Legenda Futian

Konflik



Konflik

0Karena Muyun Shu telah melancarkan serangan, maka para kultivator dari Keluarga Nanhai langsung membentuk formasi bertarung. Mereka mengeluarkan aura dari tubuh masing-masing untuk mengintimidasi lawan-lawan mereka.      0

Elang Angin Hitam terkejut saat melihat Muyun Shu langsung menyerangnya. Dia selalu membenci Muyun Shu karena kesombongan dan kelancangannya. Sekarang setelah dia memiliki kesempatan untuk memberi pelajaran pada bocah itu, dia mengayunkan cakarnya pada Muyun Shu dan berteriak, "B*jingan kecil, kau terlalu percaya diri!"     

Seekor Burung Peng Raksasa Bersayap Emas yang menakjubkan menghantam cakar berwarna hitam yang tajam itu di udara dan menghasilkan suara gemuruh. Bayangan seekor Burung Peng Emas yang mengerikan tiba-tiba muncul di belakang punggung Muyun Shu. Kemudian dia kembali menerjang menuju Elang Angin Hitam dalam sekejap.     

Elang Angin Hitam tentu saja tidak takut pada bocah itu. Dia langsung membentangkan sayapnya yang berwarna hitam dan menutupi matahari, yang kemudian membentuk sebuah tornado yang mengerikan.     

Burung Peng Raksasa Bersayap Emas dan Elang Angin Hitam bertabrakan di atas langit. Cakar milik Elang Angin Hitam yang sangat tajam mengoyak ruang hampa dan menyayat bayangan Burung Peng Raksasa Bersayap Emas tersebut. Kemudian, dia langsung mengincar kepala Muyun Shu.     

Muyun Shu lahir di Desa Empat Sudut dengan membawa energi dari Jalur Agung di dalam tubuhnya dan dibimbing oleh sang guru selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, dia memiliki perjalanan kultivasi yang unik dan jauh lebih baik daripada kebanyakan rekan-rekannya. Namun meski demikian, dia masih terlalu lemah untuk menahan serangan dari Elang Angin Hitam.     

"Beraninya kau!" Tepat ketika tubuh Muyun Shun akan dicabik-cabik oleh cakar Elang Angin Hitam, muncul ledakan energi yang dahsyat. Sebuah tangan raksasa menghantam mereka seperti ombak yang ganas dan berubah menjadi bayangan raksasa yang mengerikan.     

*Brak* Elang Angin Hitam terhempas ke belakang disertai dengan suara keras, dan dia hampir tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Muyun Shu juga terhempas ke belakang oleh gelombang kejut tersebut. Dia memuntahkan darah dari mulutnya. Meski begitu, luka yang dideritanya seperti tidak mengganggunya. Dia menatap tajam ke arah Ye Futian dan Elang Angin Hitam dengan penuh percaya diri, seolah-olah semua ini adalah bagian dari rencananya.     

Muyun Shu tidak bodoh. Dia menyadari bahwa Elang Angin Hitam berada di tingkat Kaisar Iblis dan jauh lebih kuat darinya. Dia tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk membunuh Ye Futian jika tidak menerima bantuan apa pun. Mengetahui bahwa reputasi Ye Futian telah menyebar ke Upper Nine Heavens, Muyun Shu harus membujuk Keluarga Nanhai melawan Ye Futian untuk menyingkirkannya dengan tangan mereka.     

Meskipun dia masih muda, namun Muyun Shu adalah sosok yang sangat cerdik dan licik.     

"Bunuh monster k*parat itu," Muyun Shu memberi perintah dengan nada dingin. Renhuang tingkat keenam yang baru saja ikut campur dalam pertarungan itu memandang ke arah Elang Angin Hitam dengan ragu-ragu. Namun, dia tetap mengangkat tangannya untuk menyerang karena Muyun Shu terluka akibat serangan dari Elang Angin Hitam.     

Tiba-tiba, seberkas cahaya petir yang menyilaukan melesat seperti kobaran api. Renhuang tingkat keenam itu mengangkat tangannya untuk berlindung ketika dia melihat telapak tangan raksasa Dewa Petir dikerahkan padanya dari atas langit. Telapak tangan raksasa itu dihiasi oleh rune-rune dari Dewa Petir, dan cahaya dari Jalur Agung Petir yang menyilaukan langsung menyelimuti area tersebut.     

*Brak*     

Dalam sekejap, area yang luas itu disinari oleh cahaya petir yang menyilaukan, bahkan ruang hampa nyaris dihancurkan olehnya. Ketika dua telapak tangan itu bertabrakan, tubuh Renhuang tingkat keenam itu tidak dihempaskan oleh ledakan tersebut. Sebaliknya, dia disambar oleh petir. Tubuhnya yang hangus gemetar saat jatuh dari atas langit, dan bahkan rambutnya berdiri tegak. Itu adalah sebuah pemandangan yang sangat mengerikan.     

Beigong Ao kembali ke tempatnya semula, yaitu di belakang Ye Futian dan yang lainnya. Dia menurunkan kekuatan serangannya dan tidak menghabisi nyawa Renhuang tingkat keenam itu secara langsung. Lagipula, dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian. Akan tetapi, dia harus melawan dengan serangan yang kuat untuk menunjukkan seperti apa kekuatan mereka ketika mereka diserang.     

"Beraninya kau menyerang kultivator dari Keluarga Nanhai! Lancang!" Muyun Shu berteriak dengan penuh amarah. Namun, dia bahkan tidak memandang Renhuang yang terluka. Selain tidak peduli dengan luka-luka yang diderita oleh Renhuang itu, tetapi dia juga berharap Renhuang itu mati di tempat. Dengan demikian, Keluarga Nanhai akan langsung menyatakan perang melawan Ye Futian.     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Muyun Shu adalah seorang penindas yang sombong dan kejam ketika dia tinggal di Desa Empat Sudut. Dia bahkan berusaha membunuh Tie Tou sebelumnya. Ye Futian muak melihatnya terus menerus berperilaku seperti ini. Selain itu, Muyun Shu bukan lagi seorang remaja yang bodoh. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa dia sengaja menyulut perselisihan antara Ye Futian dan Keluarga Nanhai.     

"B*jingan kecil, apakah orang tuamu tidak mengajarkan sopan santun padamu?" Chen Yi juga tidak menyukai sikap yang ditunjukkan oleh Muyun Shu. Dia tidak pernah bertemu dengan pemuda sesombong ini sebelumnya.     

"Entah kenapa, kau masih begitu egois bahkan tanpa perlindungan dari Desa Empat Sudut. Tunggu saja sampai aku menghabisimu. Aku akan memanggang monster itu untuk makan malam dan membunuh kultivator lainnya perlahan-lahan," Muyun Shu memandang mereka dan berkata, "Wanita ini cantik juga. Kita bisa membiarkannya hidup sedikit lebih lama untuk diajak bersenang-senang."     

Ekspresi di wajah Xia Qingyuan berubah setelah mendengar kata-kata Muyun Shu yang tidak sopan. Tatapan matanya menjadi dingin dan dipenuhi oleh kebencian di dalamnya.     

Muyun Shu menghina dan mempermalukan mereka satu per satu.     

"Dasa b*jingan..." Beigong Ao memandang Ye Futian sejenak dan kembali melangkah ke depan. Dalam sekejap mata, cahaya petir telah menyelimuti langit. Namun, Renhuang kuat lainnya yang berada di belakang Muyun Shu juga bergerak. Dia mengeluakan energi yang mengerikan untuk melindungi Muyun Shu dari cahaya petir tersebut.     

Hawa dingin menyelimuti tubuh Ye Futian saat dia memusatkankan tatapan matanya yang tajam pada Muyun Shu. Dalam sekejap, Muyun Shu merasa seperti tenggelam di dalam air yang sangat dingin tanpa ada kemampuan untuk menyelamatkan diri. Dia pun berteriak ketakutan.     

"Beraninya kau!" Kultivator kuat dari Keluarga Nanhai itu berjalan ke arah Muyun Shu dan menghalangi tatapan mata Ye Futian. Saat dia mengangkat tangannya, jutaan pedang ilahi muncul di atas langit. Kemudian, pedang-pedang ilahi itu berjatuhan ketika dia mengayunkan tangannya ke bawah. Mereka berubah menjadi sebuah sungai pedang yang mengerikan dan membanjiri area tersebut.     

Pada saat ini, Si Buta Tie maju dengan langkah yang berat dan kuat. Disertai dengan suara ledakan yang keras, dia mengangkat tangannya dan menangkis sungai pedang tersebut, sehingga bilah-bilah pedang di dalamnya menghasilkan serangkaian suara siulan yang tajam dan terhenti di udara.     

Si Buta Tie menyatukan telapak tangannya seperti sebuah bola, dan dalam sekejap, sungai itu pun hancur tak bersisa. Dia menoleh ke arah Muyun Shu dan kelompoknya. Kebutaan tidak menghalanginya untuk mengungkapkan kebenciannya terhadap mereka.     

"Muyun Shu, kau telah mencoreng nama baik Desa Empat Sudut." Suara Si Buta Tie yang serak dan dingin bergema ke seluruh tempat.     

Di sisi lain, para kultivator dari Keluarga Duan menyaksikan semuanya dari bagian samping. Mereka tahu bahwa Keluarga Muyun memiliki hubungan buruk dengan Desa Empat Sudut. Dan sekarang, sepertinya Keluarga Nanhai akan ikut terlibat di dalamnya.     

Meskipun Muyun Shu sudah siap untuk bertarung, namun Keluarga Nanhai berada dalam situasi yang tidak menguntungkan karena sosok-sosok terkemuka mereka tidak hadir di sini.     

Pada saat ini, muncul ledakan energi yang sangat dahsyat di suatu tempat. Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah yang sama dan mendengar suara bernada sombong, "Sejak kapan seorang pria buta berhak mengomentari anggota Keluarga Muyun?"     

"Kakak, mereka ingin membunuhku," Muyun Shu mengenali suara itu dan bergegas untuk membuat tuduhan terhadap lawan-lawannya ini. Sosok yang baru saja berbicara itu tidak lain adalah Muyun Lan, kultivator nomor satu dari Keluarga Muyun, sekaligus menantu dari Keluarga Nanhai.     

Seorang wanita cantik berada di sampingnya. Dengan wajahnya yang cantik, kulitnya yang mulus, dan keanggunan yang sempurna, dia tampak seperti seorang Dewi yang hanya bisa dipuja dari kejauhan. Dia adalah Nanhai Qianxue—putri kebanggaan dari Keluarga Nanhai dan istri dari Muyun Lan.     

Pasangan itu berjalan mendekat dengan cepat. Semua orang bisa merasakan temperamen mereka yang mengintimidasi bahkan sebelum keduanya mendekati tempat dimana Muyun Shu berada. Muyun Lan, khususnya, memancarkan kepercayaan diri dan ancaman. Kedua matanya bersinar dengan cahaya keemasan dan tatapan matanya yang tajam terpaku pada Ye Futian dan kelompoknya.     

Semakin banyak kultivator kuat dari Keluarga Nanhai yang mengikuti Muyun Lan dan Nanhai Qianxue. Mereka membawa jajaran anggota yang menakjubkan kemari.     

Istana Pemimpin Wilayah juga mengundang Keluarga Nanhai untuk datang berkunjung ke Benua Shangqing. Mereka melewati Benua Shangqing dan singgah sejenak seperti kultivator lainnya, hingga akhirnya peristiwa ini pun terjadi.     

Dalam waktu singkat, Muyun Lan tiba di langit di atas kerumunan kultivator dan memandang ke arah Ye Futian serta kelompoknya.     

Ye Futian membalas tatapan matanya. Sudah jelas, Muyun Shu ingin menimbulkan masalah dengan tuduhan palsunya. Muyun Shu mungkin masih cukup muda, namun dia tidak kalah liciknya dengan rubah tua yang sudah berpengalaman. Dia sengaja menyulut konflik antara Ye Futian dan Keluarga Nanhai untuk menghasut kakaknya, Muyun Lan, dan Keluarga Nanhai untuk membunuh Ye Futian.     

Banyak orang dari pasukan lainnya ikut menyaksikan perdebatan itu dari kejauhan.     

Para kultivator dari Desa Empat Sudut dan Keluarga Duan berdiri di belakang, sosok yang baru saja meraih ketenaran, sementara Muyun Lan dan para kultivator dari Keluarga Nanhai berada di seberang mereka.     

"Si Buta Tie, aku tidak ingin membuat masalah denganmu mengingat kita berdua adalah penduduk dari Desa Empat Sudut. Minta maaf-lah pada Muyun Shu dan pergi dari hadapan kami. Aku akan melupakan ketidaksopananmu sebelumnya," Muyun Lan memandang kerumunan kultivator di hadapannya dan berbicara dengan nada sombong.     

Dia menyuruh Si Buta Tie untuk minta maaf dan pergi dari tempat ini. Sudah jelas, dia ingin mengincar Ye Futian.     

"Muyun Lan, kau sudah terlalu lama berkultivasi di dunia luar. Karena kau sudah melupakan identitasmu dan dari mana kau berasal, maka kau tidak perlu terus-menerus mengaitkan masalah ini dengan Desa Empat Sudut. Muyun Shu sudah dewasa sekarang. Aku membiarkannya bertingkah di masa lalu karena usianya masih sangat muda. Tapi dia justru menjadi semakin kurang ajar. Jika kau tidak memberinya pelajaran dan menyuruhnya untuk minta maaf hari ini, maka aku tidak punya pilihan selain memberinya pelajaran secara langsung. Jangan salahkan aku karena tidak menunjukkan belas kasihan padanya," Si Buta Tie membalas kata-kata Muyun Lan. Dia berdiri tegak dengan sikap yang bermartabat, tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya.     

Muyun Lan adalah sosok yang sangat terkenal, begitu pula dengan Si Buta Tie. Keduanya adalah Renhuang tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna. Selain kultivator-kultivator tingkat atas, hampir tidak ada orang lain yang mampu menandingi mereka berdua.     

"Kakak, si buta ini bersikap sangat tidak sopan pada ayah dan ikut mendukung diusirnya keluarga kita dari Desa Empat Sudut. Karena kita bertemu dengannya di sini, kita harus membunuhnya sekarang juga," ujar Muyun Shu secara terang-terangan. Dia sangat ingin membantai semua lawannya itu tanpa ampun.     

Ekspresi Muyun Lan menjadi serius setelah mendengar kata-kata Muyun Shu. Cahaya suci keemasan bersinar dari atas langit saat dia bergerak ke bawah. Pada detik berikutnya, seluruh area itu diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan. Namun, Si Buta Tie sama sekali tidak menunjukkan rasa takut. Dia melangkah ke depan dan menyerang balik dengan kekuatan yang dahsyat. Meskipun dia tidak bisa melihat, namun dia masih terlihat seperti dewa perang yang tak terkalahkan di mata orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.