Legenda Futian

Situasi Berbalik



Situasi Berbalik

1Ye Futian menunggangi Baize dan menyusuri Jalan Kesembilan. Baize sepertinya mengikuti perintah Ye Futian untuk bergerak secara perlahan-lahan.      0

Ye Futian sendiri duduk bersandar di punggung Baize dan tampaknya dia sedang bersantai. Beberapa orang mencoba menggunakan jiwa spiritual untuk menembus topeng logamnya. Namun, ada lapisan kabut tebal yang menutupi wajah Ye Futian di bawah topeng tersebut, dan tidak ada yang bisa melihat wajahnya dengan jelas. Ye Futian memandang orang-orang yang berusaha melihat wajahnya dengan jiwa spiritual mereka. Tidak lama kemudian, salah satu dari mereka menjerit kesakitan saat matanya mulai mengeluarkan darah.     

"Tuan, apakah kau sudah mempertimbangkan pilihanmu ini dengan matang?" Pada saat ini, terdengar sebuah suara dari kejauhan. Tang Chen dan kelompoknya muncul di jalanan dan berbicara pada Ye Futian.     

"Enyah dari hadapanku!" Suara Ye Futian masih terdengar serak. Tang Chen sangat malu hingga wajahnya memerah. Ye Futian mempermalukannya di depan publik dan sama sekali tidak menunjukkan rasa hormat padanya.     

Tang Chen adalah seorang kultivator terkemuka di kota ini. Selain itu, tidak ada yang berani bersikap kasar dan kurang ajar pada murid Grandmaster Tianbao dari Paviliun Tianyi. Tang Chen mengundang Ye Futian untuk mengunjungi Paviliun Tianyi, namun Ye Futian malah mengutuknya.     

Orang-orang yang berada di sekitar mereka terkejut saat melihat menyuruh Tang Chen untuk enyah dari hadapannya. Mereka pun saling berbisik satu sama lain.     

Orang-orang yang tidak terjebak dalam insiden tersebut jadi bertanya-tanya tentang identitas Ye Futian. Mereka langsung mengetahui bahwa dia adalah Grandmaster Alkimia yang datang ke Jalan Kesembilan untuk mencari Sumsum Phoenix berusia 10.000 tahun. Dia benar-benar pria yang bernyali besar karena berani menyuruh Tang Chen untuk enyah dari hadapannya.     

Kini mereka penasaran bagaimana reaksi yang akan ditunjukkan oleh Tang Chen tentang hal ini.     

Tang Chen tidak langsung memulai pertarungan. Dia justru melangkah ke depan dan mengikuti Baize dari belakang. Orang-orang dari Paviliun Tianyi juga ikut bersamanya.     

Baize terus berjalan menyusuri Jalan Kesembilan. Semakin banyak orang yang berkumpul di jalanan untuk menyaksikan drama tersebut. Dengan penuh rasa ingin tahu, mereka menatap Ye Futian, yang mengenakan topeng logam di wajahnya. Siapa sebenarnya Grandmaster misterius ini?     

Ye Futian memejamkan matanya, seolah-olah dia membiarkan Baize berjalan-jalan tanpa tujuan. Faktanya, jiwa spiritual miliknya telah menyebar hingga mencapai jarak yang sangat jauh dan terus mengawasi situasi di Jalan Kesembilan. Adapun Tang Chen dan yang lainnya, Ye Futian sama sekali tidak terintimidasi oleh mereka. Dia menunggu mereka melakukan tindakan terlebih dahulu.     

Bagaimana mungkin dia bisa meraih ketenaran di Kota Dewa Raksasa jika dia tidak membuat masalah besar? Agar dia mampu menarik perhatian Keluarga Duan, dia harus menjadi sosok terkemuka di Jalan Kesembilan terlebih dahulu.     

Ye Futian berhenti di depan sebuah bangunan di sisi kiri jalan. Meskipun ada banyak kultivator di dalam gedung itu, Ye Futian memaksa jiwa spiritual-nya untuk masuk dan memeriksa situasi di dalam sana. Setelah mendeteksi kehadiran jiwa spiritual milik Ye Futian, salah satu kultivator mengerutkan kening dan berkata, "Ada yang bisa kami bantu, Tuan?"     

Ye Futian mengangkat kepalanya dan melempar sebuah botol porselen pada mereka. Botol itu mendarat tepat di meja di depan orang yang baru saja berbicara. Kemudian, Ye Futian berkata padanya, "Aku menginginkan Tanaman Naga Api itu."     

Orang itu membuka botol pemberian Ye Futian, memeriksanya sejenak, dan langsung menutupnya kembali. Kemudian dia mengambil sebuah tanaman berwarna merah menyala dan berkata pada Ye Futian, "Silahkan, Tuan."     

Begitu dia selesai berbicara, Tanaman Naga Api itu melayang ke arah Ye Futian, yang sedang menunggu di luar. Ye Futian langsung menyimpan tanaman itu di lengan bajunya. Keduanya bergerak sangat cepat dan menyelesaikan transaksi di antara mereka sebelum orang-orang menyadari apa yang telah terjadi.     

"Cepat sekali…"     

Banyak orang tidak bisa berkata-kata karena takjub. Sosok di dalam toko itu bahkan tidak menawar barang berharga itu. Tanaman Naga Api memiliki nilai yang sangat tinggi. Ye Futian pasti sangat percaya diri pada kualitas pil-nya karena dia menggunakannya untuk menukar tanaman tersebut. Sosok di dalam toko itu tidak akan menerima pembayaran dengan begitu cepat jika itu bukanlah transaksi yang bagus.     

Hal ini menunjukkan betapa murah hatinya Ye Futian. Tidak heran dia adalah seorang Grandmaster Alkimia. Tindakannya ini membuat banyak Renhuang merasa malu.     

Namun meski demikian, Renhuang biasa memang tidak bisa dibandingkan dengan Grandmaster Alkimia. Seorang Grandmaster Alkimia dapat membuat pil yang lebih baik dan bernilai tinggi dengan bahan yang sama. Para kultivator biasa tentu saja harus lebih memperhatikan tentang keseimbangan antara biaya dan manfaat yang mereka dapatkan.     

Ye Futian tidak peduli pada keterkejutan orang-orang di sekitarnya. Dia terus menyusuri jalanan dan membeli tanaman-tanaman yang langka di sepanjang perjalanan. Semua tanaman itu adalah bahan-bahan yang sangat mahal untuk membuat ramuan.     

Dia seperti memiliki pil Jalur Agung yang tak terbatas untuk membeli bahan-bahan yang dia butuhkan. Tidak ada yang tahu berapa banyak pil yang dia miliki saat ini. Oleh sebab itulah, banyak orang memandang saku milik Ye Futian. Mereka tergoda untuk menggeledahnya.     

Faktanya, beberapa Renhuang telah memusatkan perhatian mereka pada Ye Futian. Mereka berbaur dalam kerumunan dan sejak awal telah mengikuti Ye Futian. Ye Futian tampaknya membawa harta karun yang tak terhitung jumlahnya. Mereka akan menjadi kaya jika mereka berhasil menjarahnya.     

Meskipun mereka tahu bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan lebih besar apabila mereka bisa berteman dengan Grandmaster Alkimia ini, namun mereka tidak memiliki koneksi apa pun dengan Ye Futian dan tidak mungkin bisa mengambil keuntungan dengan cara seperti itu darinya. Seiring berjalannya waktu, muncul rencana-rencana jahat di dalam benak mereka.     

Apalagi, berdasarkan apa yang mereka lihat selama ini, sepertinya Ye Futian adalah orang asing yang tidak mengenal siapa pun di sini. Dia juga telah menyinggung Paviliun Tianyi, yang membuatnya menjadi sasaran empuk bagi mereka.     

Tidak lama kemudian, kumpulan bangunan yang megah muncul di hadapan mereka, dan nama 'Paviliun Tianyi' terukir di pintu masuknya.     

Itu adalah pusat perdagangan terbesar di Jalan Kesembilan.     

Tang Chen tidak menyangka akan mengikuti Ye Futian sampai kemari. Apa sebenarnya yang ingin dilakukan oleh Ye Futian?     

Pada saat ini, Baize berhenti bergerak dan berbalik secara perlahan-lahan, lalu mulai berjalan menjauh, seolah-olah Ye Futian tidak berniat mengunjungi pusat perdagangan terbesar di Jalan Kesembilan itu.     

Saat semua orang memandang Ye Futian, ada satu orang yang melangkah ke depan. Itu adalah Tang Chen. Dia menghalangi jalan Ye Futian's dan berkata, "Tuan, karena kau sudah berada di sini, bagaimana kalau kau mampir sebentar? Tidak usah terburu-buru untuk pergi."     

Beberapa sosok juga muncul di arah lainnya, mengikuti apa yang dilakukan oleh Tang Chen.     

Orang-orang menyadari bahwa dua sosok di antara mereka adalah Renhuang yang sangat terkenal di Jalan Kesembilan.     

Pria paruh baya yang berpakaian hitam itu bernama Ku Mu. Sementara Renhuang yang lebih muda adalah keturunan dari salah satu keluarga terkemuka di Jalan Kesembilan. Keduanya memiliki reputasi yang luar biasa. Dengan melangkah ke depan pada momen seperti ini, mereka sepertinya berpihak pada Tang Chen, seolah-olah mereka telah berkomunikasi dengannya secara telepati.     

"Kudengar kau memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang alkimia, dan aku ingin melihatnya secara langsung. Aku ingin tahu apakah tuan dapat mengabulkan keinginanku," ujar Renhuang yang lebih muda itu. Dia berada di puncak Renhuang Plane tingkat menengah dan memiliki sikap yang sombong. Di sisi lain, Ku Mu adalah seorang Renhuang tingkat ketujuh, yang bahkan lebih kuat dari pemuda itu.     

Ye Futian masih duduk di atas punggung Baize sambil mengarahkannya menyusuri jalanan. Namun pada saat ini, Baize menjadi ragu-ragu ketika dia merasakan energi yang dipancarkan dari orang-orang yang berada di depannya. Ye Futian menepuknya dengan lembut dan berkata, "Teruslah berjalan."     

Baize mengikuti perintahnya dan terus berjalan ke depan. Tang Chen menatap tajam ke arah Ye Futian dan berkata, "Tuan, kau berada tepat di depan pintu masuk dari Paviliun Tianyi. Kami berharap kau bersedia untuk datang berkunjung."     

Saat Tang Chen berbicara, dia mengeluarkan pancaran energi dari Jalur Agung yang tak terlihat untuk menghalangi langkah Ye Futian.     

Namun, Ye Futian masih mengabaikannya. Sebuah perisai energi yang tak terlihat melindungi tubuh Baize, dan dia terus bergerak ke depan tanpa terpengaruh oleh tekanan yang dipancarkan Tang Chen.     

"Dasar b*jingan tak tahu diri! Aku jadi ingin melihat wajah di balik topeng itu!" Renhuang muda itu mengambil satu langkah ke depan dan mengangkat tangannya untuk menarik topeng di wajah Ye Futian. Bayangan sebuah tangan raksasa kini membayangi kepala Ye Futian.     

Arus energi dari Jalur Agung yang tak terlihat mengalir di sekitar tubuh Ye Futian, menyegel area itu dan menangkis tangan raksasa yang mendekatinya.     

Pada saat ini, Tang Chen dan Ku Mu juga bergerak menuju Ye Futian.     

Ku Mu merentangkan tangannya dan mengayunkan lengan bajunya. Dalam sekejap, sulur-sulur yang tak terhitung jumlahnya menjerat Jalur Agung Ruang dan Waktu lalu menyegel area dimana Ye Futian berada. Di sisi lain, Tang Chen menerjang ke depan dan menembakkan kobaran api Jalur Agung ke arah Ye Futian.     

Ye Futian menembakkan seberkas cahaya suci keemasan dari tubuhnya, yang kemudian berubah menjadi sebuah tirai cahaya yang melindunginya dari serangan-serangan yang diarahkan padanya.     

Ketiga kultivator itu mengerutkan kening dan menatap ke arah Ye Futian. Mereka tidak menyangka bahwa Ye Futian ternyata sekuat ini.     

*Whoosh*     

Tirai cahaya keemasan itu kini dihiasi oleh warna merah dan mengeluarkan gelombang api yang mengerikan.     

"Tuan, kami mengundangmu dengan niat baik. Kenapa kita harus bertarung?" Tang Chen bisa merasakan kekuatan dari gelombang api itu dan kembali berusaha membujuk Ye Futian.     

Kobaran api Jalur Agung yang mengerikan itu menyelimuti area tersebut dan menerjang ketiga kultivator itu secara bersamaan. Mereka tampak ketakutan dan ingin bergegas mundur. Namun, Ye Futian mengangkat tangannya dan membelenggu pergerakan mereka dengan Jalur Agung Ruang dan Waktu. Akibatnya, mereka tidak bisa bergerak sedikit pun dari tempat masing-masing.     

"Tuan, tolong ampuni kami." Wajah Tang Chen menjadi pusat pasi.     

Tangan tak terlihat membelenggu tubuh mereka saat kobaran api Jalur Agung menyebar ke arah mereka.     

"Hentikan."     

Terdengar suara bernada tegas dari arah Paviliun Tianyi, namun Ye Futian mengabaikannya. Cahaya suci yang menyilaukan menyebar ke seluruh tempat, dan kobaran api Jalur Agung melahap ketiga kultivator itu. Diikuti dengan suara jeritan yang menusuk telinga, mereka dimusnahkan di depan mata semua orang.     

*Brak, Brak, Brak* Beberapa aliran energi yang dahsyat muncul dari dalam Paviliun Tianyi.     

"Lancang sekali!" sebuah suara bergema di udara, seolah-olah terdapat kekuatan langit di dalamnya. Kemudian, muncul sebuah wajah dengan ekspresi tegas di atas langit.     

Ye Futian mengangkat kepalanya dan memandang ke depan. Kemudian, tubuhnya berubah menjadi seberkas cahaya yang melesat melintasi langit.     

Jalan Kesembilan berguncang saat wajah itu berteriak dengan penuh amarah. Kemudian, terdapat pancaran energi mengerikan yang mengejar sosok Ye Futian.      

Namun, sinar cahaya yang merupakan perwujudan dari Ye Futian kembali ke Penginapan Kesembilan dalam sekejap. Ye Futian mendarat di bagian halaman dan melancarkan serangan balasan, sementara energi yang mengerikan itu turun dari atas langit.     

*Brak* Dua jenis energi itu pun bertabrakan di udara. Pada saat berikutnya, seseorang yang berada di penginapan berkata, "Ingatlah peraturannya."     

Siapa pun yang memasuki Penginapan Kesembilan akan dilindungi. Tidak ada yang bisa melukai tamu mereka.     

Wajah itu muncul di langit di atas Penginapan Kesembilan dan menatap tajam ke arah Ye Futian.     

Ye Futian masih terlihat tenang dan acuh tak acuh. Dia memandang ke arah langit dengan santai.     

"Kau telah membunuh murid-murid dari Paviliun Tianyi di siang bolong. Tindakanmu ini sudah keterlaluan," wajah itu berbicara. Dia adalah Tetua Agung dari Paviliun Tianyi sekaligus seorang Renhuang tingkat kesembilan yang sangat kuat.      

"Apa kau sudah buta?" Ye Futian memandang wajah itu dengan tatapan mengejek. Ketiga kultivator itu ingin membunuhnya. Dia bisa saja terjebak di dalam Paviliun Tianyi selamanya tanpa ada harapan untuk kembali jika dia tidak melakukan perlawanan. Ye Futian tidak akan pernah menunjukkan belas kasihan pada orang-orang yang memiliki niat jahat terhadap dirinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.