Legenda Futian

Benua Cangyuan



Benua Cangyuan

2Di Wilayah Shangqing, Upper Nine Heavens merupakan kumpulan benua yang membentuk pola seperti sebuah piramida.     3

Benua di bagian paling atas adalah Benua Shangqing, yang dikelilingi oleh benua-benua lain yang tidak begitu terkenal. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa Benua Shangqing merupakan pusat aktivitas di Wilayah Shangqing. Terlepas dari Benua Shangqing, dimana Istana Pemimpin Wilayah berada, benua-benua lainnya juga dipenuhi dengan pasukan terkemuka di dalamnya dan secara garis besar, mereka memiliki pengaruh masing-masing.     

Dalam beberapa hari terakhir, berita itu perlahan-lahan menyebar di Prefektur Ilahi dan mencapai benua-benua di dalam Upper Nine Heavens. Sementara itu, pemberitahuan dari Istana Pemimpin Wilayah yang meminta kehadiran perwakilan dari berbagai pasukan juga beredar dengan cepat di Wilayah Shangqing. Banyak orang telah berangkat menuju Benua Shangqing, termasuk para kultivato kuat yang ingin tahu tentang situasi saat ini.     

Pada saat ini, sekelompok kultivator sedang melesat menembus kumpulan awan di suatu tempat. Kelompok itu terdiri dari jajaran anggota yang mengesankan, yaitu Ye Futian, orang-orang dari Desa Empat Sudut, dan para kultivator dari Keluarga Duan.     

Mereka memandang ke kejauhan dan bisa melihat benua-benua yang melayang di udara. Karena mereka melihatnya dari kejauhan, kumpulan benua itu terlihat seperti sebuah lempeng tektonik dengan bentuk yang tidak beraturan.     

Mereka telah melewati banyak benua dalam perjalanan kali ini. Ketika mereka memandang langit, samar-samar mereka bisa melihat sebuah istana surgawi di kejauhan, menjulang tinggi seolah-olah istana itu adalah titik pusat dari semua benua yang ada di sini.     

"Itu adalah Benua Shangqing. Meskipun kita bisa melihatnya dengan mata telanjang, namun jaraknya masih sangat jauh," ujar Duan Qiong. Mereka sesekali bertemu kultivator lain di sepanjang perjalanan. Tampaknya orang-orang itu juga pergi menuju Benua Shangqing.     

Ye Futian mengangguk pelan. Dia tidak terburu-buru. Saat dia berada di Wilayah Donghua, setiap pasukan terkemuka pasti memiliki matriks teleportasi yang langsung terhubung dengan Langit Donghua. Namun, hal itu tidak berlaku di Wilayah Shangqing. Menurut penjelasan Duan Qiong, sebagian besar pasukan terkemuka di Wilayah Shangqing terletak di Upper Nine Heavens. Oleh karena itu, matriks teleportasi tidak begitu diperlukan. Bahkan jika terjadi sesuatu yang serius, para kultivator tingkat atas bisa mencapai Benua Shangqing dalam waktu singkat.     

Saat mereka terus bergerak ke depan, mereka mendekati dua benua yang berdekatan satu sama lain. Ye Futian dan kelompoknya melihat bahwa banyak kultivator dari berbagai arah singgah di salah satu dari dua benua tersebut.     

"Tidak kusangka kita akan melewati tempat ini," ujar Duan Qiong, "Ini adalah sebuah benua yang jarang sekali dilewati oleh para kultivator. Benua ini terdiri dari reruntuhan dan peninggalan di dalamnya alih-alih dihuni oleh manusia. Seorang Kaisar Agung pernah berkultivasi di sana di masa lalu. Orang-orang di Upper Nine Heavens menamainya sebagai Benua Cangyuan.     

"Namun meski demikian, banyak kultivator telah berkunjung ke sana untuk mencari peninggalan selama beberapa abad terakhir. Mereka semua ingin mendapatkan harta karun dari zaman kuno. Generasi demi generasi, peninggalan di dalam benua ini semuanya telah dijarah. Sulit untuk menemukan peluang Jalur Agung yang tersisa di sana. Apalagi, beberapa tempat di dalam sana dipenuhi oleh bahaya. Karena itulah, hanya segelintir orang yang mau menjelajahi benua ini sekarang. Namun tetap saja, para kultivator yang datang dari benua lain masih ingin menjelajahinya. Bagaimanapun juga, salah satu Kaisar Agung diduga pernah berkultivasi di sana," Duan Qiong memberikan penjelasan pada Ye Futian secara rinci.     

"Kau ingin pergi ke sana?" Duan Yi bertanya pada Ye Futian.     

"Karena kita sudah berada di sini, mari kita melihat-lihat benua tersebut. Lagipula kita tidak akan membuang banyak waktu," jawab Ye Futian. Mereka tidak perlu mengambil jalan memutar karena benua ini berada dalam rute perjalanan mereka. Ye Futian ingin mengunjungi benua ini, tetapi dia tidak terlalu berharap akan menemui peluang Jalur Agung di sana.     

"Baiklah, ayo kita pergi ke sana," ujar Duan Qiong. Kemudian, mereka langsung melesat ke arah Benua Cangyuan.     

Tidak lama kemudian, mereka pun tiba di Benua Cangyuan.     

Saat melayang turun dari atas langit, mereka bisa melihat banyak kultivator tersebar di Benua Cangyuan di arah yang berbeda-beda.     

Dengan dihiasi oleh dinding yang sudah menjadi puing-puing, pemandangan di benua ini tampak kacau. Banyak prasasti raksasa terbelah, dan bangunan-bangunan kuno yang megah kini sudah menjadi reruntuhan. Ye Futian juga melihat ada sebuah gerbang surgawi yang tingginya lebih dari seratus meter dan dipenuhi dengan retakan di permukaannya. Bongkahan batu yang tak terhitung banyaknya dan pilar-pilar yang telah jatuh berserakan di permukaan tanah seolah-olah tempat ini dulunya adalah pintu masuk dari Benua Cangyuan.     

Ye Futian bisa merasakan jejak-jejak dari sejarah kuno begitu dia melangkahkan kaki di benua ini.     

Selama bertahun-tahun, benua ini telah berulang kali mengalami penjarahan dan menjadi saksi dari pertarungan yang tak terhitung jumlahnya.     

"Menurut legenda, penguasa pertama dari Benua Cangyuan telah mencapai puncak kultivasi. Setiap huruf yang dia ukir bisa mewakili Jalur Surgawi. Jika dia mengukir 'Langit', maka akan terbentuk hamparan langit yang mampu mengeluarkan kekuatan yang dahsyat; jika dia mengukir 'Bunuh', maka kekuatan mematikan yang tak tertandingi dan tak terhentikan akan muncul. Semua makhluk hidup akan dimusnahkan dimana pun rune-rune miliknya mendarat," ujar Duan Qiong. Dia mengetahui tentang hal ini dari buku-buku kuno yang dimiliki oleh Keluarga Duan.     

Selain itu, beberapa huruf yang diukir oleh penguasa ini masih ada di Benua Cangyuan, itulah sebabnya benua itu dipenuhi dengan bahaya tersembunyi hingga hari ini. Bahkan ada beberapa kultivator yang datang ke Benua Cangyuan untuk mencari peluang Jalur Agung di dalam reruntuhan tewas secara misterius.     

Ye Futian terkejut dengan kisah tersebut. Dia tidak tahu kekuatan macam apa yang dimiliki oleh Kaisar Agung itu. Namun meski demikian, dia tahu bahwa Kaisar Agung itu tentu jauh lebih kuat dari Renhuang mana pun. Kaisar Agung Donghuang adalah satu-satunya kultivator di seluruh penjuru Prefektur Ilahi yang telah mencapai tingkat tersebut. Orang-orang bisa membayangkan betapa kuatnya dia sehingga mampu menguasai Prefektur Ilahi yang begitu luas.     

Ye Futian dan kelompoknya terus bergerak ke depan dengan cepat, menuju bagian dalam dari Benua Cangyuan.     

Jejak-jejak sejarah kuno yang dirasakan Ye Futian sejak memasuki benua ini menjadi semakin kuat. Mereka melihat bahwa ada banyak kultivator di kejauhan dan merasakan ledakan energi yang menyebar dari sana. Mereka mendongak dan melihat seberkas cahaya suci yang menyilaukan melesat ke atas langit dan menembus awan.     

"Apa itu?" Mereka memandang tempat dimana cahaya itu berasal dan berbisik satu sama lain.     

Mungkinkah seseorang telah menemukan peluang Jalur Agung yang tersembunyi di Benua Cangyun?     

"Ayo kita pergi."     

Mereka mempercepat langkah dan bergegas pergi ke arah itu. Energi yang mereka rasakan sebelumnya menjadi semakin kuat. Mereka melihat banyak kultivator telah berkumpul di sekitar cahaya tersebut. Ternyata, banyak orang yang singgah di benua ini, sama seperti mereka. Dan sepertinya seseorang telah menemukan sesuatu.     

Saat mereka berjalan mendekat, mereka melihat ada puing-puing dari bangunan-bangunan kuno. Meskipun semuanya telah hancur, namun tidak sulit untuk membayangkan betapa megahnya bangunan-bangunan ini di masa lalu.     

Terlebih lagi, bangunan-bangunan ini berdiri di area yang sangat luas. Mungkin ini adalah tempat dimana Kaisar Agung itu biasa berkultivasi.     

Banyak orang dari dunia luar juga berada di sini. Mereka juga menatap ke arah yang sama. Beberapa dari mereka bahkan berjalan menuju area tersebut. Semua orang penasaran untuk melihat apa yang telah terjadi di sana dan apakah ada peluang Jalur Agung baru yang muncul.     

Awalnya mereka datang kemari hanya untuk melihat-lihat. Akan sangat beruntung jika mereka bisa menemukan sebuah peninggalan baru di sini.     

"Mm?"     

Pada saat ini, seseorang menatap Ye Futian dan kelompoknya dari seberang bangunan-bangunan ini. Tatapannya yang tajam terpaku pada Ye Futian seperti sebilah pedang yang tajam dan sedingin es. Bulu kuduknya berdiri saat Ye Futian merasakan tatapan mata yang tertuju padanya itu.     

Dia berbalik dan melihat seorang pemuda sombong yang sudah tidak asing baginya—Muyun Shu.     

Muyun Shu tentu saja sudah dewasa sekarang. Dia telah meninggalkan masa remajanya dan kini telah menjadi sosok yang mengintimidasi. Meskipun dia sudah beberapa tahun tidak bertemu dengan Ye Futian, namun kebenciannya tidak berkurang sedikit pun.     

Keluarga Muyun memiliki status yang tinggi di Desa Empat Sudut, dan dia pernah menjadi sosok pemimpin bagi para remaja desa.     

Namun, semuanya berubah setelah Ye Futian tiba di Desa Empat Sudut. Dia bahkan tidak pernah bermimpi bahwa dia akan diusir dari desa. Selanjutnya, ayahnya dan semua anggota keluarganya juga mengalami nasib yang sama. Itu adalah penghinaan yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya.     

Sekarang, dia bertemu kembali dengan Ye Futian di Benua Cangyuan.     

"Siapa dia?" Seorang Renhuang wanita di sebelah Muyun Shu menyadari perubahan ekspresi di wajah pria itu. Dia adalah seorang Renhuang tingkat menengah dari Keluarga Nanhai dengan temperamen yang bermartabat.     

Keluarga Muyun mengikuti Muyun Lan ke Keluarga Nanhai setelah mereka diusir dari Desa Empat Sudut. Muyun Shu sangat dihormati dan dikagumi di Keluarga Nanhai berkat bakatnya yang luar biasa dan potensi yang menjanjikan di masa depan. Keluarga Nanhai memprioritaskan diri untuk membuatnya menjadi semakin kuat dan mengirim kultivator-kultivator terbaik untuk melatih dan melindunginya. Renhuang wanita tingkat menengah ini adalah salah satu pelatih kultivasi Muyun Shu. Ini adalah gambaran betapa pentingnya Muyun Shu di mata mereka.     

Setelah pergi meninggalkan Desa Empat Sudut, Muyun Shu menikmati kehidupan yang mewah di Keluarga Nanhai. Hal itu jelas berbeda dari masa lalunya di Desa Empat Sudut, dan situasi ini memberinya kesempatan untuk melihat dunia yang sesungguhnya. Meski begitu, Muyun Shu tidak pernah bisa berhenti memikirkan penghinaan yang diberikan oleh Ye Futian padanya.     

"Ye Futian," jawab Muyun Shu dengan nada dingin dan mengintimidasi. Renhuang wanita dan kultivator-kultivator di sekitar Muyun Shu langsung mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian.     

Ye Futian adalah sosok yang sangat terkenal akhir-akhir ini. Rumor mengatakan bahwa dia telah menerobos masuk ke dalam kediaman Keluarga Duan sendirian. Reputasinya telah menyebar ke seluruh penjuru Wilayah Shangqing. Bahkan para kultivator di Keluarga Nanhai telah mendengar informasi tentang dirinya.     

Ye Futian juga memandang Muyun Shu dengan tatapan mengejek. Sejak awal dia sudah tidak menyukai pemuda ini dan tidak malu untuk menunjukkan kebenciannya terhadap Muyun Shu. Tidak peduli betapa berbakatnya Muyun Shu, dia tetap saja membencinya.     

"Tidak kusangka kau berani pergi meninggalkan Desa Empat Sudut," ujar Muyun Shu pada dengan nada dingin, "Aku lebih memilih bersembunyi di desa jika aku jadi dirimu,"     

Semua orang yang berada di sekitar Ye Futian mengerutkan kening. Elang Angin Hitam mendengus ke arah Muyun Shu dan berkata, "B*jingan kecil, tidak kusangka kau masih bodoh seperti saat kau pergi meninggalkan desa. Sepertinya kau masih belum cukup diberi pelajaran."     

"Dasar monster k*parat. Kau cari mati rupanya!" Muyun Shu mengalihkan amarahnya pada Elang Angin Hitam. Kedua matanya dipenuhi dengan kebencian, dan bahkan tubuhnya memancarkan cahaya keemasan yang menakjubkan. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Elang Angin Hitam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.