Legenda Futian

Puteri dari Dunia Kaisar Xia



Puteri dari Dunia Kaisar Xia

2Xiao Muyu memandang ke arah Xia Qingyuan, yang sedang duduk di permukaan danau, dan ada sedikit rasa iri di dalam hatinya. Jalur Agung tercipta dari teratai itu dan memperkuat Roh Kehidupannya. Bakat yang dimiliki oleh wanita ini tampak biasa-biasa saja dan dia tidak memiliki kultivasi yang luar biasa. Tetapi dengan kesempatan seperti itu, dia ditakdirkan untuk mengalami transformasi yang menakjubkan.     3

Jika diperhatikan dengan seksama, dia menyadari bahwa meskipun dia telah memberikan banyak perhatian pada teratai ini sebelumnya, namun pemahamannya terhadap teratai ini masih belum sempurna. Teratai ini memiliki aura spiritual tersendiri dan dengan demikian mampu memahami bujukan yang disampaikan oleh Ye Futian. Mungkin teratai ini telah dipelihara oleh roh para dewa atau pemilik dari reruntuhan ini.     

Kesempatan langka seperti ini pada akhirnya diambil oleh orang lain ketika sudah sangat dekat dengan genggamannya.     

Semua ini karena pemuda berambut abu-abu itu, Ye Futian dari Dunia Tianhe.     

B*jingan ini... Beraninya dia mengatakan bahwa dia keluar sebagai pemenangnya karena alasan logis?     

Sudah jelas ini adalah penjarahan.     

Dia telah memberikan benda yang sangat berharga itu kepada wanita di sebelahnya dengan begitu mudah. Menilai dari rayuan yang dia sampaikan sebelumnya, sepertinya mereka bukanlah sepasang Rekan Spiritual. Jika tidak, dia tidak akan berani mengucapkan lelucon tentang memasuki Klan Xiao sebagai seorang menantu.     

Dia sedang mempertimbangkan pilihan apakah dia sebaiknya tetap mencoba merebut bunga itu atau tidak. Jika dia melakukannya, apakah orang-orang dari Klan Xiao mampu menghadapi tombak Ye Futian?     

"Aku tahu bahwa aku sangat tampan, tapi kau tidak perlu menatapku seperti itu," ujar Ye Futian saat Xiao Muyu sedang berpikir. "Reruntuhan Dewa yang sesungguhnya sudah terbuka, dan masih ada banyak kesempatan langka lainnya. Apakah kau benar-benar berencana untuk tetap tinggal di sini?"     

Xiao Muyu memandang Ye Futian dan dia tidak dapat memahami bagaimana bisa seseorang di puncak Saint Plane yang begitu mahir dalam pertempuran ternyata memiliki kepribadian yang tak tahu malu.     

Sangat tampan?     

Xiao Muyu mengamati Ye Futian dengan seksama. Yah, ucapannya memang ada benarnya…     

"Kalau begitu, sampai jumpa," ujar Xiao Muyu saat dia berbalik untuk pergi. Bagaimanapun juga, dia telah memutuskan untuk menyerah. Menyulut konflik dengan Ye Futian adalah sebuah pertaruhan, dan peluangnya memang tidak bagus. Lebih baik dia pergi ke tempat lain untuk mencari kesempatan lainnya.     

Setelah menyaksikan Klan Xiao pergi, dia kembali memandang kultivator lainnya sambil tersenyum. Tidak lama kemudian, orang-orang dari Pulau Ilusi dan Alam Takdir mulai pergi satu per satu, sampai hanya Ye Futian dan Xia Qingyuan yang tersisa di sana. Tiba-tiba, suasana di tempat itu menjadi sunyi senyap.     

"Akhirnya kita bisa mendapatkan ketenangan," bisik Ye Futian. Dia memandang Xia Qingyuan di sampingnya, yang masih bermandikan cahaya teratai suci. Ye Futian tersenyum dan berkata, "Puteri, lihatlah pengorbanan yang telah kulakukan untukmu."     

Xia Qingyuan melirik Ye Futian. Tiba-tiba dia tersenyum dan berkata, "Apakah kau menginginkan hadiah dariku?"     

Ye Futian tertegun saat melihat senyuman di wajah Xia Qingyuan, dan berkata dengan hati-hati, "Berkultivasilah dengan tenang, Puteri. Aku akan menjagamu di sini."     

Saat dia berbicara, dia bergumam dalam hati. Wanita ini ternyata juga bisa tersenyum?     

Benar-benar tak terduga.     

Namun, senyumannya benar-benar indah.     

"Pengecut," suara bernada mengejek terdengar dari belakangnya.     

"…"     

Ye Futian terlihat sedikit marah dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia berpikir lebih baik untuk tidak mengatakan apa-apa.     

Tatapan mata Xia Qingyuan tampak linglung saat dia melihat bagaimana Ye Futian berperilaku, tapi kemudian dia memejamkan matanya dan berkultivasi dengan tenang. Teratai itu membuka keenam kelopaknya dan tumbuh hingga mencapai langit. Sinar-sinar dari Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya menyinari teratai tersebut.     

Ye Futian menatap ke arah Xia Qingyuan. Roh Kehidupan adalah dasar dari kultivasi. Bunga teratai ilahi itu sekarang telah menyatu ke dalam Roh Kehidupan Xia Qingyuan, dan itu sudah cukup bagi Xia Qingyuan untuk menyempurnakan transformasinya.     

Sesekali, seseorang tertarik untuk pergi ke danau itu, namun ketika mereka melihat Ye Futian berjaga dengan tombaknya di danau tersebut, mereka yang baru saja datang akan bergegas pergi. Siapa pun yang telah menerima kesempatan langka dan masih berada di dalam reruntuhan bukanlah sosok yang bisa dianggap enteng.     

Lagipula mereka tidak bodoh. Ada hal-hal yang akan merenggut nyawa mereka jika mereka bersikeras untuk mendapatkannya.     

Banyak orang yang telah binasa di tempat ini sebelumnya.     

Waktu berlalu secara perlahan-lahan, tapi Ye Futian tidak terburu-buru.     

Setelah beberapa saat, sebuah aura terpancar dari dalam kelopak-kelopak bunga itu, yang menarik perhatian Ye Futian. Dia tersenyum, menyadari bahwa sang Puteri telah menerobos ke tingkat berikutnya. Dengan adanya kesempatan langka dari Jalur Agung ini, tidak mengejutkan apabila Xia Qingyian mampu meraih terobosan.     

Apalagi aura itu masih bertambah kuat. Bagi Xia Qingyuan, ini adalah sebuah transformasi total, yang berfungsi untuk menempa tubuh dari Jalur Agung dan membersihkan jiwa spiritual miliknya.     

Cahaya yang menyilaukan bersinar di antara langit dan bumi dalam enam warna yang berbeda-beda, saling tumpang tindih dan menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Setelah beberapa saat, cahaya ini kembali, mengalir menuju teratai itu sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak.     

Kelopak-kelopak dari bunga teratai itu juga menghilang, dan kemudian berubah menjadi sebuah teratai suci dan memasuki istana kehidupan milik Xia Qingyuan.     

Pada saat ini, Xia Qingyuan sepertinya telah mengalami transformasi. Bahkan temperamennya telah berubah, dan dia tampak menakjubkan.     

Tatapan mata Ye Futian tertuju padanya, memandang mata dan wajahnya.     

Xia Qingyuan sepertinya bisa merasakan keterkejutan di mata Ye Futian, dan dia sedikit menundukkan kepalanya dan bertanya, "Kenapa kau memandangku seperti itu?"     

"Tidak ada apa-apa." Ye Futian tersadar dari lamunannya. Wanita ini sepertinya menjadi semakin cantik.     

Namun, lebih baik dia tidak mengatakan apa pun.     

"Bagaimana kalau kau melanjutkan kultivasimu lagi? Teratai itu mengandung Jalur Agung di dalamnya, yang bisa kau pahami untuk waktu yang lama," tanya Ye Futian. Mustahil bagi Xia Qingyuan untuk mencerna semuanya dengan begitu cepat.     

"Teratai itu sudah menyatu dengan Roh Kehidupanku dan menjadi bagian dari diriku sekarang. Mengapa aku harus terburu-buru? Reruntuhan Dewa yang sesungguhnya telah terbuka. Aku tidak punya waktu untuk berkultivasi di sini," jawab Xia Qingyuan. Tidak masalah jika dia berkultivasi di sini sendirian, tetapi tindakan Ye Futian untuk berjaga di sini akan menunda kesempatannya untuk mendapatkan warisan yang ada di reruntuhan tersebut.     

Baginya, reruntuhan yang ditinggalkan oleh para dewa dari Istana Surgawi seharusnya menjadi milik Ye Futian.     

"Hah?" Ye Futian memandang Xia Qingyuan dengan heran.     

"Apa yang sedang kau lakukan?" Xia Qingyuan merasa Ye Futian bertingkah aneh hari ini.     

"Sejak kapan sang Puteri menjadi begitu pengertian?" Ye Futian bergumam.     

Xia Qingyuan menatapnya dengan cemberut. Memangnya kapan dia tidak pengertian padanya?     

"Ayo kita periksa tempat lainnya," ujar Ye Futian, kemudian dia berbalik dan pergi bersama Xia Qingyuan di belakangnya. Langkah kakinya yang ringan menciptakan riak-riak di permukaan danau.     

Aura Ye Futian menyebar ke kejauhan, disertai dengan para tikus ungu-emas yang menjelajahi reruntuhan melalui bawah tanah. Sosok-sosok terkemuka di wilayah ini telah mengetahui informasi terbaru dan telah berkumpul di Reruntuhan Dewa yang sesungguhnya. Bagaimanapun juga, tempat itu adalah fokus utama dari semua orang. Siapa yang tidak ingin mendapatkan warisan yang ditinggalkan oleh para dewa?     

Adapun di area ini, masih banyak kultivator dengan tingkat kultivasi relatif rendah yang bersaing untuk mendapatkan kesempatan yang tidak terlalu langka bagi pasukan-pasukan besar. Mereka mengerti bahwa Reruntuhan Dewa yang sesungguhnya bukanlah kelas mereka, jadi tujuan utama mereka saat ini adalah menemukan kesempatan yang cocok untuk mereka. Setidaknya mereka harus membuat perjalanan ini bermanfaat.     

Pada saat ini, di depan sebuah pohon ilahi berwarna emas, ada banyak kultivator yang telah berkumpul di sana. Dedaunan yang berwarna emas itu mengeluarkan suara gemerisik, dan setiap helai daun emas itu tampak sangat tajam. Pohon itu juga menghasilkan banyak Buah dari Jalur Agung berwarna emas, dan semua buah itu tampak istimewa.     

Orang-orang yang berada di sekitar mereka memandang ke arah Ye Futian dan Xia Qingyuan dengan waspada. Kemudian Ye Futian berkata, "Kalian telah bertarung mati-matian demi pohon ini. Sang puteri tertarik dengan pohon ini, bisakah kalian memberikan buah yang tersisa pada sang puteri?"     

Xia Qingyuan mengedipkan matanya yang indah, tapi tetap terlihat tenang. Tatapan matanya terpaku ke depan, memahami bahwa dia tidak bisa mengatakan apa pun untuk memberikan penjelasan.     

Semua orang melirik ke arah Xia Qingyuan. Sang puteri, yang baru saja mengalami transformasi, tampak sangat mempesona. Seseorang bertanya dengan waspada, "Puteri macam apa ini dan dari mana dia berasal?"     

Apakah dia berasal dari Kerajaan Ilahi atau suku-suku kuno?     

"Lokasinya cukup jauh dari sini. Mungkin kalian belum pernah mendengarnya sebelumnya," ujar Ye Futian.     

"Apakah dia berasal dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi?" seseorang bertanya. Sebagian besar kultivator yang hadir di sini berasal dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

"Dia bukan berasal dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Dia adalah Puteri dari Dunia Kaisar Xia di Wilayah Naga Merah, di bawah wilayah Sembilan Dunia Jalur Supremasi." Nada bicara Ye Futian benar-benar terdengar bangga dan sombong.     

Di bawah wilayah Sembilan Dunia Jalur Supremasi, Wilayah Naga Merah? Dunia Kaisar Xia?     

Apakah dunia yang kecil, tidak terkenal, dan jelek ini benar-benar ada di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung?     

Ekspresi semua orang berubah drastis saat mereka merasakan penghinaan dari kata-kata Ye Futian.     

"Enyahlah…" seseorang menjawab dengan penuh amarah. Mereka tidak bersedia untuk memanggil wanita di hadapan mereka ini dengan gelar 'puteri'.     

"Aku selalu meyakinkan orang-orang dengan alasan logis dan bersedia mendiskusikan masalah ini dengan kalian semua. Aku tidak menyangka bahwa kalian berani bersikap tidak sopan terhadap sang puteri. Kalau begitu, aku harus mengambil tindakan." Ye Futian mengeluarkan tombaknya, dan semua orang mendengus mengejek. Namun, pada saat berikutnya, sebuah aura petarung yang kuat menyebar di atas langit, dan banyak orang kini menjadi sangat waspada.     

*Whoosh* Sebuah bayangan melintas, disertai dengan bayangan-bayangan tombak yang memenuhi langit. Dalam waktu singkat, semua orang terbaring di tempat masing-masing.     

Ye Futian, dengan ekspresi sangat puas di wajahnya, melangkah mendekat untuk memetik semua Buah dari Jalur Agung di sana. Tidak lama kemudian, hanya tersisa bagian batang dari Pohon Emas tersebut.     

"Puteri, orang-orang ini telah dihukum karena tidak menghormatimu. Ayo kita pergi ke tempat lainnya," ujar Ye Futian pada Xia Qingyuan. Ekspresi Xia Qingyuan tampak muram. Bahkan setelah meraih kemenangan, dia merasa sangat malu.     

Baik itu mencuri maupun menjarah, tidak perlu bersikap seenaknya sendiri dan tak tahu malu seperti ini.     

Setelah Ye Futian pergi, semua kultivator jenius dari pasukan-pasukan besar itu sangat marah, hingga tubuh mereka gemetar.     

Mereka belum pernah melihat b*jingan seberani ini dalam hidup mereka.     

Siapa yang pernah mendengar tentang pembenaran terkait penjarahan secara terang-terangan seperti itu?     

Dunia Kaisar Xia dari Wilayah Naga Merah pasti adalah sejenis dunia rendahan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

Saat melihat Pohon Emas yang sekarang tidak memiliki satu pun buah di dahan-dahannya, rasanya mereka ingin menangis.     

"Sosok yang berada di hadapan kalian adalah sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia. Bisakah kalian semua menyerahkan kesempatan yang telah kalian dapatkan?" sebuah suara samar-samar bisa terdengar di kejauhan, yang membuat mata semua kultivator yang hadir di sana berkedut saat mereka bersedih dalam hati terhadap dua sosok yang berada di kejauhan itu.     

Setelah beberapa saat, dua sosok itu muncul dari dalam reruntuhan dan kembali menuju Istana Surgawi.     

Mereka berdua adalah Ye Futian dan Xia Qingyuan.     

Saat ini, Ye Futian merasa seolah-olah angin musim semi membelai wajahnya, dan dia tampak bahagia. Dia berhasil mendapatkan banyak hal dalam perjalanan kali ini.     

"Lain kali, bisakah kau tidak memanfaatkan namaku?" Xia Qingyuan berkata sambil menggertakkan giginya. Dia merasa sangat malu.     

Tidak lama lagi, sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia akan menjadi terkenal.     

"Kalau begitu aku akan mengingat kata-katamu, Puteri," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

Xia Qingyuan tahu bahwa apa yang dia katakan itu tidak ada gunanya, "Kau telah menjarah semua harta karun dari sebuah kuil, mengapa kau repot-repot mengambil buah-buah ini?"     

Kekuatan semua peralatan ritual di kuil itu mungkin melebihi kombinasi kekuatan dari semua pasukan besar dari sebuah dunia.     

Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh Ye Futian sendiri setara dengan sebuah dunia.     

"Orang miskin tidak memiliki ambisi," ujar Ye Futian.     

"Kau sudah melewati masa-masa itu," ujar Xia Qingyuan dengan nada tidak senang. Dia sudah tidak miskin sekarang.     

"Puteri jelas tidak pernah miskin, jadi kau tidak akan memahaminya," ujar Ye Futian, dan Xia Qingyuan tidak berkomentar apa-apa. Di masa lalu, dia adalah seorang puteri dari sebuah dunia, tapi status itu tidak berarti apa-apa dalam situasi mereka saat ini.     

"Kultivasi bukanlah sebuah tugas yang mudah," ujar Ye Futian sambil mengeluarkan satu Buah dari Jalur Agung dan memasukkan buah itu ke dalam mulutnya, menciptakan suara gigitan yang keras.     

Dia memakannya seperti buah pada umumnya.     

Mata Xia Qingyuan berkedut saat hatinya dipenuhi oleh amarah. Sungguh, seperti orang miskin, dia memperlakukan Buah dari Jalur Agung seperti buah-buahan biasa.     

"Apakah Puteri juga ingin mencobanya?" Ye Futian menyerahkan satu buah kepada Xia Qingyuan.     

"Aku tidak akan memakannya." Xia Qingyuan tidak ingin menjadi seorang idiot seperti Ye Futian.     

"Kekuatan Jalur Agung yang terkandung dalam buah ini dapat mempercepat proses pembentukan tubuh dari Jalur Agung," ujar Ye Futian.     

Xia Qingyuan mengabaikannya dan mengulurkan tangannya tanpa berkomentar apa-apa. Dia meletakkan buah itu ke mulutnya dan menggigitnya dengan lembut, sambil merasakan kekuatan Jalur Agung memasuki tubuhnya disertai dengan perasaan yang nyaman dan menyegarkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.