Legenda Futian

Bertarung Lagi Melawan Gai Shi Shi



Bertarung Lagi Melawan Gai Shi Shi

3Di udara, pedang di tangan Ye Futian berlumuran darah saat dia memandang sosok yang jatuh dari atas langit tersebut. Serangan ini tidak hanya menebas lehernya tetapi juga mengandung kekuatan untuk menebas jiwanya, sehingga lawannya itu tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.      0

Sekarang setelah para kultivator ini datang untuk mengepungnya bersama-sama, memanfaatkan peralatan ritual tingkat Renhuang untuk melukainya dan mengambil Buah dari Jalur Agung miliknya, jika dia tidak memberi peringatan, kemungkinan besar mereka semua tidak akan gentar.     

Saat ini, tangannya membuat gerakan mencengkeram di udara, dan Ye Futian menangkap peralatan ritual milik lawannya itu, lalu mengambilnya untuk dirinya sendiri.     

Aura dari Jalur Agung yang menyesakkan itu masih menyelimuti area tersebut, tetapi tidak ada seorang pun yang ingin bertindak sembrono lagi. Seolah-olah mereka takut dengan pedang Ye Futian.     

Sebilah pedang melintasi ruang hampa dan langsung menebas leher seseorang yang berada di puncak Nirvana Plane, serta memiliki peralatan ritual tingkat Renhuang di tangannya. Setelah berkultivasi di Tanah Leluhur dari Istana Divine, Ye Futian seharusnya menjadi lebih kuat daripada ketika dia bertarung melawan Li Daozi. Pedangnya tidak lagi bergantung pada teknik Fleeting Divine Sword. Pedang yang baru saja dikerahkan olehnya adalah pedang yang sangat cepat.     

"Bagi kalian yang ingin mati, lanjutkan tindakan kalian," ujar Ye Futian sambil berjalan ke depan dan memegang pedangnya dengan satu tangan. Dia melangkah ke udara, dan dalam sekejap, ruang hampa beresonansi dengan pedangnya yang sangat tajam. Pada saat yang bersamaan, aura pedang di seluruh penjuru langit berdentang.     

Di Kota Linxiao, di area yang luas dan tak berbatas itu, banyak orang tampak terkejut. Banyak pendekar pedang merasa bahwa pedang dan aura pedang mereka juga beresonansi dengan pedang tersebut. Seolah-olah semua pedang di dunia ini akan dikendalikan olehnya.     

"Shen Jing, dalam perjalanan ke Istana Divine untuk membuktikan Jalur Agung ini, semua orang bersaing untuk mendapatkan Buah dari Jalur Agung, yang merupakan kesempatan yang diberikan oleh Istana Divine. Perwakilan dari semua pasukan akan memiliki kesempatan yang sama, tetapi kau mengambil semua buah itu untuk dirimu sendiri. Kau sungguh egois, dan kau tidak memikirkan kepentingan orang lain," tiba-tiba terdengar suara bernada dingin dan acuh tak acuh. Sosok yang baru saja berbicara adalah Gai Shi Shi. Dia berdiri di udara saat cahaya suci keemasan dari tubuhnya mengalir ke bawah.     

Pedang Ye Futian mampu memukul mundur semua kultivator, dan tidak ada seorang pun yang berani berjalan ke depan. Sepertinya dia yang akan turun tangan.     

Namun pada kenyataannya, apa yang dia inginkan tidak hanya sekedar Buah dari Jalur Agung.     

Setelah mendengar kata-kata Gai Shi Shi, banyak orang juga tersulut amarah. Ye Futian memang terlalu sombong. Dia telah menjarah begitu banyak Buah dari Jalur Agung. Dia telah memanfaatkan kesempatan dari Istana Divine untuk membuktikan Jalur Agung. Sikap egoisnya ini tidak bisa diterima bagi kultivator lainnya.     

Ye Futian memandang ke arah langit, dan sebuah senyuman sinis terlintas di matanya yang tajam. Dia berkata, "Konyol sekali. Jika aku tidak ikut serta dalam perjalanan ke Istana Divine, apakah kultivator lainnya bisa mendapatkan buah-buah itu? Ingatlah siapa yang menduduki Pohon Pemahaman Ilahi pada saat itu. Siapa yang berkuasa saat itu? Kau termasuk salah satunya. Apakah aku menghalangi seseorang ketika aku pergi sendirian untuk mengambil buah dari Pohon Pemahaman Ilahi?     

"Gai Shi Shi, jika kau ingin bertarung, maka bertarunglah. Tidak perlu repot-repot menghasut yang lain untuk mati bersamamu. Hal ini dapat menodai reputasimu dan Negeri Ilahi Emas," ujar Ye Futian dengan sinis. Dia mengetahui seperti apa reputasi yang dimiliki oleh Negeri Ilahi Emas, dan bakat Gai Shi Shi benar-benar luar biasa. Namun, perilakunya tidak sesuai dengan reputasinya itu.     

Jika dibandingkan, Li Daozi dari Keluarga Pedang Ilahi Li lebih tegas dalam bertindak dan tidak munafik.     

"Karena kau menyuruhku untuk bertarung. Maka aku akan memenuhi keinginanmu itu," ujar Gai Shi Shi dengan suara keras, sehingga mengguncang udara. Saat dia selesai berbicara, cahaya suci keemasan turun dari atas langit, dan tampaknya berubah menjadi tombak-tombak ilahi keemasan yang menyerang ke bawah. Dalam sekejap, sebuah kekuatan ilahi yang mengerikan menyebar di udara. Wajah-wajah raksasa muncul di atas langit; itu adalah wajah-wajah berwarna emas. Selain itu terdapat jejak-jejak samar dari kekuatan dewa emas kuno di atas langit. Mereka menghela napas.     

Sebuah aura yang kuat dari Jalur Agung turun dan menyelimuti Ye Futian. Sementara Gai Shi Shi mengeluarkan sebuah peralatan ritual, yang merupakan sebuah tombak emas. Cahaya suci keemasan yang terpancar dari dalam tombak itu sepertinya mampu menembus langit. Cahaya emas itu saja sudah cukup untuk melukai mata orang-orang yang memandang tombak tersebut.     

Pada saat ini, dengan bermandikan cahaya dari tombak ilahi emas itu, tubuh Gai Shi Shi seperti diselimuti dengan baju zirah emas. Kini dia tampak seperti seorang dewa perang. Pakaian di tubuhnya bersinar dan berkilauan dengan cahaya keemasan.     

"Sekuat apa peralatan ritual itu?" Banyak orang mengangkat tangan untuk melindungi mata mereka. Meskipun mereka terpisah ratusan mil jauhnya dari medan pertempuran, orang-orang di Kota Linxiao merasa mata mereka disengat oleh cahaya suci dari peralatan ritual tersebut. Kekuatan Jalur Agung yang terkandung di dalamnya sungguh tak terduga dan mengerikan.     

Di antara langit dan bumi, cahaya suci keemasan mengalir dan menyatu di sekitar tombak tersebut. Tombak ilahi emas itu seperti terbakar, terbakar oleh cahaya suci keemasan.     

Ekspresi Ye Futian tampak sangat muram. Sebenarnya seperti apa kekuatan yang dimiliki oleh Negara Ilahi Emas? Mereka adalah salah satu pasukan terkuat di Dunia Higher Heavens, mereka pasti menempati posisi tiga besar. Selain Istana Divine, tidak ada pasukan lain yang berani mengatakan bahwa mereka mampu menghancurkan Negeri Ilahi Emas. Orang-orang hanya bisa membayangkan sekuat apa peralatan ritual yang diberikan oleh Negeri Ilahi Emas pada Gai Shi Shi, yang merupakan keturunan terbaik dari mereka. Tidak ada peralatan ritual tingkat Renhuang lainnya yang bisa dibandingkan dengan tombak tersebut.     

"Pada awal tahun, aku pergi ke Gunung Taixuan untuk mengunjungi Lord Taixuan. Bahkan sekarang, aku tidak ingin melukai orang-orang dari Gunung Taixuan. Jika kau tidak bersikap serakah dan bersedia membagi buah-buah itu secara adil, mungkin aku telah memaafkanmu," ujar Gai Shi Shi. Sikapnya tampak begitu bijaksana. Dia bertindak seolah-olah dia ingin menegakkan keadilan dalam masalah ini.     

"Sejak kapan seorang pecundang berani bersikap begitu sombong?" ujar Ye Futian dengan nada mengejek. Setelah mendengar kata-katanya, Gai Shi Shi mengangkat tombak ilahi miliknya. Dalam sekejap, kekuatan dari cahaya suci menembus langit. Cahaya suci keemasan terpancar dari matanya saat dia menjawab dengan nada dingin, "Karena kau begitu keras kepala dan menolak untuk introspeksi diri, tombak para dewa akan mewakili kehendak para dewa. Cahaya suci akan menghapus dosa-dosamu."     

Suaranya bergemuruh, seperti seorang dewa sejati. Di atas langit, banyak bayangan dewa menghela napas. Dalam sekejap, tekanan yang tersebar di udara dikerahkan hingga batas maksimal. Jenis kekuatan seperti ini benar-benar tak tertandingi di bawah Renhuang Plane. Bahkan mereka yang berada di puncak Nirvana Plane di sekitar Ye Futian juga sangat ketakutan.     

Pada saat ini, Gai Shi Shi tampak sangat mengerikan. Jika dia melancarkan serangannya pada mereka, maka dia tidak akan bisa dihentikan.     

Apa yang dikatakan oleh Gai Shi Shi juga menarik. Sepertinya kata-kata itu berasal dari Negeri Ilahi Emas, tepatnya dari jenderal suci yang pernah melayani Donghuang Agung. Hanya sosok-sosok sepertinya yang dapat memiliki visi seperti itu untuk mengucapkan kata-kata yang begitu inspiratif.     

Tombak para dewa akan mewakili kehendak langit, dan cahaya suci akan menghapus semua dosa.     

Cahaya suci bersinar saat tombak ilahi di tangan Gai Shi Shi dikerahkan menuju Ye Futian. Setelah teknik Sigh of Divine Gods diaktifkan, semua cahaya suci itu menembus langit dan bumi secara bersamaan, hingga menutupi langit dan menghalangi matahari. Cahaya itu langsung menghantam tubuh Ye Futian.     

Pedang Ye Futian berdentang di atas langit, dan dalam sekejap, aura pedang yang tak terbatas beresonansi, lalu berubah menjadi sebilah pedang pembantaian, yang menembus ruang hampa. Pedang itu bertabrakan dengan cahaya suci dan keduanya hancur secara bersamaan. Sebuah badai penghancur yang mengerikan terwujud di udara saat cahaya suci keemasaan yang tak ada habisnya itu mengalir ke bawah. Ye Futian bisa merasakan sebuah kekuatan tekanan yang dahsyat, dan cahaya suci keemasan itu seperti tidak ada habisnya, terus menerus menekannya.     

Hal yang lebih mengerikan lagi adalah fakta bahwa Gai Shi Shi juga melesat melintasi ruang hampa dengan membawa tombak ilahi di tangannya, dan tombak ilahi itu dikerahkan dengan keras, bermaksud untuk menancapkan Ye Futian ke atas langit.     

Saat melihat sosok menakjubkan yang bermandikan cahaya suci keemasan itu, Ye Futian merasa yakin bahwa Gai Shi Shi tidak ragu untuk membunuhnya jika dia memiliki kesempatan. Kepercayaan dirinya yang luar biasa ini berasal dari kekuatan Negeri Ilahi Emas yang tidak takut pada apa pun dan siapa pun.     

Ruang hampa seolah akan terbelah saat tombak ilahi emas itu membuka sebuah jalan dari Jalur Agung. Sementara Ye Futian mengendalikan aliran sungai pedang di Jalur Agung, tetapi segala sesuatunya tetap dimusnahkan dan dihancurkan. Dia tidak dapat menangkis kekuatan dari tombak ilahi tersebut. Bahkan jika Gai Shi Shi tidak dapat mengerahkan kekuatan tombaknya secara maksimal, namun sebagai sebuah peralatan ritual tingkat Renhuang tertinggi, tombak itu masih sangat mengerikan.     

Di hadapan tombak para dewa, semuanya akan dihancurkan. Dalam sekejap, tombak itu sudah tiba di atas Ye Futian.     

Banyak orang berusaha menahan sengatan di mata mereka agar bisa terus melihat ke arah medan pertempuran. Dengan adanya cahaya suci yang menyilaukan itu, sangat sulit untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi. Dengan serangan ini, apakah sang pendekar pedang dari Gunung Taixuan akan musnah?     

*Brak*     

Tiba-tiba terdengar suara keras yang mampu mengguncang langit dan bumi saat cahaya suci itu terpancar keluar. Cahaya itu menyebar ke kejauhan dan berubah menjadi sebuah tirai cahaya mengerikan dari Jalur Agung.     

Banyak orang memusatkan perhatian mereka kesana. Namun, tombak ilahi emas itu tidak menembus tubuh Ye Futian. Di sekitar Ye Futian, muncul seekor iblis gajah raksasa, yang mengeluarkan suara bergemuruh.     

Pada saat ini, Jalur Agung tampaknya akan runtuh dan hancur. Suara gemuruh itu terus menerus terdengar di antara langit dan bumi.     

Iblis gajah yang menjulang tinggi itu berdiri tegak seperti seorang dewa iblis. Cahaya dewa iblis yang tak ada habisnya mengalir di atas langit. Sekujur tubuh Ye Futian bersinar terang, dan tulang milik Kaisar Gajah Sepuluh Arah menyatu ke dalam Roh Kehidupan iblis gajah, sehingga sosok petarung dari Roh Kehidupan miliknya itu mengandung kekuatan dewa iblis yang menakjubkan.     

Serangan Gai Shi Shi yang dikombinasikan dengan peralatan ritual tingkat Renhuang terkuat itu memaksanya untuk menggunakan kekuatan dari Klan Iblis Gajah. Gai Shi Shi merupakan salah satu kultivator tingkat atas di Dunia Higher Heavens. Dengan dilengkapi oleh peralatan ritual dari Negeri Ilahi Emas, akan menjadi sekuat apa Gai Shi Shi? Siapa pun yang berada di bawah Renhuang Plane bisa tewas terbunuh.     

Oleh karena itu, Ye Futian harus menggunakan kekuatan tulang milik Kaisar Gajah untuk melawan serangan dari tombak ilahi milik lawannya itu.     

Tekanan yang menyesakkan menyelimuti langit, dan tatapan mata semua orang tertuju ke arah medan pertempuran.     

"Apa itu tadi?"     

"Roh Kehidupan. Roh Kehidupan iblis gajah." Bukankah Shen Jing adalah seorang pendekar pedang dari Gunung Taixuan?     

Roh Kehidupannya tampaknya bukan hanya pedang belaka. Tetapi, pada situasi genting seperti ini, dia tidak lagi bertarung hanya dengan menggunakan pedang, melainkan mengerahkan Roh Kehidupan iblis gajah miliknya. Di dalam Roh Kehidupan ini, tampaknya terdapat sihir kaisar iblis, yang bertanggung jawab atas kekuatan pertahanannya yang luar biasa, sehingga dia mampu menangkis serangan tombak ilahi tersebut.     

"Ini adalah kekuatan dari Klan Iblis Gajah. Aku pernah mendengar informasi bahwa Dunia Iblis di Dunia Heavenly Mandate adalah tempat dimana Klan Iblis Gajah tinggal. Sungguh kemampuan yang luar biasa!" Di antara mereka yang menyaksikan pertempuran, ada beberapa orang yang berpengetahuan luas. Mereka tampak terkejut. Apakah Shen Jing berasal dari Dunia Heavenly Mandate?     

"Klan Iblis Gajah." Gai Shi Shi juga menatap ke arah Ye Futian. Kedua matanya yang berwarna emas tampak sangat tajam. Dia bertanya, "Siapa kau sebenarnya?"     

Suara gajah bergema di udara, seperti suara dari Jalur Agung. Langit tampaknya akan runtuh oleh suara yang memekakkan telinga ini.     

*Brak* Disertai dengan suara ledakan keras, sosok iblis gajah itu melangkah ke arah langit, memukul mundur tubuh Gai Shi Shi dengan gelombang kejut yang dihasilkan. Sementara itu, Ye Futian mengangkat kepalan tinjunya dan mengerahkannya ke depan. Itu adalah teknik Divine Elephant Void-splitting Fist.     

Bayangan raksasa dari kawanan iblis gajah berderap di atas langit. Aurora dari kepalan tinju itu menekan ruang hampa, dan cahaya suci di sekitar Gai Shi Shi terus menerus bersinar. Tombak ilahi di tangannya terus dikerahkan ke depan, dan dalam sekejap, tombak ilahi yang tak terhitung jumlah bertabrakan dengan bayangan iblis gajah dan aurora dari kepalan tinju tersebut. Medan pertempuran tempat mereka berdua bertarung mengeluarkan suara gemuruh yang keras.     

"Sungguh luar biasa."     

Hati semua orang berdebar kencang. Gai Shi Shi telah mengeluarkan teknik Sigh of the Divine Gods, dan dia tidak bisa dikalahkan bahkan dengan menggunakan peralatan ritual sekuat apa pun. Namun pada saat ini, dia berhasil dipukul mundur sementara Ye Futian melanjutkan serangan balasannya. Kemampuan bertarung seperti itu sudah jelas berada di puncak Nirvana Plane. Hanya segelintir orang yang memiliki kekuatan seperti itu.     

Keduanya memisahkan diri. Ekspresi Ye Futian tampak acuh tak acuh, dan Gai Shi Shi menatapnya dengan keinginan membunuh yang terpancar di mata emasnya. "Sepertinya kau masih memiliki rahasia lainnya. Jika benar demikian, maka warisan dari Istana Divine dan Buah dari Jalur Agung jelas tidak boleh jatuh ke tanganmu."     

Ketika dia selesai berbicara, matanya memandang orang-orang yang berada di sana. Dia bertanya, "Apa lagi yang kau tunggu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.