Legenda Futian

Dirasuki oleh Dewa Pertempuran



Dirasuki oleh Dewa Pertempuran

2*Rawr*     2

Suara raungan naga bergema di udara, terdengar begitu keras dan jelas. Pada saat pedang-pedang ilahi itu mendekat, Yu Sheng mengambil satu langkah ke depan. Cahaya iblis kegelapan miliknya menyelimuti tubuhnya dan Ye Futian, selain itu muncul bayangan dari seekor naga iblis raksasa.     

Pedang-pedang itu berusaha menembus cahaya iblis tersebut, dan pedang ungu terkuat milik Bei Chen berhasil menyentuh dahi Yu Sheng. Tapi dia bergegas mengulurkan lengan iblisnya, dan sisik naga hitam muncul di sekujur tubuhnya. Seolah-olah kedua lengan Yu Sheng bukan lagi lengan biasa, melainkan bagian tubuh dari seekor naga. Dia mengulurkan tangan bersisik naga miliknya dan mencengkeram pedang tersebut.     

Tiba-tiba terdengar suara gemeretak yang keras, dan cahaya suci meledak hingga mengoyak sisik-sisiknya. Tapi dia masih bisa menghentikannya. Yu Sheng mengencangkan cengkeramannya, dan tiba-tiba pedang itu patah, hancur menjadi debu.     

Naga iblis raksasa itu berputar-putar di sekitar Yu Sheng, menghalangi semua cahaya suci yang mendekat. Di bawah pengaruh tekanan yang kuat di dalam istana bawah tanah, hanya ada sebuah aura iblis yang sangat mengerikan di sana. Bei Chen menatap Yu Sheng dengan terkejut.     

Meskipun dia tidak yakin bahwa serangan ini akan menghancurkan mereka berdua, namun dia tetap tidak menyangka bahwa Yu Sheng dapat menghancurkan serangannya dengan cara yang luar biasa. Apakah pria ini juga berasal dari Gunung Taixuan?     

*Boom* Bei Chen tidak punya waktu untuk bertanya-tanya, karena Yu Sheng kembali mengambil satu langkah ke depan, melintasi jarak yang sangat jauh dalam sekejap. Langkah kaki itu bergemuruh dan bergema ke seluruh penjuru istana bawah tanah.     

Bei Chen tiba-tiba bisa merasakan sebuah tekanan yang dahsyat. Yu Sheng bergerak ke arahnya, bereaksi atas pedang yang dia kirimkan sebelumnya.     

Yu Sheng mengangkat lengan naganya dan mengerahkannya ke bawah. Sepasang lengan itu mengandung kekuatan yang mengerikan, dan kekuatan naga dari lengan itu telah digabungkan ke dalam seni iblisnya. Karena itulah, kepalan tinjunya bahkan tampak cukup kuat untuk menghancurkan udara.     

Bei Chen bergegas mengangkat kedua tangannya. Dalam sekejap, bintang-bintang bermunculan di sekelilingnya, membuat area di sekitarnya tampak seperti sebuah medan bintang yang menakjubkan. Bintang-bintang yang berputar-putar di sekelilingnya itu menghasilkan sebuah resonansi luar biasa yang melindungi sekujur tubuhnya.     

*Boom*     

Suara memekakkan telinga kembali terdengar saat bintang-bintang itu dihancurkan. Kekuatan naga itu kini berubah wujud menjadi seekor naga iblis kegelapan yang melesat ke depan dan menghancurkan tirai bintang tersebut.     

Ekspresi Bei Chen sedikit berubah. Area sekecil itu tidak cocok baginya untuk menunjukkan kekuatannya. Seluruh area kini seperti diselimuti oleh kepalan tinju naga, jadi dia tidak bisa menghindari serangan tersebut. Dia langsung mengarahkan tongkatnya ke depan, dan cahaya bintang terpancar dari tongkat itu saat dia berusaha melarikan diri.     

*Brak*     

Terdengar suara gemuruh saat Bei Chen terhempas ke sebuah dinding batu, sehingga membuat seluruh bagian dari istana bawah tanah bergetar. Dia mengerang kesakitan.     

Ekspresinya tampak muram dan tiba-tiba dia berdiri di tempatnya. Dia melayang ke udara seolah-olah dia tidak terluka sedikit pun. Dia mencengkeram tongkatnya erat-erat, dan cahaya bintang bersinar dari kedua matanya, yang menyebar ke seluruh penjuru aula dalam sekejap.     

Para kultivator lainnya dari Akademi Bintang Kaisar yang berada di dalam istana bawah tanah juga naik ke udara. Dalam sekejap, cahaya bintang memenuhi aula tersebut. Sosok-sosok yang melayang di udara itu memusatkan perhatian mereka pada Ye Futian dan Yu Sheng. Sudah jelas, mereka berdua kini menjadi target mereka.     

Aula itu menjadi sangat terang di bawah cahaya bintang yang bersinar. Ye Futian mengalihkan pandangannya pada Bei Chen dan berkata, "Kita harus mementingkan jalan damai daripada menggunakan kekerasan. Mengapa kita harus bertarung? Akan lebih baik jika kita membiarkan siapa pun yang dapat mengambil kekuatan itu untuk memilikinya." Dia menoleh ke arah Yu Sheng dan berkata, "Kuserahkan semuanya padamu."     

"Bagus," ujar Yu Sheng sambil mengangguk. Kemudian dia melangkah ke arah Bei Chen.     

Para kultivator dari Suku Dou dan Klan Tujuh Pembunuh tampak tercengang saat meyaksikan hal ini. Pria ini benar-benar tak tahu malu. Dia menyerahkan sosok terkuat di antara mereka, Bei Chen, pada Yu Sheng, dan dia justru berbalik untuk berurusan dengan kultivator-kultivator lainnya dari Akademi Bintang Kaisar.     

Yu Sheng melangkah di udara, bergerak menuju Bei Chen, tubuhnya dipenuhi dengan energi iblis yang mengerikan. Semua orang bisa merasakan aura dari seorang Kaisar Iblis dari tubuhnya. Mungkinkah pria ini adalah keturunan dari seorang iblis yang kuat?     

Tapi dia bukan monster iblis. Lalu mengapa dia bisa mengkultivasi kekuatan dari naga berdarah murni?     

Ye Futian melangkah menuju para kultivator dari Akademi Bintang Kaisar, yang berdiri di udara. Dalam sekejap, alunan musik guqin bergema di udara. Namun pada saat itu, apa yang bisa mereka rasakan hanya sebuah aura yang tajam.     

Kemudian, pedang-pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya bermunculan. Bilah-bilah pedang itu melesat ke depan dan menembus udara.     

Para kultivator dari Akademi Bintang Kaisar mengerutkan kening saat mereka merasakan aura pedang ini. Ye Futian menunjuk ke udara, dan dalam sekejap, sihir musik dari Jalur Agung memasuki telinga mereka. Rasanya seolah-olah ada pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya telah menusuk jiwa spiritual mereka. Pada saat yang bersamaan, istana bawah tanah sepertinya akan dipenuhi dengan bilah-bilah pedang. Ini adalah serangan kedua dari teknik Fleeting Divine Sword, Cleave of All Things.     

Orang-orang dari Akademi Bintang Kaisar tampak terkejut, dan cahaya bintang yang bersinar di sekitar mereka berusaha melindungi tubuh mereka. Pedang-pedang ilahi itu terbang tepat ke bagian tengah dari kelompok mereka. Bagi seseorang di tingkat Ye Futian, menyerang satu orang dan menyerang sebuah kelompok tidak begitu berbeda satu sama lain.     

*Boom, Boom, Boom* Setiap kultivator yang ada di kelompok itu terhempas ke belakang. Sementara mereka yang tidak mampu melindungi diri mereka sendiri terkoyak oleh pedang-pedang tersebut. Jeritan mereka terdengar begitu memilukan.     

Ye Futian terus bergerak ke depan, sehingga membuat ruangan itu bergetar. Sihir musik itu kembali memasuki telinga semua orang. Sihir itu terdengar seperti musik ilahi dari Jalur Agung. Saat musik itu dimainkan, pedang-pedang itu terus berjatuhan.     

"Maju!" Cahaya yang menyilaukan bersinar dari mata Ye Futian. Pedang itu kembali melesat ke depan dan menembus udara.     

Pedang-pedangnya itu sangat cepat dan sangat kuat.     

Dengan satu perintah dari pikirannya, pedang-pedang itu melesat di setiap penjuru dari istana bawah tanah, sehingga meninggalkan jejak-jejak pedang yang mengerikan di udara. Pertahanan bintang yang dibentuk oleh para kultivator dari Akademi Bintang Kaisar telah hancur, dan darah bercipratan di udara. Mereka terhempas ke belakang dan wajah mereka tampak pucat.     

Tidak ada satu pun kultivator dari Akademi Bintang Kaisar yang mampu bertahan di hadapan pedang itu.     

Di medan pertempuran lainnya, Bei Chen dibuat kewalahan oleh Yu Sheng. Di dalam istana bawah tanah yang begitu sempit, Yu Sheng memiliki keuntungan besar. Kepalan tinjunya berada dimana-mana; tidak ada tempat untuk menghindari serangan tersebut. Bei Chen hanya bisa menahan serangan-serangan Yu Sheng secara langsung. Akibatnya, serangan demi serangan menghantam tubuhnya. Dia kembali menabrak sebuah dinding batu dengan keras, dan darah mengalir dari mulutnya.     

Pada saat dia berdiri, sebilah pedang melesat ke arahnya.     

*Brak* Terdengar suara keras saat pedang itu menyentuh kepalanya, bahkan memotong beberapa bagian dari rambutnya.     

Bei Chen terpaku di tempatnya. Dia bisa merasakan keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Jika pedang itu bergerak sedikit, maka pedang itu akan langsung menembus dahinya.     

Dia mendongak dan ekspresinya tampak muram. Dia melihat bahwa setelah Ye Futian mengatasi para kultivator lainnya dari Akademi Bintang Kaisar, pria itu berjalan menghampiri Yu Sheng, lalu memandang ke arah Bei Chen, dan berkata, "Kau boleh pergi sesuka hatimu."     

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa hanya mereka yang memenuhi syarat yang bisa bertarung di Reruntuhan Dewa. Kini sudah jelas, Akademi Bintang Kaisar tidak berhak berada di sini.     

Mereka telah mengalami kekalahan telak. Jika lawan mereka tidak menunjukkan belas kasihan kepada mereka, pihak lawan pasti sudah membantai mereka.     

Pertempuran ini telah menjadi bencana bagi mereka.     

Dua kultivator asing telah mengalahkan mereka semua dan mengusir mereka dari istana bawah tanah.     

Bei Chen tidak mengatakan apa-apa. Dia berbalik dan pergi dengan para kultivator dari Akademi Bintang Kaisar. Mereka mengepalkan tangan dengan erat, tetapi mereka juga tidak mengatakan apa-apa.     

Kekalahan tetap saja kekalahan. Mereka tiba di sini lebih dulu dan menyiapkan sebuah penyergapan. Tetapi mereka tidak pernah menyangka bahwa mereka akan diusir oleh dua kultivator asing.     

Setelah para kultivator dari Akademi Bintang Kaisar pergi, Ye Futian memandang ke arah Dou Zhao dan Pembunuh Ketujuh, lalu bertanya, "Apa rencana kalian sekarang? Apakah kalian ingin melihat siapa yang dapat mendapatkan kekuatan yang tersimpan di sini, atau kalian ingin menyelesaikan masalah ini seperti apa yang kalian lakukan sebelumnya?"     

Orang-orang dari Suku Dou dan Klan Tujuh Pembunuh memandang ke arah Ye Futian. Berani sekali dia bersikap sesombong ini?     

Apakah dia berpikir bahwa tidak peduli pilihan mana pun yang mereka ambil, dia akan menjadi orang yang mendapatkan aura petarung yang mengerikan itu?     

"Masing-masing dari kita akan menghadapi satu orang?" Dou Zhao bertanya pada Pembunuh Ketujuh.     

"Setuju," ujar Pembunuh Ketujuh sambil mengangguk.     

"Aku akan menghadapinya." Dou Zhao menunjuk ke arah Yu Sheng. Sebelumnya, Ye Futian mengatakan bahwa Yu Sheng lebih kuat darinya, dan kini dia ingin melihat sendiri sekuat apakah kultivator iblis ini. Dia berbeda dari Bei Chen. Suku Dou dikenal karena kekuatan serangan mereka, jadi dia tidak akan bisa dihancurkan oleh Yu Sheng. Dia ingin melihat seberapa besar kekuatan yang akan dia keluarkan saat bertarung melawan Yu Sheng.     

"Baiklah." Pembunuh Ketujuh memandang Ye Futian seperti seorang pemburu yang sedang menatap buruannya. Klan Tujuh Pembunuh membuktikan kelayakan mereka dengan cara membunuh.     

"Apakah kalian ingin bertarung di luar?" tanya Ye Futian.     

"Akan lebih cepat jika kita bertarung di sini," jawab Dou Zhao. Dinding dari istana bawah tanah sangat kokoh dan tidak akan runtuh. Meskipun bagian dalam dari istana ini cukup luas dan dapat menampung banyak orang, namun area ini terlalu sempit bagi orang-orang seperti mereka untuk mengeluarkan kekuatan mereka secara maksimal.     

Tapi memang lebih cepat untuk bertarung di sini, dan juga lebih berbahaya. Ini akan menjadi sebuah pertarungan sejati tanpa ada kesempatan untuk melakukan trik apa pun.     

Ye Futian dan Pembunuh Ketujuh sama-sama pandai dalam bertarung. Apa gunanya bertarung di luar?     

Memang hanya para kultivator dari Akademi Bintang Kaisar yang paling cocok untuk bertarung di luar.     

"Baiklah." Ye Futian tidak keberatan. Dia berjalan menuju Pembunuh Ketujuh, sementara Yu Sheng bergerak ke arah Dou Zhao.     

Tatapan mata Dou Zhao menjadi semakin tajam, dan cahaya suci bersinar dari tubuhnya. Aura petarungnya bergejolak. Tanda Dewa Pertempuran kedua dan ketiga muncul di dahinya secara berurutan. Dalam sekejap, seberkas cahaya pertempuran yang tak tertandingi menyebar ke seluruh penjuru istana bawah tanah. Untuk menghadapi seseorang sekuat Yu Sheng, dia langsung menggunakan tiga segel pertempuran.     

*Brak* Dou Zhao melangkah ke arah Yu Sheng. Kali ini dia tidak menahan diri. Baik dirinya maupun Yu Sheng mahir dalam pertarungan jarak dekat, jadi dia tidak membutuhkan trik-trik khusus. Dia berasumsi bahwa kultivator iblis di hadapannya ini tidak jauh berbeda darinya.     

Sesuai dugaannya, Yu Sheng juga melangkah ke depan, kedua lengannya berubah menjadi lengan iblis. Dia mengaktifkan kekuatan dari Klan Dewa Naga, dan semua orang bisa mendengar suara raungan naga bergema di udara.     

Mereka berdua saling bertabrakan tanpa ada keraguan sedikit pun, dan rentetan suara gemuruh yang keras memenuhi udara. Sebuah badai yang mengerikan bergejolak di area itu dan menyebar ke segala arah. Kali ini, Dou Zhao mundur beberapa langkah. Orang-orang dari Suku Dou bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang saat mereka menyaksikan pertempuran ini.     

Dou Zhao baru saja dipukul mundur oleh lawannya.     

Kultivator iblis ini benar-benar kuat.     

Tatapan mata Dou Zhao menjadi semakin tajam dan sepertinya menjadi lebih menakjubkan dari sebelumnya. Tanda ilahi lainnya terbentuk di dahinya, dan cahaya suci yang tak tertandingi menyelimuti tubuhnya. Dia berteriak, dan suara gemeretak terdengar darinya, sehingga membuat tubuhnya tampak seperti akan terbelah. Bayangan dari seorang Dewa Pertempuran muncul di belakang tubuhnya. Seolah-olah dia telah dirasuki oleh Dewa Pertempuran.     

"Segel keempat. Dia telah memanggil Dewa Pertempuran." Para kultivator dari Suku Dou terkejut saat mereka melihat pemandangan ini. Kekuatan Dou Zhao telah mencapai tingkat baru.     

Kekuatan iblis terpancar dari tubuh Yu Sheng saat dia menyaksikan hal ini, dan pada saat yang bersamaan, sosok dari seorang dewa iblis raksasa muncul di belakang tubuhnya. Kedua mata iblisnya tampak sangat mengerikan, dan sepertinya, hanya dengan memandang seseorang, mereka akan berlutut di hadapannya. Sosok-sosok iblis yang tak tertandingi muncul di sekelilingnya, seolah-olah menganggap Yu Sheng sebagai raja mereka. Pemandangan itu sangat menakjubkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.