Legenda Futian

Pertemuan Ketiga



Pertemuan Ketiga

0Mungkin, sang Puteri tidak akan mengenalinya.     1

Sebagai putri semata wayang dari Kaisar Agung Donghuang dan wanita paling terhormat di Prefektur Ilahi, Puteri Donghuang mungkin tidak akan terlalu memperhatikan orang yang pernah dia temui bertahun-tahun lalu.     

Tapi Ye Futian tidak pernah bisa melupakan sosok sang Puteri. Dua pertemuannya dengan Puteri Donghuang telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi Ye Futian.     

Sang Puteri membunuh Kaisar Kera Salju saat mereka bertemu untuk pertama kalinya dan membawa pergi Gurunya saat pertemuan kedua mereka berlangsung.     

Bagaimana mungkin dia bisa melupakan hal itu?     

Ye Futian memiliki ikatan khusus dengan Kaisar Kera Salju dan Tuan Du.     

Oleh karena itu, Ye Futian memiliki kesan yang tidak begitu baik terhadap Puteri Donghuang.     

Dikenal sebagai sosok yang mempesona dan angkuh, dia bisa mengatur nasib orang lain dengan mudah. Bahkan sekarang, Puteri Donghuang dapat memutuskan dengan mudah apakah Ye Futian akan hidup atau mati.     

Selain itu, Ye Futian percaya bahwa dia seharusnya berada di pihak yang berlawanan dari Kaisar Agung Donghuang melihat apa yang dialami oleh Kaisar Ye Qing.     

Namun meski demikian, dia hanya mendengar kisah tentang Kaisar Agung yang legendaris dari waktu ke waktu dan belum pernah bertemu dengannya secara langsung. Karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Kaisar Donghuang dan Kaisar Ye Qing di masa lalu, dia tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri untuk membenci Kaisar Agung Donghuang.     

Ye Futian hanya berharap Puteri Donghuang tidak mengingat siapa dirinya karena mereka akan bertemu lagi.     

"Apakah Puteri Donghuang datang ke Dunia Kosong karena konflik yang terjadi di Sembilan Dunia Jalur Supremasi?" Lord Taixuan bertanya pada Xiao Dingtian.     

"Mungkin," Xiao Dingtian mengangguk dan berkata, "Pendeta Suci mengatakan bahwa sang Puteri memerintahkan agar kita tidak boleh memicu konflik lagi dalam tujuh hari ke depan. Menurutku dia berusaha menstabilkan situasi di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Mungkin inilah alasan mengapa Puteri Donghuang pergi ke Istana Kekaisaran Kosong secara pribadi dan memanggil para kultivator di Sembilan Dunia Jalur Supremasi dan Prefektur Ilahi. Tapi kita tidak tahu bagaimana dia akan menangani situasi ini."     

Lord Taixuan mengangguk pelan. Banyak pemikiran muncul di dalam benaknya. Semua orang juga tampak bingung. Mereka belum benar-benar pulih dari pertempuran yang terjadi belum lama ini dan tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi.     

Beberapa saat yang lalu, mereka sudah siap bertarung sampai mati. Mereka tidak hanya sekedar menggertak saat mereka mengatakan bahwa mereka akan menyerang Klan Dewa jika pihak lawan berani bergerak.     

"Kalian harus datang berkunjung ke Klan Xiao sehingga kita bisa pergi ke Istana Kekaisaran Kosong bersama-sama ketika waktunya tiba," ujar Xiao Dingtian pada Ye Futian dan yang lainnya. Matriks teleportasi di Akademi Heavenly Mandate telah terhubung dengan Dunia Imperial secara langsung.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk setuju.     

Tidak lama kemudian, berita itu menyebar ke seluruh tempat. Semua pasukan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi menerima pesan dari para Pendeta Suci. Dalam waktu singkat, ketegangan yang menyelimuti Sembilan Dunia Jalur Supremasi mereda, dan akibatnya, orang-orang menikmati masa damai yang tidak akan berlangsung lama ini.     

Bagaimanapun juga, pasukan-pasukan terkemuka saat ini terlibat dalam konflik di berbagai tempat di Dunia Imperial dan Dunia Ziwei ketika pertempuran di Istana Divine sedang berlangsung. Perang berskala besar bisa terjadi kapan saja kala itu. Tapi sepertinya mereka tidak perlu mengkhawatirkan hal itu selama tujuh hari ke depan.     

Tidak ada seorang pun yang berani menentang perintah Puteri Donghuang, bahkan pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi, yang tidak berada di bawah komando Kaisar Agung Donghuang.     

…     

Tujuh hari berlalu dalam sekejap.     

Ketika hari itu tiba, pasukan-pasukan terkemuka di Sembilan Dunia Jalur Supremasi mengirimkan perwakilan mereka ke Dunia Imperial. Bahkan beberapa orang berangkat lebih awal dan kini telah tiba di Dunia Imperial.     

Ye Futian dan kelompoknya pergi ke Klan Xiao di Dunia Imperial terlebih dahulu dengan menggunakan matriks teleportasi. Setelah beristirahat sejenak di kediaman Klan Xiao, mereka berangkat ke Istana Kekaisaran Kosong bersama dengan Xiao Dingtian dan para kultivator dari Klan Xiao.     

Ye Futian dan Klan Xiao tidak sendirian. Para kultivator yang tak terhitung jumlahnya di Dunia Imperial, yang bahkan tidak memiliki koneksi dengan pasukan-pasukan terkemuka juga pergi ke Istana Kekaisaran Kosong.     

Puteri Donghuang datang berkunjung ke Istana Kekaisaran Kosong. Mereka jelas tidak akan melewatkan kesempatan untuk bisa melihat sosok sang Puteri yang mempesona dari Prefektur Ilahi sekaligus putri dari Kaisar Agung Donghuang itu.     

Siapa yang tidak ingin melihatnya secara langsung?     

Ye Futian memimpin sekelompok kultivator menuju Istana Kekaisaran Kosong di Dunia Imperial. Mereka semakin sering bertemu dengan kultivator-kultivator kuat saat mereka mendekati Istana Kekaisaran Kosong. Dengan membawa senjata masing-masing, mereka semua bergerak menuju tujuan yang sama dari segala arah.     

Terkadang, Ye Futian dan kelompoknya menarik perhatian beberapa orang. Dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka adalah sekelompok kultivator yang luar biasa bahkan jika mereka tidak langsung dikenali oleh orang-orang. Beberapa orang yang mengikuti perkembangan informasi langsung mengenali mereka dan memandang mereka dengan tatapan aneh.     

Saat ini, aliansi Akademi Heavenly Mandate merupakan salah satu pasukan paling berpengaruh di 3.000 Dunia dari Jalur Agung.     

"Tampaknya orang-orang ini ingin bertemu dengan sang Puteri," ujar Xiao Muyu sambil tersenyum. Dengan mengenakan gaun hitam, dia berada di antara kerumunan kultivator dan tampak anggun namun pada saat yang bersamaan terlihat angkuh.     

"Dia adalah wanita tercantik di Prefektur Ilahi dan seorang puteri sejati. Sudah jelas semua orang ingin memiliki kesempatan untuk melihatnya," jawab Ye Futian.     

"Saya mendengar rumor yang mengatakan bahwa Puteri Donghuang memiliki kecantikan dan bakat yang tak tertandingi. Saya jadi ingin tahu apakah rumor itu memang benar adanya. Dan akhirnya kita bisa bertemu dengannya hari ini," ujar Xiao Muyu dengan lembut.     

"Aku tidak tahu mengenai bakatnya. Tapi kecantikannya memang menakjubkan," ujar Ye Futian.     

"Apakah anda pernah bertemu dengan sang Puteri sebelumnya?" Xiao Muyu menatap Ye Futian dengan terkejut.     

Ye Futian menyeringai, tetapi dia tidak memberikan jawaban apa pun. Xiao Muyu melihat senyuman di mata sang guru dan menoleh untuk berbicara dengan wanita yang berpegangan tangan dengan Ye Futian, "Tuan Puteri, apakah anda tidak ingin menanyakan hal ini pada Guru?"     

Hua Jieyu mengedipkan matanya saat mendengar pertanyaan Xiao Muyu. Sekarang dia sudah terbiasa dipanggil sebagai 'Tuan Puteri'. Semua orang menganggapnya sebagai istri Ye Futian. Dia perlahan-lahan menerima nama panggilan itu dan tidak terpengaruh dengan perasaan yang muncul di dalam hatinya.     

Xiao Muyu tidak terkejut saat dia tidak menerima jawaban apa pun. Tuan Puteri dikenal sebagai sosok pendiam dan hanya sesekali berbincang-bincang dengan Gurunya. Semua murid sudah terbiasa dengan hal tersebut.     

"Semua orang mengatakan bahwa sang Puteri sangatlah cantik. Tuan Puteri, anda harus mengawasi gerak-gerik Guru." Xiao Muyu tertawa.     

"Hentikan omong kosongmu itu," Xiao Dingtian berbalik dan berkata pada Xiao Muyu. Tidak masalah baginya untuk bercanda, tetapi mereka akan mendapat masalah jika ada orang lain yang mendengarnya. Bagaimanapun juga, Xiao Muyu harus berhati-hati jika dia ingin membuat lelucon tentang Puteri Donghuang. Bagaimana jika sang Puteri tersinggung oleh ucapannya itu?     

"Aku tahu," jawab Xiao Muyu sambil tersenyum. Sementara Ye Futian tetap diam seribu bahasa.     

Semakin banyak kultivator yang bermunculan ketika mereka mendekati Istana Kekaisaran Kosong. Orang-orang dari berbagai macam pasukan telah berkumpul di luar Istana.     

Kultivator-kultivator kuat dari pasukan-pasukan terkemuka masih terus berdatangan satu per satu.     

Ye Futian melihat sekelompok orang berjalan menembus kerumunan tidak jauh dari mereka ketika mereka tiba di bagian tepi Istana Kekaisaran Kosong. Ye Futian mengenali sebagian besar dari mereka.     

Ye Futian memandang salah satu dari mereka dan menganggukkan kepalanya untuk memberi salam. Seorang pemuda di antara mereka tersenyum dan membalas anggukannya. Kemudian mereka langsung berjalan menuju Istana Kekaisaran Kosong.     

Mereka adalah para kultivator dari Akademi Tianshen di Dunia Imperial. Pemuda yang membalas sapaannya itu adalah Jian Qingzhu.     

Ye Futian mengamati sosok-sosok yang pergi ke kejauhan itu dengan tatapan serius. Akademi Tianshen tampak seperti menjauhinya. Meski begitu, dia tidak tersinggung. Siapa yang mau berurusan dengannya dalam situasi seperti saat ini?     

Saat ini, sekelompok orang lainnya berjalan melewati mereka. Ye Futian bisa merasakan bahwa seseorang sedang mengawasinya, jadi dia berbalik dan melihat Di Wu berada di antara para kultivator dari Istana Divine Solar. Kedua mata Di Wu dipenuhi oleh kobaran api ilahi dan mengarah pada Ye Futian.     

Di Wu terluka parah setelah bertarung melawan Ye Futian saat pertempuran di Istana Divine berlangsung. Cukup mengejutkan saat melihat bahwa dia pulih begitu cepat. Istana Divine Solar memang pasukan yang tidak biasa, melihat betapa kuatnya koneksi mereka dengan Dunia Atas.     

Namun meski demikian, Di Wu bergegas mengalihkan pandangannya dan bergerak menuju Istana Kekaisaran Kosong bersama dengan anggota kelompoknya yang lain.     

Para kultivator melayang turun dari atas langit di segala arah. Ye Futian juga melihat orang-orang yang tidak begitu dikenalnya. Sepertinya perwakilan dari pasukan-pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi juga telah tiba di sini.     

Memangnya siapa yang berani menentang perintah Puteri Donghuang?     

Ye Futian dan kelompoknya juga berhasil melangkahkan kaki di Istana Kekaisaran Kosong. Seseorang sedang menunggu di luar istana untuk menyambut mereka dan memandu mereka ke dalam Istana Kekaisaran Kosong.     

Istana Kekaisaran Kosong dulunya adalah kediaman sementara Kaisar Donghuang di Dunia Kosong. Tempat itu berupa sebuah istana yang berukuran sangat besar dan megah.     

Para kultivator dipandu untuk berjalan ke depan, hingga akhirnya mereka tiba di depan sebuah istana emas kuno yang menakjubkan. Banyak orang berhenti dan berkumpul di alun-alun utama. Ye Futian melihat banyak wajah yang dikenalnya di antara mereka, dimana mereka semua berasal dari pasukan-pasukan terkuat di Sembilan Dunia Jalur Supremasi dan Prefektur Ilahi.     

Pasukan-pasukan itu terbagi menjadi kubu yang berbeda-beda. Beberapa kubu tampak akrab satu sama lain sementara beberapa kubu lainnya diselimuti oleh ketegangan.     

Banyak orang dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi maupun Prefektur Ilahi mengarahkan pandangan mereka pada Ye Futian saat dia tiba di alun-alun utama.     

Berita mengenai pertempuran yang terjadi tujuh hari lalu telah tersebar ke seluruh tempat. Semua orang telah mendengar bagaimana Ye Futian membunuh dua Renhuang tingkat atas dan beberapa Renhuang tingkat menengah sendirian. Selain itu, dia telah membuktikan bahwa dia benar-benar memperoleh warisan di dalam Reruntuhan Dewa dan dia merupakan kultivator paling berbakat di Dunia Kosong.     

Dia juga mengalahkan kultivator-kultivator kuat dari Tanah Suci Taichu di masa lalu. Bagaimana mungkin orang-orang tidak memusatkan perhatian mereka pada pria sehebat itu?     

"Apakah itu Ye Futian?" Seseorang bertanya pada orang-orang di sekitarnya.     

"Ya."     

"Dia mengenakan jubah putih dan memiliki rambut abu-abu. Penampilannya sungguh menakjubkan." Tidak sedikit orang yang mengungkapkan kekagumannya, sementara beberapa pemuda tersenyum dengan angkuh serta ekspresi aneh muncul di wajah mereka.     

Saat ini, beberapa orang muncul di atas anak tangga di depan alun-alun utama. Pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong berada di antara mereka.     

Pemimpin Istana Kekaisaran Kosong memandang kerumunan kultivator di hadapannya dan berkata, "Mari kita tunggu sebentar lagi. Mereka yang belum datang pasti akan segera tiba."     

Setelah itu, semakin banyak orang yang berdatangan. Pada tengah hari, seseorang perlahan-lahan berjalan keluar dari dalam istana emas kuno itu. Kemunculannya langsung menarik perhatian orang banyak.     

Seorang wanita berjubah merah berjalan keluar dengan santai. Tanpa memedulikan statusnya, wajahnya saja sudah sangat cantik.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada wanita itu. Dia melangkah ke depan dan berhenti di samping Pemimpin Istana Kekaisaran Kosong. Kedua matanya yang indah memandang kerumunan kultivator yang berada di bagian bawah.     

Ye Futian mendongak dan menatap Puteri Donghuang. Dia tampak lebih cantik sekarang. Puteri Donghuang yang dia temui di masa lalu masih sangat muda dan kekanak-kanakan, meskipun dia sudah sangat cantik kala itu. Sekarang dia benar-benar telah berubah menjadi wanita yang menakjubkan dan mempesona saat kilatan cahaya suci terpancar dari tubuhnya.     

Puteri Donghuang memandang para kultivator yang tercengang saat melihatnya. Ye Futian bisa merasakan bahwa tatapan mata sang Puteri sempat berhenti sejenak padanya dan Hua Jieyu di sampingnya. Dia tidak tahu apakah itu hanya firasatnya saja atau semua orang juga merasakan hal yang sama seperti dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.