Legenda Futian

Berita Dari Istana Kekaisaran



Berita Dari Istana Kekaisaran

3Waktu terus berlalu. Kota Empat Sudut tampak ramai dan penuh dengan aktivitas, sementara situasi di Desa Empat Sudut tetap terlihat tenang dan damai.     
3

Saat ini, Ye Futian sedang duduk bersila di bawah pohon kuno di tanah suci dari Benua Empat Sudut. Tubuhnya memancarkan cahaya suci dari Jalan Agung. Berbagai macam kekuatan Jalur Agung terpancar dari tubuhnya dan membuatnya tampak seperti perwujudan dari Jalur Agung itu sendiri.     

Sebuah aura yang mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Pemandangan mengerikan sedang terjadi dengan menjadikan sosoknya sebagai titik pusatnya. Seolah-olah area yang dia tempati telah menjadi sebuah area yang berdiri sendiri. Wajahnya samar-samar terlihat di dalam area tersebut bersama dengan satu bayangan yang terlihat seperti satu sosok dewa kuno.     

Tubuhnya melayang dan menyatu dengan dunia itu, seolah-olah dia telah menjadi seorang dewa kuno. Area itu semakin meluas hingga akhirnya menyelimuti langit. Fenomena yang terjadi di area itu menjadi semakin mengerikan. Semua orang bisa melihat banyak hal muncul di atas sosok yang tampak seperti dewa kuno itu. Matahari menyinari segala sesuatu yang berada di bawahnya. Selain itu, ada pula sebuah area yang sedingin es di bawah pancaran cahaya bulan yang dingin, seekor burung merak yang membentangkan sayap ilahinya, seekor roc yang melesat menembus langit, seekor kera ilahi yang meraung ke arah langit, seekor gajah ilahi yang berdiri tegak di tempatnya…     

Semua fenomena ini menyatu menjadi sebuah gambaran yang sangat menakjubkan. Dalam gambaran tersebut, sosok yang tangguh dan menjulang tinggi itu dipenuhi dengan kekuatan yang meledak-ledak. Sosok itu tampak seperti dewa yang menguasai segalanya.     

Pemandangan itu membuat Desa Empat Sudut menjadi gempar. Gambaran yang menakjubkan itu dihiasi dengan cahaya suci yang berkilauan. Banyak orang yang memandang Ye Futian dari kejauhan merasa seolah-olah kekuatan Jalur Agung yang mengerikan itu langsung menerobos masuk ke dalam diri mereka. Mereka yang tingkat kultivasinya relatif rendah bahkan tidak berani mendekat.     

Tetua Ma, Si Buta Tie, dan beberapa kultivator lainnya terbang ke tempat Ye Futian berada. Namun, mereka hanya berdiri di kejauhan sambil menyaksikan Ye Futian berlatih. Fenomena yang menakjubkan itu membuat mereka sangat terkejut dan pemandangan yang menakjubkan itu terpantul di mata mereka masing-masing.     

Selama ini dia telah menghabiskan waktunya dengan berkultivasi dan pergi ke sekolah untuk memahami kekuatan dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia, serta mendapatkan ajaran dari sang guru. Semua orang bisa merasakan bahwa dia berhasil membuat kemajuan setiap harinya. Kemajuan itu lebih dari sekedar tingkat kultivasinya, melainkan dalam aspek pemahaman kultivasi juga.     

Semua itu akhirnya mengakibatkan Ye Futian mengalami perubahan yang signifikan.     

Pada saat ini, dia membuka matanya, dan cahaya suci yang mengerikan ditembakkan dari kedua matanya. Seolah-olah sepasang mata itu memiliki nyawa tersendiri. Sementara itu, fenomena mistis di sekitarnya menghilang dalam sekejap, kembali ke dalam tubuhnya. Dia pun kembali berdiri di udara. Namun, semua orang dapat merasakan bahwa tubuhnya telah menjadi sangat berbeda dari sebelumnya. Seolah-olah dia baru saja mengalami perubahan total, mulai dari dalam hingga bagian luar tubuhnya.     

"Kau berhasil mendapatkannya?" Tetua Ma menghampiri Ye Futian dan bertanya. Dia tahu apa yang telah dialami oleh pemuda tersebut.     

"Ya, akhirnya saya berhasil mendapatkannya." Ye Futian tersenyum dan mengangguk.     

"Apa yang kau rasakan?" Tetua Ma bertanya lagi.     

Ye Futian menyeringai dan mengangkat lengannya. Suara gemuruh dari Jalur Agung langsung terdengar dari lengannya. Suara itu dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan di dalamnya. Dia mengambil satu langkah ke depan, dan suara gemuruh itu pun terdengar dimana-mana. Seolah-olah bumi juga ikut bergetar.     

Peristiwa yang baru saja terjadi menarik perhatian semua orang. Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Ye Futian, sambil berpikir betapa mengerikannya sosok sepertinya. Mereka semua bertanya-tanya sedahsyat apakah kekuatan itu, mengingat Ye Futian mampu menimbulkan suara gemuruh seperti itu hanya dengan mengangkat lengannya dan berjalan ke depan.     

Chen Yi naik ke udara dan menatap Ye Futian dengan seksama. "Beberapa orang dilahirkan dengan Jalur Agung di dalam tubuhnya, dan orang-orang seperti itu dikenal memiliki tubuh Jalur Agung. Mereka yang memiliki bakat yang luar biasa diketahui memiliki apa yang dikenal sebagai Tubuh Ilahi dari Jalur Agung. Saat ini, aku ingin tahu apa nama dari tubuhmu itu."     

"Mungkin...Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi?" Ye Futian menyeringai dan memberikan tanggapan. Kedengarannya dia sedang bercanda. Itulah sebutan yang dia gunakan pada tubuhnya ketika dia menghadapi Zhan Yuan dari Istana Surgawi Violet di Sembilan Dunia Jalur Supremasi di Dunia Kosong. Zhan Yuan mengaku memiliki Tubuh Tertinggi dari Jalur Agung, jadi dia menyebut tubuhnya sebagai Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi.     

"Nama yang bagus." Chen Yi mengangguk sebagai tanggapan. "Hanya nama 'Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi' yang cocok dengan tubuh fisikmu saat ini. Semua orang di dunia luar mungkin merasa seperti seorang penipu jika dibandingkan denganmu. Mereka mungkin harus meragukan keaslian tubuh Jalur Agung mereka jika mereka bertemu denganmu."     

Ye Futian tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Padahal dia hanya mengarang nama itu. Akan tetapi, mengaku bahwa dia memiliki 'Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi' memang membuatnya terkesan sombong.     

"Aku menyukainya." Tetua Ma mengangguk dan melanjutkan kata-katanya, "Kalau begitu gunakan saja nama 'Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi'. Menurutku. jika kau dapat menyempurnakan tubuh itu, kau akan dapat mewariskannya pada keturunanmu di masa depan."     

Jika kultivasi seseorang mencapai tingkat seperti itu, maka bakatnya mungkin bisa diwariskan. Setelah menempa tubuh fisik yang begitu kuat, pasti ada kesempatan baginya untuk mewariskannya pada keturunannya. Tapi kembali lagi, sepertinya dia tidak memiliki pemikiran untuk memiliki anak.     

Ye Futian terdiam saat mendengar apa yang baru saja mereka katakan. Dia hanya bercanda, namun mereka semua menganggap serius ucapannya, merasa bahwa 'Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi' adalah nama yang sesuai bagi tubuhnya saat ini.     

Yah, kalau begitu percuma saja bersikap merendah...     

"Sekuat apakah tubuhmu sekarang?" Chen Yi bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Sekarang setelah kau berada di tingkat kultivasi yang sama denganku, aku bisa berdiri di sini dan membiarkanmu melancarkan serangan terkuatmu padaku. Mungkin kau akan tetap tidak bisa membunuhku," jawab Ye Futian sambil terkekeh.     

"Emm…"     

Chen Yi memandang Ye Futian dan berpikir bahwa pria ini memang cukup sombong.     

"Yah, meskipun kau telah mendapatkan Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi, tetap saja aku memiliki Tubuh Cahaya. Apakah kau masih yakin bahwa aku tidak bisa mengalahkanmu?" Chen Yi memandang Ye Futian dengan sedikit kesal. Dia ingin sekali menguji kemampuannya.     

"Tubuh Cahaya..." Ye Futian merasa sedikit terintimidasi. Namanya memang terdengar cukup mengerikan.     

"Jangan lupa bahwa di antara Tujuh Teknik Ilahi dari Desa Empat Sudut, ada teknik Ancient Divine Immortal Form, dan aku telah menggabungkannya ke dalam tubuhku." Ye Futian tersenyum sambil terus berbicara. Tubuhnya saat ini memang adalah sesuatu yang dianggap sangat sulit untuk dihancurkan oleh orang-orang di tingkat yang sama dengannya.     

Tapi sekali lagi, orang-orang yang dia maksud adalah mereka yang telah mencapai Renhuang Plane tingkat keenam dengan Roda Ilahi yang sempurna. Adapun mereka yang berada di tingkat keenam dan tidak memiliki Roda Ilahi yang sempurna, Ye Futian benar-benar hanya perlu berdiri di tempatnya dan membiarkan mereka menyerangnya dengan serangan terbaik masing-masing. Mereka tidak lagi berada di tingkatan yang sama dengannya, jadi dia tidak akan repot-repot membandingkan dirinya dengan mereka.     

"Baiklah, kau yang menang." Chen Yi memutar matanya dan berpikir bahwa dia harus lebih giat berlatih di masa depan; jika tidak, pria ini nantinya akan meremehkannya.     

Ye Futian tidak lagi menyombongkan kemampuannya. Dia memandang Tetua Ma dan bertanya, "Apakah ada berita terbaru dari dunia luar?"     

Meskipun selama ini dia telah mengurung diri untuk berkultivasi, namun faktanya, dia juga menunggu kabar dari Istana Kekaisaran.     

Kapan mereka bisa berangkat ke Dunia Asal?     

"Istana Kekaisaran terlalu jauh dari sini, dan kita tidak punya cara untuk mendapatkan kabar dari Dunia Kosong. Bahkan orang-orang di Istana Pemimpin Wilayah mungkin tidak akan mengetahui banyak hal tentang kondisi di sana saat ini. Bagaimanapun juga, Dunia Kosong dan Prefektur Ilahi adalah dua tempat yang berbeda. Kita hanya bisa menunggu kabar dari Istana Pemimpin Wilayah," jawab Tetua Ma.     

Ye Futian mengangguk dengan kecewa. Dia berharap bisa mendapatkan kabar terbaru sesegera mungkin.     

"Aku ingin memeriksa beberapa hal dengan sang guru," ujar Ye Futian, dan semua orang mengangguk sebagai tanggapan. Kemudian dia pun pergi menuju sekolah.     

Dia memandang jasad suci Kaisar Agung Shenjia ketika dia tiba di kediaman sang guru. Dia tidak menyia-nyiakan upayanya untuk belajar dari jasad suci tersebut. Faktanya, kemampuannya untuk menciptakan tubuh Jalur Agung miliknya sendiri adalah sesuatu yang dia pelajari dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

"Ketua," Ye Futian berbalik dan menyapa sosok mistis itu.     

Sang guru mengangguk dan berkata, "Tampaknya perubahan yang kau alami kali ini telah meningkatkan kekuatanmu secara signifikan."     

"Semua ini berkat ajaran anda," jawab Ye Futian.     

"Sebenarnya, itu semua karena latihanmu sendiri. Aku hanya memberimu beberapa bimbingan. Aku yakin kau pasti bisa melangkah sejauh ini meski tanpa bantuan dariku." Sang guru melanjutkan kata-katanya, "Mulai sekarang, seharusnya kau dapat mengambil kekuatan dalam jumlah besar, dan kau dapat meningkatkan frekuensimu dalam beresonansi dengan jasad suci itu di sini. Asahlah tubuhmu hingga mencapai kesempurnaan."     

"Baik, saya mengerti." Ye Futian mengangguk.     

"Kalau begitu lanjutkan kultivasimu." Sang guru tidak mengatakan apa-apa lagi, lalu berbalik dan pergi. Ye Futian menghampiri jasad suci itu dan kembali berlatih dengan mata terpejam. Dia akan memfokuskan diri dalam latihannya dan mengesampingkan semua hal lainnya.     

…     

Tahun 10.062 dari Kalender Prefektur Ilahi.     

Saat ini, seseorang dari Istana Pemimpin Wilayah Shangqing datang berkunjung ke Desa Empat Sudut.     

Ye Futian langsung menghentikan kultivasinya begitu mengetahui bahwa ada seseorang dari Istana Pemimpin Wilayah yang datang berkunjung. Dia pun pergi ke tempat utusan itu berada, dimana Tetua Ma dan yang lainnya juga sudah berada di sana.     

"Saya datang kemari atas perintah Ketua Zhou untuk memberitahu Desa Empat Sudut bahwa Istana Kekaisaran memanggil para kultivator di 18 wilayah untuk bersiap-siap pergi ke Dunia Asal. Jika ada yang bersedia untuk pergi, silahkan mengunjungi Wilayah Kekaisaran. Jika ada kultivator dari Desa Empat Sudut yang mau pergi ke sana, kalian bisa pergi ke Istana Pemimpin Wilayah bersama saya, dan kita akan berangkat bersama-sama setelahnya," ujar sang utusan. Ye Futian merasa gelisah. Akhirnya hari ini datang juga.     

Dia telah menunggu berita ini sejak lama, menunggu Istana Kekaisaran untuk memanggil sosok-sosok terkemuka di 18 wilayah untuk pergi berperang. Tampaknya konflik yang terjadi di Dunia Kosong lebih serius dari apa yang dia bayangkan.     

Kala itu, pasukan-pasukan yang terlibat telah menentukan penguasa dari Dunia Kosong melalui sebuah pertempuran, dan kini dia bertanya-tanya apakah mereka yang berasal dari Istana Kegelapan dan Dunia Empty Divine kembali melanggar kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.     

Waktu belum berlalu begitu lama, bukan?     

Sebenarnya apa yang telah terjadi di Dunia Asal?     

"Berita dari Istana Kekaisaran ini bukanlah sebuah paksaan, dan Ketua Zhou tidak membuat tuntutan apa pun. Siapa pun yang bersedia pergi, silahkan ikut dengan saya," utusan itu melanjutkan kata-katanya.     

Tetua Ma mengangguk dan menjawab, "Terima kasih atas informasinya. Kalau begitu, mari kita berangkat."     

Dia tahu bahwa Ye Futian telah menunggu datangnya hari ini, dan mereka sudah lama menentukan siapa di antara mereka yang akan pergi. Dengan datangnya berita ini, tentu saja sudah waktunya bagi mereka untuk berangkat, dan tidak banyak yang perlu mereka persiapkan.     

"Baiklah, mari kita berangkat." Utusan itu mengangguk, dan kelompok itu pun pergi meninggalkan Desa Empat Sudut.     

Saat ini Ye Futian merasa sangat gelisah. Bagaimanapun juga, dia telah berlatih cukup lama. Namun, dia masih mengkhawatirkan situasi di Dunia Asal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.