Legenda Futian

Reputasi



Reputasi

1Ye Futian membawa Fang Cun dan Duo Yu bersamanya saat dia berjalan mengelilingi desa. Kemudian, dia pergi menuju pohon kuno tempat dia berkultivasi sebelumnya.      2

Salah satu penduduk desa melihat hal ini dan berseru pada mereka, "Duo Yu, kenapa kau juga datang kemari?"     

"Bibi," Duo Yu menanggap sambil memandang Ye Futian dengan malu-malu, yang berjalan di bagian depan.     

"Mungkin Duo Yu juga memiliki bakat dalam berkultivasi. Sang guru mengatakan bahwa semua orang akan bisa berkultivasi di masa depan," ujar seorang lelaki tua sambil tersenyum. "Aku jadi bertanya-tanya apakah orang tua sepertiku masih bisa berkultivasi atau tidak."     

"Mungkin masih bisa. Setelah kau mulai berkultivasi, mungkin kau bisa menjadi seorang pemuda yang tampan," ujar seseorang di bagian samping dengan nada bercanda. Orang-orang mulai berkomentar satu per satu. Ketika Ye Futian melihat pemandangan ini, dia merasa bahwa desa ini memang sederhana. Meskipun apa yang mereka katakan tidak dapat dipercaya, dan mereka hanya bercanda, dia bisa merasakan kehangatan yang diberikan oleh penduduk desa terhadap Duo Yu.     

"Sepertinya semua penduduk desa menyukaimu," ujar Ye Futian pada Duo Yu, yang berada di sampingnya.     

Duo Yu menggaruk-garuk kepalanya. Dia tidak tahu bagaimana harus menanggapi kata-kata Ye Futian. Di sampingnya, Fang Cun menjawab, "Duo Yu dibesarkan oleh penduduk desa ini, dan dia juga penurut. Sehingga banyak penduduk desa yang menyukainya."     

"Hmm," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya. "Sekarang, tolong panggilkan teman-temanmu kemari."     

Fang Cun mengedipkan matanya dan menjawab, "Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu."     

Setelah dia mengatakan hal ini, Fang Cun pun pergi memanggil mereka. Di antara remaja yang ada di desa ini, selain Muyun Shu, status yang dimiliki oleh Fang Cun juga sangat tinggi, dan jelas tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Sebagai keturunan dari Keluarga Fang, Fang Cun juga memiliki pengaruh cukup besar. Kemampuannya untuk membuat rekan-rekannya mematuhi perintahnya bukanlah hal yang biasa.     

Tidak lama kemudian, sekelompok remaja mengelilingi Fang Cun saat mereka berjalan mendekat dan tiba di hadapan Ye Futian. Fang Cun berseru, "Bukankah kalian harus menyapa Tuan Ye?"     

"Senang bertemu dengan anda, Tuan Ye." sebagian besar dari mereka tidak bisa berkultivasi sebelumnya. Mereka semua menatap Ye Futian dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka tidak tahu kenapa Fang Cun memanggil mereka semua kemari.     

Apakah mereka juga harus memanggil Tuan Ye sebagai 'guru'?     

Mungkinkah kemampuannya dapat disejajarkan dengan sang guru?     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya. Kemudian dia memimpin para remaja ini ke depan. Ketika penduduk desa menyaksikan pemandangan ini, mereka tampak terkejut. Apa yang sedang dilakukan oleh Ye Futian?     

Dia terlihat seperti seorang pemimpin dari sekelompok remaja yang mengikutinya dari belakang.     

Bahkan Xia Qingyuan dan yang lainnya tampak tertegun. Kedua mata Elang Kecil yang berukuran besar berkedip. Sejak kapan kepribadian tuannya berubah? Dia tidak lagi mementingkan wanita-wanita cantik dan memilih untuk memimpin sekelompok remaja?     

Ekspresi para kultivator dari dunia luar juga tampak aneh. Apa yang sedang dia lakukan?     

Banyak orang mengikuti mereka, yang akhirnya tiba di depan pohon kuno itu. Sudah ada banyak orang yang berkultivasi dan memahami Jalur Agung di sana, termasuk mereka yang berasal dari dunia luar. Pada saat ini, orang-orang yang berada di sana mendengar keributan dari suatu tempat. Ketika mereka membuka mata, mereka melihat Ye Futian dan sekelompok remaja di belakangnya. Melihat pemandangan ini, beberapa orang tampak mengerutkan kening. Apa yang ingin dilakukan oleh pria ini?     

Beberapa orang tampak tertarik saat menyaksikan hal ini. Mereka mengamati Ye Futian dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Paman Ye," Ling Kecil memanggil Ye Futian. Kemudian dia memandang apa yang ada di belakangnya dan merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di sini.     

"Hmm," jawab Ye Futian sambil tersenyum. Kemudian dia berbalik dan berkata pada para remaja yang mengikutinya, "Sang guru mengatakan bahwa penduduk desa mungkin akan memiliki kesempatan untuk berkultivasi sekarang. Sebelumnya, salah satu leluhur dari Desa Empat Sudut mendatangiku dalam mimpi. Beliau pernah berkultivasi dan memahami Jalur Agung di bawah pohon ini. Oleh karena itu, aku menyebutnya sebagai 'Pohon Pencarian Jalur Agung'. Jika kalian memiliki waktu luang, duduklah dan berkultivasi di bawah pohon ini. Kalian mungkin akan memiliki kesempatan untuk membangkitkan kemampuan masing-masing. Namun ingat, kalian harus tulus saat melakukannya. Leluhur kalian mengingatkanku tentang hal ini dalam mimpi. Jika satu hari tidak cukup, luangkan waktu selama dua hari untuk bekultivasi di sini. Jika dua hari tidak cukup, maka luangkan waktu selama sepuluh hari atau setengah bulan. Leluhur kalian juga berkultivasi dengan cara seperti itu. Apakah kalian mengerti?"     

"Hmm..." orang-orang yang berada di sekitarnya menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda. Para pengunjung dan penduduk desa tidak mempercayai kata-kata Ye Futian. Salah satu leluhur desa mendatanginya dalam mimpi dan memberikan arahan padanya?     

Sungguh tidak masuk akal. Bahkan jika sang leluhur benar-benar muncul di dalam mimpi seseorang, dia tidak akan mendatangi mimpi orang asing yang datang berkunjung ke Desa Empat Sudut.     

Pria ini jelas hanya mengada-ngada.     

Namun, kenapa dia ingin menipu para remaja ini? Mungkinkah dia tahu bahwa pohon ini memang memiliki keistimewaan? Sebelumnya, dialah yang membawa Ling Kecil ke pohon ini, sehingga mengakibatkan Ling Kecil mengalami kebangkitan.     

Namun, banyak penduduk desa tidak begitu memedulikan hal tersebut. Mereka mempercayai sebagian besar dari kata-kata Ye Futian.     

Adapun para remaja itu, mereka semua menganggukkan kepala masing-masing. Bagaimana mungkin mereka mengetahui kebenarannya? Mereka pasti akan mempercayai apa pun yang dikatakan oleh orang lain.     

"Kalian tidak mengucapkan terima kasih pada Tuan Ye?" ujar Fang Cun pada mereka. Mendengar hal ini, para remaja itu langsung melaksanakan perintahnya.     

Ye Futian memandang ke arah Fang Cun. Bocah ini memang lihai dalam bertindak.     

"Kalian semua bisa duduk dan berkultivasi di sini. Jika ada sesuatu yang tidak kalian mengerti, bertanyalah pada Ling Kecil, Tie Tou, atau Fang Cun," Ye Futian memberi perintah. Para remaja itu mengangguk dan memilih tempat untuk duduk.     

Ekspresi Ye Futian tampak puas dan dia pun berjalan pergi.     

Setelah dia pergi, banyak remaja saling berbisik satu sama lain. Salah satu dari mereka bertanya pada Ling Kecil, "Ling Kecil, bagaimana caranya kau bisa berkultivasi di sini? Bisakah kau mengajariku?"     

"Ajari aku juga, ya!" banyak dari mereka ikut meminta bantuan pada Ling Kecil.     

"Sudah, sudah. Pergilah berkultivasi sendiri-sendiri. Jangan ganggu Ling Kecil," ujar Tie Tou saat dia berdiri di depan Ling Kecil dan menghalau para remaja yang ingin mendekatinya.     

"Oh, Tie Tou, kau sangat perhatian terhadap Ling Kecil," ujar Fang Cun sambil tersenyum.     

"Jangan ikut campur, Fang Cun," ujar Tie Tou sambil menatap ke arah Fang Cun.     

"Tuan Ye menyuruh kita mematuhi perintahnya. Namun, jika dia tidak ada di sini, sudah seharusnya kalian mematuhi perintahku," ujar Fang Cun sambil mengangkat dagunya.     

"Apakah Paman Ye benar-benar berkata demikian?" balas Tie Tou dengan ekspresi tidak puas di wajahnya.     

"Jika kau tidak percaya padaku, kenapa kau tidak menanyakannya secara langsung pada Tuan Ye?" Fang Cun membalas.     

"Tidak apa-apa, Tie Tou. Mari kita patuhi kata-kata dari Saudara Fang Cun," ujar Ling Kecil sambil menghampiri para remaja lainnya. "Aku akan mengajari mereka."     

"Saudara Ling memang sangat pengertian." Kemudian Fang Cun berbalik dan berkata pada para remaja lainnya. "Kalian lihat bukan? Mulai sekarang, Ling Kecil adalah kakak senior kalian."     

"Kakak Senior Ling," seseorang bergumam pelan.     

"Kenapa dia bisa menjadi kakak senior kita? Aku saja lebih tua darinya," sosok lainnya mengajukan protes.     

"Ling Kecil adalah pewaris dari Teknik Ilahi, sosok yang dipilih oleh leluhur kita. Apakah kau tidak puas dengan alasan yang kusampaikan?" jawab Fang Cun dengan nada menantang saat dia berjalan ke arah remaja itu, yang langsung bergegas mundur.     

Ye Futian, yang sudah berjalan cukup jauh, ikut menyaksikan semua ini. Dia tidak tahu harus tertawa atau menangis. Fang Cun akan menjadi kultivator yang luar biasa di masa depan, sosok pemimpin di antara rekan-rekannya. Di masa depan, para remaja ini akan tunduk di hadapannya.     

Si Buta Tie juga berada di sana untuk mengawasi mereka. Saat ini, Tetua Ma berjalan mendekati Ye Futian dan berkata, "Ketika para remaja ini tumbuh dewasa, mereka akan menjadi sosok-sosok yang luar biasa. Bahkan Fang Cun memiliki potensi sebagai seorang pemimpin. Dia jauh lebih hebat daripada bocah sombong dari Keluarga Muyun itu."     

Ye Futian mengangguk setuju. Muyun Shu terlalu egois dan sombong. Dia hanya peduli pada dirinya sendiri dan sangat sombong. Orang seperti dia ditakdirkan untuk tidak dapat bekerja sama dengan orang lain. Di sisi lain, Fang Cun jauh berbeda jika dibandingkan dengan Muyun Shu.     

"Sekarang setelah semua penduduk Desa Empat Sudut bisa berkultivasi, aku jadi penasaran bagaimana kondisi desa ini dalam beberapa dekade ke depan," lanjut Tetua Ma.     

Ye Futian berkata, "Pasti akan ada banyak kultivator yang bermunculan. Beberapa remaja ini dilahirkan dengan kekuatan Jalur Agung di dalam tubuh mereka. Desa Empat Sudut adalah tempat yang istimewa. Pada kenyataannya, tempat ini selalu mendapatkan berkah. Selama ini sang guru pasti telah melakukan banyak hal. Begitu penduduk desa memulai perjalanan kultivasi masing-masing, mereka akan berkembang dengan pesat." Begitu penduduk desa mulai berkultivasi, ambisi mereka akan menjadi tak terbatas.     

"Hmm, di masa depan, desa ini akan berbaur dengan dunia luar. Para remaja ini adalah masa depan dari Desa Empat Sudut. Mulai sekarang, bimbinglah mereka. Di masa depan, mereka pasti akan sangat menghormatimu. Bagaimana kalau kau menetap di desa ini?" Tetua Ma memberi saran.     

Ye Futian hanya memandangnya, dan Tetua Ma melanjutkan kata-katanya, "Sebelumnya, aku dengar kau telah menyinggung banyak musuh yang kuat di dunia luar. Meskipun desa ini tidak begitu luas, kami masih bisa melindungimu. Dengan kehadiran sang guru di sini, hanya segelintir orang yang bisa menerobos masuk ke dalam desa ini."     

Ye Futian tersenyum. Tetua Ma sangat perhatian padanya. Namun, menetap di Desa Empat Sudut juga bukan pilihan yang buruk.     

"Saya akan mempertimbangkannya. Namun, Keluarga Muyun tetap ingin mengusir saya dari desa ini. Saya sudah bisa menduganya," jawab Ye Futian. Tetua menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan.     

Untuk beberapa hari ke depan, para remaja menghabiskan waktu mereka dengan berkultivasi di pohon kuno itu dengan patuh. Ye Futian secara rutin akan datang untuk memeriksa kondisi mereka, dan sesekali dia juga akan ikut berkultivasi di bawah pohon tersebut.     

Seperti yang diharapkan, banyak dari mereka benar-benar mengalami kebangkitan dan bisa mulai berkultivasi. Mereka akan menemui kejutan setiap harinya. Hal ini membuat penduduk desa merasa sangat senang. Para remaja ini adalah masa depan dari Desa Empat Sudut. Generasi tua sudah tidak memiliki harapan untuk menjelajahi dunia luar sendirian. Namun, mereka pasti senang saat mengetahui bahwa generasi muda di desa ini dapat berkultivasi, menjadi semakin kuat, dan menjelajahi dunia luar suatu hari nanti.     

Perlahan-lahan, penduduk desa mulai akrab dengan Ye Futian. Kesan yang mereka miliki terhadap dirinya menjadi semakin baik. Semua orang memanggilnya sebagai 'Tuan Ye', dan dia mulai terbiasa dengan nama panggilan itu.     

Desa ini hanya memiliki sang guru sebelumnya. Dan sekarang, nama panggilan 'Tuan Ye' itu sendiri adalah sebuah simbol penghormatan yang lua biasa. Fang Gai adalah orang pertama yang memanggilnya dengan cara tersebut. Setelah itu, Fang Cun mengajak para remaja memanggilnya sebagai Tuan Ye, dan kebiasaan itu perlahan-lahan menyebar ke semua penduduk desa.     

Fang Cun mengalami perkembangan yang paling pesat. Setelah beberapa hari, Fang Cun mengalami kebangkitan, yang mengakibatkan terjadinya fenomena ilahi dan mengejutkan semua orang.     

Hari ini, ada banyak orang yang berdiri di sekitar pohon kuno itu. Mereka semua memandang ke arah Fang Cun, yang sedang duduk di sana. Pancaran cahaya suci mengalir ke dalam tubuhnya, dan sepertinya ada sebuah area khusus yang terbentuk di sekelilingnya. Pemandangan yang ada di sana terus menerus berubah, dan fenomena itu sangatlah menakjubkan.     

Fang Gai tentu saja sangat senang akan hal ini. Dia tampak tersenyum berseri-seri. Dia sudah lama memiliki firasat bahwa para remaja ini layak untuk mengalami kebangkitan. Kualitas dari setiap generasi akan selalu meningkat dari generasi sebelumnya. Pada generasi Fang Cun-lah mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk berkultivasi.     

"Aku berhasil," ujar Fang Cun, yang tampak terkejut saat dia menyelesaikan kultivasinya. Dia membungkuk hormat pada Ye Futian dan berkata, Terima kasih banyak, Tuan Ye."     

"Semua ini berkat usahamu sendiri. Aku tidak ambil bagian di dalamnya," jawab Ye Futian sambil menggelengkan kepalanya.     

"Tuan Ye benar-benar sosok yang luar biasa."     

"Tampaknya Tuan Ye benar-benar memiliki takdir yang menakjubkan," penduduk desa saling berkomentar satu sama lain. Mereka tampaknya benar-benar menghormati Ye Futian sekarang.     

Di kejauhan, Muyun Long menyaksikan pemandangan ini dengan kesal. Puta dari Keluarga Fang juga telah mengalami kebangkitan. Fang Cun kini mewarisi Teknik Ilahi, dan status Keluarga Fang di desa ini akan kembali meningkat.     

Saat ini, Keluarga Muyun sepertinya sudah tidak memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.     

Ye Futian baru beberapa hari tinggal di desa ini. Namun, kini dia telah meraih ketenaran. Bahkan ketenarannya telah melampaui ketenaran yang didapatkan oleh Muyun Long setelah tinggal di desa ini selama bertahun-tahun.     

Ketika hal itu terjadi, alih-alih Ye Futian, justru Keluarga Muyun yang akan diusir dari desa ini.     

Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Keluarga Muyun diusir dari Desa Empat Sudut.     

"Apakah mereka masih lama?" Muyun Long bertanya pada Nanhai Qing secara telepati.     

"Mereka akan segera tiba di sini. Orang-orang dari dunia luar perlahan-lahan akan berdatangan ke Benua Empat Sudut. Anggota Keluarga Nanhai juga akan segera tiba," jawab Nanhai Qing. Muyun Long mengangguk sebagai tanggapan. Tidak lama lagi akan terjadi perubahan di Desa Empat Sudut. Pasukan-pasukan asing juga akan berdatangan kemari. Tidak ada yang tahu siapa yang akan muncul sebagai pemenang dari konflik ini. Namun, Desa Empat Sudut pasti akan menjadi miliknya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.