Legenda Futian

Satu Ayunan Pedang Membelah Segalanya



Satu Ayunan Pedang Membelah Segalanya

0Li Daozi menatap Ye Futian. Keduanya telah memahami 79 pedang, dan karena itulah kemampuan mereka setara dalam hal seberapa baik mereka dapat menggunakan aura pedang dari pegunungan pedang. Kemenangan atau kekalahan akan ditentukan oleh kekuatan mereka masing-masing.     
2

Tubuh Li Daozi bersinar terang. Dia membentuk sebuah segel dengan kedua tangannya, dan dalam sekejap, cahaya menyilaukan bersinar dari tubuhnya. Qi pedang yang tak terbatas mengalir di sekelilingnya dan menyebar ke langit dimana Qi pedang itu membentuk sebilah pedang ilahi.     

Ketika pedang ini terbentuk, terdengar rapalan yang tak ada habisnya di antara langit dan bumi, dan seolah-olah semua makhluk akan tunduk padanya.     

Ini adalah roh pedang milik Li Daozi. Pada saat pedang itu muncul, ilusi-ilusi aneh muncul di atas langit, dan cahaya pedang yang tak berbatas bersinar terang. Tidak lama kemudian, rune-rune emas turun dari atas langit, memenuhi area yang luas tersebut. Masing-masing rune tampaknya berisi aura pedang di dalamnya.     

Roh pedang itu terbelah. Satu pedang terbelah menjadi dua, lalu menjadi tiga, lalu menjadi pedang yang tak terhitung jumlahnya. Tidak lama kemudian, langit dipenuhi dengan pedang, dan setiap pedang dilengkapi dengan rune yang membawa aura pedang di dalamnya.     

Ye Futian memandang ke sekelilingnya saat pedang-pedang itu berjatuhan. Rune yang tak ada habisnya itu mengalir ke arahnya, memanggil aura pedang dari pegunungan pedang. Pada saat ini, pedang-pedang Li Daozi menyelimuti Gunung Pemahaman Pedang.     

Aura pedang bergejolak di dalam tubuh Ye Futian. Roh pedangnya telah muncul. Meskipun tidak semenakjubkan Li Daozi, roh pedangnya memiliki aura yang lebih kuat, dan menyebabkan pancaran cahaya pedang yang mengerikan menyebar di sekelilingnya.     

*Krak*     

Terdengar suara dentangan pedang bersamaan dengan rune-rune yang jatuh dengan cepat ke arah Ye Futian, meninggalkan jejak pedang berwarna emas di udara.     

*Whoosh* Ye Futian mendongak, dan dengan satu perintah dalam pikirannya, sebilah pedang melesat menembus badai Qi pedang tersebut, meninggalkan sebuah bekas sayatan di udara saat pedang itu menembus langit.     

Pada saat dua pedang itu bertemu, keduanya menebas satu sama lain. Kemudian dua pedang itu hancur berkeping-keping, lalu menghilang.     

Namun, langit terbelah menjadi dua bagian, dan terdengar suara yang mengerikan saat semakin banyak pedang ilahi berjatuhan dari udara menuju Ye Futian.     

Pedang-pedang yang mampu membelah langit muncul di sekitar Ye Futian, menghancurkan pedang-pedang emas yang semakin mendekat. Namun di atas langit, pedang-pedang emas itu telah membentuk sebuah sungai pedang yang menerjang ke arah Ye Futian untuk melahapnya hidup-hidup.     

Ye Futian memandang ke arah langit. Semua pedang itu tidak lama lagi akan tiba di tempatnya berada.     

Aura pedang yang kuat terpancar dari tubuhnya, dan dia mengeluarkan teknik Cleave of All Things. Dalam sekejap, pedang yang tak terhitung jumlahnya menebas ke udara. Bilah-bilah pedang itu tidak hanya cepat, tetapi mereka juga menebas ke arah yang berbeda-beda, menghancurkan sungai pedang itu seutuhnya.     

Banyak orang yang menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan. Area tempat mereka berdua bertarung telah dipenuhi oleh pedang.     

"Aura pedang ini..." Para kultivator yang menyaksikan pertempuran itu tidak bisa berkata-kata. Setiap pedang yang dikerahkan itu mampu membunuh seorang kultivator tingkat Nirvana. Dengan pedang sebanyak itu, mereka bisa menghancurkan satu pasukan Saint.     

Gunung pedang ke-79 beresonansi dengan mereka berdua, dan aura pedang melesat ke arah langit.     

Li Daozi menatap Ye Futian dan melangkah ke depan. Dia melayang di udara, dan aura pedang yang tak terbatas kini berkumpul di sekitarnya, menggabungkan diri ke dalam roh pedangnya. Pada saat yang bersamaan, banyak pedang ilahi muncul di sekitar roh pedangnya. Semua pedang itu melesat ke depan secara bersamaan, seolah-olah didorong hanya dengan satu perintah dalam pikirannya.     

*Whoosh*     

Pedang-pedang itu turun dan membuat area itu tampak seperti berada di dunia pedang, seolah kiamat akan segera datang. Cahaya pedang yang mengerikan bersinar dari pedang-pedang yang berjatuhan di udara dan melesat ke arah Ye Futian.     

Aura pedang yang tak terbatas bergemuruh di atas kepala Ye Futian saat teknik Cleave of All Things mengelilinginya. Dia mengangkat roh pedangnya dengan kedua tangannya dan mengayunkannya ke arah langit. Dalam sekejap, aura pedang mengalir berlawanan arah, menghancurkan segala yang berada di dalamnya.     

*Syuut* *Syuut* Terdengar suara tebasan pedang yang mengerikan. Udara tampaknya telah ditebas oleh jejak-jejak pedang yang mengerikan. Sebilah pedang ilahi turun dari atas langit melalui aura pedang yang bergerak berlawanan arah itu, menangkis semua serangan yang dikerahkan untuk menghentikannya. Bahkan badai yang terbentuk dari teknik Fleeting Divine Swords tidak dapat menghentikan serangan tersebut. Pedang itu menembus badai Fleeting Divine Swords saat melesat ke arah Ye Futian.     

"Pedang Kiamat milik Keluarga Pedang Ilahi Li melawan Fleeting Divine Swords milik Lord Taixuan. Mana yang lebih kuat?" Semua orang terguncang saat mereka menyaksikan pemandangan menakjubkan yang berlangsung di depan mata mereka itu. Mereka ingin melihat siapa di antara dua petarung itu yang lebih kuat.     

Pedang Kiamat adalah teknik pedang tertinggi dari Keluarga Pedang Ilahi Li, namun pedang yang digunakan Li Daozi saat ini bahkan jauh lebih kuat dari Pedang Kiamat. Dia telah menggabungkan apa yang selama ini dia pelajari di Istana Divine ke dalamnya. Setiap segel pedang di dalam sungai pedang itu berisi kekuatan pembunuh yang sangat mengerikan di dalamnya.     

Kedua mata Ye Futian menjadi dingin saat dia melihat Pedang Kiamat menembus badai pedang miliknya. Dia menunjuk ke arah langit, dan teknik Fleeting Divine Swords tiba-tiba menghilang, lalu terbentuk kembali dan melesat ke arah Li Daozi.     

Baik Fleeting Divine Swords maupun Pedang Kiamat tidak mampu menghancurkan lawannya.     

Keduanya menggunakan teknik pedang yang berbeda. Serangan mereka saling menghancurkan satu sama lain, tetapi mereka tidak bisa menembus pertahanan lawan masing-masing.     

Li Daozi memandang bilah-bilah pedang yang semakin mendekat, namun ekspresinya tidak berubah. Tubuhnya kini berubah menjadi seorang dewa pedang, dan aura pedang yang tak terbatas terpancar dari tubuhnya. Aura pedang mengalir melalui nadinya, dan jejak-jejak pedang terukir di tulang-tulangnya. Pada saat ini, sekujur tubuhnya tampak seperti sebilah pedang.     

Ribuan pedangnya berkumpul menjadi satu, dan cahaya pedang yang sangat menyilaukan bersinar dari tubuhnya. Jika dia tidak mampu menangkis Fleeting Divine Swords, maka dia tidak akan mencoba untuk melakukannya.     

*Krak* Cahaya pedang ilahi menembus tubuhnya, tapi dia masih terlihat begitu tenang. Rune pedang yang tak terhitung jumlahnya muncul di sekujur tubuhnya, memancarkan aura pedang yang bertabrakan dengan bilah-bilah pedang yang semakin mendekat.     

Bahkan di dalam badai penghancur itu, dia masih menatap ke arah Ye Futian. Dia telah menempa tubuh pedang, yang kini sedang dia gunakan. Teknik Fleeting Divine Swords tidak akan pernah bisa menghancurkannya.     

Dia ingin melihat apakah Ye Futian mampu bertahan dari Pedang Kiamat miliknya.     

"Tubuh pedang dari Jalur Agung!" Semua orang merinding saat mereka menatap Li Daozi. Ini benar-benar gila! Saat dua pendekar pedang itu bertarung, itu bukanlah pertarungan antara dua pedang, melainkan pertarungan antara manusia dan pedang.     

Saat dia menyaksikan Pedang Kiamat melesat ke arahnya, sosok Ye Futian berpindah, dan dia menghilang dari tempatnya.     

Pedang Kiamat tampaknya telah mengincarnya sebagai target, dan pedang itu terus mengejarnya, namun Ye Futian melesat menembus langit dan bumi, seolah-olah dia adalah sebilah pedang, dan kini dia terbang ke langit tertinggi.     

"Li Daozi mampu mengatasi pedangnya, mungkinkah Shen Jing tidak berani menghadapi pedang Li Daozi secara langsung?" seseorang bertanya. Namun, Ye Futian belum menempa tubuh pedang dari Jalur Agung, jadi tidak ada yang aneh tentang hal ini.     

Tapi pergerakan Shen Jing sangat cepat. Dia terampil dalam menggunakan Jalur Agung elemen ruang dan waktu.     

*Whoosh* Pedang Kiamat kembali ke sisi Li Daozi dan memasuki tubuhnya, beresonansi dengan roh pedangnya. Aura pedang miliknya kini menjadi semakin mengerikan. Dia bisa merasakan bahwa teknik Fleeting Divine Swords milik lawannya ini mampu mengancam Roh Kehidupannya, dan karena itulah dia kembali mengeluarkan roh pedangnya untuk melindungi diri.     

Ye Futian telah mencapai langit tertinggi, dan kini dia sejajar dengan pegunungan tersebut. Dia memandang ke arah Li Daozi. Lawannya itu telah mengkultivasi pertahanannya hingga menjadi sangat kokoh, sehingga bahkan Fleeting Divine Swords tidak bisa menghancurkan pedang-pedangnya.     

Dia memiliki tubuh dari Jalur Agung, dan dagingnya terbuat dari aura murni. Dia benar-benar berada di batas Saint Plane.     

Tubuh Li Daozi beresonansi dengan Jalur Agung. Dia menatap ke arah Ye Futian. Apakah pria itu berusaha menghindari pedangnya?     

Dia memejamkan matanya dan merasakan Jalur Pedang dengan jiwa spiritualnya. Tidak lama kemudian, seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar dari semua gunung pedang, dan banyak pedang ilahi melesat keluar dari gunung-gunung tersebut, melayang di udara hingga akhirnya menutupi langit.     

Dalam sekejap, seluruh area itu benar-benar diselimuti oleh pedang-pedang ilahi.     

"Burying Swordmanship!" Para murid dari Istana Divine bisa merasakan hati mereka berdebar kencang.     

Apalagi ini bukanlah akhir dari pertarungan mereka. Li Daozi terus menerus membentuk segel pedang, yang berterbangan di udara tanpa henti. Tiba-tiba, pedang yang tak terhitung jumlahnya muncul di dalam semua aura pedang tersebut, dan semua pedang itu menunjuk ke arah Ye Futian. Cahaya pedang yang mengalir dari pedang-pedang itu cukup kuat untuk membelah udara.     

"Rending Swordsmanship!" Semua orang kembali dibuat terkejut. Li Daozi melangkah ke depan, dan semua orang bisa melihat bahwa dia tidak hanya terbang di antara bilah-bilah pedang tetapi juga di antara sosok-sosok manusia. Sosok-sosok manusia ini bergabung dengan pedang-pedang itu saat mereka terbang di udara.     

"Transforming Swordmanship!" Para murid dari Istana Divine tampak sangat terkejut. Ini adalah teknik pedang yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang telah membentuk jiwa dari Jalur Agung. Li Daozi masih membutuhkan satu langkah lagi untuk melakukannya, tetapi saat ini dia berhasil menggunakan Transforming Swordsmanship, yang menunjukkan bahwa dia sedang menembus batas kemampuannya.     

Dia telah menanti kehadiran Shen Jing sehingga dia bisa menguji dirinya sendiri dan menerobos ke tingkat berikutnya.     

Pada akhirnya, terdapat ribuan pedang yang menunjuk ke arah Ye Futian, dan dia terkubur di dalamnya.     

"Bagaimana dengan pedang ini?" ujar Li Daozi pada Ye Futian. Sebelumnya, Ye Futian mampu menghindari pedangnya, tetapi bagaimana dia bisa melakukan hal yang sama dengan pedang satu ini?     

"Kau memiliki banyak pedang, tapi semua ini terlalu mencolok. Karena kau berkultivasi dalam Jalur Pedang, seharusnya kau mengetahui bahwa satu pedang bisa menembus seribu pedang," jawab Ye Futian.     

Li Daozi menatapnya dan berkata, "Tunjukkan padaku."     

Satu pedang bisa menembus seribu pedang? Bagaimana bisa?     

Dia memiliki begitu banyak pedang, dan semua pedangnya sangat kuat.     

Bahkan mereka yang menyaksikan pertempuran itu beranggapan bahwa Ye Futian terlalu sombong. Dia benar-benar berpikiran bahwa serangan-serangan Li Daozi terlalu mencolok! Padahal setiap pedang yang dia bentuk sangatlah kuat.     

Bagaimana caranya Shen Jing memotong semua itu dengan satu pedang?     

Fleeting Divine Swords miliknya tidak cukup kuat untuk melakukan hal tersebut. Teknik pedang itu tidak akan bisa mengalahkan teknik pedang milik Li Daozi.     

Ye Futian memandang ke bawah, dengan dikelilingi oleh aura pedang di sekitarnya. Semua gunung pedang kini bersinar dengan cahaya pedang.     

"Kemarilah, pedang-pedangku!" panggil Ye Futian. Tiba-tiba, pedang yang tak terhitung jumlahnya terbang dari pegunungan pedang menuju ke arahnya, berputar-putar di atasnya. Orang-orang yang menyaksikan pertempuran bisa melihat banyak gunung pedang yang bersinar, termasuk gunung pedang ke-80.     

"Ini..." semua orang tampak terkejut. Dia telah memahami pedang ke-80. Kini hanya ada satu pedang yang tersisa.     

Pada saat gunung pedang ke-80 bersinar, pedang yang tak terhitung jumlahnya itu bergemuruh dan bergetar saat mereka beresonansi dengan tubuh Ye Futian. Sebuah badai pedang yang mengerikan muncul dan bergejolak di atas langit.     

"Bergabung!"     

Dalam sekejap, pedang-pedang tak terbatas yang beresonansi pada frekuensi yang sama itu bergabung menjadi satu kesatuan, dan tiba-tiba muncul pancaran aura pedang, sehingga menyebabkan semua pedang di atas langit berdentang dan bergetar.     

"Serang!" Li Daozi berteriak. Dalam sekejap, pedang-pedangnya mengubur langit, namun pada saat yang bersamaan, sebuah badai pedang yang mengerikan terbentuk di pedang Ye Futian.     

*Brak* Brak* Brak*     

Semua pedang hancur menjadi debu, termasuk pedang yang berada di atas langit.     

Semua orang menyaksikan pemandangan ini dengan terkejut. Sekuat apakah pedang Ye Futian ini?     

Ye Futian membentuk sebuah segel dengan kedua tangannya, dan dalam sekejap, bayangan pedang yang tak terhitung jumlahnya bersinar dan beresonansi satu sama lain.     

Pada saat ini, sepertinya hanya ada satu pedang di sana.     

"Maju!" ujar Ye Futian, dan pedang itu langsung melesat pergi.     

Segala sesuatu yang berada di jalur pedang ini dihancurkan dalam sekejap. Pedang Kiamat di hadapan Li Daozi melesat keluar untuk menghadapi pedang tersebut, namun Pedang Kiamat tetap dihancurkan oleh pedang yang semakin mendekat itu.     

Pedang itu mencapai targetnya, muncul tepat di depan dahi Li Daozi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.