Legenda Futian

Mengendalikan



Mengendalikan

3Ye Futian masih berdiri di udara dengan dikelilingi oleh pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya. Bilah-bilah pedang itu berada dimana-mana, dan menyegel area tersebut. Ditambah dengan Yu Sheng yang juga berada di sana, tidak ada ruang bagi tikus-tikus itu untuk bergerak.      0

Para kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas yang datang ke Reruntuhan Dewa dibuat ketakutan oleh kedua pria itu. Hal ini membuat mereka merasa sedikit sedih.     

Mereka mengira bahwa mereka akan dapat bersaing dengan pasukan-pasukan terkuat dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi dalam perjalanan di Reruntuhan Dewa ini dan merebut peluang yang ada untuk diri mereka sendiri. Mereka tidak menyangka bahwa sejak mereka memasuki reruntuhan...     

Segala sesuatunya berjalan sangat buruk.     

Ye Futian memandang para kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas dan berkata, "Aku akan memberi kalian pilihan. Tunduk padaku atau mati." Tatapan matanya tampak sedingin es. Bahkan tidak ada sedikit pun emosi dalam suaranya.     

Dia sedang mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh Yu Sheng sebelumnya. Ada begitu banyak kultivator kuat yang datang ke Reruntuhan Dewa. Mereka berdua tentu saja tidak memiliki kesulitan yang berarti. Namun bagi rekan-rekan mereka yang lain, begitu pertempuran besar terjadi, akan sulit untuk menjaga mereka.     

Dia membutuhkan beberapa pelayan untuk menjaga mereka.     

Dan tidak perlu diragukan lagi, Klan Tikus Ungu-Emas adalah pilihan terbaik.     

"Tunduk padamu?" Tubuh Shu Huangsun semakin membesar dan tampak sangat mengerikan. Bulu-bulunya berwarna emas dan berkilauan. Sebagai anggota dari Klan Tikus Ungu-Emas, penampilannya itu tetap saja terlihat buruk di mata orang lain.     

Bulu-bulu emasnya menegang dan menjadi setajam pisau. Kemudian dia mengulurkan cakarnya yang sangat tajam, yang memancarkan aura tingkat kaisar iblis. Saat cakar itu dikerahkan ke depan, semua orang bisa merasakan kekuatan pengoyak yang mengerikan terpancar dari sepasang cakar tersebut.     

Klan Tikus Ungu-Emas adalah satu pasukan terkuat di Dunua Iblis. Namun, mereka telah diremehkan oleh kultivator manusia ini. Apakah dia menganggap mereka sebagai sekawanan tikus biasa?     

Apakah dia benar-benar mencoba untuk membuat anggota mereka tunduk padanya?     

Banyak Saint dari Klan Tikus Ungu-Emas menatap Ye Futian dengan penuh amarah. Apakah dia ingin mempermalukan mereka?     

Yu Sheng mendongak dan bisa merasakan aura iblis yang sedingin es terpancar dari tikus-tikus tersebut. Tatapan matanya tampak dingin, dan dipenuhi dengan keinginan membunuh.     

"Itu akan menjadi kehormatan tersendiri bagimu," ujarnya. Kemudian, baju zirah iblis kegelapan miliknya memancarkan cahaya yang mengerikan. Banyak bilah-bilah pedang kegelapan yang tajam muncul di kedua lengannya, yang merupakan sebuah pemandangan yang mengejutkan. Hal ini membuat para Saint dari Klan Tikus Ungu-Emas merasakan sebuah tekanan yang sangat dahsyat. Kultivator iblis ini jauh lebih mengerikan daripada Ye Futian. Bahkan tidak ada sedikit pun emosi di matanya yang berwarna hitam legam itu. Seolah-olah dia tidak lebih dari sebuah senjata pembunuh.     

Shu Huangsun mengalihkan pandangannya ke arah Yu Sheng. Cahaya yang menyelimuti cakarnya yang tajam menjadi semakin terang. Dia berencana menggunakan cakarnya untuk mengoyak kepala Ye Futian dan Yu Sheng.     

Dia menggunakan kekuatan tulang jari milik seorang leluhur dari Klan Tikus Ungu-Emas untuk meningkatkan kekuatan cakarnya. Saat ini, cakarnya mengandung aura yang mengerikan di dalamnya. Ketika cahaya itu terpancar keluar dari cakarnya, area di hadapannya seolah-olah akan terbelah menjadi dua bagian.     

Ye Futian tentu saja merasakan aura tersebut. Terdengar suara gemuruh di dalam tubuhnya saat tulang milik Kaisar Gajah mengeluarkan kekuatannya. Dalam sekejap, pancaran aura yang tak tertandingi menyelimuti area tersebut.     

*Whoosh* Shu Huangsun terbang di udara dengan kecepatan tinggi. Dia mengulurkan tangannya dan mengarahkan cakar raksasanya pada kepala Ye Futian. Cakarnya terus membesar hingga memenuhi udara. Sekujur tubuh Ye Futian kemungkinan besar akan menerima serangan ini.     

Tanpa ragu-ragu, Ye Futian mengangkat kedua tangannya dan mengerahkannya ke depan. Dalam sekejap, Jalur Agung bergemuruh dengan keras hingga langit ikut berguncang. Suara tulang-tulang yang patah langsung terdengar di suatu tempat. Shu Huangsun bisa merasakan tulang-tulangnya hancur.     

Tidak lama kemudian, dia melihat sepasang mata yang tampak sedingin es. Sepasang mata itu cukup dalam untuk membuat orang-orang merasa seperti telah terjatuh ke sebuah jurang yang sangat dalam.     

Di dalam pikirannya, sosok Ye Futian semakin membesar. Sosok itu telah terukir di dalam jiwa spiritualnya. Saat ini, sebuah badai energi yang mengerikan bergejolak di dalam tubuhnya. Dia mengerang kesakitan saat tubuh raksasanya mulai bergetar.     

*Boom*     

Terdengar suara keras saat dua kepalan tinju itu menghantam kepalanya. Dia berteriak dengan menyedihkan saat aura yang mengerikan itu menerobos ke dalam tubuhnya, melahap auranya dan menguras semua kekuatan yang dia miliki.     

Dia berteriak seolah-olah dia telah menyadari sesuatu. Dia telah melakukan perlawanan terakhirnya.     

Dia berasal dari Klan Tikus Ungu-Emas dan keluarga bergengsi. Bagaimana mungkin dia bisa menjadi pelayan dari kultivator manusia dan mematuhi perintah mereka? Ini adalah sebuah penghinaan besar baginya.     

*Boom* Terdengar suara keras lainnya saat jiwa spritualnya kembali diserang. Semakin dia memberikan perlawanan, semakin buruk pula hasilnya. Ye Futian menggunakan serangannya untuk mengguncang auranya. Ye Futian bisa melihat bayangan dari seekor tikus ungu-emas di dalam jiwa spiritual lawannya. Dia tahu bahwa ini adalah Roh Kehidupan utama milik lawannya. Aura yang kuat menerobos ke dalam tubuh Shu Huangsun melalui badai energi yang bergejolak di dalam tubuhnya, sehingga meninggalkan sebuah tanda di sana.     

Pada saat itu, semua kekuatannya yang berusaha memberikan perlawanan menghilang dalam sekejap.     

"Berlutut," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Di bawah mereka, para kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas menyaksikan pemandangan itu dan mereka merinding ketakutan. Sementara itu di udara, Shu Huangsun tampak berlutut. Sepertinya dia dengan sukarela tunduk pada Ye Futian.     

Hal ini membuat mereka bisa merasakan hawa dingin yang mengerikan muncul dari jiwa mereka.     

Tamat sudah riwayat mereka.     

Mereka baru saja memasuki Reruntuhan Dewa dan berharap akan meraih kesuksesan dalam perjalanan ini. Sebaliknya, apa yang telah menunggu mereka adalah bencana.     

Ye Futian melangkah ke depan dan menginjakkan kakinya di punggung Shu Huangsun. Dia mengalihkan tatapan matanya yang tajam ke arah para kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas di bawahnya saat dia berkata, "Aku akan membunuh siapa pun yang tidak bersedia untuk tunduk padaku."     

*Whoosh* Beberapa Saint dari Klan Tikus Ungu-Emas mencoba untuk melarikan diri.     

*Brak* Yu Sheng dengan cepat melangkah ke depan, bergerak melintasi jarak yang begitu jauh dalam satu langkah. Kekuatan yang dia kerahkan saat menghentakkan kakinya membuat bumi bergetar dan terbelah. Kemudian dia mengulurkan tangannya dan cahaya iblis yang mengerikan terpancar keluar, lalu berubah menjadi kekuatan pelahap. Pada saat itu juga, pergerakan semua kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas melambat. Detik berikutnya, arus kegelapan yang tak terhitung jumlahnya mengelilingi mereka, yang kemudian berubah menjadi cakar-cakar kegelapan yang menarik tubuh mereka dengan kuat ke belakang.     

*Rawr*     

Salah satu kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas berubah wujud sambil meraung. Cahaya keemasan terpancar dari tubuhnya. Dia berusaha membebaskan diri dari kekuatan cakar yang membelenggunya. Namun, mustahil baginya untuk membebaskan diri. Dia langsung ditarik kembali ke dalam genggaman Yu Sheng.     

Suara gemeretak terdengar saat tangan Yu Sheng berubah menjadi cakar-cakar iblis yang menusuk tubuh lawannya. Itu adalah sebuah pemandangan yang mengejutkan.     

*Brak* Terdengar suara keras lainnya saat Yu Sheng melangkah ke atas langit. Sinar-sinar cahaya iblis kegelapan yang tak terhitung jumlahnya menyebar ke arah kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas lainnya, hingga akhirnya menyelimuti area tersebut.     

Saat para kultivator yang berada di bawah menyaksikan Yu Sheng beraksi, terdengar suara benturan yang keras saat para kultivator yang mencoba melarikan diri itu dihantam sampai mati satu per satu. Tidak ada harapan bagi mereka untuk melarikan diri. Mereka semua tewas seketika.     

Tidak lama kemudian, suasana menjadi tenang kembali. Tidak ada tanda-tanda bahwa telah terjadi sebuah pembantaian di sana.     

Para kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas merasa bahwa mereka sudah tidak memiliki harapan lagi. Tampaknya mereka tidak punya pilihan selain menerima nasib mereka. Mereka telah kehilangan harapan untuk meraih kemenangan tidak lama setelah mereka memasuki Reruntuhan Dewa.     

Ye Futian mengambil beberapa langkah ke depan. Saat dia berdiri di udara, cahaya yang menyilaukan bersinar dari tubuhnya. Para kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas menundukkan kepala mereka. Mereka sudah tidak memiliki kekuatan untuk memberikan perlawanan. Keputusasaan memenuhi hati mereka, tapi apa bedanya? Ada satu pilihan sederhana di hadapan mereka sekarang.     

Mereka harus memilih untuk hidup atau mati.     

Ye Futian memandang para kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas yang sedang menundukkan kepala, tanpa ada simpati atau belas kasihan di dalam tatapan matanya. Selain ikut berpartisipasi dalam penyerangan di Celestial Gate of Vast Heaven, mereka telah mencoba mencuri tulang milik Kaisar Gajah di Pegunungan Origin dan membunuhnya.     

"Mulai sekarang, kalian tidak lagi diizinkan untuk melawan perintahku." Ye Futian berjalan bolak-balik di hadapan mereka. Dia mulai mengendalikan mereka seutuhnya. Tubuh mereka gemetar. Tidak lama kemudian, mereka semua berlutut di permukaan tanah dengan tatapan mata yang sangat tulus. Mereka sekarang tunduk pada perintah Ye Futian.     

Di belakang mereka, Luo Yue dan para kultivator dari Gunung Taixuan tampak terkejut. Apa-apaan ini?     

Ye Futian sepertinya bisa mengendalikan monster-monster iblis.     

Setelah semua kultivator dari Klan Tikus Ungu-Emas berada di bawah kendalinya, Ye Futian berbalik dan berkata pada orang-orang dari Gunung Taixuan, "Kemampuan ini dibenci oleh klan-klan iblis. Aku percaya bahwa kalian semua akan menjaga rahasiaku ini."     

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu," ujar Luo Yue sambil mengangguk. Jumlah perwakilan dari Gunung Taixuan tidak banyak. Karena bagaimanapun juga, Gunung Taixuan relatif lemah jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan lainnya. Sebagian besar dari mereka datang kemari sebagai pengamat. Menurut mereka, hal yang paling penting adalah bertahan hidup. Mereka tidak akan menolak keberuntungan yang datang pada mereka.     

Ye Futian mengenal semua orang yang datang kemari dengan baik. Terlebih lagi, dia tahu bahwa mereka semua akan mematuhi perintahnya. Mereka yang telah berkultivasi ke tingkat Saint Plane tidak akan membuka mulut mereka sembarangan dan membeberkan rahasianya.     

Setelah semua ini berakhir, Ye Futian mengalihkan pandangannya pada Klan Tikus Ungu-Emas. Dengan satu perintah dari pikirannya, mereka semua tiba-tiba mulai masuk ke dalam tanah dan pergi ke arah yang berbeda-beda.     

Pada saat yang bersamaan, salah satu dari mereka bersembunyi tepat di bawah kaki kelompok Ye Futian, menjaga mereka dari bawah. Dia tidak akan meninggalkan mereka. Iblis tikus ini akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi mereka. Ketika mereka membutuhkan bantuan, dia akan melindungi Xia Qingyuan dan yang lainnya.     

Pendekar Lihen berjalan menghampiri Ye Futian dan berbisik, "Apakah kau mengirimkan iblis-iblis tikus itu untuk melakukan pengintaian?"     

Ye Futian mengangguk. "Ya. Saya mengirim mereka ke arah yang berbeda-arah. Rumor mengatakan bahwa tikus-tikus ini memiliki bakat istimewa dan sangat mahir dalam melakukan pengintaian dan menemukan harta karun. Jika saya mengirim mereka ke arah yang berbeda-beda, mereka dapat mencakup area yang lebih luas. Bahkan jika mereka ketahuan, orang-orang dari pasukan lain tidak akan menganggap tikus-tikus itu sebagai ancaman. Mereka mungkin akan mengabaikannya."     

Pendekar Lihen mengangguk pelan. Jika salah satu tikus itu ditemukan oleh suatu pasukan dan dijadikan sasaran, seekor iblis tikus tidak akan memiliki harapan untuk bertahan sendirian. Dia menghela napas dalam-dalam. Setelah mendapatkan pengalaman selama bertahun-tahun, pemuda yang dahulu mudah terpengaruh oleh perasaan pribadi ini sekarang menjadi semakin dewasa.     

Tentu saja, dia sama sekali tidak mengasihani tikus-tikus ini. Ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Ye Futian, dia tahu bahwa ada konflik besar yang terjadi di antara kedua belah pihak.     

"Maka dari itu, kita tidak perlu khawatir saat kita melanjutkan perjalanan," ujar Ye Futian. Kelompok itu terus bergerak ke depan. Pergerakan mereka tidak terlalu cepat. Tikus-tikus itu telah pergi ke semua arah, tetapi dia belum tahu kemana mereka harus pergi untuk menemukan reruntuhan yang ditinggalkan oleh para dewa.     

Sementara Ye Futian mengendalikan Klan Tikus Ungu-Emas, pasukan lain yang memasuki Reruntuhan Dewa juga bergerak. Mereka semua pergi menuju ke arah yang berbeda-beda. Para kultivator yang telah mencapai Renhuang Plane adalah yang tercepat, dan panca indera mereka mampu mencakup area terluas di antara semua kultivator. Mereka sudah mendapat keuntungan dan berharap mereka bisa menemukan reruntuhan itu sesegera mungkin.     

Mereka tahu betul bahwa seiring berjalannya waktu, jumlah Renhuang di dalam Reruntuhan Dewa akan terus meningkat. Banyak sosok-sosok terkemuka kemungkinan besar akan menembus ke tingkat berikutnya.     

Namun, belum ada pertempuran besar yang terjadi. Selain pertarungan antara Ye Futian dengan Klan Tikus Ungu-Emas, pasukan-pasukan lainnya untuk saat ini tidak membuat keributan dan tidak saling menyerang satu sama lain. Mereka semua tahu bahwa ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut.     

Setelah reruntuhan yang ditinggalkan oleh para dewa ditemukan, pertempuran besar pasti akan terjadi di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.