Legenda Futian

Pasukan Terkuat



Pasukan Terkuat

0Kultivator dari Aula Pedang Surgawi itu jelas juga bisa melihat bahwa murid mereka yang baru saja melancarkan serangan itu bukanlah lawan yang sepadan bagi Ye Futian.     
2

Ditambah lagi, pria ini juga seorang pendekar pedang yang tangguh.     

"Dimana tempatmu berlatih?" kultivator dari Aula Pedang Surgawi itu memandang ke arah Ye Futian dan bertanya.     

"Saya pernah berlatih ilmu pedang di Gunung Taixuan dari Dunia Higher Heavens, dan juga berlatih ilmu pedang di Istana Divine," jawab Ye Futian.     

Meskipun Aula Pedang Surgawi disebut-sebut sebagai salah satu pasukan terkuat, bagaimana mungkin mereka belum pernah mendengar nama Istana Divine sebelumnya? Dunia Higher Heavens memiliki tempat suci, dan nama Istana Divine di Sembilan Dunia Jalur Supremasi dimiliki oleh pasukan yang jauh lebih terkenal.     

Sebaliknya, meskipun Gunung Taixuan adalah tempat yang sudah dikenal luas, statusnya tidak setinggi Istana Divine. Namun, menurut rumor yang beredar, Lord Taixuan dari Gunung Taixuan telah menembus tingkat sembilan dari Renhuang Plane.     

Di antara mereka yang datang kemari dan berdiri di belakang Ye Futian, seharusnya terdapat para kultivator dari Gunung Taixuan dan Istana Divine di sana. Mereka pasti berasal dari pasukan-pasukan di Dunia Higher Heavens.     

"Masalah yang terjadi sebelumnya berakhir di sini. Aula Pedang Surgawi tidak akan memperpanjang masalah ini," ujar sang kultivator dari Aula Pedang Surgawi. Faktanya, dia tidak lagi menyelidiki masalah yang melibatkan Pendekar Lihen, karena itu hanya masalah sepele. Namun, harga diri mereka ternodai akibat hal tersebut. Karena pada kenyataannya, mereka tidak begitu peduli pada nasib Pendekar Lihen.     

"Namun, jika kau juga berlatih ilmu pedang, kau dapat mendiskusikan ilmu pedang dengan orang-orang yang berlatih di Aula Pedang Surgawi." Pihak lawan terus menerus membual, mulai dari bagaimana kultivasi pedang dari Dunia Atas hingga tidak mempermasalahkan kepergian Pendekar Lihen. Dia membuat Aula Pedang Surgawi tampak lemah. Bahkan pada detik-detik sebelum memasuki Reruntuhan Dewa, Aula Pedang Surgawi telah memiliki catatan kekalahan, jadi hasil akhir ini tidak begitu menguntungkan bagi mereka.     

Sayangnya, segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang mereka inginkan. Mereka tidak dapat bersaing dengan pasukan lainnya di dalam Reruntuhan Dewa.     

Semua orang yang mendengar pernyataan ini bisa memahami maksud dari Aula Pedang Surgawi. Kekalahan ini akan mengakhiri konflik di antara kedua belah pihak. Reputasi sebagai pasukan ilmu pedang nomor satu di Sembilan Dunia Jalur Supremasi harus dipertahankan.     

"Ilmu pedang saya masih dangkal, dan tentu saja, tidak sebagus Aula Pedang Surgawi. Oleh karena itu, saya yakin kita tidak perlu bertarung lagi," ujar Ye Futian. Bukannya Ye Futian takut akan pertempuran, tapi dia tidak ingin menimbulkan masalah. Jika Aula Pedang Surgawi benar-benar serius menanggapi masalah ini, apakah dia bisa menjamin kemenangannya? Bahkan jika dia berhasil mengalahkan seluruh perwakilan dari Aula Pedang Surgawi, namun setelah perjalanan ini berakhir, masalah itu tidak akan berakhir begitu saja.     

"Kerendahan hati yang berlebihan itu terkesan tidak sopan," ujar pendekar pedang yang kuat itu dengan nada dingin, dia mengatakan hal ini karena meskipun kemampuan Ye Futian jauh lebih baik daripada murid yang baru saja dikalahkan, tetapi pria itu mengatakan bahwa ilmu pedang lawannya begitu luar biasa. Dan sekarang, Ye Futian memilih untuk tidak melanjutkan pertarungan. Sebenarnya apa yang sedang dia rencanakan?     

Apakah dia mengisyaratkan bahwa dia enggan bertarung melawan para murid dari Aula Pedang Surgawi?     

Ye Futian terdiam sejenak, lalu dia melihat satu sosok melangkah ke depan dari belakangnya. Sosok itu berkata, "Saya berasal dari Dunia Higher Heavens. Li Xun dari Keluarga Pedang Ilahi Li. Saat ini saya sedang mengkultivasi ilmu pedang di Dunia Higher Heavens. Saya sudah lama mendengar reputasi anda. Karena saya dapat bertemu dengan anda hari ini, saya ingin menguji ilmu pedang anda. Bagaimana menurut anda?"     

Pendekar pedang itu memandang ke arah Li Xun. Keluarga Pedang Ilahi Li dari Dunia Higher Heavens. Sebuah keluarga yang beranggotakan pendekar pedang.     

Tidak disangka-sangka bahwa dia akan muncul seperti ini.     

Orang-orang yang berada di sekitar mereka tampak antusias. Aula Pedang Surgawi melawan Keluarga Pedang Ilahi Li. Apakah ini akan menjadi pertarungan antar pasukan pertama di tempat suci ini?     

"Tetua, izinkan saya menerima tantangan ini." Di antara para kultivator dari Aula Pedang Surgawi, satu sosok berjalan keluar dari kerumunan dan memberi penghormatan pada para petinggi dari Aula Pedang Surgawi.     

Reputasi Keluarga Pedang Ilahi Li telah lama didengar dan dibicarakan. Dengan adanya kesempatan ini, tidak perlu diragukan lagi bahwa ini adalah sebuah kesempatan yang sangat langka untuk melawan Keluarga Pedang Ilahi Li.     

"Baiklah." Pemimpin dari Aula Pedang Surgawi itu mengangguk. Pendekar yang baru saja muncul itu mengambil satu langkah ke depan dan mendarat di udara. Sementara itu aura pedang bergemuruh di sekelilingnya.     

Li Xun melakukan hal yang sama dan berjalan ke depan. Roh pedangnya meledak dalam sekejap dan menyelimuti langit.     

Aura pedang yang mengerikan terbentuk di sekitar tubuh kedua pendekar itu. Di Kota Reruntuhan, banyak orang yang berada di kejauhan bisa merasakan bahwa sebuah pertempuran sedang berlangsung. Mereka memandang ke arah medan pertempuran. Beberapa orang bahkan melesat ke arah medan pertempuran dan melihat lebih dekat.     

Di antara mereka, ada banyak orang yang berasal dari pasukan-pasukan terkemuka.     

Perwakilan dari Aula Pedang Surgawi itu memiliki sebuah roh pedang yang tampak seperti sebilah pedang meteorit, dan itu adalah sebilah pedang raksasa yang sangat berat. Ketika pedang itu diayunkan, dunia langsung dipenuhi oleh suara gemuruh yang menyebar ke kejauhan. Dalam sekejap, meteorit yang tak terhitung jumlahnya turun dari atas langit, dan serangan itu membuat orang-orang merasakan tekanan yang dahsyat menimpa tubuh mereka.     

Li Xun juga mengeluarkan roh pedangnya. Dalam sekejap, sebilah Pedang Ilahi turun dari atas langit. Itu adalah sebilah pedang yang sangat mengerikan. Saat kedua pedang itu saling berhadapan dan bertarung satu sama lain, mereka berdua tidak bertarung dengan cara yang menunjukkan bahwa ini adalah sebuah sarana pembelajaran. Alih-alih, ini lebih terlihat seperti pertarungan yang sesungguhnya.     

*Boom* Dua aura pedang yang mengerikan mendekati satu sama lain. Ketika roh pedang itu mengunci targetnya, meteorit yang tak terhitung jumlahnya kembali turun dari atas langit. Pedang Meteorit itu sangat berat, membuat udara menjadi sesak, dan menekan ruang hampa. Di sisi lain, pedang milik Li Xun melancarkan serangan balasan dan menghancurkan meteorit-meteorit yang berjatuhan.     

Langit berubah, seolah-olah hari kiamat telah tiba, dan pemandangan itu terlihat sangat mengerikan. Tekanan yang menyebar di udara kini berubah menjadi sebuah badai yang dahsyat. Kedua kultivator itu berdiri di tengah-tengah badai tersebut. Pedang mereka bertabrakan satu sama lain.     

Ye Futian memandang area di atasnya dan melihat bahwa dua sosok itu masih memancarkan aura pedang dalam jumlah besar dari tubuh mereka. Selain itu, sepertinya muncul bayangan dari sebilah pedang di udara, dan terdapat sebuah jiwa spiritual yang menyatu dengan pedang tersebut. Aura pedang itu menjadi semakin kuat, mencabik-cabik segala sesuatu yang berada di udara.     

Jalur Agung telah runtuh, dan sebuah tirai cahaya yang dibentuk dari ilmu pedang melesat keluar, berusaha mengoyak segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Meteorit yang tak ada habisnya itu hancur hingga tak bersisa, namun tirai cahaya itu juga hancur di udara. Keduanya bergegas mundur pada saat yang bersamaan dan kembali ke posisi masing-masing.     

Li Xun mengerang kesakitan, dan tubuhnya terasa sedikit berat. Sementara itu, darah mengalir dari sudut mulut sang kultivator dari Aula Pedang Surgawi. Rupanya dia juga terluka.     

Tampaknya Aula Pedang Surgawi masih belum bisa mengembalikan harga diri mereka yang ternodai dari pertempuran sebelumnya. Dapat terlihat dengan jelas bahwa pertempuran ini juga tidak berpihak pada mereka.     

Namun, di mata Ye Futian, Keluarga Pedang Ilahi Li tidak mendapatkan keuntungan dalam pertempuran ini. Bagaimanapun juga, mereka adalah keluarga yang berspesialisasi dalam ilmu pedang. Jumlah kultivator mereka terbatas. Li Xun adalah salah satu tokoh penting dari Keluarga Pedang Ilahi Li, dan di sisi lain, pasti banyak murid dari Aula Pedang Surgawi yang lebih kuat darinya. Mereka tidak berpartisipasi hari ini karena mereka mungkin sedang mempersiapkan diri untuk memasuki Reruntuhan Dewa.     

"Ilmu pedang milik Aula Pedang Surgawi mampu menghancurkan roh pedang. Benar saja, ada sesuatu yang unik tentang teknik itu, dan aku telah belajar banyak darimu." Ekspresi Li Xun tampak biasa-biasa saja dan dia memberi isyarat pada lawannya itu. "Bagaimana kalau kita sudahi saja pertarungan ini?"     

Di antara kerumunan kultivator dari Aula Pedang Surgawi, beberapa sosok berjalan ke depan. 'Sudahi sampai di sini saja?'     

Mereka mengalami dua kekalahan, dan itu bukanlah hasil yang bagus. Hari ini, rasanya seolah-olah orang-orang datang kemari untuk menghancurkan reputasi mereka.     

"Perjalanan ini awalnya bertujuan untuk menjelajahi Reruntuhan Dewa. Pertarungan lebih lanjut untuk mendapatkan status yang lebih tinggi sebaiknya dilakukan setelah kita semua menjelajahi Reruntuhan Dewa, dan sia-sia saja jika kita bertarung sekarang. Jika Aula Pedang Surgawi ingin menebus kekalahan dan mengalahkan Ye Futian, itu bukanlah tugas yang mudah. Bagaimanapun juga, pada pertempuran yang terjadi di Istana Divine, dia adalah orang yang telah mengalahkan kultivator-kultivator kebanggaan dari Dunia Higher Heavens. Jika Aula Pedang Surgawi bersikeras untuk bertarung, menurutku hanya murid terkuat kalian yang akan memiliki peluang untuk bertarung melawannya."     

Li Xun angkat bicara, dan kata-katanya membuat para kultivator dari Aula Pedang Surgawi tertegun. Kemudian, tatapan mata mereka kembali mengarah pada Ye Futian.     

Dalam pertempuran yang terjadi di Istana Divine, dia telah mengalahkan para kultivator kebanggaan dari Dunia Higher Heavens?     

Mendengar nada bicara dari penjelasan Li Xun, mungkin dia adalah salah satu dari kultivator yang telah dikalahkan oleh Ye Futian. Namun, meskipun dia kalah dari Ye Futian, dia tetap bersikap sangat hormat padanya.     

Hal ini menunjukkan bahwa dia memang sengaja menahan kekuatannya dan tidak bertarung dengan kekuatan penuh saat menghadapi murid-murid dari Aula Pedang Surgawi.     

"Menjelajahi Reruntuhan Dewa memang merupakan sebuah kesempatan yang langka." Tetua dari Aula Pedang Surgawi itu memandang Ye Futian dan berkata, "Seorang kultivator junior yang muncul secara tiba-tiba ternyata adalah salah satu kultivator terkuat di seluruh penjuru dunia. Kalau begitu, pertarungan ini akan berlanjut di dalam Reruntuhan Dewa."     

Para Tetua ini tidak akan berpartisipasi dalam pertarungan. Namun, mereka tetap menginginkan terjadinya pertempuran.     

Mereka akan bertarung lagi di dalam Reruntuhan Dewa.     

"Aula Pedang Surgawi akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja? Mengapa kultivator yang disebut-sebut sebagai calon pemimpin dari Aula Pedang Surgawi tidak berpartisipasi?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari suatu tempat. Rupanya suara itu berasal dari satu sosok yang melayang di kejauhan. Dia memancarkan temperamen yang aneh tapi juga menakjubkan, meski terasa begitu samar. Dia tampak seperti berada di sana, namun pada saat yang bersamaan, sosoknya seperti tidak nyata.     

Para kultivator dari Aula Pedang Surgawi memandang ke arahnya. Dia berasal dari salah satu pasukan terkuat di Dunia Wanxiang—Pulau Ilusi. Mereka jelas mudah dikenali.     

"Jika murid-murid dari Pulau Ilusi ingin melihatnya bertarung, kau akan melihatnya secara langsung di dalam Reruntuhan Dewa," ujar seorang kultivator dari Aula Pedang Surgawi.     

"Tidak perlu menunggu selama itu. Beberapa kultivator yang hadir di sini kemungkinan besar ingin menantangnya sekarang." Sosok dari Pulau Ilusi itu tersenyum dan memandang lawan bicaranya. Di antara mereka, ada juga perwakilan dari pasukan-pasukan besar lainnya, termasuk yang berasal dari Dunia Wanxiang.     

Sosok yang berdiri di udara ini memancarkan keinginan membunuh yang kuat. Seharusnya tidak ada orang asing yang diperbolehkan masuk ke wilayah ini. Tidak ada seorang pun yang bisa mendekati mereka di dalam cakupan wilayah mereka. Jika ada yang berani melakukannya, maka sebuah medan gas pembunuh di sekitar area itu akan diaktifkan. Itu adalah sebuah perangkap yang sangat mengerikan. Mereka yang berada terlalu dekat dengan area ini akan mengalami sesak napas, seolah-olah mereka bisa mati kapan saja.     

Namun, ada sebuah area khusus di Dunia Wanxiang, yang disebut sebagai dunia pembantaian. Orang-orang yang berasal dari dunia pembantaian memiliki keinginan membunuh yang kuat dan dianggap sebagai sosok-sosok yang sangat berbahaya.     

Ketika mereka memasuki Reruntuhan Dewa, mereka akan memicu pertumpahan darah, membunuh semua perwakilan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi, dan melakukan pembantaian massal.     

Kultivator dari Aula Pedang Surgawi itu memandang mereka, dan orang-orang di dunia pembantaian memang sangat menyusahkan. Namun, ketika mereka memasuki Reruntuhan Dewa, hanya para murid dari Aula Pedang Surgawi yang akan menghadapi para kultivator dari dunia pembantaian.     

Semua perwakilan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi akan menghadapi mereka bersama-sama.     

"Kalau begitu, kami pamit undur diri terlebih dahulu." Ye Futian memilih untuk pergi setelah dia memberikan penghormatan pada orang-orang dari Aula Pedang Surgawi. Ketika dia pergi, dia memandang para kultivator dari Pulau Ilusi dan dunia pembantaian. Dari dua pasukan itu, dia bisa merasakan aura yang sangat tidak biasa di sekitar mereka. Seolah-olah orang-orang dari Pulau Ilusi itu tidak nyata, dan orang-orang dari dunia pembantaian itu sangat berbahaya.     

Mereka hanyalah salah satu dari beberapa pasukan besar di Dunia Wanxiang. Masih ada Dunia Matahari, Dunia Bayangan, Dunia Kaisar Bintang, Dunia Daratan Tersembunyi, Dunia Gunung, dan dunia terkuat dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi, Dunia Imperial. Orang-orang bisa membayangkan betapa mengerikannya perjalanan di Reruntuhan Dewa kali ini.     

"Bagaimana kondisi anda sekarang, Senior?" Ye Futian bertanya pada Pendekar Lihen saat mereka pergi meninggalkan semua orang.     

"Aku baik-baik saja, tidak ada masalah," ujar Pendekar Lihen dengan gejolak emosi di dalam hatinya. Setelah bertahun-tahun lamanya, dia telah berkultivasi dan mencapai tingkat Plane baru. Li Xun juga termasuk salah satu kultivator tingkat atas. Orang-orang bisa membayangkan betapa bangganya untuk bisa berada di posisinya, dengan didampingi oleh beberapa kultivator kuat di sekelilingnya, berjalan berdampingan dengannya.     

"Silahkan, saya memiliki dua Buah dari Jalur Agung. Senior bisa mengambilnya, dan buah ini juga bisa digunakan untuk memengaruhi Renhuang Plane." Ye Futian mengeluarkan dua Buah dari Jalur Agung, yaitu buah yang mengandung aura pedang dan aura kehidupan.     

Pendekar Lihen memandang Ye Futian. Dia berbeda dari Xia Qingyuan. Xia Qingyuan dan Ye Futian telah mengalami banyak hal bersama. Sehingga tentu saja, mereka tidak perlu bersikap sopan antara satu sama lain, tetapi buah ini memang sangat berharga baginya.     

"Saya masih memiliki banyak Buah dari Jalur Agung," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"..." Pendekar Lihen tidak mengatakan apa-apa dan kemudian mengambil buah itu.     

"Tingkat kultivasi anda sudah sangat tinggi, tetapi anda memiliki kekurangan dalam beberapa aspek. Buah dari Jalur Agung ini bisa menutupi kekurangan tersebut. Jika ada kesempatan di dalam Reruntuhan Dewa, saya juga akan membantu anda, Senior," ujar Ye Futian. Pendekar Lihen telah membantunya sebelumnya, jadi dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Pendekar Lihen meraih terobosan dan berkultivasi untuk menjadi seorang Renhuang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.