas bisa merasakan betapa parahnya luka yang diderita oleh Ye Futian. Bahkan fondasi Jalur Agung-nya mungkin juga terkena dampaknya. Namun, dia masih bisa melakukan proses pemulihan dengan sangat cepat.     

"Ini adalah Jalur Agung Kehidupan. Aura kehidupan sekuat ini adalah sesuatu yang bahkan sulit untuk didapatkan bagi Renhuang tingkat atas sekali pun," ujar seorang Renhuang tingkat atas saat dia berbicara dengan orang-orang di sekitarnya.     

Banyak orang mengangguk setuju. Mereka juga bisa merasakan betapa kuatnya aura kehidupan yang dipancarkan oleh Ye Futian.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian telah pulih kembali, bahkan hingga ke kondisi terbaiknya.     

Pada saat ini, Si Buta Tie dan Fang Huan menghampirinya dan berbisik, "Bagaimana kondisimu sekarang?"     

"Aku baik-baik saja," jawab Ye Futian.     

"Jangan gegabah. Tidak perlu menempatkan dirimu dalam bahaya hanya untuk mengejar keberhasilan," Si Buta Tie mengingatkannya.     

"Ya, aku akan lebih berhati-hati dalam bertindak," jawab Ye Futian sambil mengangguk.     

"Kau tetap ingin melanjutkannya?" ujar Xia Qingyuan dari belakang mereka. Nada bicaranya terdengar dingin. Ye Futian memandangnya dan melihat bahwa kedua mata Xia Qingyuan yang indah sedang menatapnya dengan dingin.     

"Tidak usah khawatir, aku akan lebih berhati-hati kali ini," ujar Ye Futian sambil tersenyum pada Xia Qingyuan. Namun, sepertinya Xia Qingyuan tidak puas dengan jawabannya dan terus menatapnya dengan tajam.     

Ye Futian berdiri dan meregangkan tubuhnya, terlihat sangat tenang. Namun, ketika tatapan matanya tertuju pada peti mati ilahi, tatapan matanya tiba-tiba berubah menjadi tajam. Dia kembali menoleh ke arah Xia Qingyuan dan berkata, "Apakah aku terlihat seperti mengalami masalah? Peti mati ilahi ini tidak dapat melukai fondasi kultivasiku."     

"Jadi kau tidak terluka sebelumnya?" ujar Xia Qingyuan.     

"Dibandingkan dengan risiko yang kuhadapi saat berkultivasi, hal seperti ini bukanlah apa-apa," ujar Ye Futian kepadanya secara telepati. "Jangan khawatir. Aku mengetahui batasanku. Selain itu, aku sudah mulai memahami sesuatu dari jasad suci tersebut. Hal ini mungkin akan berguna bagi kultivasiku dan bahkan mungkin dapat membantuku mengamati kemampuan yang dimiliki oleh para dewa kuno."     

Ketika dia mendengar pesan telepati ini, Xia Qingyuan menatap Ye Futian. Tampaknya dia benar-benar tidak mengkhawatikan keselamatannya. Namun, Xia Qingyuan tahu bahwa dia tidak akan bisa membujuknya untuk berubah pikiran. Begitu Ye Futian membuat keputusan, dia tidak bisa melakukan apa pun untuk merubahnya. Dia hanya bisa berkata, "Jangan membahayakan dirimu."     

"Aku mengerti," ujar Ye Futian sambil mengangguk dan tersenyum. Kemudian dia kembali memandang peti mati ilahi itu. Tatapan matanya terpaku padanya. Meskipun dia telah terluka parah sebelumnya, namun dia sama sekali tidak terpengaruh oleh hal tersebut. Jika dia dapat menguasai kekuatan ini untuk dirinya sendiri dan memahaminya, mungkin semua itu akan sangat berguna bagi kultivasinya.     

Saat memikirkan hal ini, Ye Futian kembali melangkah ke depan. Hal ini membuat semua orang menatapnya. Apakah dia ingin mencobanya lagi?     

Pria ini sama sekali tidak khawatir bahwa dia tidak akan mampu menahan dampak yang diterima olehnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.