Legenda Futian

Pertempuran di Istana Bawah Tanah



Pertempuran di Istana Bawah Tanah

1Ye Futian memandang ke arah Dou Zhao. Dia bisa merasakan tekanan menghantam tubuhnya. Dou Zhao adalah sosok yang sangat kuat.     0

Sebagai penerus masa depan dari Suku Dou, Dou Zhao dikelilingi oleh sebuah lingkaran cahaya dan memiliki tubuh dari seorang dewa pertempuran. Aura petarung miliknya yang menakjubkan berputar-putar di sekelilingnya. Begitu dia membuka matanya, tatapan matanya tampak mengerikan. Saat dia mengambil langkah ke arah Ye Futian, terdengar suara ledakan yang keras. Dalam sekejap, satu sosok dewa pertempuran melesat keluar dari tubuhnya, berubah menjadi nyata dan menerjang ke arah Ye Futian.     

Ketika dia menyaksikan pemandangan itu, Ye Futian berpikir dalam hati, bisakah dia menciptakan dewa-dewa pertempuran dengan aura petarungnya? Inikah yang terjadi ketika aura dari Jalur Agung dan aura petarung bergabung menjadi satu kesatuan?     

Sosok dewa pertempuran itu menyerang dengan kepalan tinjunya, sehingga menyebabkan istana bawah tanah berguncang. Sebuah kekuatan agung yang tak tertandingi dikerahkan menuju Ye Futian. Dou Zhou ingin melihat kekuatan sesungguhnya dari pemuda berambut abu-abu yang telah menerobos ke dalam istana bawah tanah itu.     

Dalam sekejap, terdengar suara gajah yang keras dan jelas. Suara itu cukup keras untuk mengguncang udara. Pada saat itu, sepuluh ribu gajah berderap di udara. Mereka berkumpul menjadi satu bayangan dari seekor iblis gajah yang berukuran besar dan tangguh. Iblis gajah itu menerjang ke depan dan menabrak dewa pertempuran yang semakin mendekat.     

*Boom* Suara raungan yang memekakkan telinga terdengar saat dua kekuatan itu bertabrakan. Tabrakan itu menciptakan sebuah badai mengerikan yang bergejolak di seluruh penjuru aula tersebut.     

Namun, ekspresi Dou Zhao tidak berubah. Seolah-olah dia telah mengantisipasi hal ini. Kemudian dia kembali mengambil satu langkah ke depan. Dalam sekejap, cahaya suci yang terpancar dari tubuhnya menjadi semakin terang. Semakin banyak sosok dewa pertempuran yang terbentuk dan langsung mengerahkan kepalan tinju mereka. Kepalan tinju tak terbatas itu langsung menutupi area tersebut, membatasi ruang gerak Ye Futian. Di dalam istana bawah tanah ini, tidak ada tempat baginya untuk melarikan diri. Satu-satunya pilihan yang dia miliki adalah berusaha menahan serangan itu secara langsung. Tempat ini sangat cocok bagi mereka yang memiliki serangan-serangan kuat, terutama mereka yang mahir dalam pertarungan jarak dekat.     

Ye Futian melangkah ke depan. Iblis gajah itu kembali menerjang di udara. Sosok iblis gajah itu tampak sangat besar dan membawa kekuatan yang tak terbayangkan di dalamnya. Kekuatan yang dimiliki oleh Klan Iblis Gajah menjadikan mereka sebagai salah satu pasukan terkuat di Dunia Iblis. Serangan-serangan mereka begitu mengerikan dan tepat sasaran, serta mampu menghancurkan langit dan bumi.     

Kepalan tinju tak terbatas itu menyebar di udara, tetapi iblis gajah itu berhasil mengatasinya. Tiba-tiba, sebuah badai yang lebih kuat dari sebelumnya bergejolak di istana bawah tanah. Suara ledakan yang dihasilkan membuat gendang telinga semua orang bergetar. Semua kultivator di sekitar mereka mengeluarkan aura masing-masing untuk melindungi diri mereka sendiri. Tatapan mata mereka terpaku pada pertempuran antara dua sosok tangguh tersebut.     

Ye Futian sama sekali tidak gentar saat menghadapi serangan-serangan Dou Zhao. Meskipun Dou Zhao hanya mengujinya, namun menilai dari reaksi yang ditunjukkan oleh Ye Futian, dia mampu mengatasi serangan-serangan Dou Zhao dengan trik yang sama.     

Dou Zhao tidak memiliki keunggulan apa pun atas dirinya.     

Apalagi jika menilai siapa yang diuntungkan dalam pertarungan ini, keduanya berada di tingkat Saint Plane dan sudah sangat dekat dengan Renhuang Plane.     

Para kultivator dari Suku Dou tentu saja adalah pihak yang paling dikejutkan dengan hal ini. Mereka tahu betul seperti apa kekuatan Dou Zhao. Dia adalah sosok yang dirumorkan akan memperbaiki garis keturunan Suku Dou. Darah dari dewa pertempuran mengalir melalui nadinya. Dia adalah satu-satunya kultivator dari generasinya yang mampu menggunakan aura dari Dewa Pertempuran Ketujuh. Harus menjadi sekuat apakah seseorang sehingga mampu melakukan hal tersebut? Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh para Tetua dari Suku Dou. Terlebih lagi, Dou Zhao memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi semakin kuat.     

Jika dia mampu mencapai tingkat Dewa Pertempuran Kesembilan, dia akan menyamai tingkat yang dicapai oleh para Tetua legendaris dan menjadi seorang dewa pertempuran sejati.     

Meskipun itu hanyalah serangan-serangan pancingan, namun serangan itu tetap sangat berbahaya, apalagi melihat kekuatan yang dimiliki oleh Dou Zhao. Serangan-serangannya sangat kuat, tapi sosok asing ini mampu menahannya secara langsung.     

Mungkinkah pria ini adalah salah satu sosok terkemuka dari suatu dunia?     

Jika benar demikian, mengapa mereka hanya mengirimkan dua perwakilan ke Reruntuhan Dewa?     

Hal ini sepertinya bertentangan dengan akal sehat.     

"Kau lumayan kuat." Dou Zhao mengalihkan tatapan matanya yang tajam ke arah Ye Futian. Pria ini ternyata mampu menahan tekanan yang dia berikan.     

"Begitu pula dirimu," jawab Ye Futian dengan acuh tak acuh.     

Tubuh kekar Dou Zhao menjadi semakin mengerikan, hingga akhirnya dipenuhi dengan kekuatan yang tak terbatas. Tatapan matanya seolah-olah mampu menusuk Ye Futian. Dalam sekejap, banyak sosok dewa pertempuran seperti menekan pikiran Ye Futian. Sementara itu di belakang tubuh Dou Zhao, muncul bayangan dewa pertempuran lainnya. Pada saat yang bersamaan, seberkas cahaya suci bersinar di antara alisnya. Itu adalah tanda dari dewa pertempuran. Pada saat ini, semua aura yang berada di sekitarnya mengalir ke arah dahinya, dan membuat dirinya menjadi semakin kuat.     

Ye Futian bisa merasakan tekanan yang menimpa tubuhnya menjadi semakin kuat. Ekspresinya kini menjadi sedikit lebih serius. Sosok yang dia hadapi adalah murid terkuat dari salah satu pasukan besar di Dunia Ziwei. Terlebih lagi, sebuah kekuatan yang istimewa mengalir di dalam dirinya. Sama seperti Tulang Kaisar Gajah miliknya, kekuatan itu membuat dirinya menjadi semakin tangguh.     

Suara gajah yang dihasilkan membuat istana bawah tanah berguncang dan bergema di seluruh penjuru aula tersebut. Dou Zhao menarik lengannya ke belakang dan kembali mengerahkannya ke depan. Tubuhnya langsung menembus udara saat dia berteleportasi melalui ruang hampa dan muncul tepat di hadapan Ye Futian. Kemudian dia menyerang dengan kepalan tinjunya. Jumlah kekuatan yang dia keluarkan mampu membuat orang-orang di sekitar mereka menjadi sesak napas.     

"Dou Zhao kini bertarung dengan serius, jadi dia menggunakan aura dari Dewa Pertempuran!" Bei Chen dari Akademi Bintang Kaisar dan Pembunuh Ketujuh dari Klan Tujuh Pembunuh tampak terkejut. Dou Zhao telah menggunakan kekuatan ini saat melawan mereka. Dia tidak lagi bertarung melawan mereka. Sekarang, dia menghadapi seseorang yang muncul secara tiba-tiba dari luar.     

Ye Futian merespon tanpa ragu-ragu. Dia langsung mengerahkan kepalan tinjunya. Dia sama sekali tidak menggunakan teknik khusus. Dia telah memutuskan untuk bertahan. Dampak yang ditimbulkan membuat tulang-tulangnya berguncang. Darah di dalam nadinya bergejolak. Seolah-olah semua kekuatan di dalam tubuhnya sedang digunakan. Kekuatan tubuh dari Jalur Agung miliknya mengalir ke dalam kepalan tinjunya. Kemudian, cahaya dari sekawanan iblis gajah terpancar keluar.     

*Brak*     

Terdengar suara ledakan yang memekakkan telinga. Meskipun istana bawah tanah masih berdiri dengan kokoh, namun semua orang bisa merasakan tubuh mereka gemetar.     

Keduanya terpisah satu sama lain dan mundur. Ini adalah pertama kalinya Dou Zhao dipaksa mundur setelah bertabrakan dengan seseorang di tingkat yang sama dengannya. Kakinya menggesek permukaan tanah, sehingga menghasilkan suara yang memekakkan telinga.     

Ye Futian juga mempertanyakan kemampuannya sendiri. Meskipun fisiknya tidak sekuat Yu Sheng, namun tubuhnya masih sangat kokoh. Tapi serangan itu sangat kuat, yang menunjukkan betapa kuatnya Dou Zhao.     

Kemudian mereka beberapa kali bertabrakan secara berturut-turut. Setiap tabrakan sangatlah dahsyat. Saat ini, area di sekitar mereka menjadi sunyi senyap.     

Dou Zhao menatap ke arah Ye Futian dan bertanya, "Siapa kau sebenarnya? Kau berasal dari pasukan mana?"     

Suaranya begitu keras dan mengintimidasi. Suaranya bergema di seluruh penjuru istana bawah tanah. Dia menjadi sangat penasaran dengan identitas Ye Futian. Bagaimana bisa murid yang tak dikenal namanya ini mampu menahan serangan-serangannya? Bahkan seseorang di puncak Saint Plane tidak dapat melakukan hal tersebut. Satu kepalan tinjunya mampu menghancurkan organ-organ dalam mereka.     

"Namaku Ye Futian, murid dari Tetua Agung Tianhe di Dunia Tianhe. Aku juga pernah berkultivasi di Gunung Taixuan," jawab Ye Futian.     

Dou Zhao menatapnya dengan tajam. Dunia Tianhe? Dunia itu tidak termasuk dalam Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Sepertinya dia ingat bahwa dunia itu ada hubungannya dengan Klan Dewa dari Dunia Imperial. Adapun Gunung Taixuan, dia juga pernah mendengar tempat itu sebelumnya. Rumor mengatakan bahwa satu tahun yang lalu, Lord Taixuan telah melampaui tingkat Renhuang. Hal itu membuat pasukan-pasukan besar dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi menaruh perhatian padanya.     

Saat ini, seorang pemuda yang memiliki koneksi dengan dua pasukan itu berada di hadapannya dan mampu mengatasi serangan-serangannya.     

"Kau sangat kuat, tapi aku belum mengeluarkan kekuatanku yang sesungguhnya," ujar Dou Zhao. "Jika kau ingin bertarung denganku, kau mungkin tidak memiliki harapan untuk menang. Sebaiknya kau segera pergi dari sini."     

"Kau juga kuat, tapi ini bukanlah jenis pertarungan yang menjadi andalanku," ujar Ye Futian. "Temanku yang berada di luar jauh lebih kuat dariku. Tidak lama lagi, kalian berdua bisa saling menguji kekuatan satu sama lain. Mengenai perebutan reruntuhan, pertarungan ini tidak berarti apa-apa. Bagaimana kalau kita membiarkan siapa pun yang mampu mengambil aura petarung itu untuk memilikinya?"     

"Meski begitu, hanya mereka yang memiliki kemampuan untuk mengambilnya yang bisa mencobanya," ujar Bei Chen. Itu adalah risiko tambahan, belum lagi fakta bahwa Ye Futian memiliki seorang teman di luar reruntuhan ini.     

Jika dia ingin mengambil kekuatan itu, dia telah menunjukkan bahwa dirinya setidaknya berada pada tingkat yang sama dengan mereka. Dia pasti cukup kuat untuk melakukannya. Apalagi, mereka bahkan tidak tahu persis seberapa kuat dia sebenarnya.     

"Kalau begitu, kalian bertiga bisa pergi," tiba-tiba terdengar sebuah suara di suatu tempat. Bei Chen memandang ke bagian belakang Ye Futian. Dia melihat satu sosok berjalan ke arah mereka. Kemungkinan besar sosok itu adalah teman yang datang kemari bersama Ye Futian.     

Sudah jelas bahwa dia telah mengatasi orang-orang yang berada di luar reruntuhan.     

Hal ini mengejutkan orang-orang yang berada di istana bawah tanah. Tampaknya Ye Futian bukanlah satu-satunya sosok yang kuat di sini.     

Tidak hanya itu, pria ini juga terlihat cukup sombong. Dia baru saja mengatakan bahwa mereka bertiga bisa pergi. Apakah dia mengatakan bahwa mereka tidak memenuhi syarat untuk mengambil aura petarung itu jika dibandingkan dengan Ye Futian?     

Di generasi mereka, ketiganya berdiri di puncak kekuatan Dunia Ziwei. Namun saat ini, seseorang berani bersikap sombong pada mereka dan mengatakan bahwa mereka tidak layak untuk mengambil aura tersebut. Tindakannya ini sudah keterlaluan.     

Bei Chen menatap mereka. Cahaya bintang yang tak terbatas berkumpul di sekelilingnya dan auranya yang mengerikan menyebar di udara. Kilatan petir melesat dan menyelimuti tubuhnya. Petir yang bergemuruh memenuhi aula tersebut. Sementara sebilah pedang ungu ilahi muncul di hadapannya. Pedang itu bermandikan cahaya petir, membuatnya tampak seperti raja dari semua pedang.     

Ye Futian menatap Bei Chen dengan terkejut. Dia memegang sebuah tongkat di tangannya, tapi dia juga memanggil sebilah pedang. Terlebih lagi, pedang ungu ini sepertinya mampu menekan semua aura yang berada di aula tersebut. Pedang itu menebas udara, sehingga meninggalkan sebuah celah di udara serta titik-titik cahaya penghancur.     

Titik-titik cahaya penghancur itu langsung melesat ke seluruh penjuru dari istana bawah tanah. Dalam sekejap, kilatan petir dan Qi Pedang Pembantaian memenuhi area tersebut.     

Bayangan dari pedang-pedang ungu kini bermunculan di setiap sudut dari istana bawah tanah. Semua pedang itu menunjuk ke arah Ye Futian dan Yu Sheng. Sepertinya mereka berdua telah terjebak.     

Di masa lalu, Kaisar Bintang Ziwei adalah salah satu sosok terkuat di dunia ini dan mahir dalam berbagai macam kemampuan. Dia telah mengendalikan segalanya di Dunia Ziwei dan menguasai semua serangan yang ada di dunia tersebut. Bahkan jika itu bukanlah metode kultivasi yang menjadi spesialisasinya, dia sangat mahir dalam menggunakan semua metode tersebut.     

"Maju!" ujar Bei Chen. Pedang-pedang ungu itu melesat ke udara pada saat yang bersamaan, berusaha membunuh dua pria yang baru saja datang itu secara langsung. Tidak ada tempat untuk melarikan diri bagi mereka.     

Bilah-bilah pedang itu bergerak dengan satu perintah dari pikiran Bei Chen. Mereka bergerak sangat cepat sehingga tampaknya mustahil untuk menghadapi mereka.     

Semua pedang itu bisa menembus tubuh Ye Futian dan Yu Sheng kapan saja, memotong daging mereka dan menghancurkan jiwa spiritual mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.