Legenda Futian

Pencipta Sejarah



Pencipta Sejarah

3"Apa ini?" bisik Ye Futian saat dia berdiri di depan mutiara itu. Semua cahaya di Aula Suci Ruang dan Waktu berkumpul di satu tempat ini. Sudah jelas bahwa ini adalah sebuah benda supernatural. Rahasia seperti apa yang tersimpan di dalamnya?      0

Dia menoleh ke belakang. Jika aula ini benar-benar merupakan gudang harta karun dari satu sosok terkemuka, maka gerbang itu mungkin adalah pintu masuk menuju ruang harta karun yang sesungguhnya. Mutiara ini adalah satu-satunya benda yang berada di depan pintu gerbang tersebut. Mungkinkah mutiara ini adalah kunci untuk membuka Aula Suci Ruang dan Waktu secara keseluruhan?     

Cahaya suci terlintas di matanya, sehingga membuat pandangannya mampu menembus apa pun. Dia bisa melihat bagaimana mutiara ini terhubung dengan seluruh bagian dari Aula Suci Ruang dan Waktu. Semua segel yang ada di pusaka-pusaka itu sepertinya telah menyatu dengannya. Banyak gerbang ilusi muncul di segala arah. Seolah-olah mereka berada dimana-mana. Sepertinya jika dia bisa menguasai mutiara ini, dia akan mampu membuka semua gerbang itu dengan satu perintah dalam pikirannya.     

Dia membiarkan auranya masuk ke dalamnya dan melihat seberkas cahaya yang menyilaukan terpancar dari mutiara tersebut. Cahaya itu menyinari segala sesuatu yang ada di Aula Suci Ruang dan Waktu, sehingga membuat orang-orang kesulitan untuk tetap membuka mata mereka masing-masing.     

"Hati-hati."     

Saat seluruh penjuru aula disinari oleh cahaya yang menyilaukan itu, Yaya bisa merasakan kekuatan ruang dan waktu di ruangan itu semakin meningkat. Saat Yaya mengingatkan rekan-rekannya, tubuh Ye Futian sudah diselimuti oleh cahaya ruang dan waktu. Semua gerbang ilusi itu saling tumpang tindih di atasnya, menutupi sekujur tubuhnya.     

Sekelompok orang melesat ke arahnya, tetapi gerbang yang tak terhitung jumlahnya muncul di hadapan mereka. Dalam sekejap, ekspresi mereka berubah menjadi muram.     

"Benda apa itu?" ujar salah satu orang yang berusaha menghampiri Ye Futian. Perubahan situasi yang begitu mendadak ini membuat mereka tidak dapat mendekati Ye Futian. Mereka berpikir bahwa Ye Futian sudah menguasai Aula Suci Ruang dan Waktu secara keseluruhan. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa mutiara yang tidak tersegel ini akan memiliki bahaya tersembunyi seperti itu.     

Tidak ada seorang pun yang bisa mendekatinya. Mereka semua dihalangi oleh gerbang-gerbang ilusi tersebut. Bahkan jarak beberapa inci saja terasa seperti dipisahkan oleh samudra.     

Pada saat yang bersamaan ketika aura Ye Futian memasuki mutiara tersebut, gerbang yang tak ada habisnya muncul satu per satu dalam penglihatannya, memenuhi benaknya. Pada saat itu, pikirannya seolah-olah telah terjebak. Tidak ada satu pun peralatan ritual di sekelilingnya, hanya ada gerbang-gerbang itu di sana. Seolah-olah dia sedang berada di dalam sebuah penjara ruang dan waktu yang berukuran sangat besar.     

Ekspresinya berubah. Dia telah bertindak sedikit ceroboh. Mutiara ini mungkin adalah peralatan ritual paling misterius yang ada di dalam Aula Suci Ruang dan Waktu. Mutiara ini tidak tersegel karena dia adalah segelnya.     

Mutiara ini adalah asal mula dari semua segel yang ada di Aula Suci Ruang dan Waktu.     

Cahaya ruang dan waktu yang tak berbatas mengalir keluar. Tidak ada tekanan yang terpancar dari gerbang-gerbang ini, dan mereka tidak bisa dikendalikan. Mungkin hal ini terjadi karena pemilik dari Aula Suci Ruang dan Waktu telah meninggal dunia.     

'Ini berbahaya,' pikir Ye Futian dalam hati. Cahaya ruang dan waktu itu mengalir tanpa henti. Jika cahaya itu menyerangnya, dia tidak akan bisa menangkisnya.     

Saat memikirkan hal ini, tubuhnya mulai memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. Kedua matanya menjadi sangat mengerikan. Bahkan jiwa spriritualnya kini tampak menjadi sebuah benda keemasan yang nyata. Dia bisa melihat semua misteri yang tersembunyi di dalam dunia ini.     

Prinsip dari gerbang-gerbang ini mirip dengan gerbang-gerbang yang ada di dunia luar, tapi jumlahnya terlalu banyak. Ketika gerbang yang tak terhitung jumlahnya ini muncul dalam sekejap, panca inderanya jadi kelebihan beban. Tetapi jika dia memperlambat temponya dan memikirkan rahasia mereka dengan seksama, dia bisa membukanya satu per satu.     

Ketika dia menyadari hal ini, perlahan-lahan dia menjadi rileks dan mampu menstabilkan suasana hatinya. Jiwa spiritualnya mengalir menuju gerbang-gerbang tersebut.     

"Terbukalah."     

Jiwa spiritualnya tiba, dan sebuah gerbang ilusi terbuka, lalu disusul oleh gerbang kedua, kemudian gerbang ketiga. Gerbang-gerbang ilusi yang tak terbatas itu sepertinya telah membentuk sebuah terowongan tempat dia terjebak saat ini.     

Ye Futian tidak berani bertindak ceroboh sedikit pun. Dia terus menerus membuka gerbang-gerbang itu dan pergi menuju bagian dalam dari terowongan tersebut.     

Seiring berjalannya waktu, orang-orang yang berada di luar mulai terlihat sangat khawatir, terutama teman-teman Ye Futian. Meskipun mereka mempercayai kemampuan yang dimiliki Ye Futian, namun tetap saja, ini bukanlah tempat biasa. Mutiara itu jelas merupakan suatu benda yang luar biasa dan tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi akibat mutiara tersebut.     

Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa menunggu.     

Saat ini, sebuah pemikiran muncul di benak semua orang. Mereka langsung menatap ke depan.     

Waktu seolah-olah telah melambat, dan momen ini terasa seperti memakan waktu yang sangat lama.     

Pada saat ini, seluruh bagian dari Aula Suci Ruang dan Waktu disinari oleh cahaya yang menyilaukan. Semua kekuatan ruang dan waktu yang ada di aula itu mengalir menuju mutiara tersebut, seolah-olah mereka kembali ke sumbernya.     

"Apa yang sedang terjadi?" Semua orang memandang ke bagian dalam aula. Sinar-sinar dari cahaya ruang dan waktu yang tak ada habisnya itu perlahan-lahan menghilang. Mutiara itu tampaknya memiliki ruang yang tak terbatas di dalamnya karena mampu menghisap segalanya.     

"Peralatan-peralatan ritual itu juga ikut masuk ke dalamnya!" ujar seseorang. Saat ini semua orang menyadari bahwa area tempat peralatan-peralatan ritual itu disegel juga sedang dihisap. Mutiara itu mulai berputar dengan cepat, sambil memancarkan cahaya menyilaukan yang menerangi seluruh penjuru aula. Sepertinya bagian dalam dari mutiara itu tidak akan pernah penuh, layaknya ruang yang tidak terbatas.     

Semua orang merasa kesulitan untuk tetap membuka mata saat mereka melihat segala sesuatu yang berada di dalam aula itu dihisap habis. Ketika cahaya itu menghilang, Aula Suci Ruang dan Waktu juga telah menghilang. Aula yang luas itu telah lenyap tanpa jejak.     

Mutiara itu masih berputar-putar dan memancarkan cahaya ruang dan waktu. Sementara itu, sosok Ye Futian muncul di hadapannya.     

Cahaya keemasan bersinar dari alisnya, menghasilkan sebuah hubungan mistis dengan mutiara tersebut. Cahaya itu menghubungkannya dengan mutiara tersebut, seolah-olah mereka adalah satu kesatuan.     

"Dia baik-baik saja!"     

Semua orang menghela napas saat melihat sosoknya. Dia telah lolos dari segel yang mengerikan itu.     

Pada saat ini, Ye Futian membuka matanya, dan mutiara itu menghilang bersama dengan cahaya yang terpancar dari dahinya. Selain itu, peralatan-peralatan ritual di sana juga menghilang.     

"Ini…"     

Semua orang tampak terkejut. Mutiara itu telah menghisap segala sesuatu yang berada di dalam Aula Suci Ruang dan Waktu, seolah-olah mutiara itu adalah sumber dari segalanya.     

"Ada apa?" tanya Xia Qingyuan.     

Ye Futian menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Itu hanya sebuah jebakan."     

Saat mengatakan hal ini, dia mengusap dahinya dan ekspresi aneh muncul di wajahnya. Dia ingin mengambil semua pusaka yang ada di dalam gudang harta karun ini. Setidaknya, dia membutuhkan beberapa peralatan ritual. Maka dari itu, dia menemui sedikit kesulitan. Pertama, dia perlu menghabiskan banyak waktu dan energi. Tetapi dia tidak pernah berpikiran bahwa semua itu akan terselesaikan dengan semudah ini.     

Dia telah menerima mutiara yang menyegel semua peralatan ritual yang ada di dalam Aula Suci Ruang dan Waktu. Sekarang, dia telah beresonansi dengan mutiara itu dan bisa menggunakannya dengan sesuka hati.     

"Kau telah menempanya ke dalam tubuhmu?" tanya Dou Zhao dengan terkejut. Pria ini benar-benar gila!     

Dia juga bisa melakukan hal seperti ini?     

Dia teringat kembali ketika Ye Futian mengambil tombak yang memiliki aura petarung di sekitarnya di dalam istana bawah tanah. Tampaknya itu adalah sebuah tugas yang cukup mudah baginya.     

Apakah ada yang tidak bisa dilakukan olehnya?     

Sulit bagi orang lain untuk mendapatkan peralatan-peralatan ritual itu, tetapi Ye Futian sangat mahir dalam hal tersebut. Dia mampu membuka segel-segel itu dengan satu perintah dalam pikirannya. Sekarang, dia telah menempa sumber dari Aula Suci Ruang dan Waktu ke dalam tubuhnya, sehingga dia mendapatkan semua peralatan ritual itu sekaligus dan dia tidak perlu menguasainya satu per satu.     

Ini…     

Setelah melihatnya bertarung melawan Dewa Pertempuran, dia hanya bisa menerima dengan lapang dada jika dia merasa ditindas di masa depan.     

Sepertinya tidak ada alasan baginya untuk bersikap terlalu sombong.     

"Aku tidak tahu," ujar Ye Futian sambil mengangkat bahunya.     

Dia tidak menunjukkan harta karun yang dia peroleh.     

Dou Zhao menatapnya. Dia tidak tahu?     

Ye Futian berbalik dan berjalan menuju gerbang yang dia lihat sebelumnya. Peralatan-peralatan ritual telah dibagi ke setiap pasukan, jadi sekarang mereka harus terus bergerak ke bagian dalam reruntuhan.     

Para tikus ungu-emas yang pergi ke tiga arah lainnya telah mencapai reruntuhan masing-masing. Bahkan dari sini, dia bisa merasakan bahwa lokasi mereka sangat dekat darinya. Jika mereka terpisahkan oleh jarak yang jauh, maka panca inderanya akan menjadi sangat kabur, tetapi karena posisi mereka sudah sangat dekat, dia bisa merasakan keberadaan mereka dengan sangat jelas.     

Mereka berada di empat tempat yang berbeda-beda.     

Ye Futian memandang ke arah gerbang itu, dan cahaya suci yang menyilaukan terpancar keluar dari dahinya. Cahaya itu mengalir menuju gerbang itu dan menyinarinya.     

Orang-orang yang berada di belakang Ye Futian merinding. Dia telah menguasai kemampuan untuk mengendalikan gerbang itu?     

Mungkin tidak ada seorang pun yang pernah memasuki tempat itu sebelumnya.     

Mungkinkah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya akan segera terjadi di dalam Reruntuhan Dewa hari ini?     

Tiba-tiba terdengar suara ledakan dan banyak retakan muncul di gerbang tersebut. Cahaya mengalir melalui retakan-retakan itu. Saat semua orang menyaksikan pemandangan itu dengan takjub, gerbang itu terbuka ke dalam, seolah-olah tempat mereka berdiri adalah bagian dalam dari gerbang tersebut.     

Ye Futian mengangkat satu tangan untuk melindungi matanya. Dia telah menemukan cara untuk membuka segel-segel sebelumnya, dan sekarang, dia juga berhasil membuka gerbang itu.     

Apa yang menanti mereka di dalam sana?     

…     

Ye Futian datang dari sisi timur Reruntuhan Dewa. Sesuai dugaannya, terdapat pula reruntuhan di tiga arah lainnya.     

Terdapat banyak pepohonan ilahi di sisi selatan yang ditumbuhi oleh begitu banyak Buah dari Jalur Agung yang dipenuhi dengan aura di dalamnya. Rerumputan langka juga tumbuh di sana.     

Di sisi utara terdapat koleksi buku yang berlimpah. Di dalam kumpulan buku ini, terdapat teks-teks suci dan berharga yang mengandung banyak seni mistis dan kuat di dalamnya.     

Sementara itu di sisi barat terdapat banyak patung prajurit berbaju zirah, serta patung-patung monster legendaris yang mengandung aura mengerikan dan bertugas menjaga gerbang di sisi barat.     

Pada saat ini, banyak orang masih mencari reruntuhan di sisi selatan dan barat dan terus menerus bertarung satu sama lain. Sudah banyak korban jiwa yang berjatuhan.     

Di dalam koleksi buku di sisi utara, pertempuran telah berakhir karena para kultivator telah mencapai pintu gerbang di sana.     

Terdapat sebuah dinding raksasa yang tertutup oleh rak-rak buku di sana yang terlihat seperti sebuah gerbang. Ada sebuah buku di depannya, yang terlihat begitu menakjubkan. Cahaya keemasan mengelilingi buku tersebut. Buku itu berukuran sangat besar dan cahaya terpancar darinya menerangi seluruh tempat.     

Pada saat ini, satu sosok sedang berdiri dengan tenang di depan buku itu, yang dapat terlihat dengan jelas bahwa dia merupakan sosok yang luar biasa. Dia masih muda, dan memiliki penampilan yang sulit untuk dilupakan. Wajahnya tampak cerah dan bersih, selain itu matanya bersinar dengan cahaya suci. Ada banyak orang berkumpul di belakangnya, mereka adalah para kultivator dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Dan mereka semua adalah sosok-sosok terkemuka. Mereka semua berasal dari pasukan yang berbeda-beda.     

Tapi mereka semua berdiri di belakang pemuda ini. Tidak ada seorang pun yang berani mendekat untuk mengganggunya.     

Sosok-sosok yang sangat kuat muncul di setiap generasi, dan begitu pula dengan sosok ini. Faktanya, pria ini jauh lebih menakjubkan daripada mereka yang datang sebelumnya. Dia berasal dari Dunia Imperial. Bertahun-tahun yang lalu ketika dia masih seorang kultivator muda, dia sudah memiliki reputasi yang luar biasa. Sekarang, sudah jelas dia juga termasuk dalam orang-orang yang datang ke Reruntuhan Dewa.     

Di antara sepuluh ribu rahasia dibalik Jalur Agung, tidak ada satu pun yang tidak bisa dia temukan. Sekarang, apakah dia bisa membuka buku ilahi ini?     

Pada awalnya, koleksi buku itu tersegel, tapi sekarang telah terbuka dan angin bertiup melalui buku-buku yang berada di sana, sehingga membuat jubah pemuda itu berkibar-kibar. Cahaya keemasan di sekitar buku itu bersinar semakin terang saat huruf-huruf kuno melesat keluar, dan terukir di mata pemuda tersebut. Sepertinya mereka langsung menerobos ke dalam benaknya.     

Kemudian, terdengar suara rak buku bergerak, dan hati semua orang berdebar semakin kencang. Mereka bisa melihat bahwa rak buku itu mulai terbuka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.