Legenda Futian

Penghinaan



Penghinaan

3Setelah Renhuang dari Negeri Ilahi Emas itu membiarkan Ye Futian pergi, dia berkata pada Pemilik Restoran Taixuan, "Bukankah kau juga harus membiarkannya pergi?"     3

Pemilik Restoran Taixuan memindahkan tombak itu dari dahi Gai Shi Shi, lalu menatap sang Renhuang sambil tersenyum. "Jangan khawatir. Aku tidak akan berbuat curang sepertimu. Aku tidak akan membunuh juniormu."     

Saat dia mengatakan hal ini, Ye Futian menghampirinya dan berkata, "Ketua."     

Pria dari Negeri Ilahi Emas itu menatapnya, menunggunya untuk membebaskan Gai Shi Shi. Dia menyerahkan Tombak Ilahi Emas pada Ye Futian dan berkata, "Ambillah."     

Ye Futian tampak ragu-ragu, tetapi pada akhirnya, dia mengambil tombak tersebut.     

Pemilik Restoran Taixuan tertawa dan berkata, "Pertempuran antara mereka berdua belum berakhir; kita telah mengganggu mereka. Silahkan dilanjutkan."     

Ye Futian tertegun, dan ekspresi terkejut muncul di wajahnya. Di sisi lain, cahaya keemasan terpancar di mata sang Renhuang dari Negeri Ilahi Emas, dan auranya menyebar di udara, hingga akhirnya menyelimuti area tersebut.     

"Karena sang Pangeran dari Negeri Ilahi Emas telah menjalani pertarungan antara hidup dan mati denganmu, melancarkan serangan mendadak padamu, dan Renhuang dari pihak lawan ikut campur dalam pertarunganmu, maka kau tidak perlu bersikap sopan. Pertempuran ini belum berakhir, sehingga kau dapat melakukan apa pun yang kau inginkan. Bahkan kau dapat membunuhnya," ujar Pemilik Restoran Taixuan pada Ye Futian sambil tersenyum.     

Ye Futian memandangnya dengan heran. Dia bahkan diperbolehkan untuk membunuhnya?     

Dia tidak bisa menebak keseriusan dibalik kata-kata dari Pemilik Restoran Taixuan.     

"Permaisuri Yan," ujar sang Renhuang dari Negeri Ilahi Emas. Permaisuri Yan adalah gelar yang dimiliki oleh Pemilik Restoran Taixuan. Hanya beberapa orang yang mengetahui nama aslinya, yaitu Yan Muxue. Lagipula, jarang sekali ada yang memanggilnya dengan nama itu, namun banyak orang mengenalnya sebagai Permaisuri Yan.     

"Meskipun Gunung Taixuan tidak memiliki banyak anggota, tetap saja kita tidak bisa membiarkan penindasan semacam ini terjadi. Aku berada di sini, jadi kau tidak perlu takut," ujar Pemilik Restoran Taixuan sambil tersenyum. Senyumannya menyiratkan niat buruk di dalamnya.     

Dia kembali menyebut dirinya dengan nama itu.     

Ekspresi Ye Futian menjadi muram, namun dia tetap mengangguk. Kemudian dia berjalan di hadapan Gai Shi Shi, dan dia masih menggenggam tombak itu di tangannya.     

Gai Shi Shi memang datang kemari untuk membunuh Ye Futian. Dia menerobos masuk dari kepungan para kultivator, menggunakan Tombak Ilahi Emas untuk menyerangnya, melancarkan serangan mendadak, dan kemudian memerintahkan para kultivator tingkat Renhuang untuk melindunginya. Hingga titik ini, dia bertarung dengan menggunakan kekuatan pembunuh. Semua ini dilakukan untuk membunuhnya. Dia sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan.     

Sang Pangeran dari Negeri Ilahi Emas melakukan semua ini tanpa ada keraguan sedikit pun.     

Dia menundukkan kepalanya dan menatap Gai Shi Shi. Para kultivator yang menyaksikan pemandangan ini dari kejauhan bisa merasakan hati mereka berdebar kencang.     

Mereka semua mengira bahwa Permaisuri Yan akan membiarkannya pergi. Mereka tidak menyangka bahwa dia akan membiarkan Ye Futian melanjutkan pertarungannya melawan Gai Shi Shi.     

Sebelumnya, Gai Shi Shi sudah kalah, dan peralatan ritual tingkat Renhuang miliknya telah diambil secara paksa. Jika mereka melanjutkan pertarungan, dia pasti akan tewas terbunuh. Situasinya akan sama seperti sebelumnya.     

Seperti itulah situasi yang terjadi sebelum Renhuang itu muncul. Sekarang, semuanya telah kembali seperti sedia kala.     

Darah menetes dari dahi Gai Shi Shi. Cahaya keemasan yang menyilaukan bersinar di matanya saat dia menatap Ye Futian, dan aura yang kuat terpancar di mata itu seolah-olah dia sedang memberi peringatan pada Ye Futian.     

Dia adalah sang Pangeran dari Negeri Ilahi Emas, kultivator muda paling hebat di sana. Dia tidak percaya bahwa lawannya ini akan berani membunuhnya.     

"Aku benar-benar tidak peduli apakah kau akan hidup atau mati, bahkan jika kau adalah generasi muda terkuat dari Negeri Ilahi Emas. Tetapi jika aku membiarkanmu pergi begitu saja setelah semua hal yang telah kau lakukan, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri. Jadi, menurutmu apa yang harus kulakukan?" Ye Futian bertanya pada Gai Shi Shi.     

"Segala sesuatu yang terjadi di sini hari ini telah menemui jalan buntu bagi kedua belah pihak. Sebaiknya kita kembali ke tempat masing-masing dan berkultivasi, serta tidak usah berurusan satu sama lain lagi," ujar Gai Shi Shi.     

*Whoosh*     

Saat dia mengatakan hal ini, Ye Futian mengerahkan tangannya ke bawah. Tubuh Gai Shi Shi bergetar hebat dan mengeluarkan suara erangan yang mengerikan. Dia menatap Ye Futian, lalu memandang dadanya. Tombak ilahi itu telah menusuk tubuhnya, tepat di sebelah jantungnya, dan dalam sekejap, aura mengerikan mengalir di sekujur tubuhnya. Seolah-olah aura itu bisa menghancurkan tubuhnya kapan saja.     

Semua orang yang menyaksikan pemandangan ini bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Tindakannya ini sangat kejam.     

Ye Futian benar-benar menikamnya.     

"Lucu sekali kau." Ye Futian menarik kembali tombaknya. Ekspresinya masih terlihat tenang dan acuh tak acuh saat dia menatap Gai Shi Shi.     

Segala sesuatu yang terjadi di sini hari ini telah menemui jalan buntu bagi kedua belah pihak?     

"Akhirnya, situasi menjadi menarik."     

Ye Futian menoleh ke belakang dan melihat Permaisuri Yan tersenyum dingin. Dia tampak sangat puas.     

Ketika seseorang dari Gunung Taixuan ditindas seperti ini, itu bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dengan kata-kata belaka.     

Belum lama ini, Lord Taixuan telah menerobos ke tingkat berikutnya, dan Negeri Ilahi Emas masih berani memandang rendah mereka? Memangnya siapa yang mereka ajak bercanda sekarang?     

Jika Ye Futian kalah, maka Permaisuri Yan tidak akan bisa berkomentar apa-apa. Jika dia tidak bisa memenangkan pertarungan ini, lalu bagaimana mungkin kultivator-kultivator tingkat Renhuang terlibat di dalamnya?     

Darah emas mengalir dan menodai jubah emas Gai Shi Shi. Semua orang yang menonton dari kejauhan terkejut dengan pemandangan ini. Bahkan para kultivator dari pasukan-pasukan besar dan mereka yang pernah bertarung melawan Ye Futian sebelumnya bisa merasakan hati mereka berdebar kencang.     

Gai Shi Shi telah mencoba untuk membunuh Ye Futian hari ini, tetapi sekarang sang Pangeran dari Negeri Ilahi Emas telah ditindas oleh dua orang secara berturut-turut. Ini benar-benar sebuah penghinaan yang luar biasa.     

Sosok Gai Shi Shi hari ini sangat menyedihkan.     

Tentu saja, ini adalah konsekuensi yang harus dia terima atas apa yang telah dia lakukan.     

"Permaisuri Yan," tiba-tiba terdengar suara bernada dingin. Cahaya keemasan mengalir dari atas langit, menyinari Permaisuri Yan dan Ye Futian. Cahaya itu dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan. Seolah-olah tubuh Permaisuri Yan yang rapuh dapat ditusuk oleh cahaya keemasan ini kapan saja.     

"Apakah kau ingin menyulut perang antara Negeri Ilahi Emas dan Gunung Taixuan?" ujar Renhuang itu dengan nada dingin.     

"Apakah kau mencoba untuk menakutiku?" Permaisuri Yan mendongak ke udara. "Ketika kau ikut campur dalam pertarungan ini, bagaimana mungkin kau tidak menyadari bahwa hal ini akan terjadi? Apakah kau beranggapan bahwa jika Negeri Ilahi Emas adalah pihak yang menyerang terlebih dahulu, Gunung Taixuan tidak akan berani bertindak"?     

Permaisuri Yan naik ke udara secara perlahan-lahan. Pancaran aura yang sangat kuat menyebar di udara, hingga akhirnya menyelimuti seluruh tempat.     

"Sekarang, kau harus menerima konsekuensi atas hal-hal buruk yang telah kau lakukan pada Gunung Taixuan." Senyuman Permaisuri Yan masih terlihat indah, namun pada saat yang bersamaan juga tampak mengerikan.     

Cahaya yang menyilaukan bersinar dari tubuh Permaisuri Yan. Pada saat ini, dia tampak lebih agung dan menakjubkan dari sebelumnya. Seolah-olah dia adalah sang Permaisuri dari dunia ini. Aura yang kuat bergejolak di sekujur tubuhnya.     

*Whoosh*     

Semua orang melihat sinar-sinar cahaya yang menakjubkan terpancar keluar. Pada saat berikutnya, sepasang sayap muncul di punggung Permaisuri Yan, sambil memancarkan cahaya keemasan yang menyelimuti bumi dan memenuhi seluruh penjuru langit.     

Tubuhnya juga telah berubah. Cahaya suci menyelimuti tubuhnya, mengubahnya menjadi seorang dewi. Bayangan dari sayap ilahi yang tak terhitung jumlahnya bermunculan, dan aura yang tak terbatas mengalir dari atas langit, beresonansi dengan sayap-sayap tersebut. Seolah-olah semua ini terjadi karena kekuatannya.     

Sebuah badai dari Jalur Agung bergejolak di area tersebut. Badai itu menghantam Kota Linxiao, dan semua orang merasa seolah-olah tubuh mereka akan tercabik-cabik. Saat ini mereka menatap sang Permaisuri di atas langit, dan hati mereka berdebar kencang.     

Apakah pertempuran antar Renhuang akan terjadi di atas Kota Linxiao hari ini?     

Tiga Renhuang dari Negeri Ilahi Emas berdiri di tiga tempat yang berbeda-beda. Satu berada di depan, dan dua lainnya berada di belakangnya.     

Renhuang yang berada di depan tentu saja bisa merasakan betapa kuatnya aura milik lawan mereka. Dia tahu bahwa dia adalah satu-satunya orang yang mampu menjalani pertempuran ini.     

Cahaya keemasan yang menyilaukan terpancar dari tubuhnya, menghalangi pandangan mata semua orang. Selain itu, terdengar suara berdentang saat untaian rantai emas melesat di udara, hingga akhirnya menutupi langit. Mereka berusaha menyegel area ini.     

"Bagaimana sebaiknya kita menyelesaikan masalah ini?" ujar Permaisuri Yan sambil tersenyum saat dia berdiri di udara seperti seorang dewi. Saat dia mengatakan hal ini, dia mengepakkan sayapnya, dan tiba-tiba, badai yang bergejolak di atas langit itu menghantam orang-orang yang menyaksikan pertempuran di Kota Linxiao. Hal yang lebih mengerikan adalah, sayap ilahi yang tak terhitung jumlahnya itu menerjang ke depan, memotong untaian rantai emas dan kemudian bergerak menuju para Renhuang dari Negeri Ilahi Emas.     

Setiap sayap itu tampak seperti sebilah pedang yang turun dari atas langit.     

Renhuang dari Negeri Ilahi Emas itu memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan, dan seolah-olah sebuah roda ilahi telah bersinar di dalam dirinya, ukiran emasnya memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Rantai emas yang tak ada habisnya melesat di udara, menyegel seluruh area tersebut.     

*Whoosh*     

Angin berhembus kencang, dan badai yang mengerikan itu membuat para kultivator tingkat Saint nyaris tidak bisa berdiri. Bahkan, mereka terhempas ke belakang. Bahkan Ye Futian, yang berdiri di belakang Permaisuri Yan, dapat merasakan dengan jelas betapa kuatnya angin tersebut. Dia berdiri tegak di tempatnya, dengan satu kaki menginjak tubuh Gai Shi Shi. Jika tubuh Gai Shi Shi tidak begitu kuat, kaki Ye Futian pasti telah menghancurkannya.     

Namun meski begitu, Ye Futian memberi banyak tekanan padanya karena dia tidak ingin terdorong ke belakang, sehingga membuat darah mengalir semakin deras dari tubuh Gai Shi Shi. Ekspresinya dipenuhi dengan keinginan membunuh. Ini merupakan sebuah penghinaan yang luar biasa baginya.     

Ye Futian memandang ke belakang dan melihat bahwa badai itu bergerak ke kejauhan, dengan membawa beberapa Renhuang di dalamnya. Dia masih melihat Permaisuri Yan mengepakkan sayapnya, seolah-olah membelah langit menjadi dua bagian dan memotong untaian rantai emas tersebut.     

Pemilik Restoran Taixuan sangat kuat sehingga para Renhuang itu mungkin tidak akan selamat.     

Bagaimanapun juga, dia adalah salah satu dari empat murid utama Lord Taixuan, meskipun dia adalah murid termuda di antara mereka.     

Ye Futian membalas tatapan mata Gai Shi Shi dan berkata, "Apakah kau sudah memikirkannya matang-matang?"     

Gai Shi Shi memandangnya dengan penuh rasa malu dan amarah. Dia pernah menginjakkan kaki di Gunung Taixuan, berusaha menjadi murid Lord Taixuan, tetapi dia ditolak, yang membuatnya merasa kesal. Sebagai seorang Pangeran dari Negeri Ilahi Emas dan generasi muda terkuat mereka, bergabung dengan Gunung Taixuan sebagai seorang kultivator akan menjadi bukti dari kekuatan mereka. Namun dia ditolak mentah-mentah.     

Karena itulah, dia mengincar Ye Futian.     

Namun, bagaimana dia tahu bahwa akan datang hari dimana Ye Futian menginjak tubuhnya?     

Ye Futian masih tampak acuh tak acuh saat dia melihat ekspresi Gai Shi Shi. Gai Shi Shi tentu saja sangat berbakat dan dia merupakan seorang Pangeran dari Negeri Ilahi Emas. Bahkan dia disebut-sebut sebagai calon pemimpin dari Negeri Ilahi Emas, jadi dia sangat sombong. Ketika dia bertindak, dia tidak pernah memikirkan konsekuensinya. Dengan status setinggi itu, dia tidak takut pada apa pun.     

Jadi, dia mencoba membunuh Ye Futian.     

Bahkan sampai sekarang, dia tidak menyadari apa yang telah dia lakukan.     

"Sepertinya kau masih butuh waktu untuk memikirkannya." Ye Futian mengangkat Tombak Ilahi Emas dan mengerahkannya ke bawah. Kali ini, dia langsung menusukkannya ke jantung Gai Shi Shi.     

Gai Shi Shi adalah sosok yang sangat kuat. Meskipun tombak itu menembus jantungnya, tetap tidak mudah bagi tombak itu untuk membunuhnya. Bagaimanapun juga, dia memiliki tubuh dari Jalur Agung.     

Tetapi pada saat tombak itu tiba, jantungnya berhenti berdetak. Kedua matanya menyipit saat dia menatap Ye Futian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.