Legenda Futian

Kematian Seorang Renhuang



Kematian Seorang Renhuang

2Dua aliansi besar telah terbentuk. Mereka hampir bertarung satu sama lain; dalam sekejap, suasana di Aula Suci Ruang dan Waktu berubah menjadi serius.      2

Dalam aspek kemampuan, aliansi Klan Dewa Bela Diri jelas lebih unggul. Yi Tianyu tampaknya telah melupakan konflik yang dia miliki dengan Klan Dewa Bela Diri karena dia telah memutuskan untuk bergabung dengan mereka untuk menyerang kelompok Ye Futian.     

Sekarang, perbandingan kultivator tingkat Renhuang dalam pertempuran ini sebesar empat lawan satu. Klan Dewa Bela Diri memiliki keunggulan mutlak atas kelompok Ye Futian.     

Empat Renhuang di pihak lawan masing-masing berasal dari Klan Dewa Bela Diri, Dinasti Heavenly Mandate, Klan Shenxing, dan Dunia Daratan Tersembunyi.     

Di sisi lain, dalam aliansi Ye Futian, hanya ada seorang Kaisar Iblis dari Istana Sky Demon. Perbedaan kekuatan di antara kedua aliansi ini dapat terlihat dengan sangat jelas.     

Seorang kultivator di tingkat Renhuang dapat mengalahkan sekelompok orang sendirian. Meskipun ada beberapa sosok luar biasa di dalam kelompok Ye Futian yang mampu bertarung melawan Renhuang, namun tetap saja mereka masih berada di posisi yang tidak menguntungkan. Terlebih lagi, tim lawan juga memiliki kultivator berbakat lainnya. Perbedaan kekuatan antara kedua belah pihak tampak sangat mencolok.     

Aliansi yang dibentuk oleh Ye Futian jelas merupakan pihak yang lebih lemah. Inilah alasan mengapa Klan Shenxing meninggikan penawaran mereka saat membuat kesepakatan sebelumnya. Jika Klan Shenxing memutuskan untuk bergabung dengan kelompok Ye Futian, maka situasinya akan berubah drastis. Penambahan jumlah Renhuang dan bantuan dari salah satu pasukan besar akan memengaruhi jalannya pertempuran.     

*Boom* Aura yang mengerikan terpancar keluar. Keinginan membunuh sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate adalah yang terkuat. Dalam pertempuran sebelumnya, mereka menderita kerugian terbesar; seluruh anggota mereka hampir dimusnahkan. Bahkan Yi Tianyu harus mundur, dan sang Renhuang juga terluka. Mereka nyaris dibantai.     

Semua ini disebabkan oleh Ye Futian. Bagaimana mungkin mereka tidak membencinya?     

Karena itulah, keinginan membunuh mereka tampak berapi-api.     

Para kultivator lainnya tidak memiliki masalah terhadap Ye Futian. Namun, untuk merebut pusaka yang ada di Aula Suci Ruang dan Waktu, mereka harus menangkapnya.     

"Hati-hati. Jangan bunuh dia," pemimpin dari Klan Dewa Bela Diri memberi perintah. Namanya adalah Wu Zhan. Dia bukan seorang Renhuang, tetapi dia memiliki garis keturunan bangsawan di Klan Dewa Bela Diri, jadi dia dinobatkan sebagai pemimpin untuk misi kali ini. Ada kemungkinan bahwa dia akan menerobos ke Renhuang Plane di dalam Reruntuhan Dewa ini.     

Sudah jelas, mereka tidak bisa membunuh Ye Futian.     

Selama bertahun-tahun, tidak ada seorang pun yang pernah mendapatkan kesempatan langka seperti itu, yaitu kemampuan untuk membuka semua segel yang ada di Aula Suci Ruang dan Waktu. Sekarang, mereka telah bertemu dengan seseorang yang berhasil melakukannya. Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat langka. Bagaimana mungkin mereka membiarkan kesempatan itu pergi begitu saja?     

Kerumunan kultivator itu tentu saja memahami bahwa siapa pun di sini bisa dibunuh, kecuali Ye Futian.     

*Whoosh*     

Saat ini, kekuatan hukum menyebar di atas langit. Dalam sekejap, serangan berisikan kekuatan hukum yang tak terhitung jumlahnya dikerahkan dari atas langit. Seluruh tempat kini menjadi kacau. Kekuatan hukum penghancur berada dimana-mana.     

Terdapat bilah-bilah pedang ilahi yang dikerahkan dari kejauhan. Ada pula kobaran api yang membakar dunia, serta gunung-gunung kuno penghancur yang turun dari langit.     

Di sisi lain, Ye Futian mengeluarkan sebuah tombak. Dia berdiri di udara, pakaiannya yang berwarna putih berkibar tertiup angin. Aura petarung terpancar keluar dan menyelimuti tubuhnya. Aura petarungnya kini berada di tingkat Renhuang. Hal itu menyebabkan aura di tubuhnya meningkat secara drastis. Metode Deed of Thorough Comprehension diaktifkan, dan Jalur Agung miliknya bergabung ke dalam tombak tersebut. Tidak lama kemudian, tombak itu memancarkan cahaya suci keemasan yang mengerikan.     

"Bunuh dia."     

Dalam sekejap, kedua belah pihak saling melancarkan serangan. Ye Futian mengerahkan tombak di tangannya. Kekuatan hukum yang diarahkan padanya telah hancur. Tombaknya tampak seperti kilatan petir. Serangan tombaknya ditujukan pada sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate.     

'Sombong sekali.' Ekspresi Yi Tianyu menjadi dingin saat dia melihat bahwa Ye Futian benar-benar mengabaikannya sebagai salah satu lawannya. Ye Futian justru langsung menyerang sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate. Apakah dia ingin bertarung melawan seorang Renhuang?     

Tindakannya itu lebih dari sekedar sombong.     

Ekspresi Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu juga tampak aneh. Roda Ilahi dari Jalur Agung di tubuhnya bergemuruh. Dalam sekejap, sekumpulan Qianqiu Brush, yang dipenuhi dengan keinginan membunuh di dalamnya, menerjang ke arah Ye Futian dengan tujuan untuk menguburnya hidup-hidup. Pada saat yang bersamaan, sebuah kuas pembantaian muncul di tangan sang Renhuang, dan dia mengarahkannya ke depan.     

Suara gajah bisa terdengar dari tubuh Ye Futian, yang menyebabkan energinya meningkat hingga berlipat ganda. Dia mengerahkan tombaknya ke depan dan mengoyak ruang hampa. Tombaknya benar-benar mampu menembus kumpulan Qianqiu Brush itu dan mendekati sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate.     

Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu mendengus. Apakah Ye Futian membalas serangannya dengan serangan jarak dekat?     

Jalur Agung Dunia bersatu dan mengalir ke dalam tubuh sang Renhuang. Sebuah kuas pembantaian tingkat Renhuang yang menyilaukan muncul di atas langit, sehingga menyebabkan area di sekelilingnya tampak redup. Banyak orang dari kedua aliansi itu kini terlibat dalam pertempuran, tetapi pertarungan antar kultivator di tingkat Renhuang masih membuat orang lain berdebar ketakutan.     

"Bunuh dia."     

Suara pembantaian bergema di udara. Kuas pembantaian raksasa dan tombak itu bertabrakan. Dalam sekejap, terdengar suara benturan yang mengerikan. Namun, tubuh Ye Futian ternyata tidak terhempas oleh serangan tersebut. Aura petarungnya kembali menyebar di udara; tubuhnya memancarkan cahaya yang menyilaukan, seolah-olah dia adalah seorang Dewa Perang yang tangguh.     

Ekspresi sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate juga berubah menjadi sangat serius. Tatapan matanya tertuju pada Ye Futian, sementara jarinya menunjuk ke arah kuas Renhuang yang berada di udara. Jalur Agung Dunia mengalir ke dalam kuas Renhuang itu, dan menyebabkan kekuatannya meningkat secara drastis.     

*Whoosh* Ye Futian terhempas ke atas langit akibat gelombang kejut yang dihasilkan. Kemudian, dia melesat ke bawah dan kembali melancarkan serangan. Auranya yang dipenuhi dengan keinginan membunuh, melintasi ruang hampa dan menerjang ke arah sang Renhuang. Pada saat yang bersamaan, bayangan tombak yang tak terhitung banyaknya muncul di atas langit. Suara berdengung terdengar di seluruh tempat, seolah-olah semua bayangan tombak itu sedang membentuk lubang di atas langit.     

Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu menyatukan kedua telapak tangannya. Dia benar-benar dipaksa untuk bertarung dengan serius saat menghadapi serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian. Renhuang itu memiliki sebuah lingkaran cahaya suci di sekelilingnya. Sementara itu di hadapannya, banyak kuas Renhuang terbentuk satu per satu, dan kemudian menerjang ke arah tombak-tombak tersebut. Pada saat yang bersamaan, disertai dengan kilatan cahaya suci Renhuang, dia mengambil satu langkah dan mengarahkan jarinya ke depan. Dalam sekejap, muncul sebuah kuas Renhuang, dan kuas itu semakin membesar hingga panjangnya mencapai lebih dari seratus Zhang, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

*Boom* Ye Futian melesat ke depan untuk mengeksekusi lawan-lawannya, disertai dengan aura petarung yang bergejolak di sekelilingnya. Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu juga mengayunkan kuas Renhuang setinggi seratus Zhang miliknya. Tidak lama kemudian, kuas itu bertabrakan dengan serangan milik Ye Futian. Dalam sekejap, sebuah badai penghancur bergejolak di sekitar mereka.     

Namun, pada saat ini, sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate mengerutkan keningnya, tampaknya dia bisa merasakan adanya bahaya yang mengancam.     

Sosok berwarna emas yang melewatinya dan melesat ke sisi lain tiba-tiba menerjang ke arah sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate, meninggalkan bayangan-bayangan emas di belakangnya. Sepasang cakar mengerikan yang memiliki aura Kaisar Iblis diayunkan ke bawah. Serangan itu bertujuan untuk membelah kepala sang Renhuang.     

"Dasar tikus sialan."     

Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu mengutuk dengan keras, tetapi saat ini, dia tidak punya waktu untuk berpikir terlalu berlebihan. Cakar dari iblis tikus ini memiliki aura setingkat Kaisar Iblis. Jika cakar itu mendarat di kepalanya, maka kepalanya akan terbelah menjadi dua bagian.     

Dia bergegas memfokuskan kembali pikirannya, dan dia mendongak untuk memandang ke atas langit. Cahaya menyinari tubuh sang Renhuang, dan Roda Ilahi dari Jalur Agung di tubuhnya memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. Dalam sekejap, sebuah kuas Renhuang langsung ditembakkan ke arah Shu Huangsun.     

*Brak* Serangan yang dahsyat itu berhasil menangkis cakar milik Shu Huangsun. Dalam peluang sepersekian detik itu, kekuatan dari seorang Renhuang dapat terlihat dengan jelas. Bahkan jika seseorang melancarkan serangan mendadak pada seorang Renhuang, serangan itu tetap bisa diatasi dan tidak akan berhasil melukai targetnya.     

*Uhuk*     

Terdengar suara pelan di suatu tempat. Tubuh sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate bergetar satu kali. Dia perlahan-lahan menundukkan kepalanya dan memandang ke bawah. Sosok yang diselimuti oleh aura petarung dari ujung kepala hingga ujung kaki telah muncul di hadapannya. Tombak di tangannya telah menusuk lehernya.     

Begitu perhatiannya dialihkan untuk menangkis serangan mendadak yang dilancarkan oleh Shu Huangsun, Ye Futian telah melancarkan serangannya dan langsung menembus serangan Renhuang itu sendiri. Pada saat itu juga, tombak Ye Futian telah menembus lehernya.     

Dalam pertempuran antar kultivator tingkat atas, kelengahan sekecil apa pun akan menentukan hidup atau mati mereka.     

Ye Futian masih berada di tingkat Saint Plane. Bahkan dengan peningkatan kekuatan dari aura petarungnya, bagaimana caranya dia mampu menembus serangan sang Renhuang?     

Terdapat keputusasaan yang terlintas di mata sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate. Dia sangat tidak puas dengan penampilannya hari ini.     

*Boom* Kekuatan Roda Ilahi dari Jalur Agung miliknya meledak. Dalam sekejap, sebuah aura yang mengerikan menyebar di udara. Namun, aura petarung di tombak milik Ye Futian juga bergejolak. Kepala sang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate langsung meledak. Jiwa spiritualnya juga dimusnahkan. Tubuhnya jatuh ke permukaan tanah, berubah menjadi mayat dari seorang Renhuang.     

Reruntuhan Dewa dikenal sebagai tempat binasanya para kultivator kebanggaan dari seluruh dunia. Dia adalah Renhuang pertama yang tewas terbunuh dalam Reruntuhan Dewa kali ini.     

Awalnya, Ye Futian tidak ingin mengungkapkan keberadaan Shu Huangsun secepat ini. Namun, jika dia tidak melakukannya, maka perbedaan jumlah Renhuang dari kedua belah pihak terlalu besar. Satu lawan empat cukup sulit untuk ditangani. Begitu pertempuran menjadi semakin serius, kekuatan penghancur dari empat Renhuang akan terlalu mengerikan. Oleh karena itu, mereka harus membunuh dua Renhuang terlebih dahulu. Itu sebabnya dia membiarkan Shu Huangsun menunjukkan diri dan melancarkan serangan mendadak untuk membunuh satu Renhuang terlebih dahulu.     

Ketika Yi Tianyu, yang bertarung di medan pertempuran lainnya, menyaksikan pemandangan ini, ekspresinya berubah menjadi sangat buruk.     

"Tikus sialan," dia mengutuk keras-keras.     

Dia tidak pernah menyangka bahwa tikus ungu-emas itu akan berniat membunuh sang Renhuang secara tiba-tiba. Kala itu, Klan Tikus Ungu-Emas juga berpartisipasi dalam penyerangan di Celestial Gate of Vast Heaven. Kaisar Tikus Ungu-Emas juga terlibat dalam pembunuhan pemimpin dari Klan Wang. Fakta ini tidak akan pernah bisa dihapus dari sejarah. Mereka ditakdirkan untuk bermusuhan dengan Ye Futian.     

Oleh karena itu, Yi Tianyu tidak pernah mencurigai Klan Tikus Ungu-Emas. Hal yang sama juga dirasakan oleh Renhuang itu. Mengapa mereka mencurigai Klan Tikus Ungu-Emas setelah mengetahui bahwa ada dendam di antara Ye Futian dan Klan Tikus Ungu-Emas? Namun, Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu tiba-tiba disergap oleh Shu Huangsun, sehingga menyebabkan perhatiannya dialihkan dari upayanya dalam menangkis serangan fatal Ye Futian dan mengakibatkan dirinya tewas terbunuh oleh tusukan dari tombak Ye Futian.     

Tanpa diduga-duga, seorang Renhuang telah tewas terbunuh. Ini benar-benar tidak adil.     

Perbandingan jumlah Renhuang sekarang menjadi tiga banding satu.     

Pada saat yang bersamaan, serangan fatal juga dikeluarkan dalam pertarungan lainnya. Begitu pertarungan dimulai, Kaisar Iblis dari Istana Sky Demon dan Renhuang dari Dunia Daratan Tersembunyi terlibat dalam pertempuran jarak dekat. Jalannya pertempuran itu sangat mengejutkan. Monster-monster iblis mahir dalam pertempuran jarak dekat; mereka akan membalas serangan yang dikerahkan pada mereka dengan serangan lainnya. Setiap serangan yang mereka gunakan bertujuan untuk membunuh targetnya. Sementara itu, dua Renhuang yang tersisa dari pihak lawan juga sedang sibuk. Jun memimpin para anggota dari Istana Sky Demon untuk menahan pergerakan seorang Renhuang sementara para kultivator lainnya seperti Yu Sheng dan Long Chen bekerja sama untuk menyerang Renhuang lainnya.     

Serangan paling fatal terjadi pada saat-saat kritis ketika sang Kaisar Iblis sedang bertarung melawan Renhuang dari Dunia Daratan Tersembunyi. Sebuah kekuatan pembunuh yang mengejutkan terpancar keluar saat para kultivator dari Klan Tujuh Pembunuh berhadapan dengan monster-monster iblis dari Istana Sky Demon tepat di samping medan pertarungan antar Renhuang tersebut. Pembunuh Ketujuh bahkan mengaktifkan trik ketujuh dari Tujuh Trik Dewa Pembunuh.     

Serangan mematikan yang dilancarkan oleh Pembunuh Ketujuh ini tidak diarahkan menuju para kultivator dari Istana Sky Demon. Serangan itu justru membunuh sang Renhuang dari Dunia Daratan Tersembunyi.     

Klan Tujuh Pembunuh mahir dalam melakukan pembunuhan. Ketika mereka mengaktifkan trik ketujuh, mereka mempertaruhkan nyawa mereka sendiri pada keberhasilan serangan mereka. Jika lawan mereka selamat, mereka mungkin akan tewas terbunuh oleh serangan mereka sendiri. Ketika digunakan bersama dengan peralatan ritual, serangan ini akan mencapai tingkat Renhuang. Serangan yang dilancarkan oleh Pembunuh Ketujuh menembus pertahanan sang Renhuang dari Dunia Daratan Tersembunyi dan langsung membentuk luka sayatan di tubuhnya.     

Segaris darah muncul di tubuh sang Renhuang. Namun, meski begitu, dia tetap menghempaskan tubuh Pembunuh Ketujuh ke udara dengan satu serangan, sehingga membuat Pembunuh Ketujuh memuntahkan darah di udara.     

*Whoosh*     

Namun, dalam sekejap, sepasang cakar yang tajam milik sang Kaisar Iblis dari Istana Sky Demon langsung mengoyak kepala Renhuang itu. Siapa pun bisa membayangkan bagaimana pertempuran akan berakhir ketika seseorang menerima serangan sefatal itu selama pertempuran sengit ini berlangsung.     

*Boom*     

Sebuah aura yang mengerikan membuat semua orang di area sekitarnya terhempas ke belakang akibat gelombang kejut yang dihasilkan. Dua Renhuang lainnya juga memukul mundur semua kultivator di sekitar mereka. Mereka berdiri di udara. Ekspresi mereka tampak sangat muram.     

Dua Renhuang tewas terbunuh secara bergantian. Mereka juga tewas dengan cara yang sama. Keduanya telah dijebak.     

Klan Tikus Ungu-Emas telah berkhianat. Klan Tujuh Pembunuh juga melawan aliansi mereka dan kini membantu lawan mereka membunuh seorang Renhuang.     

Keuntungan mutlak dari pihak lawan dengan memiliki empat Renhuang melawan satu Renhuang kini telah berubah menjadi dua lawan satu.     

Perbedaan kekuatan di antara mereka sudah tidak begitu mencolok lagi. Telah terjadi pengkhianatan dari dua pasukan besar.     

"Kenapa hal ini bisa terjadi?" Wu Zhan berteriak dengan penuh amarah.     

Ye Futian memandang ke arahnya. Tatapan matanya tampak sedingin es.     

"Ketika empat Renhuang berada di sini, mereka telah memutuskan untuk membagi hasil pertempuran ini menjadi empat bagian. Jika kalian semua benar-benar mendapatkan harta karun dari Aula Suci Ruang dan Waktu, apa yang akan diperoleh oleh kultivator lainnya? Apakah kau menganggap kultivator lainnya sebagai sekumpulan idiot?" Ye Futian mengejek dengan suara keras. Sebelum pertempuran ini dimulai, Ye Futian telah mengirimkan pemikirannya pada Pembunuh Ketujuh dari Klan Tujuh Pembunuh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.