Legenda Futian

Pertemuan



Pertemuan

0Saat pergi ke arah timur, Ye Futian memerintahkan para anggota dari Klan Tikus Ungu-Emas untuk pergi menuju ke tiga arah mata angin lainnya.      1

Sebelumnya, Dou Zhao mengatakan bahwa setelah memasuki Reruntuhan Dewa, mereka akan tiba di sebuah Reruntuhan Agung jika mereka pergi ke satu arah tertentu. Apakah itu berarti akan ada reruntuhan lain di arah yang berbeda?     

Mengapa bisa demikian?     

Para tikus ungu-emas mempercepat pergerakan mereka saat bergerak menuju utara, selatan, timur, dan barat. Cakupan wilayah yang bisa dirasakan oleh Ye Futian juga semakin meluas.     

Namun, setelah menempuh perjalanan dalam jangka waktu tertentu, Ye Futian, yang sedang pergi ke arah timur, tiba-tiba berhenti. Ekspresinya tampak aneh.     

"Ada apa?" Yaya, yang berada di sampingnya, bertanya sambil menatapnya. Yu Sheng juga menatap Ye Futian dengan heran, yang pergerakannya tiba-tiba melambat.     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Dia memandang ke arah Luo Yue dan bertanya, "Kau pernah mendengar Lord Taixuan menyinggung tentang Reruntuhan Dewa di Gunung Taixuan. Pernahkah kau mendengar tentang tempat seperti apakah Reruntuhan-reruntuhan Agung ini?"     

Luo Yue menggelengkan kepalanya. "Pengetahuan yang dimiliki oleh Gunung Taixuan tentang tempat ini juga terbatas."     

Ye Futian bisa memahaminya. Kemampuan Gunung Taixuan tidak begitu menonjol. Tidak mengejutkan apabila mereka tidak tahu banyak hal mengenai Reruntuhan Dewa.     

Sebagai perbandingan, pasukan-pasukan seperti Istana Divine mungkin tahu lebih banyak tentang Reruntuhan-reruntuhan Agung ini.     

"Memangnya kenapa?" Luo Yue bertanya.     

"Hmm." Ye Futian mengangguk, "Ketika kita memasuki Reruntuhan Dewa, karena adanya fakta bahwa semua gerbang ilahi itu terhubung di tempat yang berbeda-beda, akibatnya kita semua muncul di area yang berbeda-beda. Namun, kita masih bisa merasakan aura satu sama lain dari jauh. Artinya jarak yang memisahkan semua orang tidak terlalu jauh dan kita semua masih berada di wilayah yang sama. Dalam kondisi seperti itu, jika kita semua pergi ke arah yang berbeda-beda, bukankah kita akan menjauh dari satu sama lain?"     

"Tentu saja," jawab Luo Yue sambil menganggukkan kepalanya.     

"Jika sejak awal konsepnya memang seperti itu, lalu mengapa kita pada akhirnya saling mendekat satu sama lain?" tanya Ye Futian.     

Dia menyadari sebuah fenomena yang aneh. Dia dan para anggota dari Klan Tikus Ungu-Emas awalnya pergi menuju ke arah yang berbeda-beda. Sebelumnya, jarak di antara mereka memang semakin besar. Namun, saat mereka terus bergerak, para tikus ungu-emas, yang bergerak ke satu arah, sepertinya tidak bergerak menjauh darinya, tetapi malah semakin mendekat.     

Awalnya dia beranggapan bahwa penilaiannya salah. Bagaimanapun juga, ketika dia mengendalikan Klan Tikus Ungu-Emas, dia samar-samar bisa merasakan seberapa jauh posisi mereka darinya. Namun, dia tidak bisa menentukan lokasi mereka secara tepat. Dia hanya bisa merasakan keberadaan mereka secara garis besar.     

Namun, saat mereka melanjutkan perjalanan, dia bisa merasakan sebuah sensasi yang sama datang dari anggota Klan Tikus Ungu-Emas yang pergi ke dua arah mata angin lainnya. Sudah jelas dia menjadi curiga terhadap kemungkinan bahwa mereka sebenarnya semakin mendekati satu sama lain.     

"Ada satu kemungkinan yang masuk akal," ujar Xia Qingyuan.     

"Kemungkinan seperti apa itu?" Ye Futian bertanya.     

"Misalkan Reruntuhan Dewa ini adalah sebuah dunia tersendiri, suatu dunia berbentuk bola seperti planet. Kemudian, jika kita muncul di wilayah yang sama dan kemudian pergi menuju ke arah yang berlawanan, jarak antara kita pertama-tama akan bertambah dan kemudian akan berkurang," Xia Qingyuan menjelaskan.     

"Kau benar," Ye Futian mengangguk. Dia memiliki pemikiran yang sama seperti Xia Qingyuan.     

"Sebaiknya kita lanjutkan perjalanan kita," Ye Futian tidak berkata apa-apa lagi. Dia akan mengingat hal ini dan terus bergerak ke arah timur dengan kecepatan tinggi.     

Sensasi yang dia rasakan setelah ini juga mengkonfirmasi dugaannya. Jarak antara dirinya dan para tikus ungu-emas memang semakin mendekat.     

Setelah beberapa lama, wilayah gurun yang tak berbatas muncul di hadapan Ye Futian dan kelompoknya. Anggota Klan Tikus Ungu-Emas yang pergi menuju ke tiga arah mata angin lainnya masih terus bergerak ke depan dengan kecepatan tinggi. Namun, Ye Futian telah menyadari bahwa jarak di antara mereka sudah sangat dekat. Tentu saja, ini hanya dugaan sementara.     

Jika mereka terus bergerak ke depan, mereka akan berkumpul di satu tempat yang sama.     

Berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Dou Zhao, mereka akan tiba di sebuah Reruntuhan Agung apabila pergi ke satu arah tertentu. Mungkinkah Reruntuhan Dewa yang mereka temui di bagian ujung dari empat arah mata angin ini adalah reruntuhan yang sama?     

Hanya saja tidak ada seorang pun yang mengetahui bahwa tempat itu adalah reruntuhan yang sama?     

Itu artinya orang-orang yang memasuki Reruntuhan Dewa sebelumnya tidak pernah menjelajahi tempat ini secara keseluruhan?     

"Seharusnya tidak lama lagi kita akan segera tiba," ujar Ye Futian dengan suara pelan. Jika informasi yang disampaikan oleh Dou Zhao memang benar adanya, maka setiap arah mata angin memiliki sebuah Reruntuhan Agung. Itu berarti mereka akan bertemu di titik persimpangan dari empat arah mata angin.     

Di tempat ini, dia sudah bisa melihat sisa-sisa dari aura manusia. Sepertinya telah terjadi pertempuran besar di sini sebelumnya.     

"Apa itu?" Yaya memandang ke kejauhan, melintasi area pegunungan. Di depan mereka, mereka bisa melihat sebuah kerangka emas raksasa berdiri tegak di tengah-tengah gurun.     

Mereka mempercepat langkah mereka dan pergi menghampiri kerangka raksasa tersebut.     

"Ini adalah kerangka dari seekor naga," gumam Ye Futian.     

Kerangka ini panjangnya mencapai puluhan ribu meter. Ukurannya sangat besar. Apabila dilihat dari dekat, kerangka ini merupakan sebuah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat. Orang-orang bisa membayangkan betapa kuatnya seekor naga ilahi ketika masih hidup. Sayangnya, naga ini telah menjadi tumpukan tulang belulang.     

Namun, bahkan sebagai tumpukan tulang belulang, kerangka itu masih mengandung aura yang kuat di dalamnya.     

"Cukup mengejutkan untuk melihat bahwa tidak ada seorang pun yang mengambil kerangka ini," seru Luo Yue.     

"Mengambil kerangka ini?" Ye Futian berkata, "Bagaimana kalau kau mencoba mengambil kerangka ini dari sini?"     

Luo Yue tampak tercengang. Dia mengambil satu langkah ke depan dan menyentuh kerangka naga tersebut. Dia ingin mencoba mengangkat salah satu tulang itu, tetapi dia mendapati bahwa kerangka naga yang berdiri tegak di tengah-tengah gurun ini sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. Dia tidak bisa mengangkatnya sedikit pun.     

"Seekor Naga Ilahi Emas tentu saja meninggalkan tulang emas," Ye Futian menjelaskan dengan suara pelan. "Naga ini berada di tingkat Kaisar Iblis. Satu tulang saja sudah cukup untuk menciptakan sebuah peralatan ritual tingkat Renhuang. Kerangka naga emas sebesar itu jelas merupakan sebuah harta karun yang berharga. Namun, orang-orang yang bisa memasuki Reruntuhan Dewa berada di tingkat Plane yang relatif rendah. Mereka tidak dapat mengambilnya dan karena itulah mereka tidak dapat membawa kerangka ini pergi." Bahkan mereka yang berhasil menembus Renhuang Plane di dalam Reruntuhan Dewa tidak bisa melakukannya.     

"Sungguh disayangkan. Nilai dari tulang Naga Ilahi Emas ini tak terukur," ujar Luo Yue dengan suara pelan. Anggota kelompok lainnya bisa memahami perasaannya. Ada sebuah harta karun yang sangat berharga di sini, tapi tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya. Hal itu sangat menyebalkan.     

Orang-orang yang pernah datang ke Reruntuhan Dewa sebelumnya pasti juga merasakan hal yang sama.     

"Sepertinya ada lebih banyak kerangka di depan kita," ujar Ye Futian. Dia bisa merasakan aura yang berada di sekitar mereka. Jauh di depan mereka, terdapat sebuah area api yang sangat mengerikan.     

Kelompok itu terus bergerak di sepanjang pegunungan tersebut. Tidak lama kemudian, mereka melihat kerangka raksasa lainnya. Tulang-tulang ini mengandung sebuah aura api yang sangat kuat. Hal itu menyebabkan area dimana kerangka itu berada berwarna merah menyala. Seolah-olah tempat ini adalah sebuah area pegunungan yang berapi-api. Suhu di tempat ini juga sangat tinggi.     

Itu adalah seekor Qilin Api. Hati kelompok itu berdebar kencang saat mereka menyaksikan tulang-tulang dari monster legendaris tersebut. Ini adalah kerangka dari seekor Qilin Api raksasa. Kerangka ini telah membuat area di sekitarnya terbakar. Bahkan dari tempat mereka berdiri, mereka bisa merasakan auranya yang begitu mengerikan.     

Jika itu adalah seseorang yang mengkultivasi kekuatan api, mereka bahkan bisa mendapatkan wawasan tentang kultivasi mereka di sini.     

"Tempat apa ini?" Xia Qingyuan tampak sangat terkejut. Pegunungan di tengah gurun ini sangat sunyi. Namun, kerangka dari monster-monster legendaris ini telah membuat semua orang takjub. Banyak hal yang mengejutkan mereka di tempat ini.     

Sebenarnya, apa yang telah terjadi di sini?     

Apakah para dewa benar-benar dikuburkan di makam para dewa?     

Mungkinkah ada sebuah area pemakaman yang menunggu mereka?     

Mereka terus bergerak ke depan. Tidak lama kemudian, mereka melihat monster raksasa lainnya yang sangat mengerikan. Sayapnya dibentangkan dan menutupi langit, sehingga membentuk sebuah bayangan di atas area yang luas tersebut. Meskipun monster itu telah mati dan hanya berdiri tegak di tengah-tengah gurun, namun sosok itu tetaplah seekor raja iblis. Monster itu berdiri di tempatnya, sambil berpose seolah-olah dia sedang mengaum ke arah langit.     

"Seekor Burung Peng Raksasa Bersayap Emas."     

Jasad dari Burung Peng Raksasa Bersayap Emas ini masih lengkap, bukan hanya sekedar kerangka. Dagingnya masih utuh. Monster itu memancarkan cahaya keemasan yang menakjubkan, dan warnanya tidak memudar bahkan setelah bertahun-tahun lamanya. Kepalanya menggambarkan sang penguasa langit. Namun, jiwa spiritualnya sudah hancur, dan tidak lagi memiliki aura kehidupan.     

Jika seseorang mampu mengendalikan jasad dari Burung Peng Raksasa Bersayap Emas ini, bahkan seorang Renhuang pun tidak akan bisa melukainya.     

Apakah semua iblis dan monster legendaris yang mengerikan ini dibunuh oleh kultivator manusia?     

Mengapa jasad-jasad ini berada di sini? Apa lagi yang akan menunggu mereka di depan sana?     

Kelompok Ye Futian melanjutkan perjalanan mereka. Banyak kerangka lainnya dari monster-monster tingkat Kaisar Iblis dapat dilihat saat mereka bergerak ke depan.     

Seolah-olah tempat ini adalah kuburan dari monster-monster legendaris.     

Akhirnya, Ye Futian melihat satu sosok manusia.     

Dan itu juga sosok dari seseorang yang dia kenal.     

Itu adalah salah satu sosok terkemuka dari Istana Sky Demon, Jun.     

Di Dunia Iblis, Jun memiliki reputasi yang setara dengan Long Chen dari Klan Dewa Naga. Dia dapat disejajarkan dengan sang Putra Mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate, Yi Tianyu.     

Saat ini, dia tampak sedang duduk dan berkultivasi di depan jasad dari seekor monster, yaitu Gagak Emas Berkaki Tiga. Monster itu masih satu spesies dengan Jun.     

Wujud asli Jun juga merupakan seekor Gagak Emas Berkaki Tiga.     

Seolah-olah bisa merasakan sesuatu, Jun membuka matanya dan memandang ke arah kelompok Ye Futian.     

"Kalian semua juga telah tiba di sini rupanya," ujar Jun.     

"Tempat apa ini?" Ye Futian bertanya.     

"Aku juga tidak tahu. Istana Sky Demon memiliki beberapa catatan perjalanan mengenai sebuah kuburan para monster legendaris di arah timur dari Reruntuhan Dewa. Ternyata hal itu memang benar adanya," ujar Jun. "Aku jadi bertanya-tanya siapa yang menyebabkan semua Kaisar Iblis ini takluk padanya."     

"Apa kau mengatakan bahwa semua Kaisar Iblis ini memiliki seorang tuan ketika mereka masih hidup?" ujar Ye Futian.     

"Ya," Jun mengangguk dan berkata, "Aku menduga bahwa wilayah monster ini adalah sebuah area yang diciptakan oleh satu sosok terkemuka untuk membimbing monster-monster iblis agar bisa menjaga tempat ini."     

"Membimbing para Kaisar Iblis?" Ye Futian memandang ke arah Jun. Dia harus mengakui bahwa pemikiran ini sangat ekstrem.     

"Hmm," Jun mengangguk. "Sudah ada banyak orang yang telah pergi terlebih dahulu. Lihatlah sendiri dan kau akan mengerti."     

Ye Futian mengangkat kepalanya dan memandang ke depan. Dia juga bisa merasakan aura mengerikan yang datang dari arah itu. Dia juga samar-samar bisa melihat cahaya ilahi yang tak tertandingi bersinar dari sana.     

 Apa yang sedang terjadi disana?     

Tanpa ragu-ragu, dia langsung bergerak ke depan. Setelah mereka melintasi area pegunungan, mereka melihat cahaya suci yang menakjubkan bersinar terang. Ketika mereka tiba di suatu dataran tinggi dari pegunungan itu, Ye Futian bertemu dengan beberapa sosok yang dikenalnya.     

Banyak anggota Klan Iblis dari Dunia Heavenly Mandate telah berkumpul di sini. Para anggota dari pasukan lainnya, seperti Istana Sky Demon, Klan Dewa Naga, dan Klan Iblis Gajah juga hadir.     

Selain itu, Ye Futian juga melihat banyak kultivator lainnya dari Dunia Heavenly Mandate. Mereka adalah para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate, Istana Surgawi Violet, dan Gunung Suci Sepuluh Ribu. Ditambah dengan para kultivator dari Brahma's Pure Sky yang datang bersama Ye Futian, tampaknya semua pasukan terkuat dari Dunia Heavenly Mandate telah berkumpul di sini.     

Selain itu, ada juga beberapa pasukan besar dari Dunia Higher Heavens. Tentu saja, pasukan besar lainnya dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi juga berada di sini.     

Pasukan-pasukan besar dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi tersebar ke empat arah mata angin. Pasukan besar dari berbagai macam dunia dapat muncul di salah satu arah dari empat arah mata angin. Namun, pasukan-pasukan besar dari Dunia Heavenly Mandate telah berkumpul di tempat ini. Tidak ada seorang pun yang bisa memastikan, apakah pertemuan mereka ini adalah sebuah kebetulan, atau mereka telah memata-matai dan mengikuti satu sama lain hingga akhirnya tiba di sini.     

Kedatangan Ye Futian telah menarik perhatian banyak orang. Ketika orang-orang dari Dunia Heavenly Mandate melihatnya datang bersama Virgin Qin He dari Brahma's Pure Sky, ekspresi mereka tampak aneh. Apakah mereka berdua benar-benar tidak memiliki hubungan apa pun?     

Banyak orang menatap ke arah Yi Tianyu. Namun, Yi Tianyu juga memiliki seorang wanita cantik yang berdiri di sampingnya. Dia tampak anggun dan mempesona; tidak mengejutkan bahw dia adalah Ye Man dari Istana Divine.     

Baik Yi Tianyu maupun Ye Man menatap ke arah Ye Futian. Kemudian, mereka juga melihat sosok Qin He.     

"Bukankah itu adalah Virgin nomor satu dari Brahma's Pure Sky?" Ye Man bertanya pada Yi Tianyu dengan suara pelan. Dia bisa menebak identitas Qin He secara garis besar.     

"Hmm." Yi Tianyu mengangguk.     

Ye Man mengamati Qin He dengan seksama. Bukankah gadis ini adalah orang yang hampir dinikahi oleh Yi Tianyu karena perjodohan dari klan mereka masing-masing?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.