Legenda Futian

Berita Dari Dunia Kosong



Berita Dari Dunia Kosong

0Ye Futian dan kelompoknya pun mendarat. Di depan mausoleum ilahi, terdapat sebuah area kosong dimana para kultivator dari Istana Pemimpin Wilayah sedang berjaga. Ada cukup banyak kultivato dari pasukan-pasukan terkemuka yang telah tiba di hadapannya.      3

"Ayo kita pergi ke sana." Duan Tianxiong dan Tetua Ma juga berada di sana. Mereka memimpin kelompok masing-masing ke suatu tempat.     

Hari ini adalah hari dibukanya mausoleum ilahi sekaligus hari dimana Pemimpin Wilayah mengadakan sebuah pertemuan untuk membahas mengenai beberapa hal.     

Perwakilan dari pasukan-pasukan terkemuka terus berdatangan. Beberapa dari mereka tampak berbincang-bincang, sementara ada pula yang menghampiri kelompok mereka.     

Pemimpin Keluarga Nanhai memandang ke arah Duan Tianxiong dan Tetua Ma sebelum mengalihkan pandangannya pada Ye Futian.     

"Apakah 'dia' tidak akan hadir dalam pertemuan hari ini?" Pemimpin Keluarga Nanhai bertanya pada Tetua Ma. Dia adalah salah satu dari tiga sosok terkemuka yang muncul di Desa Empat Sudut ketika kekacauan melanda desa tersebut. Sosok yang dimaksud oleh Pemimpin Keluarga Nanhai adalah seseorang dengan kekuatan yang tak terbayangkan di Desa Empat Sudut. Dia adalah sosok yang setara dengan mereka bertiga.     

Karena itulah, mereka memilih mundur dan menyuruh pasukan mereka untuk kembali, mengakui keberadaan Desa Empat Sudut.     

Selama sang guru masih berada di sana, nyaris mustahil bagi ketiganya untuk menguasai Desa Empat Sudut. Bahkan jika mereka mampu melakukannya, maka konsekuensinya akan sulit mereka terima. Karena itulah, mereka jelas tidak berani mengambil risiko sebesar itu.     

Ditambah lagi, mereka bisa merasakan bahwa sang guru memiliki hubungan khusus dengan Desa Empat Sudut. Jika mereka berniat melawan sang guru kala itu, kemungkinan besar mereka akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.     

Pada saat ini, dapat terlihat dengan jelas bahwa sang guru enggan datang kemari meskipun Pemimpin Wilayah sedang mengadakan sebuah pertemuan. Hal ini membuat sosok sang guru menjadi semakin misterius di mata orang-orang.     

"Beliau adalah seorang pertapa, dan dia hanya peduli dengan urusan terkait Desa Empat Sudut. Aku yakin Pemimpin Wilayah bisa memahaminya," jawab Tetua Ma, dan Pemimpin Keluarga Nanhai terkekeh. Di sisi lain, banyak anggota dari pasukan lain muncul satu per satu.     

Pada saat ini, sekelompok orang dalam jumlah besar tampak berjalan mendekat, dan sosok yang berada di barisan terdepan tidak lain adalah Zhou Muhuang. Dia datang bersama bawahannya, dan Zhou Lingxi juga berada di sana.     

Sang puteri memandang ke arah Ye Futian dan mengangguk padanya sambil tersenyum. Ye Futian tentu saja membalas sapaannya. Melihat hal ini, tatapan mata Xia Qingyuan beralih ke arah mereka berdua untuk beberapa saat.     

'Gawat,' Elang Angin Hitam bergumam dalam hati. Dia langsung membuang muka, berpura-pura bahwa dia tidak melihat apa pun.     

Zhou Lingxi tidak sendirian; Dewi Qihuan, Bai Yan, Mo Ke, Muyun Lan, dan beberapa sosok lainnya juga melirik ke arah Ye Futian. Hal ini membuktikan bahwa, meskipun dia belum begitu lama tinggal di Wilayah Shangqing, namun berita tentang pencapaiannya telah menyebar luas dan menjadikannya sebagai salah satu sosok terkemuka di Wilayah Shangqing. Bahkan hanya ada beberapa orang di antara rekan-rekan di generasinya yang bisa dibandingkan dengannya. Karena itulah, bahkan dalam acara yang dihadiri oleh banyak sosok terkemuka, dia masih bisa menarik perhatian banyak orang.     

"Selamat datang semuanya." Seorang pria tampak mendarat di permukaan tanah. Dia tidak lain adalah Ketua Zhou. Dia memandang kerumunan kultivator di sekelilingnya dan berkata, "Mari kita lanjutkan perbincangan kita di dalam mausoleum ilahi."     

"Baik." Semua orang mengangguk sebagai tanggapan. Pemimpin Wilayah mengarahkan jalan, dan sosok terkemuka dari semua pasukan mengikutinya dari belakang. Duan Tianxiong dan Tetua Ma juga berada di sana. Sementara itu, kultivator lainnya dari pasukan-pasukan tersebut mengikuti tepat di belakang mereka dan akhirnya mereka semua memasuki mausoleum ilahi.     

Langkah Zhou Lingxi melambat dan kini dia berjalan bersama kelompok Ye Futian. Tidak lama kemudian, dia sudah berada di sisi Ye Futian.     

"Bagaimana perkembangan kultivasimu selama beberapa hari terakhir?" Zhou Lingxi memandang Ye Futian. Dia berkomentar, "Sepertinya temperamenmu telah mengalami perubahan. Meskipun tidak terlihat dengan jelas, namun tetap saja aku bisa merasakannya."     

"Saya memang telah mengalami perubahan. Selain itu, saya juga berhasil mendapatkan sesuatu setelah melihat jasad suci kala itu, dan pemahaman saya terkait Jalur Agung juga semakin mendalam," jawab Ye Futian.     

"Pantas saja." Zhou Lingxi tersenyum dan melanjutkan kata-katanya, "Karena mausoleum ilahi sudah selesai dibangun, mulai sekarang kau bisa berlatih di sini. Aku yakin tidak butuh waktu lama bagimu untuk menerobos ke tingkat berikutnya."     

"Saya harap juga begitu." Mengangguk saat kelompok mereka berjalan memasuki mausoleum ilahi.     

Mausoleum ilahi ini dibangun sedemikian rupa sehingga bangunannya tampak megah. Terdapat sebuah lorong di dalamnya dan sebuah pintu batu yang berada tidak jauh darinya. Pintu itu dibiarkan terbuka dan dijaga oleh para penjaga di tingkat Renhuang, yang berdiri di kedua sisinya.     

"Pintu ini dilengkapi dengan matriks yang diukir di dalamnya, dan pintu ini telah menyatu dengan mausoleum ilahi. Selama ada dua penjaga yang ditugaskan di sini, tidak ada seorang pun yang bisa menerobos masuk dan menyelinap ke dalam mausoleum ilahi. Kecuali mereka adalah seseorang di tingkat yang sama dengan kita," Ketua Zhou menjelaskan. "Selain itu, seluruh bagian dari mausoleum ilahi ini adalah satu kesatuan, dan terdapat sebuah matriks raksasa yang bekerja di sini. Bahkan jika ada penyusup yang bisa masuk ke dalamnya, maka tempat ini akan langsung disegel setelah matriks itu diaktifkan. Hanya sosok-sosok terkemuka yang bisa melarikan diri dari sini."     

"Ketua benar-benar memikirkan semuanya dengan matang." Semua orang mengangguk sebagai tanggapan, namun kalimat itu sepertinya hanya sekedar basa-basi. Lokasi mausoleum itu berdiri menunjukkan bahwa tempat itu pada dasarnya berada di bawah kendali Istana Pemimpin Wilayah. Semua orang harus pergi ke sana jika mereka ingin belajar dan mengamati jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

Lorong itu membawa mereka ke sebuah istana yang sangat megah di dalam mausoleum tersebut. Ketua Zhong telah memindahkan seluruh area dimana peti mati ilahi itu berada di sana. Pilar-pilar batu tampak menjulang tinggi di udara, dan tangga itu juga masih berada di sana, yang sudah pasti mengarah ke peti mati ilahi di bagian puncaknya.     

Karena itulah, bagian tengah dari mausoleum ilahi itu berbentuk seperti sebuah menara. Pada dinding di sekitar menara itu, terdapat panggung-panggung latihan yang melayang di udara, dan mereka semua berada di lokasi yang berbeda-beda. Duduk di bagian paling depan dari panggung-panggung itu akan memungkinkan siapa pun untuk melihat jasad suci di dalam peti mati ilahi. Dan jika tubuh mereka terhempas ke belakang, mereka akan dihentikan oleh deretan dinding yang kokoh. Selain itu terdapat garis-garis yang tak terhitung jumlahnya dan berkilauan dengan cahaya suci pada dinding-dinding tersebut.     

Secara keseluruhan, mausoleum ilahi itu tampak seperti sebuah matriks raksasa yang sangat kuat dan kokoh.     

Tempat itu sebenarnya tidak begitu rumit, bahkan orang-orang menganggap tempat itu sebenarnya sangat sederhana. Tempat itu sebagian besar masih digunakan untuk latihan, dan karena itulah, aspek yang diutamakan adalah keamanannya. Tidak perlu membuat tata ruangan yang rumit.     

"Karena peti mati ilahi sudah ditempatkan di sini, kalian semua bisa datang kemari dan berlatih sesuka hati kalian." Kemudian Ketua Zhong menambahkan, "Ada satu hal lain yang membuatku memanggil kalian semua kemari, yaitu untuk membahas masalah terkait konflik yang terjadi di Prefektur Ilahi. Mengingat kalian semua telah berlatih selama bertahun-tahun, aku yakin kalian semua mengetahui tentang apa yang telah terjadi ratusan tahun yang lalu. Sejak jalur penghubung menuju Dunia Kosong dibuka, banyak sekali pasukan yang pergi ke sana untuk menjelajah. Hal itu termasuk orang-orang dari luar Prefektur Ilahi yang tertarik pada Dunia Kosong dan memiliki konflik dengan pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi. Perang yang terjadi di Dunia Kosong semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir, dan aku ingin tahu apakah ada di antara kalian yang pernah mendengar tentang hal tersebut."     

Hati Ye Futian berdebar kencang. Sejak dia datang ke Prefektur Ilahi, semua jalur komunikasi dengan Dunia Kosong telah terputus, termasuk dengan beberapa monster yang dia kendalikan. Jalur komunikasi tersebut benar-benar terputus begitu dia memasuki Prefektur Ilahi. Dia menganggap bahwa hal ini ada hubungannya dengan kedua dunia yang berada di dimensi yang berbeda.     

Kemudian Ketua Zhou mengatakan bahwa ada perang yang sedang berlangsung di Dunia Kosong.     

Dia jadi bertanya-tanya apakah perang yang dimaksud melibatkan Dunia Kosong secara keseluruhan.     

Dia penasaran dengan kondisi keluarga dan rekan-rekannya di Dunia Kosong. Apakah mereka semua baik-baik saja?     

Dia jadi mengkhawatirkan mereka. Bertahun-tahun telah berlalu, dan dia hanya memfokuskan diri untuk berlatih, berpikir bahwa dia bisa kembali ketika dia akhirnya mencapai puncak Renhuang Plane. Namun, hatinya berdebar begitu dia mendengar berita tersebut, dan hal yang dia inginkan saat ini adalah pergi ke sana sekarang juga.     

"Kami pernah mendengarnya, namun tidak banyak yang kami ketahui tentang hal tersebut," ujar Pemimpin Klan Lu. Beberapa pasukan memang memiliki ketertarikan terhadap Dunia Kosong, namun mereka berbeda.     

"Istana Kegelapan telah menyerang Dunia Kosong, melanggar perjanjian yang telah dibuat bertahun-tahun lalu. Mereka telah menyulut peperangan. Ada juga pasukan lain yang muncul pada saat yang bersamaan. Menurut berita dari Istana Kekaisaran, bahkan sekarang ada tanda-tanda bahwa perang semakin meluas. Selain itu, Istana Kegelapan mulai mengumpulkan pasukan, memerintahkan pasukan-pasukan dari dunia kegelapan untuk pergi ke sana. Prefektur Ilahi juga berada di bawah tekanan dan membutuhkan bantuan dari 18 wilayah di dalamnya. Kalian semua adalah pasukan terbaik dari Wilayah Shangqing. Jika Istana Kekaisaran memanggil kita untuk berperang, kuharap kalian semua dapat bekerja sama dan mengirim kultivator-kultivator terkuat kalian ke sana. Bagaimana pendapat kalian tentang hal ini?"     

Kemudian Ketua Zhou melanjutkan kata-katanya secara perlahan-lahan, "Selain itu, ini akan menjadi kesempatan bagus untuk menguji kemampuan kita. Tidak hanya pasukan dari 18 wilayah yang akan berada di sana, tetapi juga akan ada pasukan-pasukan di luar Prefektur Ilahi yang terlibat di dalamnya. Ini adalah peristiwa besar yang hampir tidak pernah terjadi selama masa damai berlangsung."     

"Istana Kegelapan telah mengubah Dunia Kosong menjadi medan perang?" Pemimpin Keluarga Nanhai bertanya.     

"Ada tanda-tanda bahwa hal itu mungkin saja terjadi." Ketua Zhong mengangguk sebagai tanggapan.     

"Ketua, bagaimana dengan perkembangan mengenai perang yang sedang terjadi di Dunia Kosong?" Karena diliputi oleh kekhawatiran, Ye Futian pun ikut bertanya.     

"Aku belum pernah pergi ke Dunia Kosong, jadi aku tidak tahu secara spesifik bagaimana situasi di sana sekarang. Jika kalian tidak keberatan, aku dapat mengirim bawahanku untuk mengumpulkan perwakilan kalian masing-masing. Tentu saja, siapa pun yang tidak mau bergabung tidak akan dipaksa untuk melakukannya," lanjut Ketua Zhou.     

Semua orang mengangguk setuju dan menunjukkan bahwa Ketua Zhou mendapat dukungan dari mereka. Tentu saja, mereka-lah yang berhak untuk memutuskan sekuat apakah para kultivator yang mereka kirim ke sana. Namun dapat dipastikan bahwa tidak ada yang berani menolak permintaan seperti itu dalam situasi seperti ini.     

"Terima kasih, kalian semua." Kemudian Ketua Zhou berkata, "Karena mausoleum ilahi sudah selesai dibangun, aku yakin kalian semua ingin tetap berada di sini untuk beberapa saat. Aku belum bertindak sebagai tuan rumah yang baik meskipun aku telah memanggil kalian semua kemari. Oleh karena itu, aku telah menyiapkan perjamuan di dalam istana. Bagaimana kalau kita pergi ke sana sekarang?"     

Semua orang mengangguk dan memandang peti mati ilahi itu sebelum pergi keluar. Ada banyak kultivator yang telah berkumpul di luar, namun sebagian besar dari mereka mungkin tidak akan bisa masuk ke dalam mausoleum ilahi.     

Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju pada orang-orang yang muncul dari dalam mausoleum ilahi, dan Ketua Zhong berbicara pada mereka semua, "Mausoleum ilahi kini sudah selesai dibangun, dan siapa pun yang memenuhi persyaratan akan diizinkan untuk berlatih di dalamnya. Namun, saranku tetap sama: jangan mencoba masuk tanpa persiapan yang matang."     

Semua orang memahami maksud dari ucapannya itu. Mereka semua mengetahui betapa berbahayanya jasad suci dari Kaisar Agung Shenjia.     

Setelah mengurus beberapa hal di sana, Ketua Zhong dan banyak kultivator kuat lainnya naik ke udara dan pergi menuju Istana Pemimpin Wilayah. Beberapa sosok terkemuka di bagian depan sedang mengobrol, sementara Ye Futian tampak mengerutkan keningnya. Xia Qingyuan bisa merasakan perasaannya saat ini, karena dia juga mengkhawatirkan situasi di Dunia Kosong. Semua teman dan keluarga mereka berada di sana, dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi jika dunia itu berubah menjadi medan perang.     

"Semuanya pasti baik-baik saja," Xia Qingyuan berusaha menghiburnya meskipun dia juga mengkhawatirkan hal yang sama.     

"Ya." Ye Futian mengangguk pelan. Keinginannya saat ini hanyalah bisa kembali ke sana dan memeriksa semuanya sesegera mungkin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.