Legenda Futian

Dunia Tidaklah Sempurna



Dunia Tidaklah Sempurna

1Ye Futian memandang ke arah Huang Zhong dan tidak memahami maksud dari ucapannya. Sebelumnya, dia ingin menghentikannya masuk ke dalam kuil, tetapi setelah dia melancarkan serangan, tiba-tiba dia menghentikan serangannya.     
3

Dengan kemampuan yang dia miliki, jika Huang Zhong ingin menghentikan Ye Futian, maka tidak mudah bagi Ye Futian untuk masuk ke dalam kuil. Namun pada saat ini, Huang Zhong memilih untuk menyerah dan tidak lagi menghalangi jalannya.     

Ye Futian menarik kembali auranya dan terus berjalan menuju kuil dimana auranya tidak bisa menerobos masuk ke dalamnya.     

Ye Futian melangkahkan kaki ke dalam kuil itu, dan jejak aura dari Jalur Agung menyelimuti tubuhnya dalam sekejap, dan aura itu sangat kuat. Ye Futian memandang ke arah langit dan bisa merasakan bahwa terdapat huruf-huruf kuno dari Jalur Agung yang tak ada habisnya mengalir ke bawah. Kedua matanya tampak berbinar. Dia bisa memandang menembus ketiadaan.     

Dunia ini sepertinya juga ikut berubah. Huruf kuno tak terbatas yang melayang di antara langit dan bumi itu tampaknya membawa semacam kekuatan misterius di dalamnya.     

'Semua itu adalah hukum dari Jalur Agung...' pikir Ye Futian, hatinya berdebar kencang. Tempat ini adalah Tanah Leluhur dari Istana Divine—Kuil Suci.     

Tidak heran Huang Zhong tidak mengizinkan dirinya menginjakkan kaki ke dalamnya. Kuil Suci yang sesungguhnya berisi esensi sejati dari Istana Divine.     

Di tempat seperti ini, tidak ada penjaga yang akan menghentikannya. Huang Zhong juga datang kemari untuk memahami Jalur Agung, dan tentu saja, bahkan jalan emas dari Jalan Agung itu mampu menghentikan harapan banyak orang untuk datang kemari.     

Ye Futian terus berjalan ke depan. Di antara huruf kuno tak terbatas yang melayang di antara langit dan bumi, ada juga beberapa patung di sana, tampak seperti dewa-dewa yang pernah dia lihat sebelumnya. Entah itu Pegunungan Dewa atau Gunung Pemahaman Pedang, maupun kekuatan yang dikeluarkan oleh Huang Zhong, semua itu memiliki kesamaan. Seolah-olah mereka semua berasal dari kuil ini.     

"Kaisar Pedang," Ye Futian berjalan ke depan sebuah patung dan bergumam. Sihir pedang yang tak terbatas melayang di antara langit dan bumi, lalu berubah menjadi sungai-sungai pedang yang mengalir di sekitarnya. Dia pernah merasakan hal yang sama saat dia berada di Gunung Pemahaman Pedang.     

Patung itu juga dihiasi dengan tulisan tangan, yang menjadi bukti kehidupan dari sosok pahlawan ini.     

Kaisar Pedang Wanliu adalah orang yang menciptakan 49 teknik pedang di Gunung Pemahaman Pedang dan memperoleh kemampuan pedang yang tak terbatas dari 49 teknik tersebut. Dia pernah menebas tujuh lapisan Sungai Surgawi dengan satu serangan.     

"Apa artinya ini?" Ye Futian berbisik. Dia memandang patung itu seolah-olah terdapat aura pedang mengerikan yang tersembunyi di atas patung tersebut. Tempat ini merupakan tempat yang lebih bagus daripada Gunung Pemahaman Pedang untuk memahami Jalur Agung.     

Kaisar Pedang Wanliu sepertinya adalah leluhur dari Istana Pedang.     

Ye Futian memandang patung itu untuk beberapa saat lalu berjalan ke sisi lainnya. Disana, dia melihat patung yang terlihat seperti seorang dewa. Itu adalah Kaisar Langit Zhenshi, yang berhasil meraih terobosan di Jalur Agung, menekan dunia, dan mampu menghancurkan tujuh lapisan dari Sungai Surgawi.     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Dia memandang patung berikutnya. Salah satu patung tampak sedang duduk dan bermain zither. Terdapat nada musik yang tak terbatas mengalir di depan patung tersebut. Ye Futian langsung menyadari bahwa patung ini pasti leluhur dari Istana Divine Music.     

Ye Futian berjalan melewati patung-patung itu, dan tampak sedikit terkejut. Akhirnya, dia tiba di depan kuil, dimana tidak ada patung di sana, tetapi hanya sebuah tablet batu, yang memancarkan cahaya dari Jalur Agung yang sangat menyilaukan, menyelimuti seluruh bagian dari kuil tersebut. Sementara di atas tablet itu, terdapat dua baris tulisan:     

"Pahami dunia dengan cinta kasih dan bangunlah kehidupan untuk orang-orang."     

Dua baris tulisan ini langsung masuk ke dalam pikiran Ye Futian, seolah-olah tulisan itu berubah menjadi suara yang bergema cukup lama di dalam benaknya, seperti suara dari Jalur Agung.     

Pada saat ini, Ye Futian merasa kagum. Dia sangat tersentuh, dan jantungnya berdegup kencang.     

Pahami dunia dengan cinta kasih dan bangunlah kehidupan untuk orang-orang, mewarisi pengetahuan dari masa lalu, dan menciptakan kedamaian demi masa depan.     

Keberanian macam apa ini, dan seperti apa kebenaran dibalik tempat yang merupakan tempat suci nomor satu di Dunia Higher Heavens ini?     

Dia hanya mengetahui bahwa Istana Divine Shangxiao memfokuskan diri pada pengajaran kultivasi dan tidak pernah terlibat dalam urusan duniawi. Tampaknya istana ini merupakan tempat khusus untuk belajar dan berkultivasi, jadi setelah mereka membuka Land of Proving the Way, semua pasukan besar di Dunia Higher Heavens diundang untuk masuk kesana. Dari aspek mana pun, tempat ini memang merupakan tempat yang dikhususkan untuk berkultivasi.     

Namun, jika tempat ini hanya sebuah tempat suci untuk berkultivasi, mengapa mereka memiliki pemikiran yang begitu berani?     

Misi apa yang diemban oleh Istana Divine?     

Dan tidak perlu diragukan lagi, kuil ini adalah tempat paling bagus untuk berkultivasi di Istana Divine. Patung-patung leluhur dari Sembilan Istana berdiri di sini, dan aura misterius dari Jalur Agung menyelimuti seluruh bagian dari kuil ini.     

Kalau begitu, mengapa sangat sulit untuk menjejakkan kaki di sini?     

Menurutnya, selain Huang Zhong, untuk murid-murid lainnya di Istana Divine, bahkan murid-murid terbaik seperti Yi Tianyu dan Li Daozi, tidak mudah bagi mereka untuk menginjakkan kaki di sini.     

Dia ingat bahwa ketika berada di luar kuil, terdengar suara dari dalam yang menanyakan alasan mengapa dia berkultivasi.     

Dia menjawab bahwa dia tidak punya pilihan selain berkultivasi.     

Setelah itu, lawan bicaranya tidak mengatakan apa-apa. Apakah pertanyaan itu adalah sebuah ujian?     

Ye Futian memandang tulisan tangan yang indah itu. Seolah-olah tulisan itu bisa diukir ke dalam benaknya. Dia membungkuk hormat pada tablet tersebut. Keberanian yang tercermin dalam dua baris tulisan tangan ini layak dihormati dan dikagumi.     

Ye Futian mengangkat kepalanya, lalu memandang tablet itu, dan berkata, "Tuan, saya memiliki beberapa keraguan dan membutuhkan saran dari anda."     

Meskipun tidak ada siapa-siapa di dalam Kuil Suci, namun suara itu pasti berasal dari sana. Sudah jelas, seseorang berada di sini, meskipun dia tidak bisa melihatnya.     

Kata-kata Ye Futian bergema di dalam kuil. Setelah tidak ada respon untuk beberapa saat, akhirnya, sebuah suara terdengar.     

"Tanyakan saja padaku," ujar suara samar itu. Sulit untuk menebak darimana suara itu berasal. Seolah-olah suara itu berada dimana-mana.     

"Dimana saya berada sekarang?" Ye Futian bertanya.     

"Kuil Suci. Tanah Leluhur dari Istana Divine," jawab suara itu.     

"Siapa yang membangun tempat ini?" Ye Futian bertanya lagi.     

"Tentu saja para leluhur dari Istana Divine," suara itu kembali menjawab.     

"Mengapa tempat ini dibangun?" Ye Futian bertanya lagi. Keheningan kembali terjadi, dan respon yang didapatkan tidak secepat sebelumnya.     

"Jawabannya adalah apa yang telah kau lihat," jawab lawan bicaranya itu setelah terdiam beberapa saat. Rupanya, dia merujuk pada tulisan tangan yang terukir pada tablet batu itu—pesan untuk dunia dan orang-orang.     

"Saya tidak memahami maksud dari perkataan anda," ujar Ye Futian. Dia tidak mempertanyakan jawaban tersebut; dia tidak mengerti maksudnya.     

"Istana Divine adalah tempat suci nomor satu untuk berkultivasi di Dunia Higher Heavens, bahkan orang-orang dari dunia lain datang kemari untuk belajar. Karena alasan inilah, mengapa anda tidak membiarkan murid-murid dari Istana Divine berkultivasi di tempat suci untuk berkultivasi ini?" Ye Futian bertanya lagi.     

"Dunia ini tidak sempurna. Jika mereka tidak bisa melangkah kemari, maka perjalanan mereka akan menjadi sia-sia," jawab suara itu. Hati Ye Futian berdebar kencang saat mendengar hal ini.     

Dunia ini tidak sempurna.     

Pada hari itu, di Gunung Taixuan, ketika Lord Taixuan meraih terobosan, dia menghela napas dan berkata bahwa Jalur Agung masih belum sempurna.     

"Mengapa dunia memiliki ketidaksempurnaan?" Ye Futian bertanya lagi. Dia menjadi semakin bingung.     

"Jalur Surgawi telah runtuh," ujar suara itu.     

Hati Ye Futian berguncang. Jalur Surgawi telah runtuh, sehingga dunia memiliki ketidaksempurnaan.     

"Tuan, anda telah mengatakan sebelumnya bahwa dunia yang kita lihat ini tidak nyata, jadi seperti apakah dunia yang sesungguhnya?" Ye Futian bertanya lagi. Dia tidak memahami maksud dari kalimat ini ketika diucapkan dari dalam kuil.     

"Sama seperti ketika aku bertemu denganmu; kau sedang menyamar. Adapun dunia yang sesungguhnya, kau perlu menjelajahinya sendiri," lawan bicaranya itu merespon dengan maksud tertentu di dalam suaranya.     

"Tujuan dibangunnya kuil ini adalah agar kami bisa memahami warisan dari para leluhur ini, bukan? Lalu mengapa Huang Zhong duduk di luar untuk berkultivasi?" Ye Futian melanjutkan pertanyaannya.     

"Tujuan dibangunnya kuil ini bukanlah untuk memahami warisan para leluhur," ujar lawan bicaranya itu. Ye Futian tampak bingung dan bertanya, "Kalau begitu, apa tujuannya?"     

"Dunia ini tidak sempurna, begitu pula dengan Jalur Agung. Roda Ilahi dari Jalur Agung yang dibuat oleh para kultivator juga memiliki ketidaksempurnaan. Dapat dikatakan bahwa terdapat kekurangan dan retakan pada roda tersebut," ujar suara itu secara perlahan-lahan. Ye Futian sangat terkejut saat mendengar hal ini.     

"Bahkan Roda Ilahi dari Jalur Agung yang diciptakan oleh para Renhuang juga memiliki kekurangan?" tanya Ye Futian. Ketika mencapai Renhuang Plane, seseorang sudah menjadi Renhuang dengan status yang luar biasa. Namun, Roda Ilahi dari Jalur Agung mereka juga tidak sempurna?     

Ini benar-benar tak terbayangkan.     

"Beberapa orang menyebutnya sebagai roda biasa dari Jalur Agung dan mengatakan bahwa Wang Zhong ingin membuat Roda Ilahi dari Jalur Agung yang terkuat, namun pada kenyataannya, di 3.000 Dunia dari Jalur Agung, Roda Ilahi dari Jalur Agung yang diciptakan oleh sebagian besar Renhuang dapat dikatakan memiliki kekurangan. Hal ini menunjukkan bahwa Jalur Agung memiliki ketidaksempurnaan."     

Ye Futian mendengarkan semuanya dengan tenang. Apakah banyak sosok Renhuang mengetahui fakta yang kejam ini?     

Sosok itu mengatakan bahwa dunia yang dilihatnya bukanlah dunia yang sesungguhnya, jadi apa kebenaran dibalik dunia ini?     

"Roda Ilahi dari Jalur Agung yang sesungguhnya adalah Roda Ilahi Emas, dan terlebih lagi, Roda Ilahi yang mengandung cahaya menyilaukan di dalamnya. Begitu dikeluarkan, roda itu akan bersinar terang. Jalur Agung adalah satu kesatuan, selain itu matahari dan bulan bersinar secara bersamaan." Suara samar itu terdengar sangat emosional. Dia berkata, "Hanya mereka yang telah melihat Roda Ilahi sejati yang akan mengetahui kekurangan dibalik Roda Ilahi dari Jalur Agung."     

"Jadi, apakah ini adalah arti sesungguhnya dari kuil ini?" Ye Futian bertanya. Dia bisa merasakan bahwa tampaknya ada sebuah kekuatan yang sangat luar biasa di kuil ini. Kemungkinan besar kekuatan ini juga yang menciptakan pohon-pohon di Land of Proving the Way.     

"Tepat sekali," jawab lawan bicaranya itu. "Kuil ini telah menjadi sebuah dunia tersendiri, menebus ketidaksempurnaan dari Jalur Agung. Disini, Jalur Agung tidak memiliki kekurangan. Jika seseorang dapat berkultivasi di sini dan menjadi seorang Renhuang, mereka dapat menempa Roda Ilahi dari Jalur Agung yang sempurna. Tentu saja, proses ini jauh lebih sulit daripada menempa Roda Ilahi dari Jalur Agung yang biasa. Jika seseorang tidak mampu menyeberangi Sungai Jalur Agung dan berjalan melintasi jalan emas dari Jalur Agung, tidak ada artinya bagi mereka untuk berkultivasi di sini. Namun, kau dan Huang Zhong mampu datang kemari."     

Ye Futian tampak melamun. Pada saat ini, banyak hal muncul di dalam benaknya. Tampaknya banyak hal berkaitan dengan topik ini.     

Atau dapat dikatakan bahwa, sejak awal hidupnya telah memiliki makna yang luar biasa; dia ditakdirkan untuk memiliki koneksi erat dengan 'kebenaran' dari dunia ini.     

"Pasti ada harta karun di kuil ini yang dapat digunakan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dari Jalur Agung. Jika bukan karena kekuatan dari kuil ini sendiri, sepertinya harta itu akan membawa konflik berdarah ke dunia ini," bisik Ye Futian. Saat dia selesai berbicara, tiba-tiba sebuah tekanan yang dahsyat menimpa tubuhnya.     

Ye Futian tampak biasa-biasa saja dan memandang ke depan dengan tenang. Dia mendengar suara itu melanjutkan kata-katanya, "Kau benar. Meskipun Istana Divine adalah tempat suci nomor satu untuk berkultivasi di Dunia Higher Heavens, ancaman akan selalu ada. Begitu Istana Divine melemah, harta karun itu akan membawa banyak konflik berdarah ke dunia ini."     

Orang awam mungkin tidak mengetahuinya, tetapi bagaimana mungkin sosok-sosok terkemuka tidak mengetahui rahasia dibalik ketidaksempurnaan dari dunia ini?     

Terdapat harta karun di Istana Divine yang dapat digunakan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dunia. Orang-orang bisa membayangkan berapa banyak orang yang akan menginginkan harta itu. Apa yang dikatakan oleh Ye Futian sangat tidak sopan.     

"Saya mengerti," ujar Ye Futian sambil mengangguk. Dia tidak mengajukan pertanyaan yang tidak sopan itu dengan sengaja. Dia hanya ingin memastikan satu hal. Dia telah mengalami banyak hal dalam perjalanan kultivasinya, dan dia sendiri juga memiliki rahasia.     

"Apa yang kau pahami?" suara itu bertanya.     

Ye Futian memandang tablet yang berada di hadapannya. Dunia ini tidak sempurna, tetapi Istana Divine ingin menghasilkan seorang kultivator yang sempurna.     

"Terima kasih telah menuntaskan kebingungan saya," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat pada tablet itu. Kemudian dia berjalan menuju sebuah patung dan duduk di sana, lalu berkultivasi dengan mata terpejam.     

Dia tidak menjawab pertanyaan itu karena jawabannya juga menjadi rahasianya sendiri.     

Dunia ini memiliki ketidaksempurnaan, tetapi Jalur Agung miliknya sempurna!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.