Legenda Futian

Tetua Agung Tianhe



Tetua Agung Tianhe

2Di Gunung Taixuan, Ye Futian datang kemari untuk bertemu dengan Lord Taixuan. Dia tidak didampingi oleh siapa pun, termasuk Yaya. Dia tidak tahu dimana gadis itu berada, dan dia berencana untuk membiarkan Yaya tinggal di Gunung Taixuan untuk berkultivasi. Ye Futian tidak berekspektasi terlalu tinggi pada Yaya, dan baginya, sudah cukup apabila Yaya mampu menembus belenggu Plane-nya dan memasuki Renhuang Plane, sehingga dia mampu melindungi dirinya sendiri.     1

Di masa depan, Yaya dapat menjelajahi 3.000 Dunia dari Jalur Agung dan menetap di sebuah dunia dan menjadi seorang Permaisuri di sana.     

Tentu saja, ini hanyalah pemikirannya. Jika Yaya mengetahuinya, siapa yang tahu apa pendapatnya tentang hal ini.     

"Apakah kau ingin pergi sekarang?" Lord Taixuan langsung bertanya pada Ye Futian saat dia datang menghampirinya.     

"Ketua, apakah anda juga akan pergi kesana?" ujar Ye Futian. Selain Ye Futian, hanya ada Lord Taixuan di sini, jadi sudah jelas, dia tidak akan membawa orang lain bersamanya.     

"Aku sudah lama tidak bertemu dengan teman lamaku. Kali ini, aku ingin pergi mengunjunginya, bukan hanya karena dirimu semata," ujar Lord Taixuan sambil tersenyum.     

"Baik," ujar Ye Futian sambil mengangguk, "Kalau begitu ayo kita pergi."     

Lord Taixuan mengangkat tangannya, dan tiba-tiba, seberkas cahaya pedang bersinar terang. Sebilah pedang raksasa muncul di hadapan mereka berdua. Lord Taixuan langsung menaiki pedang itu, menatap Ye Futian, dan berkata, "Kemarilah."     

Ye Futian juga menaiki pedang raksasa itu. Pada saat berikutnya, pedang raksasa itu terbang melintasi udara. Pedang tersebut menghilang dalam sekejap dan melintasi jarak yang tak terbatas.     

Pedang raksasa itu diselimuti oleh sebuah tirai pedang, melindunginya dari terpaan angin di bagian luar. Ye Futian tidak bisa merasakan jejak kekuatan eksternal di dalamnya, tapi dia bisa merasakan bahwa perubahan musim terjadi begitu cepat.     

Dalam sekejap, Ye Futian mendapati bahwa dia tidak lagi berada di permukaan tanah, dan dia bahkan tidak bisa melihat bangunan-bangunan di sekitarnya. Hanya ada kekosongan yang dalam dan tak berujung di depan matanya.     

"Apakah kita sudah keluar dari Dunia Higher Heavens?" Ye Futian bertanya, sambil memandang Lord Taixuan di sampingnya.     

"Ya," Lord Taixuan mengangguk dan berkata, "Lihatlah ke bawah."      

Ye Futian memandang ke bawah dan samar-samar bisa melihat sebuah lempeng tektonik raksasa, yang memancarkan cahaya. Lempeng itu terletak di antara langit dan bumi.     

Itu adalah Dunia Higher Heavens. Faktanya, mereka sudah berada di tempat yang sangat jauh, tetapi karena ukuran dari Dunia Higher Heavens terlalu besar, dunia itu masih bisa dilihat olehnya.     

Ye Futian tampak sedikit terkejut, tapi dia bisa memakluminya karena dia tahu seperti apa kekuatan Lord Taixuan. Kemampuan Lord Taixuan melebihi para Renhuang pada umumnya, jadi secepat apakah pergerakannya? Hal itu mustahil untuk diperkirakan.     

Dunia Higher Heavens sangatlah luas di mata para kultivator tingkat Saint Plane, tetapi tidak ada satu pun dunia di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung yang cukup besar untuk Lord Taixuan.     

Semakin kuat seseorang, maka mereka akan semakin sulit dipengaruhi oleh jarak, atau bahkan tidak ada pengaruhnya sama sekali.     

"Apakah ini adalah dunia langit berbintang? Mengapa aku tidak bisa melihat lautan bintang tak berbatas?" Ye Futian berbisik. Di masa lalu, semua perjalanan lintas dunia yang dilaluinya dibantu oleh matriks ruang dan waktu. Ini adalah pertama kalinya dia melintasi dunia dengan kekuatan manusia. Semua yang dilihatnya tampak sangat jelas.     

Dunia yang tak berbatas ini memberinya sebuah perasaan yang sangat aneh. Ini tidak seperti deskripsi dari alam semesta, juga tidak seperti langit berbintang yang indah, tetapi suasananya begitu sunyi. Terdapat arus-arus yang bergejolak di sekitar mereka, dan terkadang mereka bahkan menghadapi badai-badai dari Jalur Agung.     

Di area tak berbatas ini, Ye Futian melihat ilusi bahwa kecepatannya kini melambat dan dia juga bisa melihat segala sesuatunya dengan lebih jelas.     

"Ketua, dunia macam apa ini?" Ye Futian bertanya. Dia merasa curiga. Sebelumnya, di Kuil Suci dari Tanah Leluhur, pria misterius itu mengatakan bahwa dunia ini tidak nyata. Apa artinya itu?     

"Dunia dimana langit dan bumi runtuh," bisik Lord Taixuan. "Adapun kebenaran dari dunia ini, kau perlu menjelajahinya sendiri."     

Bakat Ye Futian dalam berkultivasi sungguh luar biasa, dan potensinya tidak terbatas. Sekarang dia berada di puncak masa mudanya, Lord Taixuan tidak ingin Ye Futian mengetahui kenyataan pahit dari dunia ini terlalu cepat. Mungkin hal ini akan sangat memengaruhi pola pikirnya.     

"Jalur Surgawi telah runtuh." Ye Futian telah mendengar kata-kata ini beberapa kali sebelumnya. Apakah dunia yang sunyi senyap ini adalah hasil dari runtuhnya Jalur Surgawi?     

Lalu seberapa makmur dunia ini sebelum runtuhnya langit dan bumi?     

"Kemana tujuan kita dalam perjalanan kali ini?" Ye Futian bertanya lagi.     

"Dunia Tianhe," jawab Lord Taixuan. Ye Futian tampak curiga. Dunia Tianhe bukanlah bagian dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Dia belum pernah mendengar informasi tentang dunia ini sebelumnya.     

Namun, Ye Futian tidak bertanya apa-apa lagi. Karena Lord Taixuan membawanya kesana, tentu saja dia memiliki alasan tersendiri. Teman lama dari Lord Taixuan pasti juga sosok yang luar biasa.     

Keduanya berjalan melalui area yang sepi dan tak berbatas tersebut. Setelah beberapa saat, Lord Taixuan berkata pada Ye Futian, "Kita akan segera tiba."     

Di sepanjang perjalanan, Ye Futian telah mengamati area tak berbatas ini. Dia mendengar kata-kata Lord Taixuan dan memandang ke bawah. Kemudian pedang itu langsung menembus ke area lainnya, dimana Ye Futian melihat daratan dan deretan gunung, sungai, dan lautan.     

Langit biru tampak cerah seolah-olah telah dicuci. Mereka terbang di bawah deretan awan, dan kecepatan mereka menurun. Karena Lord Taixuan adalah orang yang mengendalikan pedang tersebut, meskipun mereka telah melambat, namun kecepatan mereka masih sangat tinggi. Ye Futian menyadari bahwa dia jarang sekali menemukan jejak manusia di sepanjang perjalanan dan merasa penasaran akan hal ini. Bahkan di antara pegunungan yang tak dikenal, seharusnya ada banyak orang yang sedang berkultivasi di sana.     

"Dunia Tianhe mengalami sebuah perang besar bertahun-tahun yang lalu, dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Banyak kultivator meninggal dunia, dan setelah perang itu berakhir, banyak kultivator bermigrasi dan pergi. Setelah bertahun-tahun lamanya, Dunia Tianhe telah pulih kembali, tetapi tidak lagi semakmur sebelumnya," ujar Lord Taixuan. Nada bicaranya terdengar begitu tenang, tapi makna dibalik kata-katanya adalah terjadinya sebuah perang besar yang telah menghancurkan sebuah dunia.     

Ye Futian tidak bisa membayangkan betapa mengerikannya perang tersebut. Siapa yang telah menyulut terjadinya perang yang mengerikan itu?     

Apa alasannya?     

"Temanku dianggap sebagai Tetua Agung Tianhe [1][1] oleh orang-orang dari Dunia Tianhe. Ketika dia memberikan ajarannya di Dunia Tianhe, dia adalah sosok yang paling terkenal dan bergengsi di dunia ini. Dia memiliki 3.000 murid yang tersebar di seluruh penjuru dunia," ujar Lord Taixuan. Ye Futian sedikit terkejut ketika mendengar gelar ini.     

Tempat ini adalah Dunia Tianhe, dan untuk seseorang yang mendapatkan gelar sebagai "Tetua Agung Tianhe," orang-orang bisa membayangkan betapa terhormatnya gelar tersebut.     

"Namun, setelah perang itu berakhir, dia menyuruh semua muridnya pergi. Aku tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang, apakah dia masih mengajar dan berkultivasi atau tidak," Lord Taixuan bergumam seolah-olah dia sedang berbicara pada dirinya sendiri. Mereka terus bergerak ke depan, dan Ye Futian menyimpan semua kata-kata Lord Taixuan di dalam pikirannya.     

Setelah beberapa saat, mereka melihat jejak-jejak dari keberadaan manusia dan bangunan-bangunan. Mereka melewati kerumunan orang dan tiba di area pegunungan berkabut. Tampaknya kemampuan pendeteksi terisolasi dari gunung-gunung ini, dan suasananya sangat misterius.     

"Aku belum pernah melihat siapa pun berkunjung kemari selama bertahun-tahun," saat ini, sebuah suara terdengar dari dalam kabut. Sosok itu tampaknya menyadari kedatangan mereka dan langsung mengatakan kepada mereka bahwa kehadiran mereka tidak diinginkan di sini.     

"Termasuk diriku?" terdengar suara lainnya. Pada saat berikutnya, Lord Taixuan muncul di salah satu gunung fae.     

Di puncak Gunung Xianren, terdapat seorang lelaki tua dengan rambut berwarna abu-abu sedang duduk di sana. Rambutnya tergerai di pundaknya, dan dia tampak sangat berantakan. Ye Futian hampir tidak bisa membayangkan bahwa sosok yang begitu bermartabat dari dunia ini sama sekali tidak peduli pada citranya sendiri.     

Lelaki tua berambut abu-abu itu memandang ke arah Lord Taixuan, lalu tersenyum dan berkata, "Kenapa kau datang kemari untuk menemuiku?"     

"Aku sudah bertahun-tahun tidak berkunjung kemari," ujar Lord Taixuan sambil tersenyum. "Oh ya, hari ini aku membawa seorang pemuda untuk menemuimu."     

Tetua Agung Tianhe menatap Ye Futian dan melihat bahwa rambutnya juga berwarna abu-abu. Dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum saat dia berkata, "Seorang pemuda berambut abu-abu. Dia pasti juga memiliki kisah yang menyedihkan."     

"Ye Futian datang kemari untuk menemui anda, Tetua Agung," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat.     

Tetua Agung Tianhe mengangguk pelan. Dia bertanya pada Lord Taixuan, "Muridmu?"     

"Bukan," ujar Lord Taixuan sambil menggelengkan kepalanya. "Aku sudah lama tidak bertemu denganmu. Apakah kau ingin bermain catur denganku?"     

"Tentu saja," ujar Tetua Agung Tianhe sambil mengangguk. Dia mengayunkan tangannya, dan tiba-tiba, sebuah papan catur muncul di hadapannya. Dia menunjuk ke arah Lord Taixuan dan berkata, "Kau bisa duduk di sisi mana pun yang kau inginkan dan pilihlah pion caturmu sendiri."     

Lord Taixuan mengangguk dan duduk tepat di hadapan papan Go tersebut. Dan dua lelaki tua ini benar-benar mulai bermain catur.     

Ye Futian berdiri di bagian samping untuk menyaksikan permainan itu dengan tenang. Dia juga mahir dalam bermain catur, tetapi ketika dia melihat dua senior ini bermain, dia bisa merasakan adanya hawa persaingan yang luar biasa. Kemampuan perhitungan di tingkat mereka terlalu sulit baginya untuk dipahami, dan itu benar-benar di luar tingkatan catur pada umumnya.     

"Waktu sudah berlalu bertahun-tahun lamanya. Apakah kau masih memikirkan apa yang terjadi pada tahun itu?" Lord Taixuan menempatkan pionnya dan bertanya.     

"Aku sudah melupakannya," ujar lelaki tua itu sambil menggelengkan kepalanya.     

"Kau sudah melupakannya? Apakah ada orang lain selain dirimu di sini?" Lord Taixuan bertanya. "Pencapaianmu begitu luar biasa. Kau pernah memiliki 3.000 murid, dan murid-muridmu itu tersebar di seluruh dunia. Di mana mereka sekarang?"     

"Kemampuan seseorang pasti memiliki batasan," lelaki tua itu menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum.     

"Tidak," Lord Taixuan menggelengkan kepalanya dan menempatkan pion lainnya, lalu berkata, "Kau hanya menyalahkan dirimu sendiri dan menganggap bahwa semua itu adalah kesalahanmu."     

"Apakah kau jauh-jauh datang kemari hanya untuk memberitahuku hal ini?" ujar lelaki tua itu sambil menempatkan sebuah pion catur, tetapi dia melakukannya secara perlahan-lahan dan santai.     

"Beberapa waktu yang lalu, Ye Futian telah membuktikan Jalurnya di Istana Divine Shangxiao dan memasuki Kuil Suci," ujar Lord Taixuan.     

Lelaki tua itu kembali menatap Ye Futian sambil tersenyum. "Dari pandangan pertama, aku bisa menebak bahwa kau memiliki takdir yang luar biasa. Meskipun jalur kultivasi mungkin sulit untuk dilewati, masa depan yang cerah sudah menunggumu. Kau telah ditakdirkan untuk menimbulkan keributan di masa depan."     

"Kau melihatnya?" tanya Lord Taixuan.     

"Aku belum pernah melihat takdir siapa pun untuk waktu yang lama," ujar lelaki tua itu sambil menggelengkan kepalanya. "Kau datang kemari demi pemuda ini. Sebenarnya ada masalah apa? Katakan saja."     

Lord Taixuan tidak menanggapinya, tetapi dia justru menempatkan sebuah pion catur, dan kemudian menoleh untuk memandang Ye Futian di sebelahnya, dan berkata, "Perlihatkan metode kultivasimu padanya."     

"Metode kultivasi saya?" Ye Futian bertanya dengan nada bingung.     

"Ya." Lord Taixuan mengangguk dan berkata, "Metode kultivasi yang menggunakan tubuhmu sebagai tungku peleburan dari Jalur Agung."     

Ye Futian tidak tahu kapan Lord Taixuan melihatnya. Dia ingat bahwa Lord Taixuan juga bertanya tentang hal itu sebelum mereka berangkat kemari.     

Meskipun ada keraguan di dalam hatinya, dia masih melakukan apa yang diperintahkan oleh Lord Taixuan dan mengaktifkan metode Deed of Thorough Comprehension. Tiba-tiba, cahaya dari Jalur Agung bersinar terang, dan dia berubah wujud menjadi tungku dari Jalur Agung.     

Melihat pemandangan ini, lelaki tua itu meletakkan pion catur di tangannya dan menegakkan tubuhnya. Dia menatap ke arah Ye Futian dan bertanya, "Siapa yang mengajarkan metode ini padamu?"     

"Guru saya," ujar Ye Futian. Mungkinkah metode Deed of Thorough Comprehension memiliki keterkaitan dengan Tetua ini?     

Apakah Lord Taixuan membawanya kemari karena hal ini?     

"Siapa nama gurumu?" lelaki tua itu menatap Ye Futian dan bertanya.     

 Ye Futian juga menatapnya. Lord Taixuan berkata, "Kau bisa memberitahunya."     

Ye Futian mengangguk. Dia percaya bahwa Lord Taixuan tidak akan menyakitinya, sehingga dia tidak perlu khawatir.     

"Qin Xuangang," ujar Ye Futian.     

---     

[1] Teks asli bertuliskan 'Sky River Great Elder', namun untuk mempermudah pembacaan, diubah menjadi 'Tetua Agung Tianhe', karena 'Sky River' dalam bahasa china adalah 'Tianhe', yang sesuai dengan dunia tempatnya berada, yaitu Dunia Tianhe.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.