Legenda Futian

Renhuang Tak Sempurna



Renhuang Tak Sempurna

1Wu Meng mendongak dan memandang ke arah langit. Tatapan matanya tertuju pada Ye Futian, yang sekujur tubuhnya diselimuti oleh aura petarung yang bergejolak.     1

Aura petarung dan tombak milik Ye Futian pasti didapatkan dari dalam Reruntuhan Dewa.     

Adapun kekuatan dari serangan Ye Futian, kekuatannya memang sudah mencapai tingkat Renhuang. Kalau tidak, bagaimana mungkin Ye Futian mampu menghancurkan pagoda miliknya?     

Tingkat Plane Ye Futian seharusnya sudah tidak jauh dari Renhuang Plane.     

"Pasti tidak mudah untukmu dalam mengembangkan Saint Plane hingga ke tingkat ini," ujar Wu Meng. "Dengan bakat yang begitu luar biasa, kau pasti memiliki masa depan yang cerah. Aku juga tidak ingin menghancurkan kultivator berbakat sepertimu. Berikan metode untuk membuka segel-segel itu padaku, dan aku akan membiarkanmu pergi."     

Meskipun Ye Futian memiliki serangan di tingkat Renhuang, namun pada akhirnya, dia bukanlah seorang Renhuang yang sesungguhnya. Bagaimana mungkin Ye Futian bisa menang melawannya?     

Di belakang Wu Meng, Yu Sheng juga telah tiba di sana. Kekuatan iblis di tubuhnya bergejolak, dan Wu Meng samar-samar bisa merasakan sebuah tekanan terpancar dari pria tersebut.     

Renhuang dari Klan Dewa Bela Diri itu tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan dua sosok sekuat itu dalam satu hari. Kedua sosok ini mungkin tidak lebih lemah dari Wu Zhan di Klan Dewa Bela Diri mereka.     

"Kau sangat percaya diri pada kemampuanmu sendiri. Namun, kita masih belum tahu siapa yang akan pergi dari sini hidup-hidup," ujar Ye Futian. Begitu dia selesai berbicara, cahaya suci keemasan bersinar terang, dan dia langsung melintasi ruang kosong di antara mereka. Tombaknya langsung dikerahkan menuju Wu Meng.     

Baginya, jarak di antara mereka hanya dipisahkan oleh satu langkah.     

*Boom*     

Wu Meng mengepalkan tangannya. Dalam sekejap, cahaya Renhuang menyebar ke atas langit. Dengan satu perintah dalam pikirannya, pagoda-pagoda itu kembali dikerahkan ke depan. Saat Roda Ilahi miliknya dikeluarkan, hampir semua kekuatan Jalur Agung di area langit ini berubah wujud menjadi banyak pagoda yang terus menerus menerjang ke arah Ye Futian.     

Seolah-olah pagoda itu tidak ada habisnya, terus menerus dikerahkan menuju Ye Futian. Ini adalah gabungan kekuatan dari aura Renhuang dan Roda Ilahi. Tidak ada seorang pun yang bisa menangkisnya. Oleh karena itu, mereka yang memiliki kultivasi relatif lemah tidak akan mampu menahan kekuatan aura dari seorang Renhuang.     

Tombak yang diselimuti oleh aura petarung yang bergejolak itu terus menerus menembus pagoda-pagoda tersebut seolah-olah mereka terbuat dari bambu. Pada saat yang bersamaan, sebuah tirai cahaya pelindung yang menakjubkan dari Jalur Agung muncul di sekitar tubuh Ye Futian. Bayangan-bayangan pagoda terus-menerus dihancurkan. Rentetan suara ledakan yang mengejutkan memenuhi seluruh tempat, menyebar hingga ratusan mil jauhnya.     

*Whoosh*     

Wu Meng mengambil satu langkah ke depan dan berjalan ke arah Ye Futian. Dia mengangkat lengannya dan mengerahkan kepalan tinjunya ke depan.     

Aura kepalan tinju dari seorang Renhuang sangatlah kuat. Sebelum kepalan tinjunya tiba, bayangan pagoda raksasa itu menabrak tombak milik Ye Futian dan pagoda itu hancur sebagian. Namun, ketika kepalan tinju itu mendarat di tombak tersebut, muncul sebuah pagoda ilahi yang berukuran sangat besar. Pagoda itu berputar-putar dengan kecepatan tinggi, menerjang dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di area tersebut. Pagoda itu juga menciptakan sebuah badai yang dahsyat.     

*Klang* Tombak itu bertabrakan dengan kepalan tinju Wu Meng. Tiba-tiba, suara logam yang berbenturan bergema di udara. Tubuh Ye Futian terhempas ke belakang. Tombak di tangannya berdengung dan bergetar. Lengannya juga sedikit gemetar. Kekuatan dari kepalan tinju itu bahkan masuk ke dalam tubuhnya dan berniat untuk menghancurkan tubuhnya dari dalam. Namun, dia telah membentuk tubuh dari Jalur Agung yang kokoh. Tidak mudah untuk menghancurkan tubuhnya.     

Wu Meng juga terdorong ke belakang. Dia mengendurkan kepalan tinjunya dan kemudian mengepalkannya lagi. Dia bisa merasakan tangannya sedikit mati rasa. Saat menerima serangan yang baru saja dilancarkan, dia mendeteksi sebuah kekuatan yang sangat dahsyat berubah menjadi sebuah kekuatan penghancur yang ingin mencabik-cabik kepalan tinjunya.     

Dia memandang Ye Futian, yang berdiri di seberangnya. Dia memang merasa cukup malu karena terdorong ke belakang akibat serangan seorang kultivator muda di tingkat Saint Plane.     

Dia melangkah ke depan, dan tubuhnya mendekati langit tempat Ye Futian berada. Dia mengulurkan kedua tangannya secara bersamaan. Dalam sekejap, Roda Ilahi di dalam dirinya memancarkan kekuatan seorang kaisar. Pada saat ini, di atas langit, pagoda emas yang tak terhitung jumlahnya terus menerus bermunculan. Semua itu adalah pagoda yang nyata, dan terlihat seperti senjata-senjata ilahi. Masing-masing pagoda itu berputar dan menciptakan badai-badai yang mengerikan.     

Ye Futian kembali terkubur di dalam badai-badai tersebut. Kekuatan dari serangan ini jelas jauh lebih kuat dari serangan sebelumnya.     

Pagoda-pagoda itu turun dari atas langit dan meratakan segalanya.     

Tombak Ye Futian dikerahkan ke depan dan menghancurkan sebuah pagoda. Namun, pagoda kedua langsung menyusul di belakangnya. Tidak ada jeda waktu di antara mereka. Pagoda-pagoda itu tidak memberi Ye Futian kesempatan untuk menarik kembali tombaknya.     

Lengan Ye Futian diayunkan, dan tombaknya dikerahkan ke depan. Aura petarung miliknya terpancar keluar dan tersalurkan melalui tombaknya. Dalam sekejap, aura petarung itu menghancurkan pagoda-pagoda yang terus menerus menghujani dirinya. Tubuhnya juga terhempas ke bawah, seolah-olah dia bisa jatuh kapan saja.     

*Boom*     

Sebuah aura yang mengerikan terpancar keluar, dan cahaya suci keemasan tampak bersinar terang. Tubuh Ye Futian kini berubah warna menjadi emas, seolah-olah tubuhnya terbuat dari emas murni. Sementara itu dari atas langit, suara ilahi dari Jalur Agung bergema di udara. Cahaya-cahaya suci keemasan terus menerus terpancar dari tubuh Ye Futian. Di bawah pengaruh tungku ilahi dari Jalur Agung, langit berubah warna menjadi keemasan.     

Suara-suara ilahi itu terus menerus terdengar dari atas langit, dan suara itu beresonansi dengan Jalur Agung Dunia. Satu per satu, sosok-sosok dewa kuno emas muncul di belakang Ye Futian, seolah-olah para dewa telah turun ke muka bumi.     

*Brak*     

Tiba-tiba, terjadi sebuah ledakan besar. Tubuh Ye Futian masih terdorong ke bawah. Namun, Wu Meng, yang berada di udara, tampak mengerutkan keningnya. Sepertinya ini adalah sebuah teknik tertinggi milik salah satu pasukan kuno dari Dunia Higher Heaven. Ini adalah teknik Sigh of the Divine God milik Negeri Ilahi Emas, yang dikenal memiliki hubungan dengan Donghuang Agung. Oleh karena itu, Wu Meng mengetahui beberapa hal tentang Negeri Ilahi Emas.     

Bagaimana caranya Ye Futian bisa menguasai sebuah sihir tingkat tinggi milik Negeri Ilahi Emas?     

Saat ini, Ye Futian tampak seperti dirasuki oleh seorang dewa. Di dalam tubuh emasnya, suara kawanan iblis gajah mengguncang langit dan bumi, seolah-olah mampu menekan segalanya. Dikombinasikan dengan aura petarung yang bergejolak di tubuhnya serta metode Deed of Thorough Comprehension, ketika teknik-teknik tertinggi ini diaktifkan secara bersamaan, kekuatan Ye Futian pada saat ini telah mencapai tingkat yang menakjubkan.     

Tombak di tangan Ye Futian bergetar saat kedua matanya menatap ke arah langit. Dia mengambil satu langkah ke depan, dan tubuhnya berhenti dengan paksa. Suara dari teknik Sigh of the Divine God terdengar di sekitarnya. Tombaknya dikerahkan ke depan, dan cahaya suci keemasan langsung menembus langit. Tubuh Ye Futian melesat ke atas langit. Satu per satu, pagoda itu dihancurkan olehnya.     

Di atas langit, Wu Meng menundukkan kepalanya dan menatap Ye Futian yang berada di bagian bawah. Dia melihat tubuh Ye Futian berubah menjadi cahaya suci keemasan dan menghancurkan serangannya seolah-olah dia sedang membelah bambu. Ye Futian terus melesat dengan cepat ke arahnya, seolah-olah dia adalah sebuah bintang jatuh berwarna emas.     

'Apakah kemampuan bertarung seseorang di tingkat Saint Plane mampu mencapai tingkat setinggi itu?' Wu Meng berpikir dalam hati. Dia menundukkan kepalanya dan menatap Ye Futian yang berada di bagian bawah. Kemampuan bertarung sekuat itu di tingkat Saint Plane mungkin sudah bisa melampaui Wu Zhan dari Klan Dewa Bela Diri.     

Namun, memangnya kenapa?     

Bahkan jika kemampuan Ye Futian sangatlah kuat, dia tetap saja seorang Saint.     

Perbedaan kekuatan antara Saint dan Renhuang tidak dapat diatasi hanya dengan meningkatkan kemampuan bertarung seseorang. Ada perbedaan kualitas dari kekuatan mereka.     

Pergerakan Ye Futian tampak seperti cahaya yang mengalir. Di sisi lain, pagoda-pagoda itu terus menerus menghujaninya. Sebagian besar dari mereka dihancurkan dengan mudah. Tidak lama kemudian, Wu Meng mengayunkan tangannya.     

*Klang*     

Tiba-tiba terdengar suara dentangan yang keras, seperti suara dari Jalur Agung Dunia. Langit beresonansi dengan suara tersebut. Sementara bayangan pagoda yang tak terhitung jumlahnya itu bergabung dan menyatu ke dalam tubuh Wu Meng. Roda Ilahi berbentuk pagoda di dalam tubuh Wu Meng bisa terlihat dengan jelas. Pagoda itu menyinari seluruh tempat.     

Bayangan-bayangan pagoda yang berada di atas langit mulai mengalir. Semua pagoda itu mengandung kekuatan pembunuh yang tak tertandingi, dan mereka bergerak seperti riak. Bahkan riak-riak kecil bisa menyatu menjadi deretan gelombang raksasa dan dahsyat, apalagi pagoda yang telah beresonansi satu sama lain.     

Wu Meng mengulurkan satu tangan dan menatap ke arah Ye Futian, yang sedang menerjang ke atas, melawan aliran serangannya. Kemudian telapak tangan raksasa milik Wu Meng dikerahkan ke bawah.     

*Klang*     

Saat serangan telapak tangan ini dikerahkan, terdengar suara dentangan keras lainnya. Langit dan bumi berguncang, dan ribuan bayangan pagoda bermunculan. Mereka menutupi langit di area tersebut dan berkumpul di atas tubuh Ye Futian.     

Dalam sekejap, mereka langsung bertabrakan dengan tombak milik Ye Futian, yang dikerahkan ke atas dengan begitu cepat sehingga dia tidak punya waktu untuk bereaksi.     

Suara benturan yang keras bisa terdengar di udara. Akhirnya, tombak itu tidak lagi membelah pagoda-pagoda tersebut. Ye Futian kembali terhempas ke belakang dan jatuh ke bawah. Ketika Ye Futian akhirnya berhenti bergerak, lengannya gemetar, dan darah mengalir dari sudut mulutnya. Tulang-tulang di lengannya nyaris hancur akibat gelombang kejut yang dihasilkan.     

Kekuatan dari seribu bayangan pagoda itu terlalu menakjubkan.     

Di arah lainnya, kekuatan iblis di tubuh Yu Sheng bergejolak dan bergemuruh. Dia sudah siap membantu Ye Futian kapan saja. Namun, Ye Futian ingin merasakan kekuatan Renhuang secara langsung, karena tidak lama lagi dia akan menerobos ke tingkat Plane berikutnya. Oleh karena itu, Yu Sheng tidak ikut campur dan membiarkan Ye Futian bertarung melawan Renhuang itu sendirian.     

"Sekarang kau bisa melihatnya, bukan?" Wu Meng memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Tidak peduli sekuat apa pun kemampuan bertarungmu, seorang kultivator di tingkat Saint Plane tetaplah seorang Saint. Terdapat perbedaan kekuatan yang mencolok antara Saint Plane dan Renhuang Plane. Perbedaan kekuatan ini tidak bisa dilampaui dengan kemampuan bertarung belaka. Bagaimana caramu untuk bisa mengatasinya?"     

Saat Wu Meng sedang berbicara, aura Renhuang miliknya menyelimuti Ye Futian. Roda Ilahinya memancarkan cahaya suci yang menakjubkan. Masih ada bayangan pagoda yang tak terhitung jumlahnya menghujani tubuh Ye Futian.     

Renhuang itu mengendalikan Jalur Agung Dunia miliknya, sehingga menyebabkan langit dan bumi berada dalam kendalinya. Seolah-olah dia memiliki zona Jalur Agung tersendiri. Bagi seorang Renhuang yang bertarung melawan seorang kultivator tingkat Saint Plane, pertempuran di antara mereka terlihat seperti seorang raja dari suatu wilayah yang sedang berusaha menaklukkan seorang penyusup; hasil pertarungan itu sudah bisa ditebak.     

Para Renhuang bisa membunuh semua kultivator yang berada di tingkat Saint Plane.     

Dia mengulurkan telapak tangannya, dan pagoda-pagoda itu turun. Dalam sekejap, ribuan bayangan pagoda itu muncul kembali.     

"Ya, aku mengerti sekarang," Ye Futian menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Dalam aspek kualitas, perbedaan kekuatan antara Renhuang Plane dan Saint Plane memang sulit untuk dilampaui."     

"Karena kau sekarang sudah mengetahuinya, maka serahkan metode untuk membuka segel-segel itu padaku, dan aku akan membiarkanmu pergi. Kau tidak perlu melalui penderitaan ini." Wu Meng terus berjalan menuju Ye Futian, seolah-olah dia adalah seorang dewa.     

"Namun pada akhirnya, beberapa orang masih bisa melampaui perbedaan tersebut," lanjut Ye Futian. Wu Meng mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa Ye Futian begitu percaya diri dengan kemampuannya sendiri?     

Namun, pada saat berikutnya, Wu Meng melihat tubuh Ye Futian memancarkan cahaya suci yang menembus langit. Pancaran cahaya suci ini melesat ke segala arah. Seolah-olah ada cabang-cabang pohon yang tak terhitung jumlahnya menyebar ke seluruh tempat. Cabang-cabang pohon itu melahap Jalur Agung Dunia di sekitar mereka dan menyatu dengan kekuatan penciptaan.     

Pembuluh darah Ye Futian bergemuruh. Sosoknya seperti terbakar. Pada saat ini, Ye Futian merasa bahwa Jalur Agung Dunia kini berada di bawah kendalinya.     

"Ini..." Ekspresi Wu Meng berubah. Saat ini, Ye Futian berdiri di tempatnya, bersinar terang seperti seorang kaisar yang menuntut penyembahan dari semua orang. Kedua mata Ye Futian bersinar terang, seolah-olah sepasang mata itu bisa melihat segalanya, seperti seorang kaisar agung yang mengamati segala sesuatu yang ada di muka bumi.     

Ye Futian memandang ke arah Roda Ilahi milik Wu Meng. Sepertinya dia bisa membuat penilaian hanya dengan satu pandangan mata. Tampaknya dia benar-benar mampu menemukan kelemahan dari Roda Ilahi milik Wu Meng.     

Jalur Surgawinya tidak sempurna. Roda Ilahi dari Jalur Agung milik Wu Meng memiliki kelemahan, dan itu bukanlah Roda Ilahi yang sempurna.     

Pada saat ini, Wu Meng bisa merasakan bahaya yang mengancam. Dia benar-benar merasa terancam oleh seorang kultivator di tingkat Saint Plane.     

Hal yang lebih mengerikan lagi adalah aura yang dipancarkan oleh Ye Futian. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?     

Bukankah dia berasal dari Dunia Heavenly Mandate?     

Tombak milik Ye Futian dikerahkan ke depan. Aura petarungnya terpancar dari tombak itu dan menyatu dengan cahaya suci di sekitarnya.     

"Renhuang yang tak sempurna, aku akan membuatmu beristirahat dengan tenang," ujar Ye Futian. Dia mengambil satu langkah ke depan, dan cahaya suci itu langsung melesat melintasi langit. Sepertinya Ye Futian langsung melintasi jarak di antara mereka, dan muncul di hadapan Wu Meng dalam sekejap.     

Wu Meng bergegas mengangkat tangannya untuk menyerang. Bagaimana caranya Ye Futian bisa bergerak begitu cepat kali ini?     

*Brak*     

Tombak itu mendarat di Roda Ilahi milik Wu Meng. Banyak retakan muncul di Roda Ilahi dalam tubuh Wu Meng, lalu hancur berkeping-keping. Melihat hal ini, Wu Meng menatap Ye Futian dengan terkejut. *Whoosh* Cahaya suci itu menembus tubuh Wu Meng saat sosok Ye Futian muncul di belakangnya.     

Setelah itu, tubuh Wu Meng meledak dan hancur menjadi debu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.