Legenda Futian

Suara Guqin yang Menenangkan



Suara Guqin yang Menenangkan

1Kembalinya Gu Dongliu, Ye Wuchen, dan yang lainnya tentu saja membuat para kultivator yang berkumpul di Akademi Heavenly Mandate merasa senang. Khususnya generasi tua yang melihat bahwa generasi penerus mereka kini menjadi semakin kuat.      2

Suara tawa terus menerus terdengar selama perjamuan berlangsung, Semua orang bergembira, dan suara obrolan terdengar dimana-mana.     

Sword Saint, Gu Dongliu, dan Zhuge Mingyue berkumpul bersama, sementara para kultivator dari Dunia Iblis berkumpul di kelompok lainnya. Pada saat ini, tiga klan terkemuka dari Dunia Iblis—Istana Sky Demon, Klan Dewa Naga, dan Klan Gajah Ilahi—sudah lama menjadi satu kesatuan. Mereka tidak lagi terus-menerus berselisih satu sama lain seperti di masa lalu. Selama beberapa tahun terakhir, baik itu beberapa klan iblis terkemuka yang tetap tinggal di Dunia Heavenly Mandate maupun generasi muda yang pergi ke Prefektur Ilahi, mereka telah bersumpah untuk melindungi satu sama lain.     

Namun, setelah mengetahui adanya perubahan yang terjadi di Dunia Asal dan penyerangan yang menimpa Dunia Iblis, Jun dan Long Chen masih memendam amarah yang luar biasa di dalam hati masing-masing.     

Secara mengejutkan, setelah 20 tahun berlalu, alih-alih kembali ke masa damai, justru muncul tanda-tanda bahwa segala sesuatunya akan menjadi kacau balau di masa depan.     

Ye Futian tidak banyak bicara selama perjamuan berlangsung. Dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengamati perbincangan orang lain. Dia melihat para senior dan Tetua bertanya pada mereka yang telah kembali mengenai peristiwa yang terjadi selama mereka berada di Prefektur Ilahi. Ye Futian hanya duduk di tempatnya dan mendengarkan semuanya dengan tenang. Senyuman cerah menghiasi wajahnya sepanjang waktu.     

Namun, dibalik senyuman itu, tersimpan kesedihan yang mendalam di hatinya.     

Jika seseorang bertanya siapa dua orang terpenting dalam hidupnya, dia akan menjawab tanpa ragu-agu bahwa mereka adalah Jieyu dan Yu Sheng. Meskipun Wuchen, Kakak Petama, Kakak Kedua, dan Kakak Ketiga masing-masing juga memegang peranan penting dalam hidupnya, dan merupakan orang-orang yang dia percayai, namun mereka tidak dapat menggantikan Jieyu maupun Yu Sheng. Hal itu sama seperti, meskipun dia rela memberikan hidupnya untuk melindungi Kakak Ketiga, namun jika seseorang bertanya pada Kakak Ketiga siapa yang lebih penting baginya, Ye Futian atau Kakak Kedua, sudah jelas jawabannya adalah Kakak Kedua.     

Dan faktanya, dua orang terpenting dalam hidupnya tidak hadir dalam pertemuan ini. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa sepi dalam hatinya; mustahil baginya untuk membohongi dirinya sendiri.     

"Kau merindukannya?" Xia Qingyuan bertanya pada Ye Futian dengan lembut.     

Ye Futian memandang wanita di sebelahnya itu dan mengangguk pelan. Kala itu, mereka bekerja keras untuk bisa menemukan Jieyu, dan sekarang, dia telah terpisah dengannya selama 20 tahun. Bagaimana mungkin dia tidak merindukannya?     

"Karena Kakak Ketiga mengatakan bahwa dia baik-baik saja, aku yakin tidak akan ada hal buruk yang menimpanya. Karena ingatannya telah kembali, setelah mengetahui perubahan yang terjadi di Dunia Asal, dia mungkin akan kembali dengan sendirinya," ujar Xia Qingyuan dengan lembut. Ye Futian menatap wanita yang sedikit menundukkan kepalanya itu. Saat Xia Qingyuan begitu memperhatikannya, dia jadi merasa bersalah.     

Dia tahu bahwa dia banyak berhutang budi pada puteri kecil Kaisar Xia ini. Xia Qingyuan bisa saja menjalani kehidupan yang mewah; namun, dia tidak mempedulikan hidupnya dan memilih untuk pergi melewati celah spasial itu dan menyusulnya ke Prefektur Ilahi. Dia tidak pernah mengeluh ataupun menyesali keputusannya. Dia juga tidak pernah meminta imbalan apa pun padanya.     

"Merindukan Jieyu?" Zhuge Mingyue muncul di sebelah Ye Futian dan memandangnya sambil tersenyum lembut. Tatapan mata Gu Dongliu dan yang lainya juga beralih pada mereka.     

"Sedikit," jawab Ye Futian sambil mengangguk pelan.     

"Sebelum Jieyu pergi, aku sempat berbicara dengannya. Meskipun pertempuran antara Jieyu melawan Permaisuri Brahma's Pure Sky dimenangkan oleh Jieyu, namun sosok Permaisuri Brahma's Pure Sky telah menyatu dengan dirinya. Walaupun sosok Jieyu menjadi jauh lebih dingin, mungkin hal itu disebabkan oleh pertempuranmu… Dongliu juga telah mengatakannya, perkembangan kultivasi Jieyu adalah yang tercepat di antara kami semua. Dia mengalami kemajuan dengan kecepatan yang mencengangkan. Karena itulah, dia pasti akan kembali dengan sendirinya," ujar Zhuge Mingyue sambil mengulurkan jari-jarinya yang panjang dan ramping untuk mengusap kepala Ye Futian.     

Ye Futian tersenyum canggung. Hanya Kakak Kedua yang memperlakukannya seperti ini.     

"Terima kasih, Kakak Kedua," ujar Ye Futian sambil tersenyum. "Kuharap dia akan segera kembali."     

"Kau juga tidak perlu mengkhawatirkan Yu Sheng. Hubungannya dengan Dunia Iblis cukup dalam. Dunia Iblis jelas merupakan lokasi yang lebih cocok untuk berkultivasi baginya," ujar Kakak Pertama—Sword Saint. Sword Saint mengetahui tentang kekuatan iblis kala itu. Dia pernah menerima sebilah pedang iblis, pedang yang telah dia gunakan sejak saat itu. Terlebih lagi, dia telah menerima ajaran tentang metode iblis yang terus dia kultivasi hingga saat ini.     

Kini dia jadi penasaran mengenai hubungan yang dimiliki antara sosok misterius itu dengan Ye Futian dan Yu Sheng.     

Namun, satu hal yang bisa dia pastikan adalah, Jenderal Iblis Mei Ting telah membawa pergi Yu Sheng. Dia sendiri tidak begitu mengkhawatirkan keselamatan Yu Sheng, hanya saja dia tidak tahu kapan mereka bisa bertemu kembali dengannya.     

Dia telah berkultivasi di Prefektur Ilahi dan mengetahui betapa luasnya tempat itu. Prefektur Ilahi adalah sebuah benua yang tak berujung.     

Namun, Dunia Iblis tetap saja berada di luar wilayah Prefektur Ilahi. Jadi dimana sebenarnya Dunia Iblis berada?     

Siapa yang tahu sejauh apa Yu Sheng dari lokasinya sekarang. Kecuali sang Jenderal Iblis yang membawanya kembali, dia tidak tahu kapan mereka bisa bertemu kembali dengannya.     

"Walaupun kita terpisah bermil-mil jauhnya, kita tetaplah saudara dekat. Ini hanya masalah waktu. Pada saat kau mencapai puncak kekuatan, bagaimana mungkin kau tidak bisa kembali bertemu satu sama lain?" tanya Sword Saint. Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Sekarang, hal yang bisa dia lakukan hanyalah bekerja keras dan terus berkultivasi.     

"Sepertinya aku juga harus mencoba berkultivasi dan berlatih lebih cepat. Kalau tidak, aku mungkin akan tertinggal jauh oleh Yu Sheng," ujar Ye Futian sambil tertawa. Yu Sheng, yang telah pergi ke Dunia Iblis untuk berkultivasi, pasti sudah berkembang pesat. Pengalaman dan perkembangannya jelas tidak kalah dengan latihan dan rintangan yang dia lalui di Prefektur Ilahi. Mungkin saja proses latihan yang dijalani oleh Yu Sheng akan memancing bakat dan potensinya secara menyeluruh. Pada saat mereka bertemu kembali, Ye Futian tidak mungkin kalah darinya.     

Dou Zhao menyelinap ke samping Ye Futian dan bertanya, "Bagaimana dengan tingkat Plane-mu sekarang?"     

"Memangnya kenapa? Apa yang ingin kau lakukan?" Ye Futian membalas tatapan mata Dou Zhao. 'B*jingan ini... Dia minta dihajar rupanya.'     

"Aku telah mengalami kemajuan selama berada di Prefektur Ilahi. Aku hanya ingin tahu bagaimana perkembangan kultivasimu selama beberapa tahun terakhir." Kedua mata Dou Zhao bersinar. Selama periode waktu ini, dia telah bekembang pesat. Dia berkultivasi dan berlatih dengan rajin setiap hari. Sebelum kembali ke Dunia Asal, dia terus bertanya-tanya kapan dia bisa kembali bertanding dengan Ye Futian atau Yu Sheng.     

"Tidak buruk. Sekarang aku berada di Renhuang Plane tingkat keenam. Kenapa memangnya?" Ye Futian bertanya sambil tersenyum lembut.     

"Ugh..." Dou Zhao membelalakkan matanya saat dia memandang Ye Futian untuk beberapa saat. Kemudian dia memutar matanya dan berkata, "Tidak ada apa-apa. Aku hanya sekedar bertanya."     

Dia terlalu sembrono!     

Tidak lama kemudian, Xiao Muyu juga berjalan mendekat dan memandang Dou Zhao sambil tersenyum. Tampaknya pria ini terlalu percaya diri dengan kemampuannya dan ingin dipukuli oleh gurunya.     

"Guru!" Xia Muyu berseru setelah dia tiba di samping Ye Futian.     

"Ya." Ye Futian mengangguk sambil tersenyum lembut.     

"Guru, apakah anda baik-baik saja selama anda berkultivasi di Prefektur Ilahi?" Xiao Muyu bertanya.     

"Memangnya aku terlihat tidak baik-baik saja?" Ye Futian mengangkat bahunya.     

"Benar juga. Dengan bakat dan kekuatan yang anda miliki, bagaimana mungkin anda tidak mampu mengguncang dunia dan mendominasi seluruh generasi kemana pun anda pergi?" ujar Xiao Muyu sambil tertawa. "Saya juga mengalami beberapa kemajuan selama beberapa tahun terakhir. Jika memungkinkan, saya ingin anda memberikan beberapa bimbingan pada saya dan memberitahu saya dimana letak kesalahan dalam kultivasi saya."     

"Tidak masalah." Ye Futian menganggukkan kepalanya.     

Setelah itu, orang-orang yang telah kembali dari Prefektur Ilahi datang untuk berbincang-bincang dengan Ye Futian. Para kultivator dari Desa Empat Sudut dan Keluarga Duan berdiri di bagian samping, tidak berani ikut campur. Namun, mereka menyaksikan semuanya dengan seksama. Sepertinya Ye Futian memiliki arti khusus bagi Akademi Heavenly Mandate.     

"Kau adalah muridnya?" Tetua Ma bertanya pada Xiao Muyu.     

Xiao Muyu tentu saja bisa merasakan bahwa aura yang terpancar dari sekelompok orang ini sungguh luar biasa, terutama aura milik Tetua Ma. Xiao Dingtian menyampaikan pengenalan singkat di bagian samping dan berkata, "Dia adalah seorang Tetua dari Desa Empat Sudut di Prefektur Ilahi. Gurumu berkultivasi di desanya."     

"Perkenalkan, nama saya Xiao Muyu." Xiao Muyu membungkuk hormat pada Tetua Ma dan kelompoknya setelah dia mendengarkan penjelasan dari Xiao Dingtian. Dia bersikap sangat sopan di hadapan mereka.     

Karena gurunya berkultivasi di sana, tempat itu pasti sangat menakjubkan.     

"Ya, salam kenal." Tetua Ma tersenyum dan mengangguk. "Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan apa pun padamu, hanya saja gurumu mungkin belum memberitahumu bahwa kau memiliki adik-adik junior sekarang."     

Xiao Muyu tertegun. Dia menoleh untuk memandang Ye Futian dengan terkejut. Ternyata gurunya telah merekrut murid-murid baru.     

"Apakah mereka juga datang kemari?" Xiao Muyun memandang area di sekitar Tetua Ma. Namun, semua kultivator yang berada di sana memiliki aura yang menakjubkan. Masing-masing dari mereka terlihat sangat kuat. Jadi kemungkinan besar mereka bukanlah adik-adik juniornya.     

"Tidak, mereka masih sangat muda, jadi mereka tetap tinggal di desa," ujar Ye Futian sambil terkekeh.     

"Saya ingin bertemu dengan adik-adik junior saya," ujar Xiao Muyu.     

"Kalau begitu mereka adalah keponakanku," ujar Dou Zhao dari bagian samping. Ketika Ye Futian menerima murid untuk menggantikan gurunya, mereka semua dibimbing oleh Tetua Agung Tianhe dan dapat dianggap sebagai murid dari Qin Xuangang.     

"Jika ada kesempatan di masa depan, kalian semua harus pergi ke Desa Empat Sudut dan mengunjungi bocah-bocah itu," ujar Tetua Ma sambil tersenyum lembut. Hanya dengan beberapa kata, sepertinya dia sudah menjadi lebih dekat dengan orang-orang di sana. Terlebih lagi, meskipun Tetua Ma adalah sosok yang kuat dan berpengaruh, dia selalu menghabiskan waktunya di desa. Jadi, sosoknya terlihat ramah, dan mudah bagi orang lain untuk mendekatinya.     

"Baiklah kalau begitu. Saya pasti akan meminta guru untuk membawa saya ke sana," ujar Xiao Muyu sambil tersenyum.     

Di lokasi perjamuan, semua orang sibuk berbincang-bincang satu sama lain. Mereka semua tampak gembira. Setelah beberapa lama, orang-orang mulai pamit undur diri, meskipun mereka enggan melakukannya.     

Ye Futian berjalan menghampiri Hua Fengliu, yang sedang duduk bersama Nandou Wenyin di kediamannya. Tang Lan dan Nianyu juga berada di sana.     

"Kenapa kau datang kemari?" Jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu, Hua Fengliu tampak sedikit menua.     

"Saya merindukan anda, Pak Tua," ujar Ye Futian sambil tersenyum lembut.     

Hua Fengliu memelototinya dan berkata, "Tenang saja. Meskipun aku sudah lumayan tua sekarang, namun aku belum selemah itu."     

Banyak orang telah kembali ke Dunia Asal, tetapi Jieyu tidak. Melihat semua orang berkumpul bersama, orang yang merasa paling sedih tentu saja adalah Hua Fengliu dan Nandou Wenyin. Mereka benar-benar sangat menderita karena semua hal yang berhubungan dengan Jieyu kala itu.     

"Saya tahu." Ye Futian mengangguk. "Saya hanya ingin menemani anda sebentar."     

"Terserah kau saja," ujar Hua Fengliu sambil bermalas-malasan. Ye Futian menarik sebuah kursi dan duduk di sana dengan tenang sambil memandang Hua Fengliu dan yang lainnya.     

Kemudian, Hua Fengliu bertanya secara perlahan, "Apakah kau sudah tidak memainkan guqin lagi?"     

"Mungkin saya masih mengingatnya," jawab Ye Futian.     

"Kalau begitu mainkan sebuah lagu," ujar Hua Fengliu.     

"Baik." Ye Futian mengangguk. Setelah itu, dia duduk bersila di sana. Cahaya bulan turun dari atas langit dan menyinari rambut abu-abunya, sehingga menciptakan sebuah pemandangan yang menimbulkan rasa kesepian.     

Irama guqin perlahan-lahan dimainkan, seolah-olah itu adalah lagu yang dimainkan oleh Ye Futian ketika dia pertama kali belajar memainkan guqin. Sambil duduk dengan tenang di bawah langit malam, irama guqin mengelilingi mereka, begitu tenang dan merdu. Terlepas dari kesunyian malam, not-not musik yang menari-nari tampak dihiasi dengan rasa rindu di dalamnya.     

Nandou Wenyin menatap tajam ke arah Hua Fengliu. Kenapa dia malah menyuruh Ye Futian memainkan guqin dan memancing kerinduan yang dia rasakan di dalam hatinya.     

Melihat sosoknya yang kesepian karena ketidakhadiran Jieyu di sini, dia pasti sangat menderita.     

Hua Nianyu menyaksikan Ye Futian memainkan guqin dengan tenang sambil berpangku tangan.     

Sementara itu, Hua Fengliu perlahan-lahan memejamkan matanya.     

Irama guqin menemani mereka di bawah cahaya bulan, seolah-olah mereka sedang berada di dalam sebuah lukisan yang sangat indah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.