Legenda Futian

Kota Reruntuhan



Kota Reruntuhan

3Kota Reruntuhan bukanlah sebuah kota kuno yang berukuran besar. Meski disebut sebagai sebuah kota, namun pada kenyataannya, Kota Reruntuhan sudah lama menjadi area reruntuhan yang tampak kacau balau.      1

Kota itu adalah sebuah area yang telah ditelantarkan sejak zaman kuno, dan wilayahnya sangat luas dan seolah tak berbatas.     

Area reruntuhan ini adalah pintu masuk menuju Reruntuhan Dewa. Oleh karena itu, penduduk dari Dunia Imperial menyebut area reruntuhan yang sangat luas ini sebagai Kota Reruntuhan.     

Namun, area reruntuhan ini sekarang telah menjadi area paling makmur di Dunia Imperial. Semua orang dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi, bahkan 3.000 Dunia dari Jalur Agung, juga pergi kesana. Kota Reruntuhan yang biasanya tampak sepi kini langsung menjadi sebuah area yang sangat ramai.     

Ini adalah sebuah momen istimewa yang terjadi setiap 50 tahun sekali. Area reruntuhan itu berubah menjadi pusat perhatian dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Banyak restoran dan penginapan bermunculan di berbagai tempat. Beberapa orang menyajikan makanan dan minuman secara gratis untuk menyambut para tamu. Meski begitu, orang-orang yang datang berkunjung ke Kota Reruntuhan sangat murah hati. Karena itulah, penduduk lokal dapat meraup keuntungan besar dari acara ini.     

Di antara mereka yang telah tiba lebih awal, topik perbincangan mereka selalu berkaitan dengan siapa saja pasukan besar dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi yang telah tiba di Kota Reruntuhan.     

Namun, sebagian besar orang yang tiba disana berasal dari Dunia Imperial. Mereka cenderung lebih akrab dengan pasukan-pasukan besar, serta sosok-sosok terkemuka di Dunia Imperial. Mereka tidak begitu mengenal para kultivator kuat dari dunia lainnya, kecuali mereka memiliki keahlian khusus dalam pengintaian dan telah menyelidiki semua pasukan besar itu, serta informasi mengenai sosok-sosok terkemuka yang berada dan di bawah Renhuang Plane di seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

Banyak orang menyediakan berbagai macam informasi di Kota Reruntuhan. Karena bagaimanapun juga, banyak orang yang memasuki Reruntuhan Dewa membutuhkan informasi-informasi seperti itu.     

Terdapat sebuah bar terbuka yang sangat luas namun tampak berantakan, tetapi pelanggan mereka tampaknya tidak keberatan dengan kondisi seperti itu dan mereka sangat murah hati.     

"Karena aku bisa menyaksikan terbukanya Reruntuhan Dewa, peristiwa akbar dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi yang hanya dilaksanakan setiap 50 tahun sekali, kini aku tidak memiliki penyesalan dalam hidupku," ujar seseorang. "Hanya saja aku bahkan tidak bisa membedakan pasukan-pasukan besar dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi."     

*Whoosh*     

Di atas langit, hembusan angin bertiup kencang. Sekelompok orang sedang melesat melintasi langit.     

Di kejauhan, Qi Pedang menyebar di udara. Sekelompok pendekar pedang yang mengendarai pedang tampak terbang di atas Kota Reruntuhan.     

Dalam sekejap, pemandangan seperti itu muncul di tempat lain. Orang-orang yang berada di bar itu sudah terbiasa dengan pemandangan tersebut. Ketika mereka mendengar sebuah suara, mereka akan mendongak tanpa ada keterkejutan di mata mereka. Mereka sudah terbiasa dengan kemunculan mereka. Situasi seperti ini sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir.     

"Benar, aku juga tidak bisa membedakan mereka," sosok yang berada di samping pembicara pertama menimpali. "Bahkan jika seorang anggota pasukan besar dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi duduk di depanku, aku tidak akan bisa mengenali mereka."     

"Anggota dari pasukan besar memiliki temperamen yang luar biasa. Aura mereka sangat kuat. Selain itu, mereka dipimpin oleh tokoh-tokoh penting. Kalian masih bisa mengenali mereka dari ciri-ciri ini," ujar sosok lainnya. Banyak orang di dalam bar itu berkomentar satu per satu saat seorang Tetua dan seorang pemuda masuk ke dalam bar dan menempati salah satu meja.     

Dua sosok ini adalah Tetua Agung Tianhe dan Ye Futian.     

Tidak ada seorang pun yang memperhatikan mereka berdua. Ye Futian memandang sosok yang baru saja berbicara. Tetua Agung Tianhe adalah tokoh penting di Dunia Tianhe, tetapi sosok itu tidak dapat mengenalinya. 'Memang benar, bahkan jika seorang tokoh penting berjalan mendekat dan duduk di sebelah kita, kita tidak akan tahu siapa yang duduk di samping kita,' pikir Ye Futian dalam hati.     

Situasi seperti itu sudah biasa terjadi di Kota Reruntuhan.     

"Grandmaster, jika anda punya waktu, apakah anda bisa memeriksa dan melihat apakah Lord Taixuan telah tiba di sini?" Ye Futian mengirimkan suaranya pada Tetua Agung Tianhe. Jika Lord Taixuan telah tiba, mereka bisa bertemu dengannya. Gunung Taixuan pasti telah menerima ramalan itu. Sebelum datang kemari, Ye Futian telah ditolak oleh tiga pasukan besar dari Dunia Imperial. Sekarang dia hanya bisa mengandalkan Gunung Taixuan untuk memasuki Reruntuhan Dewa.     

"Baiklah." Tetua Agung Tianhe mengangguk setuju. Kemudian auranya terpancar keluar. Dalam sekejap, orang-orang yang berada di dalam bar itu merasakan suatu sensasi yang aneh. Namun, mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Pada saat itu juga, aura Tetua Agung Tianhe telah melesat melintasi semua orang yang berada di sana.     

Setelah beberapa saat, Tetua Agung Tianhe menarik kembali auranya dan mengirimkan suaranya pada Ye Futian, "Aku tidak bisa merasakan kehadirannya. Kemungkinan besar dia masih berada di belakang kita. Banyak tokoh penting juga datang kemari. Tidak sopan untuk menyebarkan auraku seperti ini. Aura milik orang lain juga dapat melacak keberadaan kita. Sebaiknya kita tidak terlalu sering menggunakan metode ini."     

Sesuai dugaannya, Ye Futian bisa merasakan suatu sensasi yang aneh. Seolah-olah seseorang sedang mengawasinya.     

Dia tahu bahwa itu adalah aura milik sosok yang kuat.     

"Kalau begitu, kita akan menunggu beberapa hari lagi," jawab Ye Futian.     

"Hmm, karena dia datang dari dunia luar, Lord Taixuan membutuhkan waktu untuk bersiap-siap dan memilih murid-murid yang akan memasuki Reruntuhan Dewa," ujar Tetua Agung Tianhe. "Mungkin ada beberapa orang yang ingin memasuki Reruntuhan Dewa dan memutuskan bergabung dengan pasukan-pasukan besar untuk mewujudkan keinginan mereka. Jika benar demikian, Lord Taixuan akan membutuhkan waktu cukup lama untuk tiba kemari." Ye Futian bisa memahaminya.     

Ramalan itu hanya diberikan pada pasukan-pasukan besar. Kultivator-kultivator biasa tidak pernah menerima ramalan tersebut. Hanya dengan bergabung bersama pasukan-pasukan besar lah seseorang dapat memenuhi persyaratan untuk memasuki Reruntuhan Dewa.     

Bahkan mungkin ada orang dari luar Sembilan Dunia Jalur Supremasi yang ingin memanfaatkan kesempatan seperti itu.     

Mereka berdua menghabiskan waktu di bar itu untuk beberapa saat sebelum akhirnya pergi. Ye Futian bersiap-siap mencari tempat untuk melanjutkan kultivasinya selama beberapa hari ke depan sambil menunggu Reruntuhan Dewa dibuka. Cepat atau lambat, para anggota dari Gunung Taixuan pasti akan datang. Bahkan jika Lord Taixuan tidak ikut serta, beberapa kultivator kuat dari Dunia Heavenly Mandate pasti akan datang kemari.     

Hari-hari terus berlalu. Hingga akhirnya hari dimana Reruntuhan Dewa akan terbuka semakin dekat. Jumlah kultivator yang berdatangan juga semakin banyak.     

Berbagai macam pasukan besar di Sembilan Dunia Jalur Supremasi tiba satu per satu setelah menerima ramalan tersebut.     

Pasukan-pasukan besar dari Dunia Heavenly Mandate juga telah tiba.     

Beberapa pasukan besar telah membentuk aliansi sebelum datang ke Kota Reruntuhan. Misalnya, Dinasti Heavenly Mandate dan Istana Surgawi Violet tiba bersama-sama karena aliansi yang mereka bentuk sebelumnya. Pemimpin Dinasti berperan sebagai komandan mereka. Sementara Pemimpin Istana Surgawi Violet masih belum datang. Dua pemimpin klan utama dari Celestial Gate of Vast Heaven masih berkeliaran di luar sana. Baik Dinasti Heavenly Mandate maupun Istana Surgawi Violet tetap harus waspada. Dinasti Heavenly Mandate sangat kuat dan memiliki pertahanan yang kokoh, sehingga mereka masih bisa menahan serangan dari dua sosok tersebut. Di sisi lain, Istana Surgawi Violet cukup terancam. Oleh karena itu, Pemimpin Istana mereka memutuskan tetap tinggal untuk berjaga dan telah mengirimkan perwakilan dari Istana Surgawi Violet dalam perlindungan sang Pemimpin Dinasti.     

Saat ini, kubu yang dibentuk dari aliansi dua pasukan itu memiliki banyak kultivator kuat di dalamnya. Mereka bahkan memiliki banyak kultivator tingkat Renhuang. Zhan Yuan, sang pemimpin tertinggi dari Istana Surgawi Violet juga berada di sana. Namun, Yi Tianyu tidak ada di antara mereka. Yi Tianyu akan tiba bersama perwakilan Istana Divine dari Dunia Higher Heavens.     

Di Kota Reruntuhan, anggota dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi memiliki kesepakatan bahwa setiap dunia akan menempati satu wilayah. Bagaimanapun juga, anggota dari dunia yang sama sudah tidak asing satu sama lain, jadi konflik relatif lebih sulit untuk terjadi di antara mereka.     

Ketika pasukan-pasukan dari Dunia Heavenly Mandate tiba satu per satu, entah sadar atau tidak, mereka berkumpul bersama dalam satu wilayah.     

"Permaisuri dari Brahma's Pure Sky telah tiba," ujar Pemimpin Dinasti Heavenly Mandate. "Ayo kita pergi berkeliling."     

Saat dia berbicara, dia bergegas pergi ke suatu tempat. Di sana, Permaisuri dari Brahma's Pure Sky tampak memimpin sekelompok kultivator. Dewi Jiutian dan banyak Virgin telah tiba di sana. Di antara mereka, Virgin Qin He adalah pemimpinnya. Tingkat Plane-nya saat ini sangat tinggi, hampir mendekati Renhuang Plane.     

Beberapa orang dari Dunia Heavenly Mandate berspekulasi bahwa kemungkinan besar Qin He sudah bisa mencapai Renhuang Plane tetapi dia memilih untuk menahan diri sebelum menerobos ke tingkat berikutnya.     

Menjadi seorang Renhuang tidaklah mudah. Mencapai tingkat Plane ini adalah tugas yang sangat sulit. Bahkan para jenius biasanya langsung menerobos ke tingkat Plane ini dan tidak menahan diri kecuali mereka sebelumnya telah memutuskan untuk memasuki Reruntuhan Dewa. Sebagian besar kultivator dari Dunia telah membuat pilihan seperti itu. Ini adalah tempat asal mereka, jadi mereka adalah orang-orang yang paling siap dipilih untuk masuk ke dalam Reruntuhan Dewa. Di antara orang-orang dari dunia lainnya, hanya mereka yang memiliki bakat luar biasa dan mereka yang hendak menerobos ke tingkat berikutnya dalam kurun waktu satu tahun kemudian menahan diri untuk tidak meraih terobosan lah yang masih memiliki peluang untuk lolos.     

Pada akhirnya, setiap orang memiliki pilihan masing-masing. Banyak orang memilih untuk tidak menahan diri untuk memasuki Reruntuhan Dewa. Bagaimanapun juga, perjalanan ini juga memiliki risiko tertentu. Tidak perlu dipungkiri bahwa mencapai tingkat Renhuang dengan lancar adalah tujuan dari banyak orang.     

"Permaisuri Brahma!" Pemimpin Dinasti memanggilnya dan bertanya, "Meskipun kita memiliki perbedaan pendapat sebelumnya, namun karena kita hendak memasuki Reruntuhan Dewa, bagaimana kalau kita, pasukan-pasukan dari Dunia Heavenly Mandate bekerja sama? Kita bisa saling menjaga satu sama lain dan memungkinkan junior-junior kita memiliki kesempatan yang lebih baik di dalam sana. Bagaimana menurutmu?"     

"Apakah Yi Tianyu tidak hadir?" Permaisuri Brahma memandang kerumunan kultivator di hadapannya.     

"Dia akan datang bersama rekan-rekannya dari Istana Divine," ujar Pemimpin Dinasti. "Meskipun bakat para kultivator dari Dunia Heavenly Mandate tidaklah lemah, namun situasinya kali ini berbeda. Di seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate, tidak ada seorang pun yang berani mengatakan bahwa mereka dapat keluar dari Reruntuhan Dewa hidup-hidup."     

Kali ini, tidak hanya Dunia Heavenly Mandate yang terlibat, melainkan Sembilan Dunia Jalur Supremasi akan ikut berpartisipasi.     

Di antara Sembilan Dunia Jalur Supremasi, Dunia Heavenly Mandate masih dianggap sebagai salah satu dunia yang relatif lemah. Bahkan Dunia Higher Heavens lebih kuat daripada Dunia Heavenly Mandate.     

Selain itu, masih ada Dunia Imperial yang mengerikan, serta dunia-dunia lainnya. Bahkan Yi Tianyu tidak yakin bahwa dia bisa keluar dari Reruntuhan Dewa dengan selamat setelah mengetahui bahwa Ye Futian telah memasuki Istana Divine.     

"Kami tidak perlu melakukan hal seperti itu." Sosok sang Permaisuri tampak sangat mempesona. Kesuciannya tidak bisa dinodai. Bahkan di hadapan Pemimpin Dinasti, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Ketika kita memasuki Reruntuhan Dewa, bahkan sebagai sesama anggota dari Dunia Heavenly Mandate, kita tidak bisa mempercayai siapa pun. Mengapa kita harus repot-repot membuat aliansi seperti itu? Karena kita akan memasuki Reruntuhan Dewa, kita semua akan bergantung pada nasib kita masing-masing."     

Aliansi seperti itu terlalu berisiko.     

"Permaisuri Brahma memang sosok yang tegas," jawab Pemimpin Dinasti dengan tenang. Kemudian dia memimpin pasukannya dan bergegas pergi. Dia sudah bersikap sopan dengan menyapanya secara pribadi. Sayangnya, Brahma's Pure Sky sepertinya tidak menanggapi inisiatif tersebut.     

Setelah mereka pergi, di antara para Virgin dari Brahma's Pure Sky, Qin He tampak memandang ke kejauhan. Dia tidak tahu apakah pria itu datang kemari atau tidak.     

Rumor mengatakan bahwa pria itu sempat berkultivasi di Gunung Taixuan dari Dunia Higher Heavens. Namun saat ini, dia tidak tahu dimana pria itu berada.     

Pasukan dari Dunia Higher Heavens tiba satu per satu. Istana Divine membawa pasukan terbesar diikuti oleh Negeri Ilahi Emas, yang kemunculannya langsung menarik perhatian.     

Perwakilan dari Gunung Taixuan juga telah tiba. Lord Taixuan tampak memimpin sekelompok kultivator kuat. Namun, masih belum ada harapan untuk Gunung Taixuan kali ini. Dia datang kemari hanya untuk bertemu dengan Ye Futian.     

Jumlah orang di Kota Reruntuhan meningkat tajam dengan kecepatan yang mengerikan. Setiap sudut kota dipenuhi oleh orang-orang.     

Dua sosok lainnya memasuki Kota Reruntuhan. Salah satunya adalah sosok paruh baya yang tampak tidak ramah sementara sosok lainnya adalah seorang wanita yang mengenakan pakaian pria. Wanita itu sangat cantik. Hanya dengan satu tatapan mata, siapa pun bisa mengetahui bahwa dia adalah seorang wanita cantik.     

"Pasti ada banyak kultivator kuat di sini," ujar sosok paruh baya itu sambil berjalan. Tatapan matanya mengamati area di sekelilingnya. Para kultivator tingkat Saint Plane berada dimana-mana. Saat dia berjalan menyusuri kota, banyak orang yang berada di tingkat yang sama seperti dirinya, Renhuang Plane.     

"Hal itu tidak mengejutkan untuk sebuah acara besar di Sembilan Dunia Jalur Supremasi seperti ini," ujar wanita yang berada di sampingnya.     

"Dunia Jalur Supremasi benar-benar berbeda dari dunia lainnya. Tempat seperti Dunia Kaisar Xia tidak ada artinya jika dibandingkan dengan dunia-dunia ini. Kita tidak bisa berbuat apa-apa." Sosok paruh baya itu tertawa dan bertanya, "Apakah kau yakin bocah itu akan datang kemari?"     

Ternyata Renhuang yang baru saja datang itu adalah Kaisar Xia.     

Sementara wanita yang berada di sampingnya adalah Xia Qingyuan.     

Para anggota dari Celestial Gate of Vast Heaven dikirim ke tempat yang berbeda-beda. Xia Qingyuan dikirim ke Dunia Bawah. Pada momen seperti ini, dia hanya bisa mendapatkan bantuan dari ayahnya, satu-satunya orang yang bisa dia hubungi, Kaisar Xia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.