Legenda Futian

Penegakan Hukum



Penegakan Hukum

2Ekspresi Hua Jieyu tampak aneh saat dia mengirimkan suaranya pada Ye Futian, "Sepertinya sang Puteri sedang menatapku." Ye Futian terkejut ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Hua Jieyu; apakah dia tidak salah dengar?     
3

Apakah Puteri Donghuang benar-benar mengenali mereka berdua?     

Jadi, mungkinkah Puteri Donghuang mengingatnya setelah dua pertemuan mereka sebelumnya?     

Namun, pertemuan terakhir mereka terjadi beberapa dekade lalu. Jika bukan karena kecantikan Puteri Donghuang yang begitu mempesona, dia tidak akan pernah mengingat seseorang dari beberapa dekade yang lalu. Oleh karena itu, dia tidak berpikiran bahwa sosoknya akan meninggalkan kesan apa pun pada Puteri dari Prefektur Ilahi ini.     

"Gai Qiong menyapa Yang Mulia." Gai Qiong dari Negeri Ilahi Emas adalah orang pertama yang membungkuk dan memberi hormat pada Puteri Donghuang. Meskipun dia bertugas di bawah komando Donghuang Agung, dia jarang sekali bertemu sang Puteri secara langsung.     

Dia hanya mengetahui bahwa di Istana Kekaisaran dari Prefektur Ilahi, status Puteri Donghuang cukup tinggi. Apa pun yang ingin dilakukan oleh sang Puteri akan langsung disetujui oleh Donghuang Agung.     

"Salam hormat pada Yang Mulia." Semua orang melakukan hal yang sama dan memberi hormat pada sang Puteri. Entah itu Negeri Ilahi Emas maupun pasukan terkemuka lainnya, mereka harus menghormatinya sebagai sang Puteri, karena sosok yang mereka saksikan di depan mereka adalah satu-satunya puteri di Prefektur Ilahi.     

Ye Futian sepertinya bereaksi sedikit lebih lambat daripada kultivator lainnya. Ketika dia memandang wanita menakjubkan dengan cahaya suci yang menyilaukan di sekelilingnya itu, mungkin secara tidak sadar, dia tidak ingin membungkuk hormat padanya. Atau, mungkin reaksi itu terjadi karena dia mengingat apa yang dialami oleh Kaisar Ye Qing, Kaisar Kera Salju, dan gurunya, Tuan Du, sehingga dia sempat berpikiran untuk bersaing dengan Puteri Donghuang.     

Ayah baptisnya mengatakan bahwa dia dilahirkan untuk menjadi seorang kaisar, tetapi di sepanjang perjalanan kultivasinya, dia hanya menemui berbagai macam kesulitan. Di sisi lain, wanita yang berada di depannya ini terlahir sebagai bangsawan. Apakah mereka ditakdirkan untuk menjadi musuh bebuyutan satu sama lain?     

Jika ada seseorang yang dianggapnya telah ditakdirkan sebagai musuh bebuyutan, maka kemungkinan Puteri Donghuang adalah orang yang tepat.     

Hanya saja dia masih belum bisa mengungkap seperti apa hubungan di antara mereka berdua: siapa dia sebenarnya, apa hubungannya dengan Kaisar Ye Qing, dan dendam macam apa yang dimiliki olehnya terhadap Donghuang Agung.     

Dia tidak bergerak dari tempatnya, dan di sampingnya, Hua Jieyu juga melakukan hal yang sama.     

Tapi kemudian Ye Futian sedikit menundukkan kepalanya dan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain. Dalam momen singkat ini, banyak hal terlintas di dalam pikirannya. Meskipun suasana hatinya sedang kacau, saat ini dia memikirkan ayah baptisnya, yang tidak pernah menunjukkan dirinya dan tidak mau mengungkapkan apa pun selama bertahun-tahun. Dia tidak ingin keberadaannya diketahui karena dia menjunjung tinggi harga dirinya; akan tetapi, alasan itu tidak adil bagi orang-orang terdekatnya.     

Bagaimanapun juga, sekarang setelah Ye Futian sampai pada titik dimana Puteri Donghuang berada dalam jangkauannya, maka kebenarannya tidak lama lagi pasti akan terungkap.     

Seolah-olah menyadari keraguan di dalam hati Ye Futian, Puteri Donghuang memandang ke arahnya, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia mengamati kerumunan kultivator di hadapannya dan berkata, "Apakah semua pasukan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi dan Prefektur Ilahi di luar Dunia Asal telah tiba di sini?"     

"Menurut sepengetahuan kami, kecuali pasukan-pasukan dari Dunia Daratan Tersembunyi, yang saat ini dikuasai oleh Neraka, semua orang seharusnya sudah tiba di sini," jawab Pemimpin Istana Kekaisaran Kosong yang berada di sebelahnya.     

"Lebih dari 300 tahun yang lalu, terjadi kekacauan di Prefektur Ilahi. Rumor mengatakan bahwa Dunia Asal berada dalam kekacauan, dan aku yakin pasti banyak di antara kalian yang berada di sini mengalaminya secara pribadi. Kemudian, ketika dunia kembali damai, dan hukum kembali ditegakkan, semua pasukan menyebarkan ajaran kultivasi masing-masing, dan Dunia Asal dipersatukan. Sekarang setelah jalur penghubung menuju Dunia Asal dibuka, pasukan-pasukan dari Istana Kegelapan kembali menimbulkan masalah dan menyulut api perselisihan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Aku mendengar informasi bahwa semua orang sibuk melancarkan perang untuk memperebutkan kendali atas Sembilan Dunia Jalur Supremasi," ujar Puteri Donghuang dari atas langit sambil memandang kerumunan kultivator di bagian bawah.     

Nada bicaranya terdengar dingin, tapi suaranya juga menyiratkan kesombongan yang tak terlukiskan bagi orang-orang yang mendengarnya. Hanya beberapa kata dari sang Puteri, yang dikelilingi oleh cahaya suci, telah menyebabkan para kultivator dari pasukan-pasukan terkemuka merasakan tekanan yang samar menimpa tubuh mereka.     

"Selain itu, aku juga mendengar informasi bahwa beberapa pasukan telah dihancurkan dan dilenyapkan dari Dunia Asal," lanjut Puteri Donghuang. Dia memandang ke arah Negeri Ilahi Emas di antara kerumunan kultivator dan berkata, "Gai Qiong, benar begitu?"     

Gai Qiong tertegun sejenak saat dia menatap Puteri Donghuang. Dia berdiri tegak dan memberi hormat pada Puteri Donghuang, "Yang Mulia, memang benar bahwa saat ini sedang terjadi kekacauan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Meskipun ada sedikit kerugian yang ditimbulkan, namun banyak pasukan di sini yang bertindak dengan mempertimbangan masa depan dari Dunia Asal. Sekarang setelah jalur penghubung antar dunia dibuka, Istana Kegelapan telah melancarkan serangan, dan hukum yang berlaku di Sembilan Dunia Jalur Supremasi perlu ditegakkan kembali. Banyak pasukan dari Prefektur Ilahi jauh lebih kuat daripada pasukan-pasukan dari Dunia Asal. Jika mereka menguasai Dunia Asal, mereka akan menciptakan peraturan baru dan merombak kekuatan di Dunia Asal secara keseluruhan."     

Puteri Donghuang mengangguk saat dia melangkah ke depan. Sambil menatap Gai Qiong yang berada di bawah, dia berkata, "Penjelasanmu itu cukup masuk akal. Kau telah dipanggil ke sini hari ini, dan semua pasukan terkemuka dari Dunia Asal serta Prefektur Ilahi juga telah berkumpul di sini. Bagaimana kalau kita menyelesaikan semua masalah itu di sini dan biarkan pertempuran yang memutuskan hasilnya? Mereka yang mampu bertahan hidup akan berhak memiliki kendali atas Dunia Asal, sementara mereka yang kalah akan tersingkir. Dengan cara ini, hukum akan kembali ditegakkan tanpa ada konflik berkelanjutan. Bagaimana menurutmu?"     

Gai Qiong menghindari tatapan mata sang Puteri dengan menundukkan kepalanya sedikit, dan dia tidak memberikan tanggapan. Sudah jelas, sang Puteri tampak sedikit tidak puas dengan situasi ini, dan pendapatnya mungkin akan mempengaruhi keputusan Kaisar Agung secara langsung. Bahkan dapat dikatakan bahwa karena Puteri Donghuang telah datang kemari secara pribadi, dia pasti bisa mewakili kehendak dari Donghuang Agung.     

Orang-orang dari pasukan lainnya tidak banyak berkomentar; apakah mereka akan bertempur di sini?     

Masih belum bisa dipastikan siapa yang bisa pergi dari sini dengan selamat hari ini.     

Banyak pasukan yang hadir telah membawa kultivator-kultivator terbaik dari generasi muda mereka, jadi mungkin saja mereka memiliki rencana tersendiri. Meskipun mereka memahami bahwa kemungkinannya sangat kecil, namun mereka tetap berharap bisa meninggalkan kesan bagi sang Puteri, sehingga mungkin akan ada kesempatan bagi mereka di masa depan untuk kembali berinteraksi dengan Puteri Donghuang.     

Bagaimanapun juga, tidak peduli sehebat apa pun sang Puteri, tetap saja dia adalah seorang wanita, dan dia mungkin akan bertemu seseorang yang dia sukai. Namun, tidak ada seorang pun di Prefektur Ilahi yang bisa menyamai status Puteri Donghuang, jadi tidak ada salahnya memiliki harapan yang tinggi.     

Namun, ketika mereka melihat keagungan dari Puteri Donghuang, mereka merasa hal itu akan sangat sulit untuk direalisasikan.     

Puteri Donghuang, yang tubuhnya dikelilingi oleh cahaya suci itu adalah sosok terkemuka dan bermartabat, disertai dengan temperamen calon Permaisuri di masa depan.     

Mungkin, dia akan menjadi sang Permaisuri di masa depan.     

"Yang Mulia, Istana Divine Solar awalnya adalah cabang dari Gunung Dewa Matahari. Sekarang kami datang kemari hanya untuk membawa Istana Divine Solar menyamai kejayaan dari Gunung Dewa Matahari. Saat ini, Dunia Matahari relatif lemah dalam aspek kultivasi, jadi saya memanggil semua pasukan di Dunia Matahari karena mereka bersedia menerima penawaran saya untuk berkultivasi dengan Gunung Dewa Matahari sebagai pasukan aliansi. Mulai sekarang, Gunung Dewa Matahari akan menyebarkan ajaran kobaran api ilahi dari Jalur Agung di Dunia Matahari, mengikuti kehendak Kaisar Agung dan membuat para kultivator di Dunia Matahari menjadi semakin kuat. Kami tidak akan mengganggu dunia lainnya," ujar sang kultivator dari Gunung Dewa Matahari, berusaha untuk membenarkan tindakan yang telah dilakukan oleh pasukannya.     

Namun, dapat terlihat dengan jelas bahwa Gunung Dewa Matahari telah mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan mereka tidak akan menyerahkannya begitu saja. Pernyataan yang baru saja disampaikan olehnya itu menyiratkan bahwa Dunia Matahari kini berada di bawah kendali Gunung Dewa Matahari. Selama sang Puteri tidak mengajukan keberatan, maka tidak banyak perubahan yang akan terjadi di masa depan.     

Lagipula, dalam hal ini, sang Puteri tidak akan bisa berkomentar terlalu banyak.     

Puteri Donghuang memandang sang kultivator dari Gunung Matahari dan tidak banyak berkomentar. Dia tahu bahwa Dunia Matahari sangat berarti bagi Gunung Dewa Matahari, dan itu adalah sesuatu yang tidak akan bisa mereka ungkapkan pada publik.     

"Bagaimana dengan yang lainnya?" Puteri Donghuang bertanya lagi. "Aku memanggil kalian kemari hari ini untuk membiarkan kalian menentukan bagaimana caranya menegakkan hukum di Dunia Asal."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.