Legenda Futian

Berdamai



Berdamai

0Pasangan ayah dan anak, Fang Gai dan Fang Huan, akhirnya bertemu dengan Ye Futian dan Tetua Ma. Tatapan mata Fang Gai langsung tertuju pada Ye Futian. Dia merasa emosional. Sepertinya membujuk Ye Futian untuk menempati salah satu posisi penanggung jawab desa kala itu adalah pilihan yang tepat. Meski demikian, sosoknya kala itu tidak akan pernah menduga bahwa hal seperti ini akan terjadi padanya.     
1

Ye Futian menerobos masuk ke dalam kediaman Keluarga Duan sendirian untuk menyelamatkan mereka berdua. Padahal ini adalah konflik pribadi antara dirinya dan Keluarga Duan. Meskipun pertempuran belum berakhir sepenuhnya, kekuatan Ye Futian yang sangat menakjubkan dan mengintimidasi telah meyakinkan Duan Tianxiong, Pemimpin Keluarga Duan, untuk mengakhiri masalah ini dengan damai.     

Tentu saja mereka memahami bahwa Duan Tianxiong membebaskan mereka berdua lebih awal karena Duan Tianxiong menyadari potensi tak terbatas yang dimiliki oleh Ye Futian. Kemungkinan besar dia tidak ingin menjadi musuh Ye Futian di masa depan, itulah sebabnya dia memutuskan untuk mengalah dan membebaskan mereka berdua lebih awal daripada membiarkan pertempuran ini terus berlanjut.     

"Terima kasih banyak," Fang Gai berterima kasih pada Ye Futian.     

"Syukurlah kalian berdua baik-baik saja," jawab Ye Futian sambil tersenyum santai.     

"Ayah bercerita bahwa Fang Cun telah menemukan seorang guru. Sejujurnya, aku ingin tahu siapa yang bersedia menjadi gurunya; aku khawatir apakah dia bisa membimbing Fang Cun atau tidak. Tapi sekarang, sepertinya aku tidak perlu khawatir lagi. Ini adalah keberuntungan yang didapatkan oleh Fang Cun," ujar Fang Huan, yang membuat Ye Futian memandang ke arahnya. Meskipun rambut Fang Huan tampak sedikit berantakan, namun auranya yang begitu luar biasa masih bisa dirasakan. Kedua matanya yang cerah dan tatapan matanya yang tajam menunjukkan bahwa dia memiliki aura yang tidak biasa.     

"Fang Cun adalah remaja yang hebat. Dia tidak membutuhkan banyak bimbingan dariku," jawab Ye Futian sambil terkekeh.     

Fang Huan mengangguk dan membungkuk hormat pada Tetua Ma. "Paman Ma."     

"Setelah beberapa tahun tidak bertemu denganmu, aku melihat bahwa kau sudah semakin dewasa," ujar Tetua Ma sambil tertawa. Sebenarnya, Fang Huan kini terlihat sangat tua. Ketika dia hendak pergi meninggalkan desa, Fang Huan tampak berenergi dan penuh dengan semangat, dan tidak ada tanda-tanda penuaan yang terlihat pada dirinya. Sepertinya dia telah mengalami banyak hal selama satu dekade terakhir.     

Kemudian, pada saat ini, seseorang berkata, "Fang Huan." Mereka berbalik untuk memandang ke arah sumber suara. Itu adalah Duan Tianxiong. Kemudian, dia berkata dengan suara keras, "Sehubungan dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu, kedua belah pihak memiliki kesalahan masing-masing. Namun, kami akan melupakan semuanya. Mari kita bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Bagaimana menurutmu?"     

Fang Huan mengangguk. "Saya juga bersalah dalam insiden tersebut. Karena Yang Mulia bersedia melupakannya, maka saya tidak akan keberatan tentang hal tersebut,"     

Keduanya adalah sosok yang luar biasa. Mereka tidak akan terus menerus berurusan dalam hal seperti itu untuk waktu yang lama. Kedua belah pihak telah mengalami kerugian masing-masing. Namun, sekarang setelah kedua belah pihak memutuskan untuk mengalah dan menyelesaikan masalah ini, maka mereka tidak akan membahasnya lagi. Setidaknya mereka masih memiliki kemurahan hati untuk melakukan hal tersebut.     

"Baiklah. Karena masalah ini telah terselesaikan, kami mengerti bahwa Tuan Ma dan perwakilan Desa Empat Sudut datang dari jauh. Bagaimana kalau kita minum-minum dan mulai menjalin hubungan persahabatan antara Keluarga Duan dan Desa Empat Sudut? Kita juga bisa menggunakan momen ini untuk merayakan bergabungnya Desa Empat Sudut dengan dunia luar." uja Duan Tianxiong. Kemudian, dia bertanya, "Bagaimana menurut kalian?"     

"Jika Yang Mulia bersedia mengadakan sebuah perjamuan, maka kami akan merasa terhormat untuk hadir," jawab Tetua Ma. Makna dari tindakan Duan Tianxiong untuk mengadakan perjamuan bagi mereka tidak hanya sekedar 'berdamai', tetapi juga pengakuan atas bergabungnya Desa Empat Sudut ke dunia luar. Bagi Desa Empat Sudut, hal itu memiliki arti yang luar biasa. Sudah jelas, tidak ada salahnya untuk diakui oleh pasukan lainnya.     

Mungkin saja musuh bisa berubah menjadi kawan. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya? Sekarang setelah Desa Empat Sudut bergabung dengan dunia luar, wajar jika mereka harus mempertimbangkan banyak hal.     

"Kau memang tidak suka berbasa-basi. Mari, silahkan lewat sini," ujar Duan Tianxiong. Setelah itu, dia berjalan ke bawah.     

Tetua Ma dan yang lainnya mengikuti Duan Tianxiong dari belakang. Baik itu di dalam maupun di luar kediaman Keluarga Duan, semua kultivator merasa seolah-olah mereka berada di dalam mimpi. Pertempuran yang begitu sengit tiba-tiba mereda. Selain itu, kedua belah pihak yang terlibat dalam pertempuran tersebut memutuskan untuk berdamai begitu saja, dan mereka bahkan akan minum-minum bersama.     

Beberapa saat yang lalu, Fang Gai masih menjadi tahanan dari Keluarga Duan. Kemudian, dalam sekejap mata, dia menjadi tamu kehormatan?     

Perubahan ini begitu drastis sehingga banyak orang masih belum bisa memahami apa yang telah terjadi di sini.     

Dan sosok yang menyebabkan semua ini bukanlah sosok terkemuka dari Desa Empat Sudut, melainkan pemuda tampan berambut abu-abu bernama Ye Futian.     

Namanya akan dikenal dimana-mana karena pertempuran ini. Apalagi pertempuran ini telah membuat Pemimpin Keluarga Duan mengakui kekuatannya dan ingin berinteraksi dengannya.     

Tentu saja, dengan mempertimbangkan kekuatan yang telah ditampilkan oleh dalam pertempuran ini, tidak heran apabila Duan Tianxiong mengagumi dan mengakui kekuatannya.     

…     

Di dalam kediaman Keluarga Duan, sebuah perjamuan telah dipersiapkan di depan sebuah aula besar. Semua anggota inti dari Keluarga Duan hadir di sana. Pemimpin Keluarga Duan, Duan Tianxiong, putra mahkota Duan Qiong, dan pangeran Duan Yi serta puteri Duan Shang dan lainnya sudah berada di sana.     

Duan Tianxiong duduk di kursi utama. Sosok yang duduk di barisan terdepan bagi para tamu adalah Tetua Ma, sedangkan sosok yang duduk tepat di seberangnya adalah sang putra mahkota, Duan Qiong.     

Di belakang Tetua Ma, deretan kursi ditempati oleh Fang Gai, Ye Futian, dan yang lainnya.     

Tidak lama kemudian, hidangan mulai disajikan. Wanita-wanita cantik mengelilingi mereka saat makanan dan minuman dihidangkan. Suasananya begitu harmonis. Tidak ada keinginan untuk bertarung ataupun dendam yang tersisa. Bahkan mereka tampak seperti sekelompok teman yang sedang datang berkunjung.     

"Aku sudah lama memiliki keinginan untuk berjalan-jalan di Desa Empat Sudut dan mengunjungi sang guru. Namun, karena peraturan yang berlaku, aku tidak pernah bisa pergi ke sana secara pribadi. Meski demikian, aku telah menjadi pengagum Desa Empat Sudut selama bertahun-tahun. Alasan kenapa aku ingin mendapatkan Teknik Ilahi kali ini dikarenakan teknik kultivasi yang kami miliki terlihat mirip dengan salah satu Teknik Ilahi dari Desa Empat Sudut. Itu sebabnya aku ingin memeriksanya secara langsung," ujar Duan Tianxiong. Dia tidak takut untuk mengungkapkan isi hatinya. Karena mereka sudah berdamai satu sama lain, mereka tidak perlu menghindari topik tersebut.     

"Itu memang benar." Tetua Ma mengangguk sebagai tanggapan. Teknik Ilahi yang diwarisi oleh Keluarga Shi mirip dengan teknik kultivasi yang dimiliki oleh Keluarga Duan. Teknik itu juga termasuk dalam Tujuh Teknik Ilahi yang diwariskan dari leluhur mereka, yaitu Lagu Perang Berbintang. Kekuatan serangannya sangat dahsyat, dan dampak yang ditimbulkan juga mengerikan.     

Ye Futian tentu saja juga mengetahui teknik ini. Dia bahkan sempat mengkultivasinya.     

"Bertahun-tahun yang lalu, Wilayah Shangqing sangat menghormati keberadaan Desa Empat Sudut. Jika tidak, kami tidak akan mengirimkan anggota kami ke sana untuk mendapatkan peluang Jalur Agung dari generasi ke generasi. Namun, keputusan Desa Empat Sudut untuk bergabung dengan dunia luar telah menyebabkan banyak pasukan meningkatkan kewaspadaan mereka. Itu juga salah satu alasan kenapa semua orang terus menguji kalian. Namun, setelah kejadian hari ini, kami, Keluarga Duan, tidak lagi menjadi musuh dari Desa Empat Sudut," ujar Duan Tianxiong. Kemudian, dia melanjutkan kata-katanya, "Setelah menghabiskan gelas ini, setiap hal atau kejadian yang tidak menyenangkan di masa lalu di antara kita tidak akan dibahas lagi."     

Saat dia berbicara, Duan Tianxiong mengangkat gelasnya pada Tetua Ma dan yang lainnya. Semua orang mengangkat gelas masing-masing dan menghabiskannya dalam satu tegukan. Mereka semua tersenyum dan melupakan semua dendam lama dan hal tidak menyenangkan lainnya.     

"Desa Empat Sudut sejak awal dikenal sangat misterius dan kuat. Aku tidak menyangka bahwa Wilayah Donghua akan mengirim sosok yang begitu luar biasa ke Desa Empat Sudut. Aku jadi ingin tahu apa yang dipikirkan oleh Ning Yuan sebagai Pemimpin Wilayah Donghua," ujar Duan Tianxiong sambil menatap Ye Futian. Dia melanjutkan, "Apakah dia tidak mencoba merekrutmu ke Istana Pemimpin Wilayah?"     

Dia telah mendengar tentang insiden yang terjadi di Wilayah Donghua. Insiden itu menyebabkan kegemparan yang cukup besar. Kaisar Millet telah menyulut perang melawan Ning Yuan dengan membawa menara pengintai ilahi di punggungnya. Dengan demikian, berita ini juga telah menyebar ke wilayah lainnya. Insiden itu tidak memberikan dampak yang bagus bagi Ning Yuan. Namun, mengenai detail terkait apa yang telah terjadi, Duan Tianxiong tidak begitu mengetahuinya. Lagipula, dia tidak berambisi untuk mencari tahu detailnya.     

"Tetua, anda mungkin akan menganggap hal ini lucu, tetapi ketika saya mendampingi para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen ke Langit Donghua untuk berpartisipasi dalam Perjamuan Donghua yang diselenggarakan oleh Istana Pemimpin Wilayah, niat awal saya datang ke sana adalah untuk bergabung dengan mereka," ujar Ye Futian sambil menertawakan dirinya sendiri. Kala itu, dia ingin mengandalkan kekuatan yang dimiliki oleh Istana Pemimpin Wilayah untuk mengatasi beberapa hal yang bisa mengancamnya di masa depan.     

"Oh?" Duan Tianxiong tampak terkejut. Mereka tidak merekrut sosok luar biasa bahkan ketika dia memiliki inisiatif untuk bergabung?     

"Sebenarnya, sebelum saya berpartisipasi dalam Perjamuan Donghua, pemimpin dari Istana Pemimpin Wilayah, Ning Yuan, telah bersekutu dengan Istana Lingxiao dan Klan Yan untuk berhadapan dengan Menara Pengintai Wangshen. Namun, Menara Pengintai Wangshen mengira bahwa hanya dua pasukan yang mengincar mereka. Mereka tidak tahu bahwa Ning Yuan adalah dalang di balik rencana tersebut. Kami pergi ke sana tanpa menyadari fakta ini, dan musuh-musuh kami telah merencanakan dan mengatur semuanya dengan matang sehingga mereka dapat membunuh para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen, termasuk saya di dalamnya," jawab Ye Futian.     

"Aku mengerti," Duan Tianxiong menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia berkata, "Itu berarti takdir kalian masing-masing sudah ditetapkan sebelum kalian bertemu satu sama lain. Pada saat Ning Yuan menyadari bakatmu, dia hanya ingin membunuhmu sesegera mungkin sehingga dia dapat menghilangkan masalah yang bisa mengancamnya di masa depan."     

"Tepat sekali." Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan.     

"Sepertinya Ning Yuan akan menyesali keputusannya di masa depan," ujar Duan Tianxiong sambil tertawa. "Jika aku berada di posisi Ning Yuan, kemungkinan besar aku juga akan mencoba melenyapkanmu. Akan ada terlalu banyak masalah yang menantiku di masa depan. Kau harus berhati-hati ketika kau bepergian di dunia luar di masa depan."     

"Saya menyadari hal tersebut." Ye Futian mengangguk pelan. Tentu saja dia memahami hal ini.     

"Sekarang, kau memiliki dukungan dari Desa Empat Sudut. Bahkan Ning Yuan kini harus berhati-hati padamu. Aku yakin dia merasa sedikit gelisah sekarang," ujar Duan Tianxiong sambil tertawa. Mudah baginya untuk memahami apa yang dirasakan oleh Ning Yuan. Ketika dia mengambil keputusan sebelumnya, dia telah mempertimbangkan faktor yang sama.     

"Aku mendapati bahwa kau menguasai berbagai macam teknik kultivasi. Aku yakin kau tidak hanya berkultivasi dan berlatih di Menara Pengintai Wangshen, bukan? Aku menduga bahwa kau sudah cukup berbakat dan luar biasa sebelumnya. Selain itu, kau juga mahir dalam alkimia. Apakah kau tidak memiliki pasukanmu sendiri?" Pada saat ini, putra mahkota Duan Qiong memandang dan bertanya pada Ye Futian dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Aku berasal dari Dunia Asal," jawab Ye Futian. Itu bukanlah sebuah rahasia lagi. Siapa pun dapat mengetahui dari mana dia berasal apabila mereka melakukan penyelidikan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di Wilayah Donghua.     

Duan Qiong tertegun. Dia pernah mendengar tentang Dunia Asal sebelumnya. Dia cukup terkejut dan tidak menyangka bahwa Ye Futian adalah seorang kultivator dari Dunia Asal.     

Dengan begitu, semuanya kini menjadi mungkin. Mereka tidak memahami tempat seperti apa itu Dunia Asal dan hanya mendengar informasi bahwa Dunia Asal adalah sumber dari segalanya. Namun, informasi itu sudah lama memudar. Bertahun-tahun yang lalu, jalur penghubung menuju Dunia Asal telah dibuka. Banyak orang pergi ke sana untuk mencari peluang Jalur Agung, termasuk mereka yang berasal dari beberapa pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi. Tentu saja, beberapa dari mereka sudah memiliki koneksi dengan Dunia Asal.     

Sepertinya Ye Futian memiliki pengalaman yang sangat rumit.     

Selain itu, mustahil bagi mereka untuk mengetahui tempat seperti apa yang telah membantu terciptanya sosok yang begitu luar biasa seperti Ye Futian.     

"Teknik-teknik kultivasi yang dikuasai oleh Saudara Ye sangat kuat. Apalagi kau juga unggul dalam berbagai macam kekuatan Jalur Agung, dan kekuatanmu sangat menakjubkan sehingga kami malu pada diri kami sendiri," ujar Duan Qiong. Dalam pertempuran sebelumnya, Ye Futian telah menampilkan berbagai macam kekuatan, dan semuanya sangat kuat.     

"Yang Mulia terlalu berlebihan dalam memujiku," jawab Ye Futian sambil terkekeh.     

"Kalian berdua akan menjadi kultivator terkemuka di masa depan. Sebaiknya kalian sering berinteraksi satu sama lain," ujar Duan Tianxiong. Dia berharap bisa berteman Ye Futian dengan keturunannya.     

"Tentu saja. Apalagi saya memiliki pengalaman unik dengan Saudara Duan dan Puteri Shang," ujar Ye Futian sambil tertawa. Dia mengangkat gelasnya pada dua sosok tersebut.     

"Apa yang dikatakan oleh Grandmaster memang benar," Duan Yi mengangkat gelasnya sambil tersenyum paksa. Nada bicaranya seperti terdengar seperti mengejek dirinya sendiri.     

"Pangeran Yi dan Puteri Shang, kuharap kalian tidak menyimpan dendam padaku," ujar Ye Futian dengan nada menyesal. Kemudian, dia mengangkat gelasnya dan menghabiskannya dalam satu tegukan. Duan Yi dan Duan Shang juga menghabiskan minuman masing-masing. Situasinya sudah mencapai titik ini, jadi wajar bagi mereka untuk melupakan apa yang telah terjadi di masa lalu. Apalagi masalah di antara mereka hanya masalah sepele.     

"Haha!" Duan Tianxiong sangat tertarik pada kultivator-kultivator muda ini dan tertawa.. Setelah itu, dia memandang ke arah Tetua Ma dan Fang Gai. Kemudian, dia mengangkat gelasnya dan berkata, "Mari kita bersulang!"     

Tetua Ma dan Fang Gai mengangkat gelas masing-masing dan minum bersama-sama. Perjamuan itu dipenuhi dengan tawa, dan suasananya sungguh meriah. Melihat suasana di perjamuan tersebut, tidak ada yang bisa menebak bahwa kedua belah pihak baru saja terlibat dalam pertempuran besar yang mengguncang seluruh penjuru benua!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.