Legenda Futian

Zong Chan



Zong Chan

1Beberapa bulan kemudian, keributan yang ditimbulkan dari pertempuran yang terjadi di Menara Pengintai Wangshen perlahan-lahan mulai terlupakan, dan hanya segelintir orang yang masih membicarakannya. Namun, orang-orang dari Wangdu kini mengenal satu sosok baru: Kaisar Pedang Ye Liunian.     
0

Berdasarkan berbagai macam rumor yang tersebar di sekitar Wangdu, Ye Liunian tampaknya telah menjadi sosok legendaris. Ketika Yan Dongyang, pangeran dari Klan Yan, memimpin pasukan Renhuang dari Wilayah Utara kemari dan menekan para kultivator dari Wangdu serta berbagai macam pasukan di Benua Dongxiao, Kaisar Pedang Ye Liunian mampu mengalahkan semua lawannya dengan satu serangan pedangnya. Dia berhasil memaksa para kultivator dari Klan Yan untuk mundur, dan karena pencapaian inilah, dia berhasil membuat Kaisar Millet terkesan.     

Sekarang, Ye Liunian sedang berkultivasi di Menara Pengintai Wangshen di bawah bimbingan dari Kaisar Millet.     

Hanya dengan satu pertempuran, nama 'Ye Liunian' telah dikenal oleh semua orang di seluruh penjuru Wangdu.     

Menara Pengintai Wangshen kembali memiliki satu sosok dengan kekuatan yang tak tertandingi di antara jajaran anggotanya.     

Tidak sembarang orang yang bisa mendapatkan akses ke Menara Pengintai Wangshen, yang merupakan tempat kultivasi pribadi bagi Kaisar Millet.     

Namun, pada saat ini, seorang kultivator yang tampak berusia tiga puluhan, sedang berjalan mendekat. Dia memiliki temperamen yang luar biasa, dan tampak seperti sosok terpelajar. Selain itu, meskipun dia tidak memancarkan kekuatan apa pun, namun hanya dengan berdiri di tempatnya saja mampu membuat orang-orang merasa seolah-olah sosok itu telah menyatu dengan langit dan bumi. Itu adalah sensasi yang sangat menenangkan.     

Orang ini adalah sang jenius nomor satu dari Menara Pengintai Wangshen, Zong Chan.     

Zong Chan telah berkultivasi di Menara Pengintai Wangshen selama bertahun-tahun, dan dia juga merupakan sosok jenius dari Menara Pengintai Wangshen, jadi dia memang berhak untuk datang kemari. Faktanya, dia bisa memasuki 'Gerbang Roh' untuk berkultivasi sesuka hatinya. Tujuan utama dibalik kedatangan Yan Dongyang sebelumnya adalah untuk menemui Zong Chan. Ada rumor yang mengatakan bahwa sang jenius nomor satu dari Menara Pengintai Wangshen, Zong Chan, telah menerobos ke Renhuang Plane tingkat atas. Ditambah lagi, dia mampu mempertahankan Roda Ilahi-nya yang sempurna.     

Karena hal inilah, Kaisar Millet turun tangan dan memerintahkan anak buahnya untuk memberi jawaban pada Yan Dongyang.     

Seorang Renhuang tingkat ketujuh dengan Roda Ilahi yang sempurna pada dasarnya adalah seseorang yang berdiri di puncak kekuatan di dunia kultivasi. Bahkan di Prefektur Ilahi yang sangat luas, orang-orang seperti itu jarang sekali ditemui. Bahkan, hanya ada segelintir orang yang bisa disejajarkan dengan Zong Chan. Kultivator seperti ini adalah mereka yang memiliki potensi besar dan suatu hari nanti dapat melampui semua orang di dunia kultivasi.     

Semua sosok legendaris di Prefektur Ilahi memang seperti ini, dan Zong Chan sudah bisa dianggap sebagai salah satu dari mereka.     

Karena hal inilah, Benua Yanyun menjadi gempar, dan ini juga menjadi alasan mengapa Yan Dongyang melintasi berbagai macam benua untuk datang kemari.     

Zong Chan berjalan ke arah Gerbang Roh dan mendongak untuk memandang gerbang tersebut. Sementara itu, di bagian bawah, seorang lelaki tua berjalan melewatinya. Dia adalah lelaki tua yang memandu Ye Futian kemari tempo hari. Melihat kehadiran Zong Chan, dia tersenyum dan berkata, "Zong Chan, apakah kau telah mengakhiri masa kultivasimu?"     

"Mmm," Zong Chan mengangguk. "Aku mendengar informasi bahwa selama aku mengasingkan diri, Klan Yan datang kemari untuk memprovokasi kita."     

"Mereka memang datang kemari, namun pada akhirnya, mereka pergi dengan cara yang menyedihkan," jawab lelaki tua itu sambil tersenyum,     

"Aku juga mendengar informasi lainnya." Zong Chan mengangguk pelan. Kemudian, dia memandang ke arah Gerbang Roh dan berkata, "Mengingat bahwa dia mampu membuat guru terkesan, pria ini pasti memiliki kemampuan yang luar biasa."     

"Mmm, dia memang sangat luar biasa; dia mungkin akan menyaingimu suatu hari nanti," ujar lelaki tua itu sambil tersenyum. Meskipun Kaisar Millet tidak pernah menerima murid secara resmi, namun dia telah mengajari banyak orang sebelumnya. Selama ini, Zong Chan tinggal di sini sebagai murid dari Kaisar Millet dan menganggap Kaisar Millet sebagai gurunya.     

"Aku ingin melihat-lihat," Zong Chan mengangguk pelan. Kemudian dia berjalan menuju Gerbang Roh. Langkah kakinya sangat santai; seolah-olah dia sedang berjalan-jalan.     

Di bawah Gerbang Roh, Ye Futian sedang berkultivasi dengan tenang. Dia masih merasa bahwa dia berada di dalam area yang dibentuk oleh Gerbang Roh; Namun, dia bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda. Dia membuka matanya dan tampak sedikit terkejut. Seseorang telah memasuki area ini, dan terlebih lagi, langkah kakinya tampak sangat ringan; seolah-olah dia sama sekali tidak merasakan tekanan yang dipancarkan dari Gerbang Roh.     

Namun, Ye Futian baru-baru ini juga mulai terbiasa dengan tekanan Jalur Agung yang menyebar di area ini. Dia tidak lagi merasakan tekanan yang pernah dia terima saat pertama kali melangkahkan kaki ke dalam Gerbang Roh. Dia menoleh untuk memandang sosok yang mendekatinya itu dan melihat Zong Chan, dengan aura yang menakjubkan menyelimuti sekujur tubuhnya.     

"Ye Liunian," ujar Zong Chan sambil memandang ke arah Ye Futian.     

"Kau siapa?" Ye Futian bertanya. Untuk bisa memasuki area ini, tentu saja dia bukanlah sosok biasa. Hanya anggota inti dari Menara Pengintai Wangshen yang diizinkan untuk berkultivasi di Gerbang Roh. Dan sosok yang berada di hadapannya ini pasti salah satunya.     

"Zong Chan," Zong Chan menanggapi. Setelah memasuki Menara Pengintai Wangshen, Ye Futian langsung berkultivasi di Gerbang Roh dan tidak mencari informasi tambahan terkait Menara Pengintai Wangshen. Karena itulah, dia tidak tahu tentang orang yang dikenal oleh semua orang di Wangdu ini.     

"Apakah kau adalah bawahan dari Kaisar Millet?" Ye Futian tersenyum dan bertanya.     

"Yah, bisa dibilang seperti itu. Aku sudah lama mengikuti guru dalam perjalanan kultivasiku," jawab Zong Chan. "Terakhir kali aku tidak mendampinginya, dan ketika aku keluar dari pengasinganku, barulah aku mengetahui tentang apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu, aku mendengar informasi bahwa kau memiliki kekuatan yang luar biasa dan mampu memaksa orang-orang dari Wilayah Utara untuk mundur. Sepertinya satu sosok terkenal lainnya telah muncul di Menara Pengintai Wangshen."     

Dia merasa sedikit terkejut saat mengetahui bahwa Ye Futian tidak pernah mendengar namanya...     

Di seluruh penjuru Wangdu, tidak ada seorang pun yang tidak mengenal siapa itu 'Zong Chan'. Namun, pria ini berasal dari Pulau Dewa Timur, jadi tidak mengejutkan apabila dia tidak pernah mendengar namanya sebelumnya.     

"Bagaimana perasaanmu setelah berkultivasi di Gerbang Roh selama beberapa hari terakhir?" Zong Chan bertanya.     

Ye Futian memandang Zong Chan dan berkata, "Tempat ini dipenuhi oleh bentuk kekuatan paling murni dari Jalur Agung Tekanan, jadi ini adalah tempat yang sangat cocok untuk orang-orang yang mahir dalam jenis kekuatan serupa. Namun, aku jadi bertanya-tanya sekuat apakah kekuatan murni Jalur Agung Tekanan ini nantinya. Apakah akan menjadi sekuat Gerbang Roh ini, yang terlihat seperti Gerbang Surgawi?"     

"Jika kau ingin merasakannya, aku bisa membantumu," ujar Zong Chan sambil tersenyum. Ye Futian sempat ragu-ragu dan menatap Zong Chan. Lalu dia berkata, "Tolong ajari aku."     

"Persiapkan dirimu," ujar Zong Chan. Dia berdiri di tempatnya dengan tenang, dan dalam sekejap, kekuatan Jalur Agung di sekitarnya mulai mengalir, sementara itu di area di atas mereka, untaian kekuatan berkumpul dan membentuk sebuah tablet batu. Pada saat yang bersamaan, suara gemuruh bergema di seluruh tempat.     

Ye Futian menatap tablet batu itu dan bisa merasakan kekuatan Jalur Agung yang mengalir ke bawah. Pada saat berikutnya, tablet batu itu menekan ke arahnya. Di matanya, tablet batu itu tampak membesar dengan cepat, yang kemudian berubah menjadi sebuah tablet surgawi.     

Di atas Ye Futian, cahaya keemasan berkilauan, dan sebuah lingkaran cahaya suci muncul di sana. Kedua lengannya dikerahkan ke atas dan menabrak tablet batu itu, yang diiringi oleh suara gemuruh di udara. Meskipun tablet batu itu terhempas ke belakang, namun tidak ada tanda-tanda kerusakan yang terlihat di permukaannya.     

"Renhuang tingkat atas," Ye Futian bergumam pelan.     

Zong Chan mengayunkan telapak tangannya, dan dalam sekejap, muncul tablet-tablet batu di atas langit, melayang di lokasi yang berbeda-beda. Tekanan Jalur Agung yang mereka pancarkan membuat Ye Futian sesak napas.     

*Whoosh* Seberkas cahaya suci terpancar keluar, dan tablet-tablet batu yang berputar-putar di sekitar area ini langsung menyegelnya, sehingga membuat area ini menjadi area tablet batu yang terisolasi dari dunia luar. Di setiap permukaan dari tablet-tablet batu itu, ada berbagai macam rune yang mengerikan terukir di sana. Gelombang kekuatan Jalur Agung yang tak tertandingi mengalir ke arah Ye Futian dan membuatnya sulit untuk bernapas. Rasanya seolah-olah dia bahkan tidak bisa menggerakkan satu jarinya.     

"Roda Ilahi yang sempurna." Ye Futian memandang tablet-tablet batu yang menyegel area ini dan mengubahnya menjadi area Jalur Agung. Ditambah lagi, kemungkinan besar dia tidak bisa melarikan diri dari area ini.     

Dia tidak menyangka bahwa dia akan menemui kultivator sekuat ini di Menara Pengintai Wangshen, seorang Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi yang sempurna.     

"Bagaimana menurutmu?" Zong Chan menghentikan serangannya dan bertanya pada Ye Futian sambil tersenyum.     

"Luar biasa," jawab Ye Futian dengan takjub. "Di bawah serangan seperti ini, aku tidak akan bisa bersembunyi. Jika serangan ini mengenaiku, meskipun aku berhasil selamat, pasti aku akan terluka parah."     

Zong Chan mengayunkan tangannya, dan semua tablet batu itu langsung menghilang. "Hal ini tidaklah mengejutkan, mengingat ada perbedaan tingkat kultivasi di antara kita. Namun, jika kau dan aku berada di tingkat kultivasi yang sama, hasil akhir dari pertarungan kita masih belum bisa dipastikan."     

Ye Futian setuju dengannya. Di antara semua lawan yang pernah dia temui di masa lalu, tidak ada satupun dari mereka yang berada di Renhuang Plane tingkat atas dengan Roda Ilahi yang sempurna. Tingkat kultivasi Zong Chan jauh lebih tinggi darinya, yaitu sebanyak tiga tingkat Plane. Terlebih lagi, masih ada perbedaan kekuatan yang begitu besar antara Renhuang tingkat menengah dan Renhuang tingkat atas.     

Dengan tingkat kultivasi seperti itu, bahkan jika Ye Futian bertarung mati-matian dan menggunakan semua kekuatan yang dia miliki, dia tetap tidak akan memiliki kesempatan untuk menang.     

"Teknik-teknik seranganmu sangat mirip dengan Gerbang Roh ini," Ye Futian menoleh untuk memandang ke arah Gerbang Roh.     

"Ketika guru membimbingku dalam berkultivasi, elemen kultivasiku adalah kelebihan yang kumiliki selain bakat. Karena elemen kultivasiku ini, aku mampu beresonansi hingga batas-batas tertentu dengan Gerbang Roh. Aku mampu mencapai posisiku saat ini setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan berkultivasi di Gerbang Roh," jawab Zong Chan dengan tenang. Dia sangat rendah hati. Ye Futian tidak bisa mendeteksi kesombongan dari nada bicaranya.     

Mungkin ketika seseorang berkultivasi hingga mencapai tingkat ini, mungkin kepribadiannya akan menjadi sangat tenang.     

Roda Ilahi yang sempurna di ketujuh Renhuang Plane; pria yang berdiri di hadapannya ini sepertinya sudah ditakdirkan untuk menjadi kultivator terkuat di seluruh penjuru Prefektur Ilahi.     

"Kalian bisa berbincang-bincang denganku di sini," tiba-tiba sebuah suara bergema di udara. Keduanya menoleh ke kejauhan. Zong Chan tersenyum dan mengangguk, "Baik, guru!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.