Legenda Futian

Apakah Kau Bisa Menahan Satu Serangan dari Pedangku?



Apakah Kau Bisa Menahan Satu Serangan dari Pedangku?

1Sudut mulut Shen Yuan berkedut sebelum dia akhirnya tersenyum mengejek. Apakah pria ini adalah murid dari Tetua Agung Tianhe?     0

Di masa lalu, Tetua Agung Tianhe telah mengkhianati Klan Dewa, dan 3.000 muridnya dibantai. Sekarang Tetua Agung Tianhe sudah berada di masa tuanya, dan dia telah memilih seorang penerus lainnya. Apakah dia berencana untuk mengubah situasi?     

Shen Yuan melangkah menuju Jalan Kuno dari Jalur Agung di hadapannya. Sudah jelas, dia bermaksud melawan Ye Futian dengan menggunakan kekuatan Renhuang. Di bawah pengaruh tekanan yang dahsyat, pertempuran mereka akan menjadi sebuah pertarungan yang mengandalkan kekuatan murni. Akan sulit bagi mereka untuk menghindari serangan satu sama lain; mereka hanya bisa bertarung dalam jarak dekat.     

Shen Yuan memiliki kepercayaan diri yang luar biasa. Dia merasa yakin bahwa dia akan menghancurkan Ye Futian dengan metode kultivasi terkuatnya.     

Tidak jauh berbeda, Ye Futian berjalan ke depan dan memasuki Jalan Kuno tersebut. Dalam sekejap, kekuatan yang dipancarkan oleh Istana Surgawi menyelimuti keduanya. Namun, mereka berdua tampak tidak terganggu dan terus melangkah ke depan.     

Di masa lalu, demi menemukan Feixue, Klan Dewa menyulut sebuah perang besar. Mereka bahkan nyaris menghancurkan Dunia Tianhe, sehingga mengakibatkan banyak orang tewas terbunuh. Selain itu, 3.000 murid dari Tetua Agung Tianhe nyaris dibantai hingga tak bersisa. Jika guru mereka tetap tinggal di Dunia Tianhe untuk berkultivasi dengan tenang, mereka semua akan memiliki masa depan yang cerah. Namun, semuanya berubah karena terjadinya perang itu.     

Berdasarkan fakta ini, orang-orang bisa melihat betapa mengerikannya Klan Dewa. Siapa pun yang tidak mematuhi kehendak Klan Dewa akan dibunuh.     

Shen Hao mengalihkan pandangannya ke arah Shen Yuan. Di antara anggota dari Klan Dewa, meskipun bakat Shen Yuan tidak setara dengannya, dia juga merupakan salah satu sosok yang sangat luar biasa di antara generasi muda. Selama ini Shen Yuan telah berlatih dan berkultivasi bersama Shen Hao. Kemampuan bertarungnya sangat kuat. Sekarang setelah Shen Hao mencapai Renhuang Plane, jika dia bisa membimbing Shen Yuan untuk melewati patung-patung ini, mungkin akan ada kesempatan langka bagi Shen Yuan.     

Adapun Ye Futian, Shen Hao tidak terlalu peduli padanya. Apa yang ingin dilakukan oleh Shen Yuan pada Ye Futian tidak terlalu berisiko.     

Di atas Jalan Kuno, dua sosok itu berhenti bergerak. Di bawah tekanan dari Jalur Agung, kekuatan yang dahsyat terpancar dari tubuh mereka. Dua sosok itu tampak sangat mengerikan.     

Para kultivator dari berbagai macam pasukan mengalihkan pandangan mereka pada dua sosok tersebut. Beberapa orang merasa kasihan terhadap Ye Futian. Bagaimanapun juga, dari sudut pandang mereka, Ye Futian adalah sebuah penghalang yang telah ditakdirkan untuk disingkirkan. Bahkan jika Shen Yuan tidak turun tangan, kultivator lainnya akan tetap mengincar Ye Futian.     

Namun, ada sebagian orang yang tidak berpikiran seperti itu.     

Yuan Hong dari Klan Yuanyang juga berasal dari Dunia Imperial. Sebelum datang kemari, dia tahu bahwa pasti ada dendam di antara Ye Futian dan Klan Dewa. Namun, dia tidak menyangka bahwa murid-murid dari Klan Dewa akan langsung mengincar Ye Futian.     

Meskipun Shen Yuan tidak setenar Shen Hao, dia juga salah satu sosok yang mengerikan dari Klan Dewa. Kemampuan bertarungnya sangat kuat.     

Namun, Yuan Hong masih beranggapan bahwa Ye Futian lebih unggul dalam pertempuran ini.     

Bagaimanapun juga, sang Renhuang dari Klan Dewa Bela Diri, Wu Meng, tidak pernah kembali setelah pergi bersama Ye Futian dan Yu Sheng. Dalam pertempuran berikutnya, tidak ada seorang pun yang bisa menahan serangan dari tombak Ye Futian.     

Kemampuan bertarung seperti itu jelas sudah berada pada ambang batas dari Saint Plane.     

Yuan Hong tiba-tiba menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya. Dia masih percaya bahwa Ye Futian akan memenangkan pertempuran ini. Namun, jika Ye Futian berhasil mengalahkan Shen Yuan, bagaimana reaksi dari anggota Klan Shen terhadap kekalahan itu?     

Xiao Muyu dari Klan Xiao menatap ke arah medan pertempuran. Hingga saat ini, dia masih belum bisa melupakan fakta bahwa Ye Futian telah menjarah teratai itu dan memberikannya pada Xia Qingyuan. Sekarang setelah Shen Yuan bertindak, akan lebih baik jika Shen Yuan bisa menghancurkan pria ini dan membantunya melampiaskan amarahnya.     

Para kultivator yang berada di sana memiliki pemikiran masing-masing. Mereka tidak tahu apakah Ye Futian dari Dunia Heavenly Mandate ini dapat mempertahankan tempatnya. Jika dia tidak bisa melakukannya, mungkin Dunia Imperial akan tampil mendominasi dengan mengirimkan empat perwakilannya.     

"Apakah kau ingin bertarung dengan menggunakan peralatan ritual atau hanya mengandalkan kemampuan kita masing-masing?" Ye Futian bertanya saat dia berdiri di seberang Shen Yuan. Sejak awal, tatapan matanya terlihat sangat tenang. Nada bicaranya juga terdengar acuh tak acuh, dan pikirannya setenang genangan air.     

"Terserah kau saja," jawab Shen Yuan sambil menatap ke arah Ye Futian. Tidak peduli seperti apa pun jenis pertarungannya, hasil akhirnya akan tetap sama.     

"Baiklah," Ye Futian tidak berpura-pura untuk bersikap sopan. Dia mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, kita sepakat untuk tidak menggunakan kekuatan eksternal dan bertarung dengan kemampuan masing-masing."     

Shen Yuan tertawa sinis. Tampaknya Ye Futian juga mengetahui bahwa Shen Yuan berasal dari Klan Dewa dan fakta bahwa peralatan ritual yang dimiliki oleh Klan Dewa pasti lebih kuat darinya, dan karena itulah dia mengatakan hal ini.     

Jika Shen Yuan mengetahui bahwa Ye Futian telah berhasil menjarah sebuah gudang harta karun belum lama ini, apakah dia masih percaya diri bahwa dia memiliki keuntungan dalam aspek peralatan ritual?     

Jangankan gudang harta karun itu, bahkan tombak yang digunakan Ye Futian adalah sebuah senjata yang sangat kuat.     

*Boom* Sebuah aura berwarna emas yang menakjubkan terpancar dari tubuh Shen Yuan. Bahkan di bawah tekanan dari Jalur Agung, dia masih berdiri tegak di tempatnya, dan tubuhnya bermandikan cahaya yang menyilaukan. Sebuah kekuatan dari Jalur Agung tampak bergejolak dan bergemuruh di area tersebut.     

Seberkas cahaya suci bersinar di antara alisnya, seolah-olah itu adalah sepasang mata dewa. Cahaya yang dipancarkan itu langsung ditembakkan ke arah Ye Futian. Dalam sekejap, Ye Futian merasa bahwa jiwa spiritualnya berada di bawah kendali lawannya. Dia bisa melihat banyak ilusi di matanya. Seolah-olah lawan yang dia hadapi bukanlah Shen Yuan, melainkan seorang dewa.     

Ye Futian pernah merasakan kekuatan semacam ini sebelumnya. Ini adalah bakat bawaan yang dimiliki oleh Klan Dewa. Di masa lalu, ketika Shen Yao memimpin anggota Klan Dewa untuk berkunjung ke Dunia Tianhe, Shen Yao telah menggunakan teknik ini pada Ye Futian. Dia bermaksud untuk menyelidiki ingatan Ye Futian dan mengungkap semua rahasia yang ada di dalamnya.     

Sekarang, teknik ini digunakan oleh Shen Yuan.     

Teknik Divine Eyes dari Klan Dewa. Para kultivator dari Dunia Imperial mengetahui betapa kejamnya Klan Dewa. Teknik Divine Eyes ini sudah cukup untuk membuat siapa pun terjebak dalam keputusasaan.     

*Brak*     

Shen Yuan mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap, kekuatan Jalur Agung miliknya bergejolak. Cahaya keemasan yang tak terbatas mengelilingi tubuhnya, dan dia berkata dengan nada dingin, "Apakah kau mampu menahan tatapan mataku?"     

Tatapan matanya telah menekan jiwa spiritual milik Ye Futian. Ye Futian merasa seolah-olah seorang dewa sedang berjalan ke arahnya; dewa itu adalah sosok yang tak terkalahkan.     

Mata Ye Futian juga berubah. Kedua matanya yang berwarna hitam pekat kini berubah menjadi kegelapan yang dalam dan tak berujung. Samar-samar, sebuah badai spiritual yang mengerikan sepertinya terbentuk di dalam sepasang mata itu. Cahaya di dalam badai itu sepertinya bisa menembus segalanya. Mata Ye Futian langsung menembus kekuatan dari teknik Divine Eyes itu dan ditujukan ke arah Shen Yuan.     

"Memangnya apa keistimewaan yang dimiliki oleh matamu itu?" ujar Ye Futian dengan tenang saat dia juga mengambil satu langkah ke depan.     

Hal ini membuat Shen Yuan mengerutkan keningnya.     

Ye Futian benar-benar mengabaikan efek yang ditimbulkan oleh matanya?     

Cahaya dari area di antara alisnya menjadi semakin menyilaukan. Cahaya itu terus menerus mengalir ke dalam pikiran Ye Futian, berusaha menjebak Ye Futian ke dalam teknik Divine Eyes miliknya. Namun, Shen Yuan hanya bisa melihat sebuah badai yang tak berujung.     

Dia tidak dapat menemukan jiwa spiritual milik Ye Futian.     

"Apa yang sedang kau cari?" Satu sosok muncul dari dalam badai yang dalam dan tak berujung tersebut. Sosok itu adalah Ye Futian. Dia langsung mengirimkan suaranya ke dalam benak Shen Yuan.     

Keduanya sedang berbincang-bincang dengan aura mereka masing-masing.     

Aura milik Shen Yuan, yang telah berubah menjadi satu sosok ilusi yang terlihat seperti dewa, kini mendekati Ye Futian, berusaha untuk menemukan jiwa spiritual milik Ye Futian. Namun, badai itu memberikan serangan balasan. Badai itu berubah menjadi pedang yang tak terhitung jumlahnya, yang terbuat dari aura Ye Futian, dan bilah-bilah pedang itu langsung melesat ke arah Shen Yuan.     

Badai itu menerjang segalanya, termasuk sosok ilusi yang terlihat seperti dewa itu. Di sisi lain, sebuah aura pedang yang mengerikan ditembakkan dari mata Ye Futian, dan langsung menembus teknik Divine Eyes milik Shen Yuan.     

Sebuah tanda yang mengerikan muncul di antara alis Shen Yuan. Kepalanya bergetar, dan cahaya di antara alisnya menghilang; teknik Divine Eyes miliknya telah disegel.     

"Hanya ini kemampuanmu?" ujar Ye Futian sambil memandang ke arah Shen Yuan.     

Ekspresi Shen Yuan sedikit berubah. Kata-kata itu sepertinya ditujukan padanya.     

Hanya ini kemampuan yang dia miliki?     

Dari belakang Shen Yuan, muncul sepasang mata keemasan yang mengerikan. Mata Shen Yuan juga menjadi sangat menyilaukan. Di bawah tatapan matanya, semua aura di antara langit dan bumi sepertinya telah memadat.     

Hal yang lebih mengerikan adalah cahaya keemasan yang bersinar di tubuh Shen Yuan. Dengan penampilan yang tidak jauh berbeda dari kobaran api dewa, cahaya itu melukai mata orang-orang yang menatapnya; cahaya itu bahkan melukai jiwa spiritual mereka.     

Tiba-tiba, banyak cahaya keemasan bersinar dari tubuhnya, langsung ditembakkan ke arah Ye Futian. Cahaya suci ini mampu membuat orang-orang merasakan bahaya yang mengerikan. Seolah-olah seorang dewa sedang mengeluarkan lingkaran cahaya miliknya. Cahaya yang dihasilkan mampu menembus tubuh seseorang; cahaya itu bahkan bisa membahayakan jiwa spiritual seseorang.     

Di sisi lain, cahaya surgawi bersinar dari tubuh Ye Futian. Celestial Soul miliknya samar-samar muncul di belakangnya. Lawannya memiliki kemampuan untuk terus-menerus menyerang jiwa spiritual seseorang. Namun, Ye Futian juga mahir dalam kemampuan serupa. Ini adalah metode mistis yang berasal dari Celestial Gate of Vast Heaven, Celestial Soul Attraction.     

Aura pedang yang tak terhitung jumlahnya tiba-tiba muncul di sekitar tubuhnya. Teknik Celestial Soul Attraction kini telah bergabung ke dalam aura pedang itu saat serangan tersebut bertabrakan dengan cahaya suci yang dipancarkan oleh Shen Yuan.     

Cahaya suci yang tak ada habisnya itu mengalir ke bawah, menekan aura pedang milik Ye Futian dan terus menerus menyerang tubuhnya.     

Shen Yuan menatap ke arah Ye Futian. Tatapan matanya tampak sangat mengerikan. Tubuhnya memancarkan cahaya suci yang mampu menangkis semua jenis kekuatan hukum.     

'Kuat sekali.' Banyak kultivator yang menyaksikan pertempuran itu berseru dalam hati. Cahaya suci ini tampaknya mampu menekan Jalur Agung milik orang lain.     

Cahaya suci itu menyinari tubuh Ye Futian tanpa henti. Ye Futian memandang ke arah lawannya. Kekuatan yang dimiliki oleh Klan Dewa memang sesuai dengan reputasinya sebagai pasukan yang berdiri di puncak kekuatan dari Dunia Imperial. Mereka tentu saja memiliki anggota yang sangat berbakat dan telah menerima ajaran yang luar biasa.     

Hanya saja pertempuran ini memiliki arti khusus bagi Ye Futian.     

Oleh karena itu, tidak peduli sekuat apa pun Shen Yuan, hasil akhirnya akan tetap sama.     

Cahaya suci tampak bersinar terang, dan huruf-huruf kuno melayang di sekitar tubuh Ye Futian. Itu adalah metode Deed of Thorough Comprehension. Pada saat ini, tubuhnya telah berubah menjadi sebuah Tungku Ilahi dari Jalur Agung.     

Huruf-huruf kuno bertuliskan Qian, Kun, Li, dan Kan melayang di udara, membentuk lingkaran-lingkaran cahaya dari Jalur Agung yang menangkis lingkaran cahaya suci berwarna emas itu agar tidak menyerang tubuhnya. Sementara itu di dalam tubuhnya, Roh Pohon Dunia berayun-ayun. Roh itu telah menyatu dengan setiap bagian tubuhnya. Pada saat ini, aura menakjubkan di dalam tubuhnya dikeluarkan tanpa henti. Di dalam pembuluh darahnya, kerangka, organ dalam, dan anggota tubuhnya, aura itu beredar dengan cepat. Saat dia berteriak, tubuhnya kini menyatu dengan Tungku Ilahi dari Jalur Agung.     

Kekuatan dari Jalur Agung di tempat ini juga berguncang. Tampaknya kekuatan itu juga mengalir ke dalam tubuh Ye Futian, menjadi bagian dari Tungku Ilahi dari Jalur Agung tersebut.     

Huruf-huruf kuno yang mengitari langit dan bumi itu tiba-tiba berubah menjadi bilah-bilah pedang. Mereka memancarkan aura pedang yang menakjubkan. Qi Pedang yang tak terhitung jumlahnya muncul di sekitarnya, berusaha melawan lingkaran cahaya suci yang ditembakkan dari tubuh Shen Yuan.     

*Boom* Tungku Ilahi yang dibentuk dari tubuh Ye Futian itu bergejolak dan bergemuruh. Dengan disinari oleh cahaya dari huruf-huruf kuno itu, Tungku Ilahi milik Ye Futian menempa Jalur Agung Dunia di sekelilingnya. Tidak lama kemudian, pedang-pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya itu berdentangan, sehingga membentuk sebuah badai penghancur di udara. Bilah-bilah pedang ilahi itu juga mengoyak ruang hampa. Ekspresi Shen Yuan sedikit berubah. Saat ini, lingkaran cahaya di sekitar tubuhnya bersinar semakin terang, kemudian berubah menjadi dinding-dinding ilahi keemasan. Dinding ilahi ini akan menangkis semua jenis serangan yang diterimanya.     

Sebilah pedang muncul secara perlahan-lahan dari tubuh Ye Futian. Itu adalah sebilah pedang yang ditempa menggunakan kekuatan Jalur Agung melalui Tungku Ilahi tersebut. Sementara itu, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya berdentangan, seolah-olah sebuah lagu sedang dimainkan di udara.     

"Apakah kau mampu menahan satu serangan dari pedangku?"     

Tatapan mata Ye Futian tertuju ke arah Shen Yuan. Begitu dia mengatakan hal ini, pedangnya langsung melesat ke depan.     

Suara Ilahi dari Jalur Agung itu masih dimainkan dan mengikuti pergerakan pedang tersebut. Di sekitarnya, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya bergabung menjadi satu kesatuan. Sesaat sebelum pedang itu melesat ke depan, bilah-bilah pedang itu bergabung menjadi satu pedang ilahi. Saat ini, hanya ada satu pedang yang berada di atas medan pertempuran.     

Ekspresi Shen Yuan berubah drastis. Dinding ilahi yang tak terhitung jumlahnya itu bersinar dengan rune-rune emas yang muncul di hadapannya. Ketika pedang itu semakin mendekat, dinding-dinding ilahi keemasan itu dihancurkan satu per satu.     

*Brak*     

Terdengar suara gemuruh yang keras. Shen Yuan telah mengorbankan sebuah peralatan ritual untuk menangkis serangan tersebut. Namun, tubuhnya tetap terhempas ke belakang. Pada saat yang bersamaan, tekanan Jalur Agung di area ini menekannya. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya terjatuh, hingga akhirnya berlutut di permukaan tanah. Wajahnya kini tampak pucat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.