Legenda Futian

Balasan dari Istana Kekaisaran



Balasan dari Istana Kekaisaran

2Saat ini, sebuah fenomena aneh telah terjadi di luar Istana Pemimpin Wilayah.     
3

Cahaya suci tampak berkilauan di lokasi tertentu, yaitu di tempat dimana jasad suci itu berada.     

Meskipun ada begitu banyak kultivator kuat dari seluruh penjuru Wilayah Shangqing yang datang kemari, hanya Ye Futian yang mampu mendekati jasad suci itu dan menggunakannya untuk berlatih.     

Ye Futian mengunjungi tempat itu pada hari kedua, berniat untuk berlatih di dekat peti mati ilahi itu. Dia telah berulang kali terluka, namun dia tampak seperti makhluk abadi, dimana dia mampu pulih dengan sangat cepat setiap kali dia terluka. Proses ini telah diulangi berkali-kali sehingga para kultivator yang hadir di sana kagum pada keuletannya.     

Namun, dia dilarang memasuki tempat dimana peti mati itu berada oleh para penjaga dari Istana Pemimpin Wilayah. Bahkan Pemimpin Wilayah sendiri telah memberikan perintah yang melarang siapa pun untuk melihat peti mati ilahi tersebut, namun mereka tetap mengizinkan sosok-sosok terkemuka untuk melakukannya. Namun, tempat dimana peti mati ilahi itu berada memang tidak bisa diakses oleh siapa pun.     

"Renhuang Ye, silahkan berlatih di luar," ujar salah satu penjaga di tingkat Renhuang pada Ye Futian. Meskipun dia melarang Ye Futian masuk, namun dia tetap bersikap sangat sopan. Bagaimanapun juga, kekuatan Ye Futian telah disaksikan oleh semua kultivator yang hadir di sana, dan mereka semua menganggap bahwa seseorang dengan kekuatan seperti itu pasti mampu mencapai hal-hal besar di masa depan. Dia bahkan mungkin bisa berdiri di puncak kekuatan Wilayah Shangqing jika dia mampu bertahan hidup.     

Ye Futian memandang orang yang menghalangi jalannya, dan tekanan yang samar terpancar dari kedua matanya yang dalam. Pada saat ini, satu sosok lain berjalan ke sisinya, lalu berkata pada penjaga itu, "Aku juga ingin melihat ke dalam sana. Biarkan kami lewat."     

Penjaga itu memandang sosok yang baru saja datang dan mengangguk. "Ya, Nona."     

Sosok yang meminta penjaga itu untuk memberi jalan tidak lain adalah Puteri Lingxi. Terlepas dari peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya, statusnya jauh lebih berpengaruh. Karena itulah, tidak ada yang berani menolak ketika dialah orang yang memberi jalan pada Ye Futian. Ditambah lagi, dia juga ingin masuk ke dalam sana.     

"Terima kasih, Puteri Lingxi." Ye Futian mengangguk pada Zhou Lingxi.     

"Aku sudah melihat seperti apa kemampuanmu, Tuan Ye. Aku ingin tahu apakah kau bisa memahami sesuatu dari peti mati ilahi itu. Aku akan mengawasimu dari jauh, sehingga aku tidak akan mengganggumu berkultivasi," ujar Zhou Lingxi.     

"Tentu saja kehadiran anda tidak akan mengganggu saya," jawab Ye Futian. Tidak ada lagi yang bisa dia katakan. Zhou Lingxi adalah orang yang memberinya akses kemari, jadi tidak mungkin baginya untuk menyuruh sang puteri untuk tetap berada di luar.     

"Aku tidak sabar menantikan penampilanmu." Zhou Lingxi tersenyum, yang membuatnya tertegun sejenak. Senyuman cerah itu terasa tidak nyata baginya. Zhou Lingxi, yang merupakan seorang Renhuang perempuan, ternyata memiliki kecantikan yang murni pada dirinya. Nada bicara yang dia gunakan saat berbicara dengannya membuat dirinya merasa seperti telah melakukan perjalanan menembus waktu, memicu semacam gejolak emosi di dalam dirinya.     

"Ada apa?" Zhou Lingxi melihat Ye Futian menatapnya dan bertanya karena merasa terkejut.     

"Tidak ada apa-apa." Ye Futian tersadar dari lamunannya dan tersenyum. "Mari kita masuk, puteri."     

"Baiklah." Zhou Lingxi mengangguk saat keduanya memasuki tempat itu bersama-sama. Banyak orang menyaksikan dua sosok itu memasuki area di antara pilar-pilar batu, lalu menaiki tangga hingga mencapai peti mati ilahi tersebut.     

Beberapa orang bergumam pelan setelah melihat bahwa dua sosok itu terlihat sangat serasi. "Renhuang Ye dan Puteri Lingxi tampak seperti sepasang kekasih."     

Cukup banyak dari mereka yang mengangguk setuju. Statusnya sebagai puteri sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, dan kekuatannya juga luar biasa. Ye Futian sendiri terlihat sangat gagah dengan pakaian serba putih dan rambut abu-abunya. Bakatnya sangat luar biasa sehingga hampir tidak ada seorang pun di seluruh penjuru Wilayah Shangqing yang bisa dibandingkan dengannya. Jika sosok yang begitu luar biasa dapat dipasangkan dengan sang puteri, itu akan menjadi sebuah kisah yang menarik untuk diceritakan nantinya, sama seperti kisah Muyun Lan dan Nanhai Qianxue kala itu.     

Banyak orang saling berdiskusi setelah mendengar kata-kata itu. Keduanya memang tampak serasi satu sama lain.     

Namun, ada pula yang merasa tidak senang dengan hal tersebut.     

"Dasar manusia-manusia bodoh." Elang Angin Hitam memandang ekspresi beberapa orang di sekitarnya dan bergumam, "Menurutku, hanya ada satu puteri yang layak bersanding dengan tuanku."     

Tatapan mata beberapa puteri yang berada di sekitarnya tiba-tiba menjadi ramah. Elang Angin Hitam menyadari hal itu dan berpikir bahwa hari-harinya kini menjadi semakin menyenangkan.     

Ye Futian dan Zhou Lingxi mendaki tangga itu dan tiba tidak jauh dari peti mati ilahi. Cahaya suci terpancar dari pilar-pilar batu di sekitarnya.     

"Tidak ada Jalur Agung di area ini," gumam Zhou Lingxi dengan tenang. Tubuhnya menerima tekanan yang mengerikan dan menyebabkan aura di dalam tubuhnya bergejolak. Kemudian dia berkomentar, "Aku jadi ingin tahu seperti apa tingkat kultivasi Kaisar Shenjia bertahun-tahun yang lalu sehingga dia berani mengucapkan kata-kata seperti itu."     

"Sepertinya anda telah mendengar rumor-rumor terkait Jalur Surgawi," ujar Ye Futian pada Zhou Lingxi.     

"Ya." Dia mengangguk sebagai tanggapan. "Kudengar ada beberapa sosok yang sangat kuat muncul di zaman kuno dan Jalur Surgawi takluk di bawah kekuatan yang mereka miliki."     

"Mungkin sosok-sosok itu menghabiskan waktu mereka hanya untuk melawan Jalur Surgawi," ujar Ye Futian.     

Zhou Lingxi memandangnya dan mengangguk pelan, lalu menambahkan, "Sering dikatakan bahwa kultivasi seseorang tidak memiliki batasan. Namun, ketika seseorang mencapai tingkat tertinggi, tentu saja mereka perlu mematahkan belenggu dan memulai semuanya dari awal. Mungkin sosok-sosok terkemuka di zaman kuno ini memiliki nyali untuk menentang Jalur Surgawi. Area ini mampu menghancurkan kekuatan Jalur Agung yang kukeluarkan."     

"Benar." Kemudian Ye Futian berkata, "Silahkan tunggu di sini, puteri. Jika anda berjalan lebih jauh, anda bisa berada dalam bahaya."     

"Baiklah, aku akan menunggu di sini dan melihatmu mengamati jasad suci itu untuk mengembangkan pemahamanmu." Zhou Lingxi mengangguk dan tersenyum.     

Orang-orang yang berada di luar ikut menyaksikan semuanya saat mereka berbincang-bincang satu sama lain. Sepertinya Zhou Lingxi memang berniat untuk mendekati Ye Futian. Mengingat status yang dia miliki, seharusnya dia tidak perlu bertindak sejauh itu. Seorang jenius yang luar biasa tentu saja akan menarik perhatian banyak orang, temasuki putri dari Pemimpin Wilayah Shangqing.     

Ye Futian berjalan mendekati peti mati ilahi itu dan melihat bagian dalamnya. Pandangannya tertuju pada jasad suci di dalamnya. Pada saat ini, sensasi yang dia rasakan jauh lebih kuat daripada melihat jasad suci itu dari luar. Rune yang tak terhitung jumlahnya langsung menerobos masuk ke dalam matanya dan kemudian memasuki ke Istana Kehidupan miliknya.     

Situasi di dalam Istana Kehidupannya serta tubuhnya saat ini benar-benar berbeda dari sebelumnya. Darahnya tampak berwarna emas dan memancarkan cahaya suci yang sangat menyilaukan. Hal ini membuat sosoknya terlihat seperti penguasa umat manusia, dan dia benar-benar sosok yang unggul di atas kultivator lainnya.     

Cahaya suci yang menyilaukan menyelimuti tubuhnya, membuat Ye Futian tampak seperti seorang kaisar agung muda. Dunia di dalam Istana Kehidupannya bahkan terlihat lebih mengerikan. Cahaya suci berada dimana-mana, menyelimuti seluruh tempat. Pohon Dunia telah berubah menjadi sebuah pohon ilahi yang menjulang tinggi ke atas langit. Dahan-dahannya menyebar luas dan menghubungkan setiap sudut dunia. Dahan yang berayun-ayun serta dedaunannya memancarkan cahaya suci yang sangat menyilaukan. Seolah-olah pohon itu sedang mempersiapkan diri untuk serangan yang akan datang.     

Sesuai dugaan, saat rune yang tak terhitung jumlahnya itu memasuki Istana Kehidupan milik Ye Futian, mereka menerjang tempat itu seperti deretan ombak yang dahsyat, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka.     

*Boom* Suara gemuruh yang mengerikan sepertinya terdengar dari dalam tubuh Ye Futian, bahkan Zhou Lingxi, yang berdiri tidak jauh darinya, bisa merasakan hatinya berguncang, dia menganggap bahwa suara gemuruh itu cukup mengerikan. Dia jadi bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh Ye Futian sehingga memungkinkannya untuk menahan serangan dari jasad suci itu.     

Selain itu, dia juga penasaran dengan apa yang ingin diraih oleh Ye Futian.     

Ye Futian tampak sangat fokus untuk beberapa saat. Pikiran Zhou Lingxi berguncang saat berdiri di sampingnya. Dia merasa seperti ikut merasakan kekuatan dari suara gemuruh itu.     

Dia jadi bertanya-tanya apa yang ingin didapatkan oleh Ye Futian dari jasad suci itu.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian terdorong ke belakang dan kembali terluka, sama seperti sebelumnya. Namun, dia tidak terlalu terpengaruh oleh hal tersebut, dan sorot matanya tetap tak tergoyahkan. Dia hanya pindah ke bagian samping dan duduk bersila di sana, bermeditasi untuk memulihkan diri dan dia terlihat sangat tenang. Seolah-olah dia sudah sangat terbiasa dengan semua yang baru saja terjadi.     

Zhou Lingxi berpikir bahwa, melihat wajahnya yang sangat tampan, dia yakin selain bakat, Ye Futian bisa sampai sejauh ini karena faktor-faktor yang berkaitan dengan temperamennya. Ada kesakralan yang menyelimutinya ketika dia berlatih, yang selama ini belum pernah dilihatnya. Dia sama sekali tidak terpengaruh meskipun tubuhnya dipenuhi oleh luka.     

Mereka yang berada di luar hanya bisa melihat dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ye Futian tetap berlatih di dalam sana selama beberapa hari, dan Zhou Lingxi masih setia mendampinginya.     

Setiap kali ada sosok terkemuka yang datang berkunjung, mereka akan menghampiri peti mati ilahi itu dan melihat bagian dalamnya. Tatapan mata mereka seringkali beralih pada Ye Futian.     

Ye Futian sama sekali tidak terganggu oleh kehadiran mereka. Dia hanya memfokuskan diri pada kultivasinya dan mengabaikan hal-hal lainnya, seolah-olah dia telah memasuki kondisi tidak sadar.     

Ye Futian masih terus berlatih hingga hari ini. Dia berdiri di depan peti mati ilahi dengan tubuh diselimuti oleh cahaya suci, yang membuatnya terlihat seperti dewa. Cahaya suci yang menyilaukan terpancar dari sekujur tubuhnya, dan suara gemuruh di dalam tubuhnya terdengar seperti suara deburan ombak.     

Saat ini, apa yang dia lihat di dalam Istana Kehidupan-nya sepertinya bukan lagi sekedar rune tetapi satu sosok dewa yang sesungguhnya. Jasad suci Kaisar Agung Shenjia di dalam peti mati itu tampaknya telah dibangkitkan kembali dan kini berdiri di hadapannya. Semua rune yang tak ada habisnya itu tampaknya telah menjadi bagian dari dirinya. Tubuhnya kini menjadi seperti sebuah dunia tersendiri, dan rune-rune itu tampak seperti hukum yang mengatur dunia tersebut.     

Ye Futian ingin melihat lebih dekat. Sepertinya dia bisa melihat sosok Kaisar Agung Shenjia di hadapannya, dan sang kaisar agung tampak seperti seorang dewa hanya dengan berdiri di tempatnya.     

*Boom* Ye Futian kembali dihempaskan ke belakang, dan dampaknya kali ini lebih dahsyat daripada sebelumnya. Dia baru berhenti setelah menabrak sebuah pilar batu di kejauhan. Dia memuntahkan darah dan terluka parah.     

Mereka yang berada di luar terkejut saat menyaksikan pemandangan ini.     

"Tuan Ye." Zhou Lingxi berbalik dan bergegas menuruni tangga. Ye Futian kemudian menopang dirinya dengan berpegangan di pilar batu itu sebelum dia akhirnya duduk bersandar di sana. Dia menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum dan berkata, "Aku baik-baik saja."     

Kemudian dia memejamkan matanya untuk berkultivasi. Zhou Lingxi merasa tergerak setelah melihat semua itu. Meskipun sudah menjadi sosok yang sangat kuat, dia masih mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mengembangkan kultivasinya, bahkan mengabaikan konsekuensi yang harus dihadapi olehnya.     

Para kultivator yang berada di luar juga merasa terkesan. Meskipun semua jenius di dunia ini memiliki bakat yang menakjubkan, namun mereka semua adalah sosok pekerja keras.     

Pada saat ini, cahaya suci bersinar dari dalam Istana Pemimpin Wilayah. Sekelompok orang baru saja tiba, dan sosok-sosok terkemuka dari berbagai tempat muncul satu per satu. Pemimpin Wilayah datang untuk menyambut mereka secara pribadi.     

"Apakah itu adalah berita dari Istana Kekaisaran?" seseorang bertanya.     

"Ya." Pemimpin Wilayah mengangguk dan melanjutkan kata-katanya, "Kaisar Agung mengatakan bahwa peti mati ilahi yang berisikan jasad suci Kaisar Agung Shenjia akan diserahkan pada Wilayah Shangqing mengingat peti mati itu ditemukan di Wilayah Shangqing. Istana kekaisaran tidak akan ikut campur di dalamnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.