Legenda Futian

Mundur



Mundur

2Serangan yang sangat dahsyat itu mengguncang hati semua sosok terkemuka yang berada di atas langit. Kepalan tinju Ye Futian melewati badai spasial yang mengoyak area itu dan menghantam pria di tingkat Plane yang sama dengannya itu. Tulang-tulangnya patah, dan organ dalamnya terluka saat darah berwarna merah cerah menodai pakaiannya.     
3

Mereka memandang sosok di atas langit itu saat cahaya suci menyelimuti tubuh Ye Futian seperti tubuh ilahi dari Jalur Agung.     

Beberapa Renhuang yang kuat melangkah ke depan. Meskipun mereka tidak berada di tingkat puncak, namun mereka tetap saja memiliki aura yang mengerikan. Di antara mereka, ada seorang Tetua dari Tanah Suci Taichu. Rambutnya tampak beruban, dan temperamennya sangat menakjubkan. Dia membawa sebilah pedang di punggungnya, yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang pendekar pedang.     

Pria ini berada di Renhuang Plane tingkat kedelapan dan memancarkan aura yang mengancam. Dia memandang area di bawahnya, dan dalam sekejap, ribuan pedang turun pada saat yang bersamaan. Bahkan kerumunan kultivator yang berada di kejauhan bisa merasakan aura pedang yang kuat di sana.     

"Renhuang tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna." Semua kultivator dari Akademi Heavenly Mandate memusatkan perhatian mereka pada pria itu. Aura Renhuang tingkat kedelapan ini sangat kuat, bahkan jauh melampaui Renhuang tingkat kesembilan dengan kemampuan biasa-biasa saja.     

Faktanya, kultivator ini pernah menjadi sosok yang luar biasa. Ketika dia masih berada di Renhuang Plane tingkat menengah, Roda Ilahi miliknya telah sempurna. Ketika dia menerobos ke Rehuang Plane tingkat atas, suatu insiden telah menyebabkan ketidaksempurnaan di Roda Ilahi miliknya dan menyebabkan Plane-nya tidak sempurna. Namun, dia tetap giat berkultivasi dan menghabiskan sepuluh tahun untuk mengkultivasi sebuah teknik pedang yang sangat kuat. Dia adalah sosok yang terkenal dari Pusat Pelatihan Taichu di Tanah Suci Taichu. Sangat disayangkan bahwa dia tidak bisa menjadi pemimpinnya.     

Roda Ilahi yang tidak sempurna adalah suatu kemalangan bagi setiap kultivator.     

Namun efektivitas bertarungnya adalah salah satu yang terbaik di Tanah Suci Taichu, dan teknik pedangnya bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi oleh kultivator biasa di Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

Ketika dia berdiri di atas langit, Ye Futian bisa merasakan tekanan samar yang menimpa tubuhnya. Cahaya Jalur Agung mengalir tanpa henti di sekitar tubuhnya, seolah-olah tubuhnya adalah sumber dari kekuatan Jalur Agung.     

*Whoosh*     

Keduanya menatap satu sama lain di udara. Ye Futian bisa merasakan tatapan tajam lawannya itu berubah menjadi sebilah pedang langit yang mengincar pikirannya, berniat menghancurkan rohnya.     

Namun, kedua mata Ye Futian juga tidak kalah mengerikan. Hanya dengan satu pandangan mata, tempat itu sepertinya telah berubah menjadi sebuah area yang tak berujung, sehingga tidak peduli sejauh apa pun pedang itu melesat, pedang itu tidak akan pernah bisa mencapai bagian ujungnya, seolah-olah terjebak di dalam dunia yang tak berujung.     

*Whoosh* Sebuah aura pedang yang sangat kuat menyelimuti area yang tak terbatas itu. Tempat dimana Ye Futian berada tampaknya telah diubah menjadi dunia pedang. Di sisi lain, pedang milik Tetua itu melesat keluar dari sarungnya, dan tiba-tiba, aura pedang yang berada di atas langit terlihat seperti seekor monster raksasa yang agresif.     

"Tebas dia!"     

Pria itu mengucapkan dua kata, dan di dalam dunia pedang yang menyelimuti sosok Ye Futian, tiba-tiba muncul kilatan pedang yang langsung menembus ruang hampa dengan kecepatan tinggi, yang tidak bisa dideteksi dengan mata telanjang. Seolah-olah hanya butuh satu perintah dari dalam pikiran Tetua itu untuk membuat kilatan pedang itu melesat melintasi ruang hampa.     

*Boom* Kekuatan Jalur Agung yang mengerikan muncul di atas Ye Futian. Pedang itu ditebaskan ke arahnya, namun tidak mampu menyayat tubuhnya seperti yang diharapkan. Seberkas cahaya suci yang menakjubkan tiba-tiba terpancar dari tubuh Ye Futian, seolah-olah tubuhnya adalah tubuh ilahi yang tidak bisa dihancurkan, kebal terhadap pedang setajam apa pun.     

"Fisiknya menjadi sekuat ini sekarang?" Sosok-sosok terkemuka itu merasa kesulitan untuk bernafas hanya dengan menyaksikan pemandangan di hadapan mereka itu. Mereka semua adalah kultivator terbaik dari berbagai macam pasukan dan telah melihat banyak sosok yang menakjubkan di generasi mereka, terutama para kultivator terkemuka dari Dunia Atas. Sosok-sosok jenius yang pernah mereka temui mencapai ratusan ribu orang, dimana banyak sosok yang mengejutkan di antara mereka.     

Namun tidak ada satu pun dari mereka yang pernah menemui seseorang dengan tubuh fisik sekuat ini sebelumnya.     

Dengan kata lain, kekuatan dari tubuh fisiknya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, karena tubuhnya telah menyatu dengan Jalur Agung.     

Itu adalah tubuh Jalur Agung yang murni. Selain telah menyatu dengan Jalur Agung, ada berbagai macam kekuatan Jalur Agung di dalamnya, sehingga pertahanannya menjadi sangat kokoh.     

*Whoosh*     

Pendekar pedang itu masih berdiri di tempatnya, namun aura pedang yang lebih kuat dari sebelumnya telah terbentuk di sana. Bagian lain dari pedang yang dia bawa di punggungnya kembali melesat keluar. Tiba-tiba, teknik pedang miliknya menjadi semakin mengerikan ketika pedang lainnya melesat mendekat untuk membunuh Ye Futian.     

Ye Futian terus bergerak ke depan saat Jalur Agung di dalam tubuhnya bergemuruh dan mengguncang udara. Pedang itu berniat membunuhnya, namun pada akhirnya pedang itu tidak mampu menembus pertahanan fisiknya. Seolah-olah tubuhnya benar-benar tidak bisa dihancurkan.     

Pendekar pedang dari Tanah Suci Taichu itu memejamkan matanya saat dia membentuk sebuah segel dengan kedua tangannya. Dalam sekejap, pedang di belakang tubuhnya muncul dalam bagian-bagian kecil, dan setiap kali bagian pedang itu dikeluarkan, muncul sebilah pedang yang dikerahkan untuk membunuh.     

Dalam sekejap mata, sembilan pedang muncul di lokasi yang berbeda-beda di sekitar tubuh Ye Futian dan menusuknya pada saat yang bersamaan sambil mengeluarkan suara dentangan yang tajam. Sebuah badai pedang yang mengerikan telah muncul dan mengoyak ruang hampa, namun badai itu tetap tidak bisa memusnahkan tubuh fisik Ye Futian.     

"Kuat sekali!" Semua orang terkejut, dan kini muncul kegelisahan dalam hati mereka. Tubuh fisik Ye Futian ternyata sangat kuat. Benarkah itu adalah tubuh dari kultivator manusia?     

Ini adalah tubuh Jalur Agung yang sesungguhnya.     

Aura pedang itu sangat kuat. Namun meski begitu, serangan itu tetap tidak bisa melukai Ye Futian, pikir semua orang dalam hati. Namun pada saat ini. mereka melihat pedang di belakang pria itu akhirnya dihunus seutuhnya. Pada saat pedang itu terhunus, suara dentangan bergema di antara langit dan bumi. Kultivator itu sepertinya telah menggabungkan tubuhnya dengan pedangnya. Dia tiba di hadapan Ye Futian dalam sekejap. Sosok bayangan ini berukuran sangat besar, seperti seorang dewa yang memegang pedang tajam di tangannya yang bersiap-siap untuk membunuh targetnya. Tiba-tiba sembilan pedang di sekitar Ye Futian berubah menjadi sebuah matriks pedang yang mengerikan, beresonansi dengan pedang yang hendak membantainya itu.     

"Hukum dia!" Pendekar pedang itu berseru saat dia menggunakan Pedang Hukuman miliknya. Dahulu, hanya segelintir orang yang mampu menghentikan pedangnya, dan dia percaya bahwa Ye Futian tidak akan mampu menghentikannya.     

Pedang ini mampu memusnahkan tubuh fisik dan jiwa spiritual targetnya.     

Namun pada saat ini, Ye Futian membuka matanya dan tampak seperti satu sosok Buddha Vajra yang mengintimidasi. Disertai dengan suara raungan keras yang mengguncang langit dan bumi, serta menghancurkan gunung dan sungai, sepertinya sang Buddha bergerak mengikuti raungan itu. Sebagai Buddha Vajra yang bertugas membasmi iblis, kekuatannya mengejutkan teknik pedang milik lawannya itu.     

Ye Futian mengangkat lengannya dan mengulurkannya ke depan. Dalam sekejap, muncul sungai pedang yang mengalir menuju tubuhnya. Saat ini, tubuh fisik dan teknik pedang miliknya telah menjadi satu kesatuan.     

Suara berdentang terdengar dari dalam dunia pedang. Suara dentangan yang tajam itu beresonansi dengan jari-jari Ye Futian. Aura pedang yang tak terbatas langsung memasuki tubuh Jalur Agung miliknya dan bergabung menjadi satu kesatuan. Teknik pedang mengerikan milik pria itu sepertinya telah digunakan oleh Ye Futian.     

"Tekanan Jalur Agung." Hati sosok-sosok terkemuka itu berdebar kencang. Ye Futian mampu mengerahkan tekanan Jalur Agung pada seorang Renhuang tingkat kedelapan, seolah-olah dia ingin menunjukkan bahwa dia jauh lebih unggul dalam menggunakan teknik pedang ruang dan waktu ini.     

Semua orang melihat Ye Futian mengangkat lengannya dan menunjuk ke depan. Tiba-tiba sebilah pedang muncul di sana, pedang yang dibentuk oleh tubuh Ye Futian.     

Sembilan pedang itu dihancurkan saat jari Ye Futian mendarat di bayangan pedang ilahi tersebut.     

*Brak*     

Dalam sekejap, teknik pedang penghancur ini pun lenyap. Tubuh pendekar pedang dari Tanah Suci Taichu itu bergetar ketika jiwa spiritual memasuki tubuhnya. Wajahnya menjadi pucat pasi, dan darah mengalir dari mulutnya. Napasnya terlihat lemah karena dia terluka akibat kekuatan Jalur Agung.     

Beberapa kultivator menghampirinya dan melihat ada retakan-retakan di tubuhnya, yang mungkin sulit dilihat dengan mata telanjang. Namun, bagi mereka yang memahami kultivasi pasti bisa merasakan teknik pedang terpengaruh oleh serangan barusan.     

Di sisi lain, tubuh Ye Futian tampak menakjubkan. Aura pedang mengelilingi sosoknya yang sama sekali tak tergoyahkan.     

Apakah ini benar-benar kekuatan yang dimiliki oleh seorang Renhuang tingkat keenam?     

Mereka semua sudah mendengar kabar bahwa Ye Futian adalah satu-satunya orang yang mampu memahami sesuatu dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Mungkinkah perubahan dalam tubuh fisiknya merupakan imbalan setelah berhasil memahami jasad suci Kaisar Agung Shenjia?     

Dia terlalu kuat. Lawannya adalah seorang Renhuang tingkat kedelapan, yang merupakan salah satu sosok terkemuka dari tempat suci berkultivasi nomor satu di Dunia Atas. Sekarang, mungkin tidak banyak orang—selain para pemimpin pasukan—yang bisa mengalahkannya, pikir seseorang. Mungkinkah mereka membutuhkan seorang jenius dari dunia luar untuk bisa mengalahkan Ye Futian?     

Jika tidak ada kultivator dari Dunia Atas di sini, mungkin Ye Futian dapat dianggap sebagai sosok yang terkalahkan di bawah para pemimpin pasukan di seluruh penjuru Dunia Asal.     

Setelah kembali ke Dunia Asal, Ye Futian mampu menyamai kekuatan sosok-sosok terkemuka. Lalu akan menjadi sekuat apakah dia dalam 20 tahun ke depan?     

Tidak heran semua pasukan bergegas datang kemari setelah mendengar berita tentang kembalinya Ye Futian.     

Mereka semua ingin melihat secara langsung seperti apa perkembangan yang dialami oleh Ye Futian dalam 20 tahun terakhir.     

Pada saat ini, jauh di atas langit, semua sosok terkemuka yang berada di sana ingin membunuh Ye Futian saat ini juga, namun mereka memiliki beberapa kekhawatiran. Membunuh Ye Futian akan memicu serangan balasan dari aliansi Akademi Heavenly Mandate, belum lagi masih ada ancaman dari sosok misterius di Desa Empat Sudut.     

"Apakah kalian masih ingin bertarung?" tanya Ye Futian.     

Ketika sosok-sosok terkemuka itu mendengar ucapannya, mereka semua terdiam. Saat ini mereka berada dalam dilema; mereka tidak berani membunuhnya sekarang, namun membiarkannya tetap hidup juga akan menjadi ancaman besar di masa depan.     

Sebenarnya, pasukan-pasukan seperti Klan Dewa Bela Diri dan Akademi Sky Reaching kini jadi menyesali keputusan mereka. Jika mereka bisa meminta gencatan senjata sekarang, mereka akan melakukannya, tetapi kemungkinan itu tidak mungkin datang. Konflik 20 tahun yang lalu itulah yang membuat mereka bisa berada di posisi saat ini. Bahkan jika mereka ingin berdamai secara pribadi, sekutu mereka tidak akan pernah menyetujuinya dan bahkan mungkin akan berbalik menyerang mereka.     

Mustahil untuk melarikan dari dari krisis dimana salah satu pihak harus dimusnahkan terlebih dahulu.     

"Rupanya menghabiskan waktu selama 20 tahun di Prefektur Ilahi telah membantumu berkembang." Shen Gao memandang Ye Futian dan berkata padanya, "Aku selalu mengagumi kemampuanmu, tetapi sayangnya, kau sungguh keras kepala dan tidak bisa diatur. Sekarang, banyak hal telah berubah di dunia kita, dan Dunia Asal berada dalam bahaya besar. Jika kau bersedia melupakan dendam di masa lalu, mungkin kita bisa mendiskusikan masalah ini secara baik-baik."     

"Tentu saja aku bersedia. Karena saat ini Dunia Asal akan mengalami perubahan besar, aku bersedia melupakan semua dendam di masa lalu dan bekerja sama dengan semua pasukan dari Prefektur Ilahi. Ini juga harapan dari Istana Kekaisaran," jawab Ye Futian, yang langsung menyetujui penawaran tersebut. Namun, Shen Gao dan yang lainnya justru menjadi waspada.     

Meskipun Ye Futian telah mengatakan bahwa dia menyetujuinya, namun mereka tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. Ye Futian sedang mempermainkan mereka.     

Bahkan jika Ye Futian benar-benar menyetujuinya, bisakah mereka mempercayainya? Apakah mereka akan membiarkan Ye Futian berkultivasi hingga dia mencapai puncak Renhuang Plane?     

Mereka semua tahu bahwa, selama Ye Futian masih hidup, mereka tidak pernah bisa hidup dengan tenang.     

Namun mereka tidak perlu mengungkapkan hal ini karena mereka semua memiliki pemikiran yang sama.     

"Dunia Asal mengalami perubahan dengan cepat, dan para kultivator dari Istana Kekaisaran telah datang kemari. Aku yakin konflik internal tidak boleh terjadi di situasi seperti ini; mari kita akhiri masalah ini sampai di sini saja," ujar Shen Gao.     

"Setuju," jawab Ye Futian. Akademi Heavenly Mandate juga tidak ingin berperang, sama seperti mereka.     

"Kalau begitu kami pamit undur diri terlebih dahulu," ujar Shen Gao. Kemudian dia membawa pasukannya untuk pergi bersamanya. Sementara pasukan lainnya memandang bawah, lalu menghilang satu per satu. Tidak lama kemudian, para kultivator kuat yang datang dengan memancarkan tekanan di udara itu telah lenyap. Seolah-olah mereka tidak pernah datang kemari sebelumnya.     

Siapa yang bisa membayangkan bahwa beberapa saat yang lalu, sebagian besar pasukan di Dunia Asal telah berkumpul di sini? Seolah-olah mereka hendak melenyapkan Akademi Heavenly Mandate untuk selama-lamanya.     

Sekarang, situasi itu telah berakhir dengan cara yang konyol.     

Ye Futian menyaksikan sosok-sosok itu pergi dengan hati yang tidak tenang. Ini adalah sebuah peringatan bahwa mereka tidak boleh sembarangan dalam bertindak.     

Namun dia sangat menyadari bahwa, jika ada kesempatan, mereka pasti tidak akan ragu-ragu membunuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.