Legenda Futian

Pembantaian



Pembantaian

0Serangan demi serangan terus menerus dilancarkan. Mereka sama sekali tidak ragu-ragu, dan setiap serangan yang dikeluarkan mengandung keinginan membunuh yang mengerikan di dalamnya. Ditambah lagi, di antara orang-orang ini, ada cukup banyak Renhuang tingkat menengah di sana. Serangan beruntun yang mereka lancarkan memiliki kekuatan penghancur yang mampu memusnahkan segala sesuatu di area tersebut serta membunuh Helian You dan Beigong Shuang dalam sekejap.     3

Helian You dan Beigong Shuang tampak panik. Mereka mengerahkan aura Jalur Agung mereka hingga tingkat maksimal dan menggunakan aura itu untuk berlindung dari rentetan serangan lawan-lawan mereka. Pada saat ini, pemikiran untuk melancarkan serangan balik bahkan tidak terpikir oleh mereka. Bahkan jika memikirkan hal tersebut, mustahil mereka bisa melakukannya.     

Para kultivator yang berpergian di atas langit berhenti dan memandang ke bawah, sementara orang-orang di permukaan tanah mendongak dan memandang ke udara. Berdasarkan pengamatan mereka, mereka bisa melihat rentetan serangan yang dahsyat menghujani dua wanita cantik di tingkat Renhuang. Mereka berdua kemungkinan besar akan tewas seketika. Tidak ada yang tahu bahwa seseorang bisa begitu kejam hingga rela melakukan hal seperti itu pada dua wanita cantik ini.     

Ditambah lagi, segala sesuatunya terjadi sangat cepat, sehingga banyak orang tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Mereka bahkan tidak dapat memahami apa yang telah terjadi.     

Saat serangan-serangan penghancur itu akan mengenai keduanya, sebuah aura pedang yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat dalam sekejap. Beberapa sinar cahaya menerobos area tertutup itu. Tidak lama kemudian terdengar suara 'letupan' yang pelan, dan sinar-sinar cahaya itu menembus kepala beberapa kultivator lawan, meninggalkan jejak darah di belakangnya. Kemudian, tiga pedang melesat mendekat dengan membentuk lengkungan yang indah, hingga akhirnya berhenti di samping Helian You dan Beigong Shuang.     

*Whoosh, Whoosh* Ketiga pedang itu berputar-putar di sekitar dua wanita itu dengan kecepatan yang menakjubkan, sehingga membentuk sebuah tirai pedang yang mengerikan. Mereka yang berusaha mendekati kedua wanita itu untuk menyakiti mereka langsung dihancurkan hingga tak bersisa. Semua serangan jarak jauh yang dilengkapi dengan kekuatan spiritual dihancurkan oleh pedang-pedang itu dalam sekejap, dan tidak ada satu serangan pun yang mampu menggores tirai pedang tersebut. Hal ini membuat kedua wanita yang berdiri di dalamnya tidak terluka sedikit pun.     

Pemandangan yang terjadi di hadapan semua orang ini membuat mereka sangat terkejut, bahkan para kultivator kuat pun menunjukkan keterkejutan di wajah mereka. Itu memang sebuah aura pedang yang mengerikan.     

Di atas langit, para kultivator yang telah mengepung Helian You dan Beigong Shuang dan bermaksud untuk menyerang mereka, kini terjatuh satu per satu, darah mereka menghujani langit setelah masing-masing dari mereka dibunuh oleh aura pedang tersebut.     

"Ini…"     

Perubahan situasi yang terjadi begitu cepat ini membuat banyak orang terkejut. Semua ini terjadi dalam sekejap mata.     

Faktanya, Helian You dan Beigong Shuang pun belum bisa memahami apa yang baru saja terjadi, apalagi para kultivator yang menyaksikan pemandangan ini. Saat menatap tiga pedang yang mengelilingi dan melindungi mereka, Helian You sulit untuk mempercayai bahwa beberapa saat yang lalu, dia sudah berada di ambang kematian dan kini menghela napas lega. Selain merasa bahwa dia sangat beruntung, dia juga bisa merasakan bulu kuduknya berdiri.     

Orang-orang ini baru saja mencoba melakukan upaya pembunuhan pada mereka. Sejak keduanya mulai bertransaksi, nyawa mereka sudah terancam.     

Tentu saja, proses transaksi pada umumnya tidak akan sekejam ini. Tentu saja, dia bisa menebak siapa dalang di balik peristiwa ini. Semenjak mereka tiba di Wilayah Dewa Penglai, mereka hanya menyinggung perasaan satu orang.     

Sambil melayang di atas langit, pria paruh baya yang tampak menakjubkan itu memandang tubuh-tubuh kultivator yang berjatuhan di udara, dan tatapan matanya menjadi sedingin es. Saat pria itu mengalihkan pandangannya, dia melihat sekelompok kultivator bergerak mendekat dari kejauhan. Dalam sekejap, mereka melewati kerumunan kultivator dan berhenti di depan Helian You dan Beigong Shuang.     

Setelah menyinggung seseorang, tidak mungkin Ye Futian dan kelompoknya akan meninggalkan Beigong Shuang sendirian. Meskipun dia sempat pergi untuk beberapa saat, namun mereka masih berada dalam jangkauan jiwa spiritualnya. Mereka dapat melihat satu sama lain, dan hanya dengan satu perintah dari pikiran masing-masing, mereka dapat membantu satu sama lain dalam waktu singkat. Pada saat terjadi suatu konflik, untuk berjaga-jaga dari kemungkinan terburuk, aura pedang Ye Futian sudah dikeluarkan sejak awal, dan seperti itulah caranya dalam menangkis semua serangan itu pada momen-momen krusial.     

Ye Futian berjalan menghampiri Helian You dan Beigong Shuang, lalu memandang mereka saat dia bertanya, "Apakah kalian terluka?"     

"Aku baik-baik saja." Helian You menggelengkan kepalanya. Namun, tatapan matanya memancarkan hawa dingin.     

Beigong Shuang juga menggelengkan kepalanya. Faktanya, dia tampak sedikit lebih tenang daripada Helian You. Namun, dia mengangkat kepalanya dan memandang orang-orang yang baru saja menyerangnya dan dengan berbicara dengan lembut, "Kami yakin bahwa kami sudah memberikan peralatan ritualnya pada mereka."     

"Aku tahu." Ye Futian mengangguk. Dia berbalik dan memandang pria paruh baya yang tampak bermartabat itu. Sambil memancarkan aura yang kuat dan mengintimidasi, dia berbicara, "Apakah kau akan membela mereka?"     

Ye Futian memandangnya dengan dingin dan tetap diam.     

Dengan satu ayunan telapak tangannya, tiga berkas aura pedang muncul dalam sekejap dan terbang menuju suatu tempat dengan kecepatan yang mengerikan. Di arah yang dituju oleh aura pedang itu, kultivator yang bertransaksi dengan Beigong Shuang sebelumnya bergegas mundur.     

Namun, aura pedang itu bergerak jauh lebih cepat dan tiba di dekatnya dalam sekejap. Di sisi lain, kekuatan ruang dan waktu dari kultivator itu membentuk beberapa pintu ruang dan waktu, sehingga menyegel tubuhnya di sebuah area tersendiri.     

*Whoosh*     

Aura-aura pedang itu langsung menembus ke dalamnya, dan sebuah badai penghancur yang terbentuk dari aura pedang langsung mengoyak pintu-pintu ruang dan waktu tersebut. Aura Jalur Agung Ruang dan Waktu yang menyelimuti kultivator itu langsung dihancurkan. Saat merasakan kekuatan ini, dia langsung panik. Ketiga pedang itu melesat mendekat. Dua pedang menembus kedua lengannya, sementara pedang terakhir melayang tepat di depan kepalanya.     

Dia menjerit kesakitan saat darah segar mengalir dari lengannya. Melihat bahwa kedua lengannya telah dilumpuhkan, dia mengalihkan pandangannya yang penuh dengan amarah ke arah Ye Futian, tetapi pedang yang melayang di depan matanya terus menerus memancarkan keinginan membunuh yang mengerikan, dan pada saat ini, dia tidak bisa menahan rasa takut akan kematian yang mengancamnya.     

"Kau hanya punya waktu sebanyak tiga tarikan napas. Kembalikan peralatan ritual yang dia berikan padamu, dan aku akan mengampuni nyawamu. Jika tidak, maka aku akan membunuhmu," Ye Futian angkat bicara. Saat dia selesai berbicara, aura pedangnya memancarkan keinginan membunuh yang mengerikan.     

Pada saat yang bersamaan, Ye Futian berteriak, "Satu!"     

Wajah Renhuang itu langsung menjadi pucat pasi. Hatinya dipenuhi oleh rasa takut.     

Para kultivator yang berada di sekitar mereka masih kebingungan. Semua ini terjadi terlalu cepat. Pertama, ada masalah terkait transaksi yang terjadi di sini, dan salah satu pihak memutuskan untuk membunuh kedua wanita itu tanpa ampun.     

Namun, pada saat itu, situasinya berubah dalam sekejap. Ye Futian telah bertindak dan menangkapnya dengan mudah.     

Dia akan membunuh sang penjual dalam tiga tarikan napas.     

"Dua!" Ye Futian melanjutkan hitung mundurnya. Saat dia berbicara, sang penjual merinding ketakutan. Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa keinginan membunuh di dalam aura pedang itu terus meningkat.     

Pada titik ini, pria paruh baya yang bermartabat itu mengalihkan pandangannya ke arah sang penjual. Sebuah aura yang kuat sepertinya sedang menekan orang itu. Dia masih punya waktu sebanyak satu tarikan napas, tidak peduli apa pun yang harus dia hadapi sesudahnya, dan jika dia tidak membuat keputusan dalam satu tarikan napas ini, dia bisa mati.     

"Tiga…"     

Saat Ye Futian mengucapkan kata "tiga," sebuah peralatan ritual melayang dari arah sang penjual, tepatnya dari dalam tas Qiankun. Itu memang peralatan ritual yang diberikan oleh Beigong Shuang padanya sebelumnya.     

"Ini adalah peralatan ritual yang dia berikan padaku," ujarnya. Ekspresinya tampak kesakitan. Jika sejak awal dia tahu bahwa hal ini akan terjadi, dia tidak akan melibatkan dirinya dalam transaksi yang berbahaya ini.     

Hal ini menimbulkan kegemparan di antara kerumunan kultivator yang saling berbisik satu sama lain. Ternyata sang penjual-lah yang menyembunyikan peralatan ritual itu, namun dia memfitnah pihak lain.     

Jika memang hanya ini rencananya, akan sangat sulit untuk menjelaskan perilaku aneh orang-orang yang bermaksud membunuh kedua wanita tersebut. Mengapa mereka memutuskan untuk langsung membunuh Helian You dan Beigong Shuang tanpa menyelidiki masalahnya terlebih dahulu?     

Kebenaran di balik semua ini tampaknya cukup menarik.     

*Syuutt* Pedang itu melesat, dan suara jeritan yang menyedihkan bergema di udara. Untaian aura pedang menyebar di dalam tubuh sang penjual. Beberapa saat kemudian, pria itu jatuh tak bernyawa ke permukaan tanah, rambutnya memutih dalam sekejap dan wajahnya menua dalam hitungan detik. Dia menjadi lumpuh setelah kultivasinya dihancurkan seutuhnya.     

Melihat pemandangan ini terjadi di depan mata mereka, beberapa orang bisa merasakan hentakan di hati mereka. Dia benar-benar tak kenal ampun dan tidak berperasaan. Alih-alih membunuh sang penjual, dia menghancurkan kultivasinya.     

Aura pedang Ye Futian telah melesat menuju sang penjual, dan dia hanya memberinya waktu selama tiga tarikan napas untuk mempertimbangkan pilihannya. Dalam kondisi seperti itu, tidak ada waktu bagi sang penjual untuk mempertimbangkan pilihan lain, dan dengan demikian, nasibnya telah ditentukan.     

Namun melihat situasi saat ini, siapa pun bisa merasakan kemarahan Ye Futian yang luar biasa. Meskipun pemuda berambut abu-abu ini mungkin tampak sangat tenang, namun metode kultivasi yang dia gunakan sangat kejam, dan mampu membunuh targetnya tanpa ragu-ragu.     

Penjual itu juga sangat tidak beruntung. Dia mencoba memasang jebakan untuk menjebak kedua wanita itu, namun pada akhirnya, kultivasinya dihancurkan seutuhnya.     

Ye Futian tidak bertanya pada sang penjual mengenai siapa yang telah memberinya instruksi. Karena bagaimanapun juga, dia sudah tahu jawabannya bahkan tanpa perlu menanyakannya, jadi tidak ada gunanya untuk mengajukan pertanyaan.     

Orang yang dimaksud sudah berada di sana. Lalu, apa yang perlu ditanyakan?     

Tatapan matanya mengamati area di sekitarnya, memandang para Renhuang yang telah berusaha untuk merenggut nyawa kedua wanita tersebut. Aura pedangnya menyelimuti seluruh tempat. Pada saat yang bersamaan, sebuah aura yang mengerikan dan mematikan terpancar dari tubuh Beigong Ao. Jika bukan karena tindakan cepat yang dilakukan oleh Ye Futian, putrinya mungkin sudah tewas terbunuh. Pergerakan lawan mereka sangat cepat dan metode yang digunakan sangat kejam.     

Dalam sepersekian detik, suasana di area itu menjadi menegangkan.     

"Sepertinya telah terjadi kesalahpahaman di sini," ujar pria paruh baya yang bermartabat itu sambil menatap Ye Futian. Dia mengalihkan pandangannya pada sang penjual yang telah dilumpukan di bawahnya dan, sambil menatapnya dengan dingin, dia melanjutkan kata-katanya, "Berani-beraninya kau bertindak seperti itu di Wilayah Dewa Penglai? Kau pantas mati."     

Saat dia selesai berbicara, sebuah serangan yang mematikan menghantam sang penjual. Saat ini dia sudah menjadi seorang Renhuang yang lumpuh. Bagaimana mungkin dia bisa melindungi dirinya sendiri? Dia hanya bisa melihat serangan yang diarahkan padanya itu. Begitu dia akan mengeluarkan suara, sosoknya diselimuti oleh serangan penghancur itu. Bahkan mayatnya hancur tak bersisa.     

Melihat hal ini, hati semua orang berguncang. Tindakan ini terlalu kejam dan tidak berperasaan.     

Pertama-tama, kultivasi seorang Renhuang tingkat menengah telah dihancurkan seutuhnya dan kemudian tewas terbunuh. Nasibnya benar-benar tragis.     

"Pria ini sudah mati dan dihukum atas kejahatannya. Sepertinya apa yang telah terjadi hanyalah kesalahpahaman belaka," ujar pria paruh baya itu sambil menatap Ye Futian. Dia berbicara dengan tenang, seolah-olah dia bermaksud untuk menyelesaikan seluruh konflik ini hanya dengan sebuah kalimat.     

Orang-orang ini adalah penegak hukum di Wilayah Dewa Penglai. Kelompok penegak hukum ini terdiri dari beberapa kultivator terkemuka yang berasal dari pasukan-pasukan terpilih di Benua Penglai, dan mereka bertanggung jawab atas ketertiban di Wilayah Dewa Penglai.     

"Hanya ini solusi yang kau berikan?" Ye Futian bertanya.     

Setelah mendengar kata-kata Ye Futian, lawan bicaranya mengerutkan kening dan bertanya, "Memangnya apa lagi yang kau harapkan?"     

"Jika aku datang terlambat sedikit saja, bukankah mereka berdua yang akan tewas di tanganmu?" Ye Futian bertanya sambil menunjuk ke arah Helian You dan Beigong Shuang.     

Pria paruh baya itu menatapnya dengan dingin dan berkata, "Kau juga telah membunuh beberapa anak buahku. Karena kelompokku adalah pihak menanggapi kesalahpahaman ini, aku tidak akan meminta pertanggungjawabanmu atas hal ini. Masalah ini tidak akan dibahas lebih lanjut."     

"Masalah ini tidak akan dibahas lebih lanjut?" Ye Futian berbicara dengan nada dingin. Saat dia selesai berbicara, sebuah aura pedang yang sangat kuat menyelimuti langit. Seolah-olah langit telah berubah menjadi sebuah dunia pedang.     

Aura pedang yang sangat mengerikan menyelimuti ketiga pedang yang dikeluarkan oleh Ye Futian, dan hal ini menyebabkan pedang-pedang itu menjadi semakin kuat dan memancarkan aura penghancur yang sangat mengerikan.     

"Apa yang ingin kau lakukan?" pria paruh baya itu berbicara dengan nada dingin. Ye Futian mengayunkan lengannya ke depan dan berkata, "Maju! Bunuh mereka semua!"     

Saat dia selesai berbicara, pedang-pedang itu melesat ke depan.     

"Mundur!" ujar pria paruh baya itu dengan suara keras. Sebilah pedang langsung menembus tubuh seorang Renhuang, dan Renhuang itu terlempar ke belakang saat pedang Ye Futian masih tertancap di tubuhnya. Setelah beberapa saat, tubuhnya dihancurkan menjadi ketiadaan oleh aura pedang tersebut.     

Namun, alih-alih berhenti, pedang itu terus melesat ke depan.     

Suara tusukan pedang terus menerus terdengar. Di dalam dunia pedang penghancur ini, para Renhuang dibantai satu per satu. Tidak peduli upaya apa pun yang mereka lakukan untuk mencoba memberikan perlawanan, hasil akhirnya tetap sama—kematian.     

Pria paruh baya itu mengeluarkan aura yang mengerikan. Namun, di hadapannya, muncul sebuah badai petir yang dahsyat. Saat ini, area di depannya telah berubah menjadi sebuah dunia petir yang mengerikan. Kedua mata Beigong Ao mengeluarkan kekuatan petir yang menakutkan. Kekuatan ini menerjang ke arah pria paruh baya itu, sehingga memaksanya untuk berlindung, dan dengan demikian membuatnya tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Ye Futian.     

Setelah pedang-pedang itu menerjang kelompok tersebut, hanya ada beberapa kultivator lawan yang masing berdiri di udara. Sementara kultivator lainnya telah lenyap. Pemandangan ini menyebabkan banyak orang, termasuk orang yang kebetulan lewat, dan para kultivator lainnya tercengang. Dia benar-benar seorang kultivator yang mengerikan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.