Legenda Futian

Shen Yuan



Shen Yuan

3Shen Hao berhasil mengalahkan Pembunuh Ketujuh dan mencuri tempat yang dimiliki oleh Dunia Ziwei. Maka dari itu, sekarang Dunia Imperial memiliki dua perwakilan.      0

Namun, hal ini juga tidak mengejutkan. Bagaimanapun juga, Dunia Imperial adalah titik pusat dari 3.000 Dunia Jalur Agung. Baik itu dalam aspek jumlah pasukan besar yang mereka miliki maupun kemampuan kultivator mereka, Dunia Imperial jauh lebih unggul daripada dunia lainnya.     

Klan Dewa adalah salah satu pasukan terkuat di Dunia Imperial, dan Shen Hao adalah kultivator terkuat di antara generasinya di Dunia Imperial; dia jauh lebih menonjol di antara para anggota Klan Shen dari generasi yang sama dengannya. Dia telah menempa Roda Ilahi dari Jalur Agung yang sempurna. Mustahil bagi Pembunuh Ketujuh untuk bisa melawannya dalam pertempuran.     

Apalagi ini baru permulaan. Setelah ini, kemungkinan besar para kultivator lainnya dari Dunia Imperial akan berusaha merebut tempat lainnya.     

Karena jarak antar dunia yang begitu jauh, para kultivator di Sembilan Dunia Jalur Supremasi faktanya tidak begitu mengenal satu sama lain. Mereka hanya mengenali pasukan-pasukan besar dan sosok-sosok terkemuka dari setiap dunia; mereka tidak mengetahui banyak hal tentang para kultivator dari generasi muda. Perjalanan ke Reruntuhan Dewa ini telah mengumpulkan mereka semua di satu tempat.     

Selain menilai kemampuan seseorang berdasarkan Roda Ilahi mereka, metode penilaian lainnya adalah melihat asal-usul mereka dan dari pasukan mana mereka berasal.     

Semua orang yang berada di sini kurang lebih mengetahui tentang pasukan-pasukan yang berdiri di puncak kekuatan dari masing-masing dunia.     

Misalnya, tidak mungkin seseorang tidak mengetahui pasukan-pasukan terkemuka seperti Akademi Tianshen dan Klan Dewa.     

Contoh lainnya adalah Istana Divine dari Dunia Higher Heavens. Mereka juga terkenal sebagai tempat untuk berkultivasi. Dalam aspek kemampuan dan pengajaran, Dunia Higher Heavens akan menempati peringkat pertama.     

Istana Divine Solar dari Dunia Matahari dan Istana Divine Youyue dari Dunia Bayangan merupakan pasukan terkuat di dunia mereka masing-masing. Istana Divine Solar memfokuskan diri pada ajaran 'Yang', sedangkan Istana Divine Youyue memfokuskan diri pada ajaran 'Yin'. Metode kultivasi mereka juga sangat kuat.     

Sementara itu, Kuil Tianxian adalah tempat suci bagi umat Buddha di Dunia Gunung. Kuil itu terletak di Gunung Buddha dan disebut-sebut sebagai kuil terbesar di Dunia Gunung.     

Jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan ini, meskipun status Dunia Pembantaian di Dunia Myriad, serta status Klan Dewa Bayangan di Dunia Daratan Tersembunyi termasuk dalam pasukan-pasukan terkemuka, namun mereka berbeda dari pasukan-pasukan yang telah disebutkan sebelumnya. Mereka tidak berada di puncak kekuatan dan tidak sekuat pasukan-pasukan tersebut.     

Maka dari itu, kemungkinan besar Qin Lin dari Dunia Pembantaian serta Lian Jiuyou dari Klan Dewa Bayangan akan diincar oleh kultivator lainnya.     

Selain mereka, ada juga Ye Futian dari Dunia Heavenly Mandate. Bagi banyak orang, mereka beranggapan bahwa Ye Futian akan menjadi target yang paling mudah untuk dikalahkan.     

Namun, para kultivator yang sebelumnya bepergian bersama dengan Jian Qingzhu, serta mereka yang pernah bertarung melawan Ye Futian, seperti Xiao Muyu dari Klan Xiao, tidak akan berpikir demikian.     

Pria itu jelas bukan target yang mudah untuk dikalahkan.     

Pada saat ini, satu sosok lainnya berjalan keluar. Ketika dia muncul dari dalam kerumunan kultivator, tatapan mata semua orang kini tertuju padanya. Sebuah aura seperti milik seorang peri menyebar ke arah mereka.     

Faktanya, sebelum dia muncul, banyak orang telah menyadari kehadirannya. Hal ini terjadi karena wanita itu memiliki penampilan yang mempesona. Chang Xi dari Istana Divine Youyue dapat dianggap sebagai seorang wanita dengan kecantikan yang menakjubkan. Namun, faktanya wanita ini lebih menakjubkan daripada Chang Xi. Tubuhnya memancarkan aura seperti seorang peri, seolah-olah ada seberkas cahaya tak berbentuk yang akan membuat orang lain merasa malu pada dirinya sendiri saat menatapnya.     

Dia adalah seorang Renhuang perempuan. Inilah alasan mengapa dia memiliki temperamen yang luar biasa.     

Bahkan tatapan mata sosok-sosok terkemuka dari Dunia Imperial tampak takjub saat mereka menatapnya. Kaisar Nan dikagumi oleh orang-orang di seluruh penjuru dunia dan merupakan salah satu sosok terkemuka dan legendaris di Dunia Imperial.     

Wanita ini adalah putri semata wayang dari Kaisar Nan. Dia adalah puteri dari Kerajaan Nantian, Nan Luoshen.     

Nama keluarga dari istri Kaisar Nan adalah 'Luo', jadi dia menamai putrinya Luoshen.     

Inilah asal mula dari nama Nan Luoshen.     

Jian Qingzhu juga memandang ke arah Nan Luoshen. Puteri dari Kerajaan Nantian ini pasti ingin merebut satu tempat baginya.     

Ketika Nan Luoshen berjalan keluar, seberkas cahaya suci terpancar dari dalam tubuhnya. Roda Ilahi miliknya samar-samar mulai terlihat. Dalam sekejap, cahaya suci yang tak tertandingi menyelimuti langit dan bumi. Pada saat ini, penampilan Nan Luoshen terlihat seperti seorang dewi sejati yang tidak bisa dicelakai     

'Sempurna'. Ye Futian berseru dalam hati ketika dia merasakan Roda Ilahi dari Jalur Agung milik Nan Luoshen. Menurut sepengetahuannya, Roda Ilahi yang sempurna sangatlah langka. Bahkan di antara sosok-sosok terkemuka, roda-roda seperti itu jarang sekali ditemui. Namun, dalam kurun waktu satu hari, dia telah bertemu beberapa Roda Ilahi yang sempurna secara bergantian.     

Apa yang dilihatnya hari ini bahkan membuat dirinya merasa seolah-olah Roda Ilahi yang sempurna sama sekali tidak langka dan dapat ditemukan dimana-mana.     

"Bagaimana pendapatmu tentang wanita ini?" Dou Zhao bertanya secara telepati sambil tersenyum saat dia melihat ekspresi di wajah Ye Futian.     

"Siapa dia?" Ye Futian bertanya.     

Ekspresi Dou Zhao tampak heran. Pria ini benar-benar tidak tahu apa-apa tentang Dunia Imperial.     

"Dia adalah putri semata wayang dari Kaisar Nan, Nan Luoshen, sang puteri dari Kerajaan Nantian. Berdasarkan apa yang dikatakan oleh ayahku, kemampuan yang dimiliki oleh Kaisar Nan dapat dikategorikan dalam peringkat atas di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung," Dou Zhao menjelaskan secara telepati.     

Ye Futian mengedipkan matanya. Apakah wanita ini benar-benar memiliki latar belakang yang begitu luar biasa?     

Tampaknya mereka adalah pasukan yang bisa disejajarkan dengan Klan Dewa.     

"Apa yang sedang kau rencanakan?" Dou Zhao bergumam saat melihat mata Ye Futian berbinar. Mungkin saja pria yang tak tahu malu ini sedang merencanakan sesuatu.     

"Apakah kau menganggapku sebagai orang seperti itu?" Ye Futian menatap Dou Zhao dengan terkejut. Sebenarnya Dou Zhao menganggap dirinya seperti apa?     

"Aku belum mengatakan apa-apa, dan kau sudah memahami apa yang ingin kutanyakan kepadamu?" ujar Dou Zhao dengan heran.     

"..." Ye Futian merasa menjadi korban dalam hal ini.     

"Aku bisa memahamimu. Putri dari Kaisar Nan adalah rekan spiritual impian dari sosok-sosok terkemuka yang tak terhitung jumlahnya di Dunia Imperial. Dia pasti menjadi wanita idaman bagi banyak orang." Dou Zhao menjelaskan sambil menyeringai, "Peluangmu sangat kecil. Lihatlah latar belakang seperti apa yang dimiliki oleh Jian Qingzhu dan Shen Hao. Bukan karena pasukan terkemuka lainnya dari Dunia Imperial tidak kuat. Hanya saja para kultivator terkuat dari pasukan-pasukan itu secara kebetulan tidak berada di tingkat Plane yang sama, karena itulah pasukan-pasukan besar lainnya jadi kurang menonjol."     

Ye Futian tentu saja mengetahui bahwa menghadapi Renhuang dengan Roda Ilahi yang sempurna juga membutuhkan keberuntungan.     

Namun, dia telah bertemu cukup banyak sosok terkemuka kali ini.     

"Kalian berdua, apa yang sedang kalian bisikkan?" terdengar suara dari samping Ye Futian. Ye Futian memandang ke arah Xia Qingyuan, yang berdiri di sampingnya. "Tidak ada apa-apa," ujarnya.     

"Wanita ini sangat cantik," ujar Xia Qingyuan sambil memandang ke arah Nan Luoshen. Bahkan sebagai seorang wanita, Xia Qingyuan kagum dengan kecantikan Nan Luoshen.     

"Hmm." Ye Futian mengangguk setuju.     

Xia Qingyuan mengalihkan pandangannya pada Ye Futian. Dia benar-benar tidak peka tentang hal ini.     

Tatapan mata Nan Luoshen tertuju ke arah Lian Jiuyou dari Klan Dewa Bayangan di Dunia Daratan Tersembunyi. Dia berkata, "Apakah kita perlu bertarung untuk memperebutkan satu tempat?"     

Lian Jiuyou bisa merasakan tekanan yang berasal dari Roda Ilahi lawannya itu. Dia tidak bisa berkata-kata.     

Sebuah Roda Ilahi yang sempurna. Dia sudah lama mendengar seniornya menyinggung hal ini sebelumnya. Roda Ilahi yang sempurna memiliki keunggulan mutlak jika dibandingkan Roda Ilahi lainnya. Namun, meskipun Lian Jiuyou telah berupaya mati-matian untuk datang kemari, ke Reruntuhan Dewa, untuk menerobos ke Renhuang Plane melalui kesempatan yang langka, dia masih gagal dan tidak bisa berhasil meraih terobosan.     

Tentu saja dia mengetahui identitas dari wanita di seberangnya itu. Hanya ada beberapa wanita di Sembilan Dunia Jalur Supremasi yang memiliki penampilan dan temperamen seperti itu. Putri dari Kaisar Nan ini juga telah mencapai Renhuang Plane. Karena status yang dimiliki oleh ayahnya serta kecantikannya yang mempesona, mudah bagi orang-orang untuk melupakan bakatnya yang menakjubkan.     

"Karena Puteri menginginkan tempat ini, anda boleh memilikinya," jawab Lian Jiuyou. Dia langsung memberikan tempatnya kepada Nan Luoshen.     

Tentu saja, bahkan jika mereka berdua bertarung, dia tidak punya harapan untuk mempertahankan tempatnya.     

Akan lebih baik jika dia menyimpan energinya untuk nanti. Hanya saja dia tidak menyangka bahwa Nan Luoshen akan memilihnya sebagai target.     

Sekarang, tempat dari Dunia Daratan Tersembunyi telah diambil oleh orang lain. Dunia Imperial kini telah mendapatkan tiga tempat dari sembilan tempat yang tersedia.     

"Jian Qingzhu, beberapa saat yang lalu, kau mengatakan bahwa setiap pasukan hanya berhak mengajukan satu tantangan. Pemenangnya akan tetap tinggal sementara pihak yang kalah akan tersingkir." Shen Hao tiba-tiba berkata, "Namun, karena kita sedang memilih sembilan orang terkuat untuk menaklukkan patung-patung itu, bukankah akan lebih baik jika pasukan-pasukan yang memiliki kemampuan mumpuni berhak mendapatkan lebih dari satu tempat. Bagaimana menurutmu?"     

Jian Qingzhu memandang ke arah Shen Hao dan bertanya, "Apa yang ingin kau katakan?"     

"Menurutku, jika suatu pasukan memiliki kemampuan yang mumpuni, anggota mereka seharusnya berhak mendapatkan tempat lebih banyak. Di sini, kekuatan adalah aspek terpenting. Kita tidak perlu memedulikan mereka yang lemah," Shen Hao menjelaskan. Setelah berpikir sejenak, Jian Qingzhu memandang ke arah kerumunan kultivator dan bertanya, "Kata-kata yang diucapkan oleh Shen Hao tidak salah. Bagaimana menurut kalian semua?"     

Mereka semua ingin menaklukkan patung-patung itu; sudah jelas, mereka harus memilih kultivator-kultivator terkuat untuk melakukannya. Jika ada pasukan yang dapat menyediakan lebih dari satu kultivator kuat untuk melakukan tugas tersebut, seharusnya hal itu tidak menjadi masalah.     

Semua orang tampak terkejut saat mereka mendengar saran yang diajukan oleh Shen Hao. Para kultivator dari Klan Dewa sama sekali tidak berusaha menutupi keserakahan mereka; mereka tidak puas untuk memiliki satu perwakilan saja.     

"Aku tidak keberatan," ujar Nan Luoshen dengan acuh tak acuh. Selain Shen Hao, dia tidak menganggap kultivator dari Klan Dewa sebagai ancaman baginya.     

Tidak ada yang menentang saran ini. Lagipula, sebagian besar dari mereka tidak terlibat dalam masalah ini. Satu-satunya orang yang terpengaruh oleh saran ini adalah mereka yang baru saja terpilih. Sudah jelas, tidak ada seorang pun yang akan mengajukan keberatan dan menyinggung Klan Dewa.     

"Kalau begitu, silahkan bertindak sesuka hati kalian." Jian Qingzhu tidak mengatakan apa-apa lagi. Menurutnya, bukanlah hal yang mudah bagi Klan Dewa untuk merebut tempat lainnya, belum lagi mereka harus mempertahankan tempat mereka saat ini.     

"Shen Yuan, majulah," ujar Shen Hao pada seorang pemuda di sampingnya. Kultivator dari Klan Dewa itu mengambil satu langkah ke depan. Aura di tubuhnya tampak sangat menakjubkan.     

Ye Futian pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya. Kala itu, di Dunia Tianhe, dia datang bersama dengan Shen Yao.     

Shen Yuan kemungkinan besar melangkah ke depan karena Ye Futian.     

Sesuai dugaan, Ye Futian melihat tatapan mata Shen Yuan tertuju padanya.     

Tatapan mata Shen Yuan dipenuhi oleh kesombongan. Seolah-olah dia adalah seseorang yang berdiri di atas langit dan memandang orang-orang yang berada di bawahnya.     

Klan Dewa memiliki sejarah yang panjang. Mereka didirikan di Dunia Imperial dan telah menjadi pasukan yang kuat dan makmur dari generasi ke generasi. Bahkan pasukan-pasukan besar dari Dunia Heavenly Mandate tidak berbeda dari penduduk biasa di mata para anggota inti dari Klan Dewa. Menurut pendapat mereka, pasukan-pasukan besar dari Dunia Heavenly Mandate Alam Amanat hanya memiliki latar belakang yang sedikit lebih baik daripada pasukan biasa lainnya.     

Mereka hanya menganggap beberapa pasukan besar di Dunia Imperial yang layak untuk diperhatikan.     

Sebagai seorang kultivator muda, Shen Yuan tidak begitu mengetahui tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi kala itu. Namun, dia juga pernah mendengar legenda tentang seorang anggota wanita dari Klan Dewa yang tak tertandingi ini. Dia tidak mengerti mengapa wanita itu menikah dengan Tetua Agung Tianhe. Sebagai keturunan dari Klan Dewa, dia memilih untuk menikah dengan seseorang di bawah statusnya dan akhirnya dikhianati olehnya. Di mata Shen Yuan, tindakan yang dilakukan oleh Tetua Agung Tianhe adalah sebuah pengkhianatan terhadap Klan Dewa.     

Sekarang, Klan Dewa telah menangkap Qin Xuangang. Mereka tidak terlalu peduli dengan penerus dari Tetua Agung Tianhe ini dan telah membiarkannya untuk tetap hidup.     

Namun, Shen Yuan tetap berjalan ke depan dan ingin menghancurkan Ye Futian.     

Dia ingin melakukan hal ini demi reputasi Klan Dewa. Dia tidak akan membiarkan citra mereka ternoda.     

Beberapa kultivator dari Klan Dewa sebisa mungkin tidak ingin mempermalukan Tetua Agung Tianhe, tetapi Shen Yuan tidak peduli akan hal tersebut. Dia bahkan tidak mengerti mengapa sosok-sosok senior di klannya masih menghormati Tetua Agung Tianhe.     

Karena itulah, tatapan mata Shen Yuan beralih ke arah Ye Futian. Kultivasinya saat ini berada di puncak Saint Plane. Selain ingin merebut tempatnya, dia juga mengincar Ye Futian secara pribadi.     

"Namaku Shen Yuan dari Klan Dewa."     

Nada bicara Shen Yuan terdengar sedikit sombong. Tatapan matanya menunjukkan kesombongan di dalamnya. Shen Yuan seperti sedang mengingatkan Ye Futian bahwa dia berasal dari Klan Dewa.     

Ye Futian tentu saja bisa merasakan kesombongan yang berasal dari tatapan mata Shen Yuan. Ekspresi Ye Futian tetap terlihat tenang, sama sekali tidak terpengaruh oleh Shen Yuan.     

"Namaku Ye Futian, murid dari Tetua Agung Tianhe," ujar Ye Futian.     

Kemudian dia melanjutkan kata-katanya dalam hati, "Namaku Ye Futian, murid dari Qin Xuangang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.