Legenda Futian

Tuanku



Tuanku

3Para kultivator dari semua lapisan masyarakat terus menerus berdatangan di Kota Reruntuhan, dan Ye Futian juga masih berada di sana.     
1

Pada saat Pertempuran Celestial Gate of Vast Heaven berlangsung, semua orang terpencar dan dikirim ke berbagai wilayah oleh matriks teleportasi, sehingga semua orang dipisahkan dari orang-orang yang mereka kenal.     

Perjalanan kali ini adalah kesempatan bagi mereka untuk berkumpul kembali.     

Suara lonceng itu bergema ke seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi, bahkan 3.000 Dunia dari Jalur Agung juga mengetahui berita tersebut. Acara yang diadakan sekali dalam lima puluh tahun ini akan menarik perhatian semua orang.     

Setidaknya, ada kemungkinan bahwa Yu Sheng juga datang kemari.     

Selama ini dia berkultivasi di Klan Dewa Naga, dan tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana perkembangan kultivasinya saat ini.     

Klan iblis dari Dunia Heavenly Mandate masih belum tiba.     

Selain itu, Ye Futian masih menunggu kehadiran Elang Kecil. Pikiran mereka terhubung satu sama lain. Faktanya, Ye Futian selalu mengetahui kondisi dari Elang Kecil, tetapi lokasi mereka berjauhan, dan salah satu dari mereka dikirim ke sebuah dunia di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung.     

Hal yang lebih menarik adalah, b*jingan ini malah bergabung dengan sebuah keluarga Renhuang dan selalu menghabiskan waktu bersama putri mereka. Menurut penjelasan dari Elang Kecil, begitu dia menjadi monster iblis pendamping, keluarga itu menganggapnya sebagai sosok yang sangat penting. Tentu saja, semua ini dilakukan atas kehendaknya sendiri.     

Dan sekarang, keluarga itu juga sedang dalam perjalanan menuju Dunia Imperial dan mereka sudah hampir sampai, tapi masih ada waktu sebelum mereka tiba.     

Ye Futian curiga bahwa Elang Kecil br*engsek itu berbohong padanya.     

Dia bisa merasakan bahwa jarak antara Elang Kecil dan dirinya semakin dekat.     

Dia bertanya-tanya apakah Wuchen akan muncul atau tidak.     

Dia mengetahui semua berita tentang Yu Sheng dan Elang Kecil, tapi dia tidak mengkhawatirkan mereka. Dia tidak tahu dimana Ye Wuchen berada sekarang, akan tetapi, dengan dilindungi oleh pedang yang merupakan perwujudan dari Kaisar Pedang Hanzhou, seharusnya dia tidak akan kesulitan untuk menjaga dirinya sendiri.     

Lalu ada pula Kakak Pertama dan Kakak Ketiga; dia tidak tahu bagaimana kondisi mereka saat ini.     

Hari ini, banyak klan iblis dari Dunia Heavenly Mandate berdatangan satu per satu.     

Banyak klan iblis seperti Klan Dewa Naga, Klan Iblis Gajah, dan Istana Sky Demon telah berkumpul. Aliansi mereka menciptakan sebuah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat, bahkan terlihat sedikit mengerikan.     

Rombongan kultivator dalam jumlah besar telah tiba dan berkumpul di wilayah tempat pasukan-pasukan dari Dunia Heavenly Mandate berada. Meskipun mereka memiliki beberapa masalah dengan kultivator manusia dari Dunia Heavenly Mandate, namun melihat bagaimana semua pasukan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi telah berkumpul, sudah jelas mereka lebih dekat dengan para kultivator manusia dari Dunia Heavenly Mandate daripada pasukan dari dunia lainnya.     

Kali ini, dengan berkumpulnya pasukan dan sosok-sosok terkemuka yang tak terhitung jumlahnya, akan terjadi sebuah badai besar di Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

Di antara anggota dari Klan Dewa Naga, ada banyak kultivator naga berdarah murni yang berada di puncak Saint Plane. Di antara mereka, sudah jelas Long Chen adalah pemimpin mereka, karena kekuatannya telah mencapai puncak dari Saint Plane. Tidak lama lagi dia akan menjadi seorang Kaisar Iblis. Setelah perjalanan ini berakhir, dia akan menjadi kaisar iblis.     

Banyak kultivator dari Klan Dewa Naga mengikutinya dari belakang, tetapi ada satu sosok yang tampak begitu menonjol. Dia berdiri di samping seorang kaisar iblis dari Klan Dewa Naga.     

Pemuda itu mengenakan sesuatu yang berwarna hitam pekat. Seolah-olah tubuhnya diselimuti oleh baju zirah kegelapan. Tubuhnya kekar dan dipenuhi dengan energi yang mengerikan; hanya temperamennya saja sudah cukup untuk menghentikan napas seseorang.     

"Saya pergi dulu," ujar pemuda itu.     

"Apakah kau akan menemuinya?" Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga yang berada di sampingnya memandang pemuda itu.     

"Mmm," pemuda itu mengangguk. Dia telah mendengar informasi dari orang-orang dari Klan Dewa Naga yang mengatakan bahwa 'dia' sekarang berkultivasi di Gunung Taixuan di Dunia Higher Heavens dan 'dia' telah berpetualang di Istana Divine. Jika dia pergi ke wilayah dimana Gunung Taixuan berada, dia pasti bisa mengetahui beberapa informasi tentang 'dia'.     

"Kau tidak berencana untuk tinggal bersama kami?" tanya sang Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga. Pria ini benar-benar setia kepada Ye Futian. Setelah berkultivasi bersama Naga Iblis dalam waktu yang begitu lama, hubungannya dengan Klan Dewa Naga masih tampak kurang akrab.     

Pemuda itu jelas adalah Yu Sheng. Dia tidak menanggapi pertanyaan dari sang Kaisar Iblis.     

"Ayo, aku akan mengantarmu," ujar sang Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga. Sepertinya dia mengkhawatirkan keselamatan Yu Sheng.     

Namun, Ye Futian adalah orang yang membawa Yu Sheng untuk berkultivasi dengan Klan Dewa Naga. Kala itu, Ye Futian dan Gu Dongliu dianggap sebagai dua sosok yang memiliki peluang paling besar untuk mengubah peta kekuasaan dari Dunia Heavenly Mandate, jadi Klan Dewa Naga dengan senang hati memberikan bantuan pada Ye Futian. Selain itu, Yu Sheng adalah sosok yang sangat kuat, jadi dia sangat dikagumi oleh Naga Iblis, yang telah mengajarinya berbagai macam hal tentang kultivasi dalam Jurang Naga.     

Dibandingkan dengan saat dia pertama kali memasuki Jurang Naga, Yu Sheng telah berubah. Terkadang dia tampak sedikit berbeda dari sebelumnya, tetapi mengenai detailnya, dia tidak bisa mengungkapkannya dengan jelas; secara umum, itu hanyalah rasa penasaran yang dimilikinya.     

"Ayo kita pergi bersama-sama." Sekelompok kultivator berjalan mendekat. Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga itu mendongak dan melihat bahwa itu adalah kelompok yang dipimpin oleh Zhu Yan sang Kaisar Iblis. Putranya Zhu Zhao juga berada di sana. Mereka juga pernah berurusan dengan Ye Futian, dan Zhu Yan pernah membantu Ye Futian sebelumnya.     

"Ide bagus." Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga itu mengangguk, kemudian melesat pergi. Di sisi lain, para kultivator lainnya juga ikut serta, dan mereka adalah para kultivator dari Istana Demon Sky. Kaisar Merak Iblis juga berada di antara mereka. Dia didampingi oleh Kong Xuan.     

Dalam perjalanan kesana, mereka bertemu dengan para kultivator dari Klan Iblis Gajah, yang meninggalkan kesan cukup mendalam bagi sang Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga. Tampaknya Ye Futian memiliki banyak koneksi di Dunia Iblis.     

Pada saat ini, di tempat Ye Futian berada, Lord Taixuan membuka matanya dan berkata pada Ye Futian, yang berada di dekatnya, "Banyak klan iblis dari Dunia Heavenly Mandate akan datang kemari. Sepertinya mereka ingin bertemu denganmu."     

Ye Futian, yang sedang berkultivasi, berdiri dari tempatnya dan memandang ke kejauhan. Tidak lama kemudian, dia melihat sekelompok kultivator bergerak mendekat. Kelompok itu terdiri dari berbagai macam pasukan di dalamnya.     

Dan dia melihat banyak wajah yang dikenalnya.     

Yu Sheng, Kong Xuan, Zhu Zhao, dan banyak Tetua telah tiba di Kota Reruntuhan.     

Yu Sheng melangkah keluar dari kerumunan dan langsung berjalan menuju Ye Futian. Tubuhnya menjulang tinggi di atas Ye Futian, yang harus sedikit mengangkat kepalanya untuk bisa menatap matanya.     

Ye Futian melangkah ke depan dan mengulurkan tangannya, lalu menepuk bahu Yu Sheng. Tapi tubuh Yu Sheng sama sekali tak tergoyahkan, seperti sebuah menara; tubuhnya tidak bergerak sedikit pun.     

"Bagaimana perkembangan kultivasimu selama beberapa tahun terakhir di Klan Dewa Naga?" Ye Futian bertanya sambil tersenyum.     

"Apakah kau ingin mencobanya?" Yu Sheng bertanya.     

"..." Senyuman Ye Futian membeku, dia tampak bingung. Kemudian dia memandang ke arah Yu Sheng dan bergumam, "Enyahlah."     

Yu Sheng menyeringai dan berkata pada Ye Futian, "Aku telah mengalami kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir. Aku sudah mencapai tingkat Nirvana."     

"Kau pikir sayapmu sudah kuat sekarang." Ye Futian menatap ke arah Yu Sheng, mengetahui bahwa dia sengaja menggodanya, namun tetap saja, dia ingin memukulnya.     

Namun, entah dia mampu memukulnya atau tidak, hal itu masih perlu dipertanyakan.     

Yu Sheng bukanlah sosok yang mudah dikalahkan dalam pertarungan. Ye Futian belum pernah melihat siapa pun yang mampu menerima serangan secara langsung seperti Yu Sheng, dan dia benar-benar tidak bergerak dari tempatnya saat menerima serangan. Namun, jika Yu Sheng menangkap targetnya, itu akan menjadi sesuatu yang sangat serius. Hal ini telah terjadi berkali-kali sebelumnya dan merupakan sebuah fakta yang telah terbukti kebenarannya.     

Saat ini, tidak ada yang tahu sejauh mana tubuh fisiknya telah berevolusi.     

Mereka yang mengikuti Ye Futian dari belakang menyaksikan interaksi di keduanya, sambil bergumam dalam hati bahwa persahabatan antara keduanya sungguh luar biasa.     

Ye Futian memandang orang-orang yang berada di belakang Yu Sheng dan berkata, "Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan kalian semua, Tetua."     

"Aku mendengar informasi bahwa kau membuat keributan di Dunia Higher Heavens," ujar sang Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga. Berita terkait kebrutalan yang dilakukan oleh Ye Futian di Istana Divine telah menyebar hingga mencapai Dunia Heavenly Mandate, jadi mereka semua mengetahui tentang hal tersebut.     

"Di tingkat Plane apa kau sekarang?" tanya para kultivator dari Klan Iblis Gajah. Ye Futian dan Klan Iblis Gajah memiliki hubungan yang tidak biasa. Bahkan hingga detik ini, tubuhnya membawa tulang Renhuang milik leluhur mereka—Kaisar Gajah dari Sepuluh Arah.     

"Nirvana," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Aku sudah tahu, yang aku tanyakan adalah, seberapa jauh dirimu dari Renhuang Plane?"     

"Tidak lama lagi." Ye Futian tersenyum sementara semua orang menatapnya dan tidak bisa berkata-kata. Perkembangan kultivasinya lebih cepat dari kebanyakan orang.     

Kong Xuan tampak tercengang. Apakah dia hampir mencapai Renhuang Plane?     

Kecepatan kultivasinya telah jauh melampaui dirinya, meninggalkannya di belakang.     

"Kaisar Merak Iblis, kau juga datang kemari rupanya." Kaisar Xia berjalan mendekat, tampak terkejut ketika dia melihat kehadiran Kaisar Merak Iblis. Mereka sudah lama bertetangga, tetapi mereka tidak menyangka akan bertemu di sini.     

"Bukankah kau datang kemari juga untuk bersenang-senang?" Kaisar Merak Iblis memberikan tanggapan.     

"Yah, setidaknya aku memiliki teman. Sejujurnya aku khawatir acara ini akan membosankan," ujar Kaisar Xia sambil tersenyum.     

"Tetua, silahkan duduk," sapa Ye Futian. Dengan adanya begitu banyak orang di sekitarnya, dia tidak tahu harus berbicara dengan siapa terlebih dahulu.     

"Tidak perlu, Yu Sheng ingin bertemu denganmu, jadi kami mengantarnya kemari. Oh ya, ketika kau memasuki Reruntuhan Dewa, kau mungkin harus berhadapan dengan lawan-lawan yang kuat dari segala arah. Jika diperlukan, kita bisa bekerja sama untuk membentuk aliansi melawan pasukan lainnya. Tentu saja, jika terjadi konflik di antara kita, jangan lupa untuk mengasihani kami," ujar sang Kaisar Iblis dari Klan Dewa Naga. Bagaimanapun juga, begitu mereka memasuki Reruntuhan Dewa, apa pun bisa terjadi di dalam sana.     

"Saya mengerti." Ye Futian mengangguk.     

"Baiklah, kami akan pergi kesana terlebih dahulu." Para kultivator dari Klan Dewa Naga pun pergi, dan banyak kultivator lainnya mengangguk pelan ke arah Ye Futian. Kemudian mereka pergi satu per satu.     

…     

Di Dunia Imperial, ada kelompok kultivator lainnya yang sedang melakukan perjalanan. Di sepanjang perjalanan, mereka seringkali bertemu dengan kelompok lain yang juga pergi menuju ke arah yang sama—Kota Reruntuhan.     

Saat ini, di antara kerumunan kultivator, terdapat seorang wanita dengan kecantikan luar biasa, yang pesonanya sulit untuk dilewatkan. Kedua matanya terpejam seolah-olah dia sedang berkultivasi. Sementara itu sosok yang dia tunggangi adalah seekor Elang Angin Hitam raksasa, yang sayapnya dibentangkan hingga menutupi langit, menghalangi matahari dan terbang bersama angin.     

"Kita hampir sampai di Kota Reruntuhan," ujar Elang Angin Hitam, kedua matanya berbinar.     

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Wanita itu bertanya, matanya masih terpejam. Dia tidak menyangka bahwa elang ini pernah mengunjungi Dunia Imperial sebelumnya.     

"Sudah kubilang, pikiranku terhubung dengan tuanku. Saat ini, dia berada di Kota Reruntuhan."     

"Kau hanya memiliki satu tuan—aku," ujar wanita itu dengan nada dingin.     

Elang Angin Hitam ingin berbicara lagi, tetapi wanita itu membuka matanya, dan kemudian keinginan membunuh yang samar menyelimuti tubuh Elang Angin Hitam.     

"Dulu ada seorang wanita yang sombong dan egois sepertimu, dan dia adalah seorang puteri," ujar Elang Angin Hitam.     

"Lalu?" wanita itu bertanya dengan acuh tak acuh.     

"Dia berperilaku baik di depan tuanku," jawab Elang Angin Hitam. Pada saat yang bersamaan, Xia Qingyuan, yang berada di Kota Reruntuhan, tiba-tiba bersin.     

"Lalu, sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" Keinginan membunuh itu masih menyelimuti tubuh Elang Angin Hitam. B*jingan ini benar-benar ingin diberi pelajaran sekarang. Akibat melewati hukuman hariannya, dia kembali menjadi b*jingan yang tidak bisa diatur seperti dahulu.     

"Tuanku memiliki wajah yang sangat tampan, dan banyak wanita tergila-gila padanya. Dia sangat berbakat, dan tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya. Para jenius yang kau bicarakan itu bahkan tidak pantas menyemir sepatu untuk tuanku. Pesonanya jauh lebih menyilaukan daripada sinar matahari. Kemana pun dia pergi, legenda tentang dirinya telah menyebar dimana-mana. Singkatnya, sebaiknya kau memperbaiki hubunganmu denganku sekarang, seperti meminta maaf atau mengakui kesalahanmu; jika tidak, setelah kau bertemu dengan tuanku, kau tidak akan bisa melarikan diri, dan aku tidak akan bisa membantumu," ujar Elang Angin Hitam. Dia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.     

Ekspresi wanita itu menjadi muram, dan dia berkata dengan nada dingin, "Kau benar-benar tidak tahu malu. Apakah tuanmu mengetahui sikapmu ini?"     

Elang Angin Hitam terus berbicara, "Dahulu ada seorang puteri iblis, cantik dan angkuh, sama sepertimu, dan kemudian..."     

*Brak*     

Dia bahkan belum selesai berbicara saat wanita itu akhirnya kehilangan kesabarannya dan memukul kepalanya dengan kepalan tinjunya, sehingga saat ini, Elang Angin Hitam terbang bebas di udara!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.