Legenda Futian

Perburuan



Perburuan

3Sosok-sosok terkemuka di Akademi Heavenly Mandate akhirnya mengambil keputusan setelah menjalani proses diskusi secara telepati. Ye Futian berdiri dari tempatnya dan pergi meninggalkan tempat itu bersama Tetua Ma, sementara orang-orang dari Desa Empat Sudut mengikutinya dari belakang. Kaisar Nan, Duan Tianxiong dan yang lainnya tetap tinggal di akademi alih-alih mengikuti mereka.      0

Ye Futian akan pergi ke sana terlebih dahulu, baru setelah itu mereka menyusulnya.     

Meskipun Kota Heavenly Mandate cukup luas, namun kota itu tidak begitu luas bagi orang-orang seperti Ye Futian. Mereka semua naik ke udara dan terbang dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya tiba di tempat para kultivator dari Sekte Mithra berada dalam waktu singkat.     

Anggota Sekte Mithra semuanya duduk di sana. Pendeta Sekte Mithra adalah seorang pria paruh baya dengan jubah emas yang berkilauan di bawah sinar matahari. Rambutnya diikat ke belakang dan penampilannya terlihat sangat menakjubkan. Kemudian dia memandang Tetua Ma dan menyadari bahwa pria itu bukanlah sosok biasa. Pria itu termasuk dalam kultivator tingkat atas, sama seperti dirinya.     

Semua orang yang berada di belakangnya juga sangat kuat, sehingga membuatnya sedikit terkejut. Dia belum pernah melihat orang-orang itu di sekitar Kota Heavenly Mandate, jadi dia berspekulasi bahwa orang-orang itu berasal dari Prefektur Ilahi. Keluarga Duan dari Wilayah Shangqing juga berada di sana.     

Satu hal yang dia yakini adalah, orang-orang itu pasti memiliki koneksi dengan Akademi Heavenly Mandate.     

"Salam hormat, Pendeta Sekte Mithra. Perkenalkan, nama saya Ye Futian." Ye Futian menyapa sang pendeta dari atas langit.     

"Ye Futian." Pendeta Sekte Mithra merasa bahwa nama itu terdengar tidak asing baginya, sepertinya dia pernah mendengarnya di suatu tempat di Dunia Kosong. Pada saat ini, beberapa kultivator di area itu merasa sangat terkejut, dimana pandangan mereka terpaku pada pemuda berambut abu-abu itu.     

Mereka tidak sendirian, karena banyak kultivator kuat lainnya juga memandangnya ketika Ye Futian bergerak mendekat dari arah Akademi Heavenly Mandate. Ada banyak sosok Renhuang lainnya yang muncul dari kejauhan, mengalihkan pandangan mereka ke tempat Ye Futian berada dan merasa sangat terkejut.     

Ternyata Ye Futian masih hidup setelah menjalani pertempuran 20 tahun lalu itu.     

Dan kini dia telah kembali.     

Banyak kultivator dari Dunia Heavenly Mandate ikut menyaksikan pertempuran tersebut. Hampir semua penduduk kota menjadi saksinya sengitnya pertempuran yang berlangsung di udara itu, dan mereka jadi bertanya-tanya bagaimana caranya Ye Futian mampu bertahan hidup kala itu.     

Sosok legendaris yang namanya telah dikenal di Sembilan Dunia Jalur Supremasi 20 tahun lalu itu dianggap telah meninggal dunia. Namun, kini dia muncul di hadapan semua orang dalam kondisi baik-baik saja.     

Banyak orang berbincang-bincang satu sama lain. Pendeta Sekte Mithra mengamati sekelilingnya dan merasakan bahwa ada banyak orang yang membicarakan tentang Ye Futian. Hal itu membuatnya merasa tertarik, lalu menatap pemuda berambut abu-abu itu dan bertanya, "Sepertinya namamu cukup terkenal di kota ini."     

"Namaku tidak hanya terkenal di Kota Heavenly Mandate. 20 tahun yang lalu, namaku sudah terkenal di seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate, bahkan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi." Ye Futian menjawab sambil berdiri di udara. Saat ini, ada banyak aura yang terdeteksi sedang mengawasi tempat itu. Sudah jelas ada banyak pasukan yang memusatkan perhatian mereka pada apa yang sedang terjadi di sana.     

Meskipun Ye Futian terdengar seperti sedang membual, namun semua penduduk kota tahu bahwa memang itulah kebenarannya. Tidak satu orang pun di Dunia Heavenly Mandate yang tidak mengetahui nama Ye Futian.     

Pendeta Sekte Mithra memandangnya dan Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Aku adalah orang yang mengusulkan dibangunnya Akademi Heavenly Mandate lebih dari 20 tahun yang lalu, dan aku adalah orang yang telah menyatukan pasukan-pasukan di seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate, hingga akhirnya menjadikan Akademi Heavenly Mandate sebagai tempat suci untuk berkultivasi di dunia ini."     

"Tingkat kultivasimu 20 tahun lalu seharusnya tidak begitu tinggi. Sungguh luar biasa jika kau mampu meraih pencapaian seperti itu." ujar sang Pendeta. Tentu saja dia mampu menebak tingkat kultivasi Ye Futian saat ini—Renhuang Plane tingkat keenam.     

Itu berarti Ye Futian mungkin tidak berada pada tingkat kultivasi yang sama saat 20 tahun yang lalu.     

"Ini bukan apa-apa. Oh ya, kudengar pasukanmu berasal dari Prefektur Ilahi dan kalian telah menyerang Akademi Heavenly Mandate." Ye Futian menambahkan.     

"Memangnya kenapa?" Pendeta Sekte Mithra menatap tajam ke arah Ye Futian. Sepertinya ada sebuah kekuatan mengerikan yang menyelimuti area itu dalam sekejap dan membuat Ye Futian merasa sesak.     

"Bukan apa-apa, hanya saja aku juga baru kembali dari Prefektur Ilahi dan penasaran seperti apa kekuatan Sekte Mithra dari Wilayah Tongtian yang sesungguhnya, apalagi setelah melihat bagaimana kalian bertindak seenaknya sendiri di Dunia Asal. Ye Futian menambahkan, "Karena itulah, aku ingin melihat apakah ada di antara anggota sektemu yang kuanggap layak."     

Beberapa orang yang berada di sekitar sang Pendeta, yang semuanya berada di tingkat Renhuang, memancarkan aura yang menakjubkan. Bahkan ada seorang Tetua di Renhuang Plane tingkat kesembilan dengan aura yang mengerikan di sana.     

Mereka semua memandang Ye Futian, menyadari bahwa pria ini memang ingin mencari masalah, yaitu dengan menantang Renhuang dari sekte mereka.     

Penduduk kota yang berada di kejauhan sangat terkejut saat melihat Ye Futian menantang Sekte Mithra, yang berani menyerang Akademi Heavenly Mandate begitu dia kembali ke Dunia Asal.     

"Siapa di antara kalian yang bersedia menerima tantangannya?" Pendeta Sekte Mithra duduk di tempatnya dan bertanya dengan tenang, seolah-olah tidak terpengaruh oleh apa yang sedang terjadi. Lagipula tidak akan ada hal buruk yang terjadi selama dia yang memegang kendali di sini.     

Seseorang yang berada di Renhuang Plane tingkat ketujuh naik ke udara. Kedua matanya dipenuhi dengan cahaya suci yang berapi-api dan memancarkan aura yang mengerikan. Tetua Ma dan yang lainnya pergi menjauh, memberi ruang bagi Ye Futian dan kultivator yang baru saja muncul untuk bertarung.     

*Boom* Kekuatan Jalur Agung yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat dan menyelimuti tubuh Ye Futian. Saat ini, langit tampaknya telah diselimuti oleh kobaran api dan sebuah cincin api yang mengerikan muncul tepat di atas Ye Futian, yang kemudian berubah menjadi sebuah area api yang mengerikan.     

Kobaran api itu bergemuruh dan langsung ditembakkan ke arah Ye Futian. Tatapan mata semua orang saat ini tertuju pada Ye Futian. Namun, dia tidak berniat menghindar dan hanya berdiri di tempatnya hingga kobaran api itu melahap sekujur tubuhnya.     

Renhuang tingkat ketujuh itu menatap tajam ke arah Ye Futian, bertanya-tanya apakah pria ini ingin menjemput ajalnya sendiri.     

Kobaran api itu tampak sangat mematikan saat mengepung sosok Ye Futian. Namun, sosoknya yang diselimuti oleh api terlihat berdiri dengan tenang di udara dan membiarkan kobaran api itu melahap tubuhnya.     

"Hanya ini kemampuanmu?"     

Ye Futian bertanya dengan tenang, namun ketiga kata itu terdengar seperti sebuah penghinaan besar. Kemudian, Renhuang tingkat ketujuh itu menciptakan sebuah lingkaran cahaya matahari yang mengerikan. Sinar-sinar cahaya suci melesat dari lingkaran cahaya itu, dan tampaknya Renhuang itu telah berubah menjadi dewa matahari. Kemudian dia bergerak dan mengerahkan sebuah serangan telapak tangan menuju Ye Futian, yang sepertinya mampu menyelimuti dan membakar seluruh penjuru langit.     

Hawa panas yang terpancar dari serangan telapak tangan itu sangat mengerikan.     

Namun, dia melihat bahwa Ye Futian masih berdiri di tempatnya, seolah-olah dia tidak melihat apa-apa di sana. Kultivator dari Sekte Mithra itu adalah sosok yang sangat kuat di antara anggota sekte, dan dia belum pernah diremehkan sebelumnya. Serangan telapak tangan yang mengerikan itu langsung dihempaskan, dan Ye Futian hanya mengulurkan tangannya lalu menepis serangan itu dengan tenang.     

*Boom* Kobaran api itu langsung padam dan serangan telapak tangan lawannya hancur dalam sekejap. Renhuang itu dihempaskan ke belakang dan memuntahkan darah dari mulutnya. Semua organ dalamnya rasanya seperti sudah dihancurkan oleh satu serangan itu, dan auranya jadi semakin melemah di setiap detiknya.     

Apa yang baru saja terjadi membuat beberapa Renhuang dari Sekte Mithra berdiri pada waktu yang bersamaan, menatap tajam ke arah Ye Futian dan menyebarkan aura yang menekan seluruh penjuru langit.     

Kemudian Ye Futian mengamati orang-orang itu, dan tatapan matanya masih dipenuhi oleh penghinaan. Tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menjadi ancaman baginya.     

"Jadi seperti ini kekuatan pasukan dari Prefektur Ilahi? Kalau begitu kalian boleh menyerangku secara bersamaan," ujarnya.     

Ekspresi Pendeta Sekte Mithra langsung menjadi dingin. Tentu saja dia dapat merasakan bahwa, meskipun Ye Futian masih berada di Renhuang Plane tingkat keenam, namun dia memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Tingkat kekuatan Ye Futian saat ini telah memungkinkannya untuk melawan Renhuang tingkat kedelapan dengan kemampuan yang biasa-biasa saja..     

Aura-aura yang mengerikan terpancar keluar dan beberapa Renhuang bergerak menuju Ye Futian. Tetua Ma melesat dan muncul di samping Pendeta Sekte Mithra, sehingga menyebabkan sang Pendeta mengalihkan pandangannya ke arahnya. Namun, Tetua Ma tidak punya niatan untuk menyerang. Dia hanya memandang ke arah langit dan berkata, "Lagipula mereka bukanlah tandingannya."     

Para kultivator yang menerjang ke arah Ye Futian tiba-tiba mengeluarkan tekanan yang mengerikan dari tubuh masing-masing. Di sisi lain, Ye Futian mengambil langkah ke atas langit, dan dalam sekejap, cahaya suci berkilauan di tubuhnya, membuat sosoknya terlihat seperti tubuh ilahi yang bersinar terang.     

Dia memandang lawan-lawannya yang semakin mendekat dan tetap tak tergoyahkan dari tempatnya.     

"Bunuh dia." Semua kultivator itu akhirnya tiba di dekat Ye Futian dan mengerahkan rentetan serangan telapak tangan yang mengerikan padanya.     

*Boom* Kekuatan yang sangat mengerikan menyebar ke seluruh tempat. Rentetan serangan itu langsung menghantam tubuh Ye Futian, namun tubuhnya memancarkan aurora yang tak tertandingi dan menyilaukan. Mereka yang menerjang ke arahnya terkejut saat melihat apa yang telah terjadi, menyadari bahwa mereka tidak mampu menggoyahkannya.     

Pada detik berikutnya, sebuah badai spasial muncul di sekitar tubuhnya dan sosoknya tampak melesat ke atas langit. Semua kultivator itu merasa seolah-olah tubuh mereka telah dibelenggu, ikut melesat menuju deretan awan bersama Ye Futian.     

*Booom*     

Pendeta Sekte Mithra berdiri dari tempatnya dan kekuatannya mencapai ketinggian yang luar biasa dalam sekejap, dia mengulurkan tangannya untuk mencengkeram tubuh Ye Futian di atas langit. Sinar-sinar dari cahaya suci ruang dan waktu bermunculan dan menyelimuti seluruh tempat, menghalangi langkahnya. Kemudian sosok Tetua Ma muncul tepat di atasnya.     

*Booom*     

Tetua Ma mengayunkan tangannya dan orang-orang dari Desa Empat Sudut langsung menghilang. Pada saat yang bersamaan, dia terus naik ke atas langit. Pendeta Sekte Mithra melangkah ke udara dan menyebabkan tempat itu bergemuruh saat dia melesat ke ketinggian. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk mencapai langit di atas Kota Heavenly Mandate. Para kultivator yang tak terhitung jumlahnya langsung mengalihkan pandangan mereka ke tempat dimana mereka berada.     

Ye Futian berhenti bergerak dan memandang ke bawah. Beberapa kultivator kuat dari Desa Empat Sudut mulai bergerak saat sang Pendeta melesat ke atas langit, mendekati area di sekitar mereka.     

Pendeta Sekte Mithra bisa merasakan aura yang mengerikan dan langsung mengamati sekelilingnya. Kemudian dia melihat kekuatan ruang dan waktu muncul di sekitarnya, menyegel area itu dan membuatnya merasa seperti dikepung oleh dinding-dinding ilahi.     

Baru pada saat itulah dia menyadari bahwa kedatangan kemari bukan untuk menghadapi para Renhuang dari sektenya; mereka datang kemari untuk mengincarnya.     

Sosok-sosok terkemuka dari Akademi Heavenly Mandate itu berniat untuk memburunya, dan dia tidak pernah menyangka bahwa orang-orang itu benar-benar memiliki nyali untuk memburunya di hadapan banyak pasukan di sekitar mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.