Legenda Futian

Kultivasi



Kultivasi

0Tidak butuh waktu lama bagi sosok-sosok terkemuka dari seluruh penjuru Wilayah Shangqing untuk pergi meninggalkan Kota Empat Sudut hingga akhirnya menyisakan anggota Keluarga Duan di sana.     3

Mereka semua merasa sangat terkejut sekaligus beruntung karena tidak lagi menjadi musuh dari Desa Empat Sudut, dan kini malah bersekutu dengan mereka. Meskipun sang guru dari Desa Empat Sudut tidak pernah peduli dengan urusan di dunia luar, namun siapa yang tahu apa yang akan terjadi jika ada sesuatu yang menimpa Desa Empat Sudut?     

Saat ini, Duan Tianxiong merasa bahwa sang guru jelas tidak sesederhana penampilannya.     

Itu adalah jasad suci dari Kaisar Agung Shenjia, dan dia bertanya-tanya bagaimana caranya sehingga sang guru mampu mengendalikannya dengan begitu sempurna.     

Sang guru dapat dianggap sebagai sosok yang tak terkalahkan karena mampu menggunakan kekuatan yang tersimpan di dalam jasad suci tersebut.     

Hal itu sama saja seperti mendapatkan sebuah senjata tingkat dewa.     

Beberapa pasukan dari zaman kuno di Prefektur Ilahi dikabarkan memiliki pusaka seperti itu. Meski begitu, masih belum dipastikan bahwa mereka akan mampu melawan sang guru dari Desa Empat Sudut saat dia mengendalikan jasad Kaisar Agung Shenjia. Kekuatannya begitu mengerikan sehingga meskipun hanya menjadi penonton sebelumnya, Duan Tianxiong tetap sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.     

Bahkan sosok sekuat Pemimpin Keluarga Nanhai tidak mampu menahan satu serangan pun darinya dan dipaksa untuk mundur.     

Semua orang dari Wilayah Shangqing dipaksa menilai ulang kekuatan yang dimiliki oleh Desa Empat Sudut saat ini.     

Para kultivator dari Kota Empat Sudut ikut menyaksikan apa yang telah terjadi dan mereka semua sangat terkejut olehnya. Insiden ini membuat mereka semakin berharap bisa berlatih di Desa Empat Sudut nantinya.     

Namun, hanya orang-orang dari Desa Empat Sudut yang tahu bahwa meskipun sang guru memang sangat kuat, namun sang guru sendiri yang mengatakan bahwa dia memiliki suatu batasan yang mencegahnya untuk pergi meninggalkan Desa Empat Sudut. Sungguh suatu kebetulan yang menguntungkan dimana Ye Futian membawa jasad suci Kaisar Agung Shenjia ke Desa Empat Sudut, yang bisa digunakan oleh sang guru untuk melakukan semua ini     

Ye Futian menghela napas lega. Dia sudah mempersiapkan diri untuk dibawa pergi, dan dia tidak menyangka sang guru akan bertindak pada saat-saat seperti itu. Ditambah lagi, sang guru ternyata mampu mengendalikan jasad suci itu dengan sempurna.     

Pertempuran itu semakin memperkuat reputasinya sebagai sosok yang tak terkalahkan.     

Setelah pertempuran itu berakhir, tidak akan ada lagi pasukan dari Upper Nine Heavens, termasuk Istana Pemimpin Wilayah, yang berani melakukan apa pun terhadap orang-orang dari Desa Empat Sudut tanpa pikir panjang terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan bahwa, mulai saat ini, akan jauh lebih aman bagi penduduk desa untuk menjelajah ke dunia luar.     

Orang-orang di seluruh penjuru Wilayah Shangqing harus meningkatkan status kultivator dari Desa Empat Sudut hingga setara dengan mereka yang berasal dari Istana Pemimpin Wilayah.     

"Aku tidak menyangka bahwa aku akan dapat menyaksikan pertempuran yang begitu luar biasa hari ini. Hampir tidak ada seorang pun yang mampu menandingi kekuatan sang guru," Duan Tianxiong berkomentar, dan dia memberikan pujian yang sangat tinggi untuk sang guru. Pertempuran itu dapat dianggap sebagai pertempuran paling menakjubkan di seluruh penjuru Wilayah Shangqing.     

Sosok-sosok terkemuka dari Upper Nine Heavens di Wilayah Shangqing telah menyerang Desa Empat Sudut, dan mereka semua berhasil dipukul mundur oleh sang guru, sendirian. Terlepas dari fakta bahwa dia bertarung dengan memanfaatkan jasad suci Kaisar Agung Shenjia, namun pertempuran itu tetap saja sangat menakjubkan.     

Ditambah lagi, sang guru benar-benar sosok yang luar biasa. Ye Futian sebelumnya telah berniat mengembalikan jasad suci tersebut. Selain itu, dapat terlihat dengan jelas bahwa sang guru yang mampu mengendalikan jasad suci itu juga tidak menginginkannya, karena jika tidak. dia tidak akan membiarkan Ye Futian membawa tubuh itu keluar dari Desa Empat Sudut.     

Namun semuanya berubah ketika orang-orang itu hendak menyerang Ye Futian dan membawanya pergi, sang guru pun bertindak dengan menyuruh mereka mundur dan meninggalkan jasad suci itu di desa ini. Sang guru membuktikan kata-katanya, dimana dia berhasil melindungi Ye Futian dan jasad suci tersebut.     

Para kultivator dari Desa Empat Sudut tidak berkomentar apa-apa. Kemudian Tetua Ma berkata pada Duan Tianxiong. "Bagaimana kalau kalian mampir ke desa kami sejenak?"     

"Kau tidak perlu mengajakku. Namun, Duan Qiong dan kultivator muda di keluargaku sudah lama ingin mengunjungi Desa Empat Sudut. Bagaimana kalau mereka tetap tinggal di sini dan menjelajahi Desa Empat Sudut?" Duan Tianxiong tersenyum ketika dia berbicara pada Tetua Ma, yang kemudian mengangguk. "Baiklah."     

"Kalau begitu, aku pamit undur diri terlebih dahulu. Aku yakin tidak ada pasukan yang berani mencelakai desa ini setelah apa yang terjadi di sini sebelumnya. Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu kabar dari Istana Kekaisaran," Duan Tianxiong menambahkan. Tetua Ma dan lainnya mengangguk sebagai tanggapan.     

Ye Futian merasa gelisah setelah mendengar hal itu. Setelah masalah ini terselesaikan, dia juga berharap bahwa berita dari Istana Kekaisaran akan datang lebih cepat. Dia sudah tidak sabar untuk kembali ke dunia asalnya dan memeriksa kondisi di sana.     

Duan Tianxiong pun pergi, dan semua orang kembali ke Desa Empat Sudut. Jasad suci itu masih berada dalam kendali sang guru dan dibawa menuju ke sekolah. Ye Futian dipanggil oleh sang guru begitu dia kembali ke desa, dan dia juga pergi ke sekolah. Di sana, jasad suci Kaisar Agung Shenjia tampak terbaring kaku di bagian samping. Sepertinya jasad itu benar-benar berada di bawah kendali sang guru.     

"Terima kasih banyak, Ketua." Ye Futian membungkuk hormat pada sang guru. Di matanya, sosok sang guru kini menjadi semakin misterius, dan dia sama sekali tidak bisa membaca jalan pikirannya.     

Menurut penduduk desa, sang guru sudah sangat lama berada di sini. Namun, tidak ada yang tahu kapan waktu tepatnya. Ada kemungkinan bahwa usia sang guru sama dengan lama berdirinya Desa Empat Sudut.     

Ditambah lagi, sang guru memiliki kesan misterius pada dirinya. Kehadirannya membuat orang lain merasa bahwa dia bukanlah sosok yang berasal dari dunia ini.     

"Mengingat bahwa kau adalah orang yang membawa jasad suci itu kemari, sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa takdirmu terhubung dengannya, dan kau memang tidak perlu mengembalikan jasad suci tersebut. Sekarang setelah para kultivator dari Wilayah Shangqing bersikap begitu brutal dalam bertindak, maka kita tidak perlu menahan diri terhadap mereka. Mulai sekarang, datanglah kemari jika kau ingin mempelajari jasad suci itu. Lagipula jika ada sesuatu yang terjadi, akan mudah untuk menanggulanginya sejak awal." ujar sang guru pada Ye Futian.     

"Saya mengerti." Ye Futian membungkuk hormat. "Sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya tanyakan, Ketua."     

"Tanyakan saja," jawab sang guru.     

"Sebenarnya apa yang telah terjadi saat Jalur Surgawi runtuh di zaman kuno? Apakah suatu kultivasi tingkat tinggi yang menyebabkan hal tersebut? Lalu kenapa sosok sekuat anda tidak pernah beranjak dari desa ini?" tanya Ye Futian.     

"Masalah terkait dunia kultivator tidak sesederhana apa yang kau bayangkan. Para kultivator mengincar tingkat kultivasi tertinggi yang bisa dicapai, dan ada perang antar dewa yang terjadi di zaman kuno. Adapun batasan yang kualami saat ini, ketahuilah bahwa bahkan di masa sekarang, apa yang kau lihat mungkin tidak sepenuhnya benar, apalagi apa yang terjadi di zaman kuno. Kau akan mengetahui hal-hal seperti itu ketika kau telah mencapai tingkat kultivasi tertentu," ujar sang guru pada Ye Futian.     

Ye Futian jadi semakin penasaran, bertanya-tanya seperti apakah kebenaran di balik runtuhnya Jalur Surgawi dan apa yang sedang terjadi di dunia kultivator saat ini.     

Dia berpikir apakah yang dia lihat selama ini benar-benar bukan kebenaran yang dia cari.     

"Tidak perlu memikirkannya terlalu berlebihan. Jawabannya akan kau ketahui sendiri setelah mencapai tingkat yang mencukupi. Pada saat itu, kau tidak akan bisa mengabaikannya bahkan jika kau ingin melakukannya," lanjut sang guru. Ye Futian mengangguk dan kembali membungkuk hormat. "Terima kasih, Ketua."     

Kemudian dia pergi meninggalkan sekolah dan langsung disambut oleh beberapa orang begitu dia melangkah keluar. Mereka tidak lain adalah Fang Cun, Ling Kecil, Tie Tou, dan Duo Yu.     

Mereka berempat semakin bertambah dewasa, dan bagi mereka, segala sesuatunya akan mengalami perubahan setiap harinya.     

Setelah mengetahui betapa kuatnya sang guru, dia jadi mengerti kenapa generasi muda dari desa ini semuanya begitu kuat. Mereka dilahirkan dengan bakat dalam memahami Jalur Agung dan ditakdirkan untuk melampui kultivator seumuan mereka. Mereka semua memiliki potensi yang sangat mengerikan.     

Pencapaian yang diraih oleh mereka berempat mungkin akan melampaui Fang Gai, Tetua Ma, Si Buta Tie, dan yang lainnya. Mereka semua akan tumbuh menjadi sosok yang sangat terkenal.     

"Bagaimana perkembangan kultivasi kalian akhir-akhir ini?" dia mengusap kepala mereka dan bertanya.     

"Guru, saya telah mengawasi mereka sepanjang waktu. Mereka berlatih dengan giat, dan sang guru selama ini juga mengajari kami berkultivasi," Fang Cun tersenyum dan menjawab. Bocah itu jadi lebih menghormati Ye Futian daripada dulu. Rasa hormat itu benar-benar tulus, dan bocah itu memang tidak senakal biasanya.     

Mungkin hal itu terjadi seiring dengan perkembangan yang dia alami.     

"Bagus. Jangan malas dalam berlatih." Ye Futian tersenyum ketika dia berbicara pada mereka. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sang guru, tampaknya dunia menjadi lebih rumit dari yang dia bayangkan. Ditambah lagi, dengan adanya pasukan seperti Istana Kegelapan yang sedang bergerak, mereka mungkin harus berperang dalam skala yang cukup besar untuk menguasai Prefektur Ilahi secara keseluruhan.     

Perang yang terjadi di Dunia Asal mungkin hanya sebuah pemicu. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, namun sangat mungkin bahwa seluruh dunia akan mengalami perubahan besar. Semua orang harus bersiap-siap, dan jika perubahan besar itu memang terjadi, maka semua orang perlu berkembang lebih cepat untuk menghadapi apa yang akan terjadi di masa depan.     

…     

Pertempuran di Desa Empat Sudut telah mengguncang Wilayah Shangqing secara keseluruhan. Semua pasukan yang terlibat di dalamnya telah kembali, dan anehnya, semuanya terlihat sangat tenang. Tidak ada lagi yang membahas tentang jasad suci, namun para kultivator dari Wilayah Shangqing mengetahui bahwa setelah pertempuran tersebut, ada satu sosok tak terkalahkan di Upper Nine Heavens dari Wilayah Shangqing yang tidak dapat diganggu oleh siapa pun.     

Rumor mengatakan bahwa Pemimpin Keluarga Nanhai pergi mengurung diri untuk menyembuhkan luka-lukanya begitu dia kembali ke kediamannya.     

Benua Empat Sudut menjadi semakin ramai karena semakin banyak kultivator yang berdatangan. Saat ini, baik itu pasukan-pasukan terkemuka, para kultivator yang sangat tangguh, atau generasi selanjutnya, Desa Empat Sudut telah menjadi panutan di Wilayah Shangqing. Tidak ada yang tahu akan menjadi sekuat apakah desa itu di masa depan, dan sangat mungkin bagi mereka untuk menjadi pasukan yang akan mendominasi Wilayah Shangqing secara keseluruhan.     

Ketika hari itu tiba, Benua Empat Sudut akan menjadi sangat makmur, dan tentu saja, tidak ada seorang pun yang ingin melewatkan kesempatan seperti itu.     

Namun, semua itu tampaknya tidak ada hubungannya dengan Ye Futian.     

Saat ini, Ye Futian sedang duduk bersila di bawah pohon kuno di Desa Empat Sudut. Xia Qingyuan berada tidak jauh darinya, dan Elang Angin Hitam terbang berkeliling dengan malas. Di sisi lain, keempat remaja itu duduk mengelilingi Ye Futian dengan ekspresi serius di wajah mereka. Pemandangan itu tampak seperti sebuah lukisan, terlihat sangat damai, tenteram, dan indah.     

Kedua mata Ye Futian terpejam saat dia duduk di bawah pohon tersebut. Dahan-dahan dan dedaunannya berayun-ayun saat menyelimuti tubuh Ye Futian. Suara gemuruh terus menerus terdengar dari dalam tubuhnya sementara cahaya suci menyelimuti sosoknya.     

Waktu terus berlalu, dan banyak dari mereka benar-benar terbawa dalam kultivasi masing-masing, meningkatkan kekuatan mereka dengan tenang untuk menstabilkan tingkat Plane mereka, serta mengabaikan semua hal yang ada di dunia luar. Menurutnya, hanya kultivasi yang bisa dia lakukan untuk mempersiapkan diri dan kembali ke Dunia Asal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.