Legenda Futian

Tak Terhentikan



Tak Terhentikan

0Ye Futian melesat melewati banyak orang, namun tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menghentikannya. Setiap orang yang mencoba menghentikan Ye Futian setidaknya adalah Renhuang tingkat ketujuh. Mereka adalah orang-orang yang belum mencapai Renhuang Plane tingkat atas; mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk melancarkan serangan.      3

Hampir semua anggota dari Keluarga Duan berada di dekatnya, menyaksikan bagaimana Ye Futian menerobos masuk ke dalam istana, seolah-olah tidak ada perlawanan yang diberikan oleh pihak lawan.     

Sepertinya Renhuang tingkat ketujuh belum cukup kuat untuk menghentikannya.     

Ye Futian menerobos area lainnya dan memperlambat langkahnya saat dia merasakan banyak energi yang dahsyat dikerahkan padanya dari bagian depan. Beberapa Renhuang tingkat kedelapan sudah berdiri di hadapannya, menghalangi jalannya.     

Mereka juga menyadari bahwa Ye Futian sedang berjalan mendekat. Salah satu dari mereka naik ke udara dan melayang di atas Ye Futian. Dalam sekejap, langit berubah warna saat petir bergemuruh di antara kumpulan awan hitam yang bergejolak. Dunia berubah dalam sekejap. Ye Futian merasa seperti berada di dalam area petir dari Jalur Agung.     

Suara ledakan yang memekakkan telinga dari drum petir di atas Renhuang itu telah meredam semua suara lainnya. Petir yang mengerikan itu mampu menghancurkan jiwa spiritual siapa pun.     

Ye Futian mengangkat kepalanya dan melihat sekilas. Itu adalah sebuah Roda Ilahi yang cukup unik, dimana ada dua jenis kekuatan Jalur Agung di dalamnya—Jalur Agung Petir dan Gelombang Suara. Itu sebabnya serangan tersebut mampu menyerang tubuh fisik dan jiwa spiritual lawannya pada saat yang bersamaan.     

Alih-alih menyerang Ye Futian secara langsung, Renhuang tingkat kedelapan itu mengayunkan tangannya ke arah drum petir miliknya.     

*Beak* Suara ledakan yang muncul secara tiba-tiba itu nyaris menghancurkan gendang telinga semua orang. Banyak anggota dari Keluarga Duan bisa merasakan jiwa spiritual mereka berguncang dan Qi serta darah di tubuh mereka bergejolak. Bahkan para kultivator di tingkat Renhuang sangat terpengaruh oleh gelombang kejut yang dihasilkan. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya diserang secara langsung di pusat badai tersebut.     

Ye Futian bisa merasakan Petir Ilahi yang tak terbatas dikerahkan padanya dari atas langit, dan cahaya yang menyilaukan itu mengincar jiwa spiritualnya dengan agresif. Dia pasti akan langsung dibantai jika dia sedikit lebih lemah.     

Gelombang suara yang tak terlihat menyebar dari tubuh Ye Futian. Selain itu, muncul bayangan seorang Buddha kuno dengan wajah yang mengerikan di belakang Ye Futian. Buddha yang diselimuti emas itu memancarkan cahaya suci keemasan pada Ye Futian seolah-olah dia baru saja memakaikan satu set baju zirah emas yang tak terkalahkan di tubuhnya.     

*Brak*     

Cahaya petir yang menyilaukan itu jatuh dari atas langit, membuat baju zirah emas Ye Futian retak dan akhirnya menembus tubuhnya. Dengan diselimuti oleh cahaya ungu dari petir tersebut, tubuh Ye Futian berguncang pelan saat dia dilahap oleh cahaya petir itu.     

Meski begitu, dia tetap tak terluka, seolah-olah dia sama sekali tidak terpengaruh oleh cahaya petir yang mengerikan itu. Dia memancarkan energi kehidupan yang kuat dan membuat tubuh Jalur Agung miliknya tidak bisa dihancurkan.     

"Mm?" Renhuang tingkat kedelapan itu mengerutkan keningnya karena terkejut. Ye Futian mampu menahan serangan itu dengan tubuhnya?     

Terlebih lagi, cahaya petir itu hanya mampu membuat tubuh Ye Futian bergetar pelan dan tidak melukainya sama sekali. Di mata Renhuang tingkat kedelapan itu, Ye Futian sangatlah sombong karena dia benar-benar meremehkan serangan yang dia keluarkan.     

Renhuang itu mengangkat tangannya dan mengeluarkan banyak bayangan yang langsung menghantam drum petir miliknya, yang kini mulai berguncang dan gelombang suara dari Jalur Agung yang mengerikan langsung menyebar ke seluruh tempat, seolah-olah bumi akan dibelah menjadi dua bagian. Bahkan para kultivator yang berada di luar istana bisa merasakan Qi dan darah di dalam tubuh mereka bergejolak. Beberapa dari mereka mengerang kesakitan, dan ada pula yang mengeluarkan darah dari mulut masing-masing.     

Di sisi lain, orang-orang yang berada di dalam istana tidak begitu terpengaruh oleh serangan itu karena mereka dilindungi oleh cahaya dari Jalur Agung, Namun para Renhuang yang tidak ikut terlindungi juga mengalami rasa sakit yang sama.     

Sementara itu, Ye Futian tampaknya akan dilahap oleh cahaya petir penghancur tersebut, Banyak Renhuang merasa gelisah. Apakah Ye Futian akan dibunuh oleh Keluarga Duan jika dia tidak cukup kuat menerima serangan ini?     

Keluarga Duan tidak akan menunjukkan belas kasihan pada Ye Futian. Lagipula mustahil untuk mengendalikan serangan ini secara menyeluruh.     

Cahaya petir ilahi bersinar dari atas langit. Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya terpaku pada Ye Futian. Dengan bermandikan cahaya suci keemasan yang menyilaukan, Ye Futian berdiri tegak di tempatnya. Tubuh Jalur Agung miliknya tetap tidak bisa dihancurkan.     

Sebuah area berbintang yang mengerikan kini telah terbentuk di sekitar tubuh Ye Futian. Kemudian area itu berubah menjadi area Jalur Agung yang menangkis serangan penghancur yang semakin mendekat.     

"Bahkan serangan macam ini juga tidak mempan." Renhuang tingkat kedelapan itu mengerutkan keningnya karena frustasi. Mungkinkah seorang Renhuang tingkat kelima bisa memiliki kekuatan semengerikan ini?     

"Bukankah sekarang tiba giliranmu menerima serangan dariku?" ujar Ye Futian. Sebelum suaranya memudar, satu sosok Buddha Vajra yang agung dan menjulang tinggi terbentuk dan memancarkan cahaya buddha yang menakjubkan. Suara rapalan sutra Buddha bergema di udara dan membentuk gelombang suara yang tak terlihat. Itu adalah Lagu Pembunuh Iblis Vajra.     

Pada saat itu juga, Renhuang tingkat kedelapan yang kuat itu merasa pusing dan tak bertenaga. Dia mengulurkan lengannya, mencoba mengayunkan tangannya pada drum petir miliknya lagi. Namun, Ye Futian telah mengerahkan kepalan tinju ke arahnya. Dalam sekejap, monumen ilahi yang tak terhitung jumlahnya jatuh dari atas langit dan menghancurkan segala sesuatu yang berada di area tersebut.     

Pada saat ini, Ye Futian tampak sangat tangguh dan mengintimidasi di mata Renhuang tingkat kedelapan itu. Serangan Ye Futian yang dahsyat dan tak terhentikan itu dibentuk dari pemahamannya terhadap teknik Gerbang Tekanan Dunia.     

Renhuang tingkat kedelapan itu pun berteriak dengan penuh amarah. Dia mengangkat tangannya untuk terus menabuh drum petir miliknya, menghasilkan cahaya petir mengerikan yang langsung menyebar menuju monumen-monumen ilahi itu.     

Akan tetapi, muncul sebuah tablet kuno yang dihiasi oleh ukiran di permukaannya dan langsung dijatuhkan dari atas langit. Saat ini, Renhuang tingkat kedelapan itu terjebak di antara dua serangan.     

*Brak*     

Diikuti dengan suara keras, sebuah retakan muncul pada drum petir tersebut. Di sisi lain, tubuh Renhuang tingkat kedelapan itu terhempas ke belakang. Dia memuntahkan banyak darah dari mulutnya dan wajahnya kini tampak pucat.     

Renhuang tingkat kedelapan itu telah dikalahkan.     

*Brak* Ye Futian terus menerjang ke depan tanpa rasa takut. Area di bawah kakinya berguncang. Beberapa Renhuang tingkat kedelapan bekerja sama dan mengeluarkan kekuatan Jalur Agung dalam jumlah besar. Mereka sudah siap untuk menyerang Ye Futian secara bersamaan.     

"Renhuang tingkat kedelapan tidak akan bisa menyakitiku meskipun mereka bekerja sama melawanku," ujar Ye Futian. Dalam sekejap, kultivator-kultivator yang menyerangnya masuk dalam area Jalur Agung milik Ye Futian. Cahaya Buddha, rapalan sutra Buddha, dan monumen-monumen ilahi itu membombardir para Renhuang yang terperangkap di dalam area berbintang milik Ye Futian. Itu adalah sebuah pemandangan yang mengerikan untuk disaksikan.     

Ye Futian bahkan menganggap Renhuang tingkat kedelapan tidak layak untuk mendapatkan perhatiannya.     

Tepat ketika salah satu kultivator itu hendak melawan balik, Ye Futian juga tidak berniat untuk kalah. Sebuah pola yang menakjubkan telah terbentuk di dalam area berbintang itu, dan seekor Burung Peng Raksasa Bersayap Emas yang Agung muncul di atas langit. Burung itu membantai berbagai macam monster iblis raksasa, seolah-olah dia adalah raja dari para monster.     

Fenomena yang menakjubkan itu terlihat sangat nyata. Bahkan Tetua Ma tercengang saat menyaksikan pemandangan yang muncul di depan matanya itu.     

Semua orang di Desa Empat Sudut mengetahui bahwa Ye Futian mampu memahami dan bahkan mengkultivasi Tujuh Teknik Ilahi. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa dia telah menguasainya hingga mampu menciptakan fenomena yang begitu menakjubkan. Tujuh Teknik Ilahi adalah warisan yang dimiliki oleh penduduk Desa Empat Sudut. Bagaimana caranya Ye Futian bisa menguasainya sebagai orang asing?     

Apa pun alasannya, Ye Futian telah berhasil melakukannya. Saat ini, dia menerjang ke arah salah satu kultivator seperti Kaisar Roc Bersayap Emas, yang mampu membantai semua jenis monster.     

Target Ye Futian sedang sibuk menangkis serangan dari monumen-monumen ilahi. Dia hampir tidak bisa menahan serangan monumen-monumen ilahi itu ketika Ye Futian menerjang ke arahnya seperti Burung Peng Raksasa Bersayap Emas. Kilatan cahaya keemasan melintas dengan cepat, dan darah bercipratan di atas langit. Renhuang tingkat delapan kembali dihempaskan ke belakang oleh Ye Futian.     

"Dia sangat kuat. Dia mampu mengalahkan Renhuang tingkat kedelapan hanya dengan satu serangan." Banyak orang tampak tercengang. Burung Peng Raksasa Bersayap Emas yang mengerikan itu melayang di atas langit dan menerkam lawan-lawannya. Semua Renhuang tingkat kedelapan ditaklukkan dalam sekejap mata. Tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi jalan Ye Futian.     

Para Renhuang tingkat kedelapan itu mengalami nasib yang sama seperti para Renhuang tingkat ketujuh sebelumnya. Mereka tidak cukup kuat untuk menghentikan Ye Futian.     

"Pencapaiannya sudah dianggap luar biasa bahkan jika misinya berakhir di sini," seseorang yang berada jauh dari istana berkomentar. Ye Futian telah menampilkan kekuatan dan bakat yang luar biasa. Tidak heran dia bisa menjadi sosok terkemuka dari Desa Empat Sudut meskipun dia adalah orang asing.     

Bahkan Duan Yi dan Duan Shang, yang berada di bawah kendali Tetua Ma, kagum dengan penampilan Ye Futian sejauh ini. Mereka tidak pernah menyangka bahwa Grandmaster Alkimia ini ternyata memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. Bahkan Renhuang tingkat kedelapan tidak bisa menghentikannya.     

Akan selalu ada orang-orang yang lebih unggul dalam bidang apa pun di dunia ini, tidak peduli sehebat apa pun dirimu. Rencana licik Duan Yi terhadap Ye Futian pada akhirnya merugikan dirinya sendiri.     

Saat terus menerjang ke depan, Duan Tianxiong akhirnya angkat bicara, "Para Renhuang di bawah tingkat kesembilan tidak usah ikut campur dalam pertempuran ini."     

Banyak Renhuang yang berniat menghentikan langkah bergegas mundur dan pergi meninggalkan medan pertempuran. Mereka tidak cukup kuat untuk berpartisipasi dalam pertempuran ini dan hanya bisa menyaksikan semuanya dari kejauhan.     

Saat ini, seorang Renhuang tingkat kesembilan muncul di hadapan Ye Futian.     

Dia berdiri tegak di tempatnya seperti sebuah gunung yang menghalangi jalan Ye Futian.     

Ye Futian juga berhenti bergerak dan memandang pria paruh baya di hadapannya itu. Dia memiliki aura yang tak tertandingi dan kehadirannya saja sudah menyiratkan bahwa dia memiliki pertahanan yang kokoh. Melihat hal ini, wajah Ye Futian menjadi muram.     

Bagaimanapun juga, Ye Futian hanyalah seorang Renhuang tingkat kelima. Tingkat kultivasinya jauh lebih rendah dari lawannya. Meskipun dia telah mengaktifkan aura kaisar untuk membunuh Renhuang tingkat kesembilan di masa lalu, namun dia menyadari bahwa Renhuang tingkat kesembilan akan menjadi lawan yang tangguh baginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.