Legenda Futian

Reruntuhan Dewa



Reruntuhan Dewa

3Tahun ini adalah tahun ke-350 dari Kalender Donghuang.      0

Sudah 350 tahun berlalu sejak Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing menyatukan seluruh dunia.     

Hati Ye Futian tergerak saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang Tetua. Dia masih belum begitu mengerti, namun dia tetap merasa bahwa hal itu ada hubungannya dengan dirinya.     

Tahun ini dia berusia 50 tahun.     

Dia lahir 300 tahun setelah Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing menyatukan Prefektur Ilahi.     

Dan tampaknya terdapat keistimewaan terkait kelahirannya.     

Karena itulah, suasana di Kota Tianhe tampaknya menjadi ramai bukan hanya karena datangnya tahun baru, tetapi juga karena tahun ini memiliki makna khusus. Ditambah lagi, tahun ini juga memiliki angka yang bagus untuk Prefektur Ilahi. Umurnya sendiri juga berada pada angka bulat yang bagus. Hal ini jelas memiliki makna tersendiri.     

100 tahun menandai sebuah era di Prefektur Ilahi. Sehingga 50 tahun sama artinya dengan separuh era.     

"Apakah ada yang benar-benar menggunakan istilah 'Kalender Donghuang'?" tanya Ye Futian.     

"Beberapa orang menggunakan istilah tersebut," ujar Tetua Agung Tianhe sambil mengangguk. "Ketika Donghuang Agung menyatukan dunia dan banyak dunia di Prefektur Ilahi digabungkan menjadi satu kesatuan, dia dan Kaisar Ye Qing tentu saja berhak untuk membuat sebuah sistem kalender baru. Tapi mereka tidak melakukannya. Meski begitu, banyak orang masih menghitung waktu berdasarkan perhitungan Kalender Donghuang. Tapi karena dia tidak mengubahnya, kebanyakan orang masih menggunakan Kalender Prefektur Ilahi."     

"Darimana suara lonceng itu berasal?" tanya Ye Futian. Suara lonceng itu terdengar dari atas langit dan bergema di seluruh penjuru Kota Tianhe.     

Tetua itu memandang ke arah langit dan berkata dengan suara pelan, "Setiap 50 tahun, suara lonceng berbunyi dari Istana Kekaisaran Kosong di Dunia Imperial, yang menunjukkan bahwa ramalan akan muncul ke dunia ini. Jika aku tidak salah menebak, para utusan ilahi saat ini seharusnya sudah keluar dari Istana Kekaisaran Kosong."     

"Dunia Imperial." Hati Ye Futian berdebar kencang. Apakah suara lonceng ini berasal dari Dunia Imperial yang sangat jauh dari sini?     

Tentu saja dia mengetahui informasi tentang Dunia Imperial—dunia terkuat di antara Sembilan Dunia Jalur Supermasi dari 3.000 Dunia Jalur Agung.     

Dunia Imperial juga dikenal sebagai Dunia Kekaisaran Pusat, dan dunia itu adalah dunia terkuat dari 3.000 Dunia Jalur Agung. Delapan Dunia Jalur Supremasi lainnya mengelilinginya, dan dunia-dunia dari 3.000 Dunia Jalur Agung mengelilingi sembilan dunia tersebut.     

Bagaimana caranya suara lonceng ini bisa melintasi begitu banyak dunia?     

"Tidak ada yang aneh tentang ini. Lonceng yang berbunyi di Istana Kekaisaran Kosong menjadi penanda akan diumumkannya ramalan tersebut, dan lonceng itu berbunyi atas perintah sang Kaisar Agung. Suara lonceng itu bergema ke Sembilan Dunia Jalur Supremasi, kemudian menyebar ke semua dunia lainnya. Dunia Tianhe berada di dalam area ini, dan itulah alasan mengapa kita bisa mendengar suara tersebut," Tetua Agung menjelaskan.     

"Tempat seperti apakah Istana Kekaisaran Kosong itu? Dan apa yang dimaksud dengan ramalan yang baru saja anda singgung?" tanya Ye Futian. Ada terlalu banyak hal yang tidak dia mengerti.     

Suara dari satu lonceng bisa terdengar di seluruh penjuru dunia yang tak terhitung jumlahnya. Kekuatan seperti apa yang memungkinkan suara lonceng itu bisa terdengar di seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi?     

"Istana Kekaisaran Kosong adalah simbol dari Dunia Imperial. Istana itu adalah rumah bagi sang Kaisar Agung di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung. Jika tidak ada yang istimewa dari ramalan ini, maka isi ramalan ini akan sama seperti biasanya, yaitu berbicara tentang Reruntuhan Dewa," ujar Tetua Agung Tianhe. "Inilah alasan mengapa aku ingin menunda keinginanmu untuk menjadi seorang Renhuang. Aku ingin kau pergi kesana."     

"Reruntuhan Dewa," bisik Ye Futian. Kini dia paham. Reruntuhan 'Dewa' ini jelas berbeda dari semua reruntuhan yang pernah dia temui sebelumnya. Fakta bahwa reruntuhan itu menggunakan nama 'Dewa' menunjukkan betapa luar biasanya tempat tersebut.     

Tempat yang disebut sebagai Reruntuhan 'Dewa' itu mungkin benar-benar nyata.     

"Lalu, mengapa istana itu disebut sebagai 'Istana Kekaisaran Kosong', dan bukan hanya 'Istana Kosong'?" tanya Ye Futian dengan suara pelan. "Dimana Donghuang Agung berada jika dia tidak berada di Dunia Imperial?"     

"Dia berada disana, namun pada saat yang bersamaan dia tidak berada disana," jawab Tetua Agung Tianhe. "Dunia ini bukanlah dunia yang sesungguhnya."     

"Lalu bagaimana dengan dunia yang sesungguhnya? Apakah situasinya juga sama disana?" tanya Ye Futian.     

Tetua Agung Tianhe memandangnya dan berkata, "Jika kau berhasil melewati ujian dewa, kau akan memiliki kesempatan untuk menemukan jawabannya."     

"Kapan saya akan pergi kesana?" tanya Ye Futian.     

"Ramalan itu akan datang, dan tidak lama kemudian, Sembilan Dunia Jalur Supremasi akan menerima ramalan tersebut. Pada saat itu, mereka semua akan mengutus murid-murid mereka. Kemudian, Reruntuhan Dewa akan terbuka untuk jangka waktu tertentu. Namun, kita bisa pergi lebih awal. Ramalan itu tidak akan menyebar ke Dunia Tianhe. Jadi kita perlu menemui sebuah pasukan yang akan menerima ramalan itu dan pergi ke Reruntuhan Dewa bersama mereka," ujar Tetua Agung Tianhe.     

"Bisakah semua pasukan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi ikut serta dalam peristiwa ini?" tanya Ye Futian. "Siapa saja yang akan menerima ramalan itu?"     

"Secara teknis, semua pasukan di 3.000 Dunia dari Jalur Agung dapat ikut berpartisipasi. Namun, hanya pasukan yang menerima ramalan itu yang dapat membawa perwakilan mereka kesana. Jadi, jika seseorang ingin pergi ke Reruntuhan Dewa, pertama-tama mereka harus mendapatkan persetujuan dari salah satu pasukan yang menerima ramalan tersebut. Adapun siapa yang akan mendapatkan ramalan itu, Istana Kekaisaran Kosong memiliki rencana sendiri untuk itu. Jika tidak ada hal buruk yang terjadi, itu akan menjadi perkumpulan dari pasukan-pasukan terbesar di Sembilan Dunia Jalur Supremasi," jawab Tetua Agung Tianhe.     

"Kalau begitu, Gunung Taixuan juga akan menerimanya," bisik Ye Futian. Jika memang benar begitu, sudah jelas dia bisa pergi bersama mereka. Jika tidak, maka dia bisa meminta bantuan dari Klan Iblis Gajah di Dunia Heavenly Mandate.     

Jika dia ingin berpartisipasi, mereka pasti akan mengizinkannya untuk ikut serta.     

"Seberapa kuat orang-orang di bawah Renhuang Plane di Gunung Taixuan?" tanya Tetua Agung Tianhe.     

"Mereka tidak begitu kuat," ujar Ye Futian. Terdapat perbedaan kekuatan cukup besar antara murid-murid dari Gunung Taixuan dan murid-murid dari Ibukota Xiling. Para kultivator yang bisa diandalkan hanya empat murid utama dari Lord Taixuan. Generasi muda mereka tidak begitu kuat. Jika dibandingkan dengan orang-orang dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi, mereka akan berada pada situasi yang sangat tidak menguntungkan, dan tidak akan mampu menghadapi lawan-lawan mereka.     

Selama perjalanan menuju Istana Divine, penampilan murid-murid dari Gunung Taixuan sangat buruk, kecuali dirinya.     

Kali ini, pesertanya tidak hanya berasal dari pasukan-pasukan besar di Dunia Higher Heavens tetapi semua pasukan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

Dan pada kenyataannya, mereka adalah perwakilan dari pasukan-pasukan di antara 3.000 Dunia Jalur Agung. Mereka semua kemungkinan besar berada di sana.     

Reruntuhan Dewa dibuka setiap 50 tahun sekali. Itu adalah sarana latihan yang telah disiapkan oleh Donghuang Agung untuk mereka. Karena itulah, sudah bisa ditebak betapa bergengsinya acara ini, yang akan mengguncang Sembilan Dunia Jalur Supremasi, bahkan seluruh dunia.     

Suara lonceng yang bergema di seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi hanya sebuah permulaan.     

"Maka dari itu, kau butuh sekutu. Untuk sementara waktu, aku akan membuat pertimbangan mengenai hal ini, kemudian mengirimmu ke sebuah pasukan yang akan membawamu ke Dunia Imperial dan memastikan kesuksesanmu selama berada di Reruntuhan Dewa," ujar Tetua Agung Tianhe. Kemudian, Ye Futian melihat bahwa sang Tetua tampak berpikir serius dan memutuskan untuk tidak mengganggunya.     

Pada kenyataannya, mengingat tingkat Plane-nya saat ini, meskipun para kultivator dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi akan berkumpul seperti gumpalan awan, hanya segelintir orang yang bisa menjadi tandingannya.     

Saat ini, orang-orang seperti Li Daozi dan Yi Tianyu tidak bisa lagi disejajarkan dengannya. Hanya orang-orang seperti Huang Zhong dari Kuil Suci yang bisa menantangnya, atau orang-orang yang bahkan lebih kuat darinya.     

Meskipun Huang Zhong disebut-sebut sebagai sosok terkuat di bawah Renhuang Plane dari Dunia Higher Heavens, pasti akan ada orang-orang di Sembilan Dunia Jalur Supremasi yang lebih kuat darinya.     

Sembilan Dunia Jalur Supremasi sangat luas, dan Dunia Imperial berada di bagian pusatnya. Pasti akan ada banyak sosok menakjubkan di sana.     

Istana Kekaisaran Kosong berada di wilayah pusat dari Dunia Imperial. Tetua Agung Tianhe tahu bahwa dia harus memberitahu Ye Futian untuk tidak menerobos ke tingkat berikutnya untuk sementara waktu. Apakah sosok-sosok terkemuka dari Dunia Imperial juga melakukan hal yang sama? Pastinya, beberapa dari mereka akan menahan tingkat Plane mereka demi berpartisipasi dalam acara ini.     

Kali ini, para kultivator pasti akan berkumpul dalam jumlah besar.     

Dia tidak berkomentar apa-apa. Gurunya pasti memikirkan berbagai macam hal untuknya. Selama dia bisa menemukan sekutu baginya, dia tidak akan keberatan.     

"Kapan sebaiknya saya pergi kesana?" tanya Ye Futian.     

"Bagaimana perkembangan kultivasimu?" jawab Tetua Agung Tianhe.     

"Tidak ada masalah," ujar Ye Futian. Tetua Agung Tianhe menatapnya. Pada kenyataannya, dia sudah bisa merasakan perkembangan yang dialami oleh Ye Futian. Dia mengangguk pelan, lalu menoleh untuk memandang wanita yang sedang berkultivasi di kejauhan.     

"Ping'an," panggilnya. "Teruslah berkultivasi di Gunung Xiangren. Jangan menuruni gunung. Aku dan Ye Futian akan pergi sebentar."     

Ping'an membalas tatapan matanya. "Baiklah," jawabnya.     

"Ayo kita pergi," ujar Tetua Agung Tianhe pada Ye Futian. Ye Futian tidak perlu tinggal di Dunia Tianhe lebih lama lagi, jadi apa salahnya untuk membawanya ke Dunia Imperial sedikit lebih awal?     

Ye Futian mengangguk. "Baik." Dalam sekejap, sebuah pancaran kekuatan menyelimuti tubuhnya, lalu mereka berdua melesat ke udara.     

Ini adalah kedua kalinya Ye Futian bepergian melintasi dunia. Pengalaman pertamanya adalah ketika Lord Taixuan membawanya ke Dunia Tianhe.     

Kali ini, dia pergi dari Dunia Tianhe menuju wilayah pusat dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Memang benar bahwa itu tempat yang dituju oleh keduanya adalah titik pusat dari 3.000 Dunia Jalur Agung: Dunia Imperial.     

…     

Dunia Imperial, dunia terbesar di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung tentu saja memiliki banyak pasukan besar di dalamnya, dan kultivator yang tak ada habisnya.     

Di dunia ini, ketika para kultivator menjelajah ke dunia luar, mereka tidak berani bersikap terlalu sombong. Jumlah mereka terlalu banyak.     

Di antara pasukan-pasukan yang berdiri di puncak kekuatan Dunia Imperial, masing-masing dari mereka memiliki kekuatan yang mampu membuat seorang kultivator biasa akan kesulitan bernapas. Ada banyak klan kuno yang telah mewariskan teknik-teknik mereka sejak zaman dahulu, serta keluarga-keluarga yang telah melewati masa-masa yang sulit. Mereka semua sangat kuat dan memiliki pemahaman yang tak terukur.     

Pasukan-pasukan terkuat dari 3.000 Dunia Jalur Agung akan berkumpul di sini, begitu pula dengan sosok-sosok terbaik mereka.     

Para kultivator terhebat dari 3.000 Dunia Jalur Agung akhirnya bisa berkumpul di satu tempat.     

Pada saat ini, seorang anggota dari Klan Dewa berjalan keluar menuju sebuah istana yang megah. "Ada apa?" tiba-tiba terdengar sebuah suara dari dalam istana tersebut.     

"Tetua Agung Tianhe telah pergi meninggalkan Dunia Tianhe. Kemungkinan besar dia sedang dalam perjalanan menuju Dunia Imperial. Mungkin tindakannya ini disebabkan karena suara lonceng itu," jawab pria itu sambil membungkuk hormat.     

"Aku mengerti," suara dari dalam istana itu kembali terdengar.     

 "Haruskah kita melakukan sesuatu tentang hal ini?" tanya pria itu.     

"Dia sedang memfokuskan diri pada sosok yang akan menjadi penerusnya. Untuk saat ini, kita tidak perlu melakukan apa-apa," jawab pria yang berada di dalam istana. "Apakah kita sudah menemukan sesuatu dari Qin Xuangang?"     

"Belum." Pria itu menundukkan kepalanya.     

"Sembuhkan dia. Bantu dia memulihkan jiwa spiritual dan ingatannya," ujar pria yang berada di dalam istana. Mereka memiliki Qin Xuangang dalam genggaman mereka, jadi tidak ada lagi informasi yang dapat diberikan oleh Tetua Agung Tianhe pada mereka. Sekarang, hal yang bisa mereka lakukan hanyalah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Qin Xuangang memulihkan diri. Bahkan jika dia hanya mampu mendapatkan kembali sebagian kecil dari ingatannya, itu sudah menjadi sebuah perkembangan yang bagus."     

"Baik, tuan." Pria itu membungkuk hormat, lalu berbalik dan pergi.     

Sementara perbincangan ini sedang berlangsung, Klan Dewa tampak sangat sibuk. Banyak dari anggota mereka sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke Reruntuhan Dewa.     

Dan bukan hanya Klan Dewa saja; semua pasukan di Sembilah Dunia Jalur Supremasi telah mendengar ramalan itu, jadi mereka semua juga bersiap-siap untuk berpartisipasi dalam acara ini. Dunia-dunia lainnya bahkan tampak lebih sibuk, mereka juga sedang bersiap-siap untuk menghadapi periode waktu yang menakjubkan ini.     

Ketika lonceng itu berbunyi, Sembilan Dunia Jalur menjadi gempar.     

Di suatu tempat berkabut di dalam Dunia Imperial, terdapat sebuah bangunan menakjubkan yang menjulang tinggi hingga mencapai awan.     

Di bawahnya terbentang banyak gunung yang menjulang tinggi. Gunung-gunung itu terlihat seperti kumpulan pilar yang menopang bangunan raksasa tersebut.     

Di depan bangunan itu, terdapat sebuah tangga langit yang muncul dari atas langit, menghubungkan area di bagian bawah dengan sebuah tempat yang berada di kejauhan. Saat menyusurinya, tangga langit itu pada akhirnya mencapai bangunan raksasa itu, yang tampak sangat menakjubkan.     

Ini adalah sebuah tempat yang sangat terkenal di dalam wilayah Dunia Imperial: Pegunungan Sky Reaching.     

Pada saat ini, dua sosok muncul di depan tangga langit tersebut. Salah satu dari mereka terlihat masih muda, sementara sosok lainnya sudah berusia lanjut. Lelaki tua itu tampak sangat mengesankan, sementara pemuda itu berambut abu-abu. Keduanya memiliki aura yang kuat.     

Dua sosok itu adalah Tetua Agung Tianhe dan Ye Futian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.