Legenda Futian

Kembalinya Elang Angin Hitam



Kembalinya Elang Angin Hitam

2Di Kota Reruntuhan, para kultivator masih terus berdatangan.     3

Saat ini, sekelompok orang telah memasuki Kota Reruntuhan. Mereka berasal dari Dunia Yuanyang, yang merupakan salah satu dunia di wilayah luar Dunia Imperial. Seperti Dunia Tianhe, dunia itu berada tidak terlalu jauh dari Dunia Imperial dan termasuk dalam wilayah kekuasaan Dunia Imperial.     

Dapat dikatakan bahwa Dunia Yuanyang sebenarnya adalah cabang dari pasukan utama mereka, yaitu Dunia Imperial.     

Bertahun-tahun yang lalu, satu sosok penting yang sangat kuat muncul dari Dunia Yuanyang, yang merupakan penguasa dari wilayah tersebut. Kemudian, karena dia tidak puas dengan menguasai Dunia Yuanyang saja, jadi dia berperang dan menaklukkan semua dunia yang berada di hadapannya. Pada akhirnya dia tiba di Dunia Imperial. Sesampainya di sana, dia menjadi sosok yang tidak bisa diabaikan. Dia adalah pendiri dari Klan Yuanyang, yang sekarang merupakan salah satu klan terkemuka di Dunia Imperial. Klan Yuanyang menguasai area tersebut.     

Ketika keluarga mereka tiba di Dunia Imperial dari Dunia Bawah untuk pertama kalinya, jumlah mereka tidak banyak. Karena itulah, Kaisar Yuanyang merekrut para kultivator dari Dunia Bawah, namun dia masih tetap memegang kendali atas Dunia Yuanyang. Dia terus menerus merekrut kultivator dari Klan Yuanyang. Sekarang, setelah bertahun-tahun berlalu, Klan Yuanyang telah tumbuh menjadi sebuah pasukan besar di Dunia Imperial.     

Kaisar Bambu adalah seorang Renhuang dari Dunia Yuanyang. Dia telah mendirikan klannya sendiri di Dunia Yuanyang. Mereka juga datang ke Kota Reruntuhan untuk memperebutkan kesempatan yang langka itu demi generasi muda mereka.     

Putri dari Kaisar Bambu, Zhu Qi, adalah sosok yang sangat berbakat. Saat dia berkultivasi di Dunia Yuanyang, namanya sudah dikenal oleh semua orang. Dia pernah berkultivasi di Istana Yuanyang. Pemimpin dari Istana Yuanyang berasal dari Klan Yuanyang di Dunia Imperial.     

"Kita sudah sampai." Di barisan terdepan dari kelompok itu, Kaisar Bambu berkata, "Perwakilan dari Istana Yuanyang seharusnya sudah tiba, jadi ayo kita pergi kesana."     

Selama mereka menjalin hubungan dengan Istana Yuanyang, Klan Yuanyang akan mengirimkan seseorang untuk membawa beberapa dari mereka ke dalam Reruntuhan.     

Banyak kultivator memiliki cara tersendiri untuk memasuki Reruntuhan Dewa. Termasuk Kaisar Bambu dari Dunia Yuanyang.     

Semua orang mengangguk. Kelompok itu terus bergerak melintasi langit, menuju Kota Reruntuhan.     

"Apakah mereka akan pergi ke Istana Yuanyang?" Di antara kerumunan kultivator, mata Elang Angin Hitam tampak bengkak. Dia mengedipkan matanya dan berkata, "Tuanku sudah berada di Kota Reruntuhan dan tahu bahwa aku akan datang. Jika tuanku membawamu ke Reruntuhan Dewa, dan kau melayani tuanku dengan baik, dia akan membuatmu bahagia."     

Wanita itu memandang ke arah Elang Angin Hitam dan berkata, "Sepertinya aku kurang tegas padamu. Akan ada banyak kultivator lainnya dalam perjalanan ke Kota Reruntuhan ini. Tidak ada gunanya membawamu kesana. Jauh lebih baik jika kami memanggangmu dan menyantapmu."     

Elang Angin Hitam menundukkan kepalanya dan berbisik, "Dingin sekali. Lagipula, kita memang cukup akrab satu sama lain. "     

"Jangan kau kira aku enggan untuk membunuhmu." Keinginan membunuh terpancar di sekujur tubuh Zhu Qi. Ketika b*jingan ini bertemu dengannya, dia sudah terbiasa berbicara seenaknya sendiri. Dia sering menggoda dan merayunya, jadi Zhu Qi menjinakkan dan menjadikannya sebagai hewan tunggangannya. Namun, kebenaran yang tak terbantahkan adalah fakta bahwa Elang Angin Hitam sangatlah kuat. Meskipun tingkat Plane-nya tidak lebih tinggi darinya, Elang Angin Hitam memiliki beberapa kondisi yang sangat tidak biasa. Zhu Qi berada di tingkat Plane yang lebih tinggi, tetapi Elang Angin Hitam seringkali mengalahkannya dan jauh lebih layak bertarung daripada naga berdarah murni.     

Jadi, dia mengizinkan Elang Angin Hitam menjadi rekan latihannya untuk mempertajam kemampuan bertarungnya. Elang Angin Hitam memang layak dan telah menunjukkan kekuatannya.     

Satu-satunya masalah adalah mulutnya yang tidak bisa diatur dan dia selalu membuatnya kesal.     

Sekarang, dia mengetahui bahwa Elang Angin Hitam memiliki seorang tuan.     

B*jingan ini sangat tak tahu malu, jadi seberapa seriuskah kepribadian tuannya?     

Dia pun berani menyebut dirinya sebagai sosok yang sangat tampan, berbakat, dan tak tertandingi. Dia benar-benar tak tahu malu.     

"Seperti yang kau inginkan, aku akan menunggu tuanku menjemputku. Setelah kau mengenal tuanku, cobalah untuk mengendalikan dirimu sendiri, dan jangan terlalu terpikat oleh pesonanya. Jika kau meminta bantuanku, kau sama saja kehilangan harga dirimu." Karena tidak dapat melarikan diri, Elang Angin Hitam hanya bisa menggerutu dan mengaku kalah untuk saat ini, tapi dia sudah memberitahu semuanya pada Ye Futian.     

Pikiran mereka berdua terhubung satu sama lain. Ye Futian mengetahui lokasi Elang Angin Hitam berada dan dia akan datang menjemputnya.     

Tidak butuh waktu lama bagi Kaisar Bambu untuk menemukan tempat berkumpulnya para kultivator dari Dunia Yuanyang. Pemimpin Istana Yuanyang bahkan datang secara pribadi. Banyak kultivator dari Dunia Yuanyang berkumpul di satu area. Area ini jelas didominasi oleh pasukan yang menguasai Dunia Yuanyang, yaitu Klan Yuanyang.     

Klan Yuanyang jelas telah menerima ramalan itu. Semua pasukan yang telah menerima ramalan itu berhak mengirimkan anggota mereka ke dalam Reruntuhan Dewa. Tidak ada batasan mengenai jumlah orang yang bisa masuk ke dalam sana, asalkan tingkat kultivasi mereka berada di bawah Renhuang Plane. Jika suatu pasukan ingin membawa kultivator dalam jumlah besar, mereka diperbolehkan untuk melakukan hal tersebut, tetapi semua pasukan harus mengatur jumlah orang yang mereka kirimkan dan memberikan beberapa tempat untuk bawahan mereka.     

Klan Yuanyang tentu saja memberikan banyak tempat pada Dunia Yuanyang dan mengizinkan Istana Yuanyang untuk memilih perwakilan mereka.     

Saat ini, kelompok yang dipimpin oleh Kaisar Bambu mendarat di area tersebut. Banyak orang menyadari kehadiran mereka. "Kaisar Bambu telah tiba."     

"Semua orang datang kemari dengan begitu cepat." Kaisar Bambu dapat merasakan kehadiran beberapa Renhuang dari Dunia Yuanyang. Mereka semua adalah sosok-sosok terkemuka di Dunia Yuanyang. Saat ini, mereka datang kemari dengan membawa para Saint terbaik dari pasukan mereka masing-masing.     

"Zhu Qi." Beberapa kultivator muda memandang ke arah Zhu Qi. Mereka mengikuti Zhu Qi untuk berkultivasi di Istana Yuanyang, jadi mereka saling mengenal satu sama lain.     

"Ayo kita pergi kesana dan melapor terlebih dahulu," ujar Kaisar Bambu. Dia terus melangkah ke depan. Karena jumlah orang yang begitu banyak, sebuah istana sementara telah dibangun. Istana itu juga merupakan tempat dimana Pemimpin Istana Yuanyang berada.     

Elang Angin Hitam mengikuti mereka dari belakang dengan tenang, tetapi ada sedikit kegembiraan di dalam hatinya. Tuannya sudah berada di sini. Dia sudah bertahun-tahun tidak bertemu tuannya dan sangat merindukannya. Dia juga tidak tahu apa yang telah terjadi pada Puteri Kecil dan merak kecil itu.     

Apakah temperamen Puteri Kecil masih buruk?     

Dia juga tidak tahu apakah Tuan Yu sudah tiba atau belum.     

Ye Futian bergegas pergi setelah menerima informasi dari Elang Kecil. Kali ini, dia tidak meminta bantuan Lord Taixuan maupun Tetua Agung Tianhe. Dia telah merepotkan mereka berdua dalam banyak hal sebelumnya, jadi kali ini dia tidak meminta bantuan mereka.     

Sekarang dia didampingi oleh Kaisar Xia dan Kaisar Merak Iblis. Kaisar Merak Iblis pernah merawat Elang Kecil sebelumnya. Jadi, ketika dia mendengar informasi bahwa elang itu akan datang, mereka memutuskan untuk ikut serta.     

Di arah istana sementara, Kaisar Bambu sedang berbincang-bincang dengan para Renhuang lainnya. Sementara Zhu Qi dan Elang Angin Hitam berdiri di bagian samping. Elang Angin Hitam berkata, "Tuanku sudah tiba di sini untuk menjemputku. Aku harus pergi menemuinya."     

Zhu Qi menoleh dan menatapnya. Mungkinkah si br*ngsek ini berkata jujur? Apakah dia benar-benar memiliki seorang tuan dan itu bukan hanya isapan jempol belaka?     

"Aku tahu kau akan merindukanku, tapi aku sudah memiliki seorang tuan," ujar Elang Angin Hitam.     

"Oh ya?" Zhu Qi menatapnya dengan dingin. "Aku ingin melihat tuan macam apa yang bisa membesarkan monster tak tahu malu sepertimu."     

Elang Angin Hitam mengedipkan matanya dan menjawab, "Baiklah, tapi jangan menyesali keputusanmu ini, dan jangan lupa kendalikan dirimu."     

Saat Elang Angin Hitam berbicara, dia dengan angkuh berjalan menuju perbatasan dari wilayah itu. Kepalanya diangkat tinggi-tinggi. Saat ini dia merasa sangat percaya diri.     

Zhu Qi mencibir sambil memandangnya, namun dia tetap mengikuti Elang Angin Hitam dari belakang. Dia ingin melihatnya secara langsung.     

Tidak lama kemudian, mereka tiba di perbatasan wilayah. Di kejauhan, mereka melihat sekelompok orang sedang menunggu di bagian depan. Sosok yang memimpin kelompok itu memiliki rambut berwarna abu-abu dan penampilannya terlihat sangat menarik. Sosoknya tampak berkarisma dan elegan. Zhu Qi terkejut dengan apa yang dilihatnya. Pria itu sangat tampan dengan penampilan yang sangat menarik.     

"Lihatlah pria berambut abu-abu itu, bukankah dia sangat tampan? Apakah aku berbohong padamu?" Elang Angin Hitam memandang Zhu Qi, yang berada di sebelahnya.     

Zhu Qi mendengus. Meskipun pria itu berwajah tampan, sifat hewan tunggangan pasti tidak jauh dari tuannya. Monster ini benar-benar tak tahu malu. Apakah tuannya akan memiliki sifat yang berbeda?     

Elang Angin Hitam mengepakkan sayapnya dan membentuk sebuah lengkungan yang indah di udara saat dia tiba di hadapan Ye Futian. Kemudian dia berkata, "Tuan, aku sangat merindukanmu selama beberapa tahun ini."     

Saat dia berbicara, dia memberi isyarat seolah-olah hendak menerkamnya.     

"Enyahlah."     

Tubuh Ye Futian merinding. Dia sudah beberapa tahun tidak bertemu dengan Elang Angin Hitam, jadi tidak ada yang tahu apa yang sedang direncanakan olehnya.     

Elang Angin Hitam berhenti di tempatnya dan tersenyum dengan canggung. Dia memandang ke sekitar Ye Futian dan bertanya, "Apakah tuan kedua juga berada di sini?"     

"Puteri Merak dan Puteri Qingyuan, dua puteri kesayanganmu hadir di sini." Elang Angin Hitam ingin berbicara lagi. Namun, ketika dia melihat kehadiran Kaisar Xia dan Kaisar Merak Iblis, dia tidak berani berbicara sembarangan. Dia hanya berdiri di tempatnya dengan sopan.     

"Kau masih hidup rupanya," ujar Xia Qingyuan dengan nada dingin.     

Sayap Elang Angin Hitam menegang. Kedua matanya yang berukuran besar menatap Xia Qingyuan sambil melirik ke arah Kaisar Xia, yang berada di sampingnya. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk tutup mulut.     

Tatapan mata Ye Futian tertuju ke bagian belakang dari Elang Angin Hitam dan menatap ke arah Zhu Qi. Wanita ini sepertinya adalah sosok yang dibicarakan oleh Elang Angin Hitam.     

Dia menangkupkan tangannya dan membungkuk hormat. "Terima kasih telah merawat Elang Angin Hitam selama beberapa tahun terakhir. Aku datang kemari untuk membawanya kembali."     

"Apakah dia adalah hewan tungganganmu?" Zhu Qi bertanya pada Ye Futian. Meskipun dia memiliki prasangka buruk terhadapnya karena sikap dari Elang Angin Hitam, namun pria ini tampaknya cukup sopan. Mungkin dia mahir menutupi kepribadiannya.     

"Mmm," Ye Futian mengangguk.     

Zhu Qi menatap Ye Futian dan berkata, "Elang Angin Hitam pernah bersikap tidak sopan padaku. Pada akhirnya, dia berhasil kutundukkan dan menyerah pada perintahku. Sekarang, aku adalah tuannya yang sah." Sepertinya Zhu Qi tidak ingin mengembalikan Elang Angin Hitam dengan mudah. Ini juga menjadi alasan mengapa Elang Angin Hitam meminta Ye Futian untuk membawanya pulang. Wanita itu menolak untuk membiarkan Elang Angin Hitam pergi.     

Ye Futian menatap ke arah Elang Angin Hitam dengan tajam. Sepertinya Elang Kecil terlalu melebih-lebihkan hubungan mereka sebagai rekan satu sama lain.     

"Kau pasti bercanda, kawanku. Pikiranku dan Elang Kecil terhubung satu sama lain. Kalau tidak, aku tidak akan mengetahui bahwa dia berada di sini." Ye Futian berkata, "Jika dia telah menyinggung perasaanmu dalam beberapa tahun terakhir, aku akan memberi kompensasi atas kesulitan yang kau alami."     

"Ini adalah akhir dari kekejamanmu," ujar Elang Angin Hitam sambil menatap ke arah Zhu Qi. "Karena kita telah mengenal satu sama lain, apakah kau ingin pergi bersamaku dan memasuki reruntuhan untuk menjalani ujian dengan tuanku?"     

"Apa aku pernah mengatakan bahwa kau boleh pergi?" Zhu Qi memandang ke arah Elang Angin Hitam dan kembali menatap Ye Futian. "Monster ini sudah terlalu sering menyinggung perasaanku. Aku tidak bisa membiarkannya pergi seperti ini."     

Ye Futian mengerutkan keningnya dan memandang ke arah Elang Angin Hitam. Kemudian dia membungkuk hormat pada Zhu Qi dan berkata, "Jika Elang Kecil telah menyinggung perasaanmu, aku minta maaf sebagai tuannya."     

Setelah memberi hormat, dia memandang ke arah Elang Angin Hitam dan berkata, "Ayo kita pergi."     

Setelah dia selesai berbicara, dia berbalik dan mulai berjalan pergi.     

"Hei, menurutmu dimana tempatmu berada sekarang?" Beberapa sosok muncul dari udara. Mereka semua berasal dari Istana Yuanyang. Aura mereka sangat menakjubkan. Mereka melesat ke arah Ye Futian untuk mengepungnya.     

Ye Futian berhenti untuk menjawab pertanyaan mereka, "Aku tidak berniat untuk memulai perselisihan, tapi monster ini adalah rekanku. Aku harus membawanya bersamaku." Dia terus berjalan pergi, sambil berkata, "Sampai jumpa."     

"Hemph."     

Tiba-tiba terdengar suara mendengus. Beberapa sosok berjalan menuju Ye Futian pada saat yang bersamaan. Zhu Qi juga mengeluarkan aura dari tubuhnya. Dia ingin melihat secara langsung seperti apa kekuatan sesungguhnya dari pemilik Elang Angin Hitam.     

Namun, pemuda bertubuh kekar yang mengenakan baju zirah berwarna hitam di sebelah Ye Futian tiba-tiba bergerak. Dia berbalik, mengambil satu langkah ke depan, mengangkat kepalan tinjunya, dan mengerahkannya ke udara.     

Dalam sekejap, area itu seperti membeku. Beberapa orang yang berjalan menuju Ye Futian tiba-tiba berhenti saat kepalan tinju yang tak tertandingi itu turun dari udara.     

*Boom*     

Area itu seolah-olah dihancurkan oleh tekanan yang dahsyat. Beberapa orang mengerang kesakitan. Tubuh mereka terhempas ke belakang dan wajah mereka tampak pucat.     

Hembusan angin yang bertiup kencang itu juga menghempaskan tubuh Zhu Qi ke belakang Wajahnya dipenuhi oleh ketakutan. Pria berbaju hitam itu berbalik dengan acuh tak acuh dan terus berjalan mengikuti sosok di depannya, seolah-olah dia tidak melakukan apa-apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.