Legenda Futian

Mendapatkan Benda Ilahi



Mendapatkan Benda Ilahi

0Jiwa spiritual milik Ye Futian bergerak melawan arus menuju Istana Surgawi. Namun, di depannya, tampaknya ada bayangan seorang kaisar yang berdiri di sana dan menekannya. Cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya itu kini berubah menjadi kekuatan yang mencegah jiwa spiritualnya untuk menerobos masuk. Sulit sekali untuk masuk ke dalam istana tersebut.     2

*Boom* Aura petarung tampak berputar-putar di sekitar Ye Futian, bahkan Celestial Soul miliknya telah muncul. Dia membuka kedua matanya dan langsung memandang ke arah langit. Matanya tampak berubah menjadi keemasan dan mengandung aura suci yang mengerikan di dalamnya.     

Dia masih tidak bisa masuk ke dalam Istana Surgawi?     

Jejak aura suci menyebar dari tubuh Ye Futian, kemudian bergabung dengan jiwa spiritualnya dan langsung melesat menuju Istana Surgawi.     

Muncul suara gemuruh di udara, yang terdengar seolah-olah dia telah berhasil membuka sebuah celah. Di bawah tekanan yang dahsyat ini, jiwa spiritualnya berhasil menerobos ke dalam Istana Surgawi.     

Namun, apa yang dia lihat setelah menerobos masuk tetap terlihat kacau. Dia bisa merasakan bahwa, meskipun dia telah memasuki Istana Surgawi, tetapi apa yang bisa dia rasakan di sekitarnya hanyalah cahaya suci keemasan. Ada sebuah firasat yang sangat aneh yang mengatakan bahwa di dalam sini, segala sesuatunya tampak seperti tidak nyata dan seperti mimpi belaka. Tidak ada satu pun yang bisa dilihat dengan jelas.     

'Mungkinkah tidak ada apa pun yang tersimpan di dalam istana ini?' pikir Ye Futian dalam hati.     

Itu tidak mungkin.     

Tatapan matanya terlihat sangat tajam, dan jiwa spiritualnya samar-samar bisa merasakan bahwa Istana Surgawi ini menyimpan banyak aura misterius di dalamnya. Seolah-olah ada banyak benda ilahi di sekitar jiwa spiritualnya. Jiwa spiritualnya ingin menyentuh mereka, tetapi dia tidak dapat mengetahui dimana lokasi mereka yang sesungguhnya. Benda-benda itu tampak dekat, tetapi pada saat yang bersamaan juga tampak jauh dan tidak dapat dijangkau.     

Bayangan kaisar yang samar itu masih terukir di dalam benaknya.     

'Mungkinkah hanya ketika seseorang telah merasakan benda-benda yang ada di dalam istana, mereka baru bisa terlihat dengan jelas dan dapat disentuh?' pikir Ye Futian dalam hati. Tapi bagaimana caranya?     

Jiwa spiritualnya telah memasuki Istana Surgawi, tetapi upayanya tetap tidak membuahkan hasil. Semua orang baru pertama kali datang kemari, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang harus mereka lakukan di sini.     

'Warisan, warisan…' Ye Futian terus menerus memberi perintah dalam pikirannya, dan banyak pemikiran muncul di dalam benaknya dalam sekejap. Di dalam Istana Surgawi, jiwa spiritualnya terus menerus berada di bawah tekanan yang dahsyat, dan dia tidak bisa membuang-buang waktu begitu saja.     

"Hah?" Pada saat ini, dia bisa merasakan kekuatan dari jiwa spiritual lainnya. Sudah jelas, jiwa spiritual milik kultivator lainnya telah masuk ke dalam Istana Surgawi ini. Mereka juga menemui kendala yang sama.     

Jiwa spiritual ini milik Jian Qingzhu—murid nomor satu dari Akademi Tianshen. Sama seperti Ye Futian, jiwa spiritualnya telah menerobos masuk ke dalam Istana Surgawi.     

Pada saat ini, dia terus bergerak ke atas, dan sebuah aura Jalur Agung yang sangat menyilaukan di tubuhnya bersiap untuk menerjang ke Istana Surgawi bersama dengan jiwa spiritualnya.     

"Apa itu?"     

Pada saat ini, Jian Qingzhu sepertinya merasakan sesuatu. Dia melihat bahwa di area yang dilihat oleh jiwa spiritualnya, seberkas cahaya yang menyilaukan perlahan-lahan menjadi nyata. Cahaya itu seperti tidak bisa disentuh.     

Pada saat ini, Jian Qingzhu tahu apa yang harus dilakukan. Dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini dan benar-benar memfokuskan diri.     

*Boom* Kekuatan yang mengerikan itu menekan jiwa spiritualnya, sehingga menyebabkan pikirannya berguncang dan tubuhnya sedikit gemetar. Seolah-olah jiwa spiritualnya bisa dihancurkan oleh tekanan itu kapan saja.     

'Sedikit lagi.' Sebuah pemikiran muncul di benak Jian Qingzhu, dan dia hampir bisa melihat pemandangan di depannya dengan jelas. Bagaimana mungkin dia bisa menyerah pada saat-saat seperti ini?     

Tidak peduli sekuat apa pun tekanan yang dihadapinya, dia harus berhasil.     

Seberkas cahaya suci yang tak tertandingi terpancar dari tubuh Jian Qingzhu. Sepertinya ada gulungan yang tak terhitung jumlahnya terbang ke atas langit, menyelimuti tubuh Jian Qingzhu di dalamnya. Pada saat yang bersamaan, dia mengerahkan auranya hingga tingkat maksimal, dan kekuatan dari jiwa spiritualnya juga telah mencapai batas maksimal. Dalam sekejap, aura dan kekuatan Jalur Agung yang tak terbatas mengalir ke dalam Istana Surgawi.     

Pada saat ini, pemandangan yang samar itu perlahan-lahan menjadi semakin jelas dan sudah bisa dilihat dengan jelas.     

Ternyata itu adalah sebuah kumpulan buku, yang sangat menyilaukan untuk dilihat.     

*Whoosh*     

Hembusan angin bertiup di dalam Istana Surgawi, dan seberkas cahaya suci bersinar ke bawah. Kerumunan kultivator bisa menyaksikan pemandangan itu dari bagian bawah Istana Surgawi, dan seberkas cahaya yang lebih menyilaukan dari sebelumnya mengalir dari cahaya keemasan yang tak terbatas itu.     

Sepertinya itu adalah sebuah gulungan.     

Gulungan yang sangat suci ini langsung terbang ke arah Jian Qingzhu.     

"Itu adalah benda ilahi."     

Dalam sekejap, banyak orang mendongak untuk memandang cahaya yang berada di udara, dan mereka tampak sangat terkejut.     

Apakah benda-benda ilahi yang berada di dalam Istana Surgawi telah muncul?     

Mereka juga melihat dengan jelas bahwa gulungan itu langsung terbang ke arah Jian Qingzhu.     

Tanpa ragu-ragu, Jian Qingzhu mengangkat tangannya dan meraih gulungan tersebut. Kemudian dia menyimpannya tanpa memeriksanya sama sekali, yang membuat banyak orang terkejut.     

Jian Qingzhu dari Akademi Tianshen, apakah dia telah mewarisi peninggalan dari Istana Surgawi?     

Banyak murid dari Akademi Tianshen memandang ke arah Jian Qingzhu, dan mereka ikut bahagia untuknya. Namun, mereka juga merasa sedikit iri. Mustahil jika mereka tidak ingin memiliki benda ilahi tersebut. Siapa yang tidak ingin mendapatkan pusaka dari reruntuhan ini?     

Namun, hanya ada satu Jian Qingzhu di dunia ini.     

*Boom*     

Tubuh Jian Qingzhu terhempas ke bawah. Dia telah menghabiskan banyak energi dan aura untuk melawan kekuatan yang menimpanya. Sebelum dia sempat melihat gulungan itu dengan jelas, gulungan itu sudah terbang di udara. Sekarang, tidak mungkin baginya untuk mengulangi semua proses itu dari awal lagi. Dia butuh waktu untuk memulihkan diri.     

"Apa yang sedang terjadi?" Bahkan Jian Qingzhu sendiri belum bisa mengungkap rahasia dibalik tempat ini.     

Menilai dari situasi yang terjadi sebelumnya, sepertinya selama seseorang dapat melihat dan merasakan benda-benda yang berada di dalam Istana Surgawi, hal itu sudah bisa membuat benda-benda itu terbang dan didapatkan oleh siapa pun?     

Lalu ada apa dengan gulungan ini?     

Apakah suatu kebetulan bahwa gulungan itu cocok dengan kultivasinya?     

Jian Qingzhu menduga bahwa ini mungkin bukan suatu kebetulan belaka.     

Hal ini terjadi bukan karena mereka telah memecahkan rahasia dari Istana Surgawi untuk menerima warisan di dalamnya, tetapi istana surgawi yang memilih mereka.     

Terlebih lagi, pertama-tama mereka harus mampu menahan tekanan ini sebelum memenuhi syarat untuk diperhatikan dan dipilih oleh Istana Surgawi.     

Bahkan dia nyaris tidak mampu bertahan lebih lama lagi dan mengambil risiko dengan menyia-nyiakan semua upaya yang dia lakukan sebelumnya.     

Meskipun semua orang dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi adalah para jenius terkemuka, dia tahu bahwa hanya segelintir orang yang benar-benar memenuhi syarat untuk bersaing memperebutkan benda-benda ini. Di antara segelintir orang ini, ada kemungkinan bahwa mereka akan menghadapi situasi yang sama dengannya.     

Kegembiraan samar-samar terlintas di matanya. Saat benda ilahi itu diwariskan oleh Istana Surgawi, dia berpikir bahwa gulungan itu pasti merupakan benda paling luar biasa yang mungkin telah ditinggalkan oleh Kaisar Agung. Gulungan itu adalah hadiah yang tak ternilai harganya.     

Meskipun dia merasa terkejut, Jian Qingzhu tidak terburu-buru membacanya. Ini bukanlah waktu yang tepat.     

*Whoosh*     

Pada saat ini, cahaya suci yang menyilaukan kembali bersinar dari Istana Surgawi, dan tampaknya benda ilahi lainnya tampak melayang turun dari Istana Surgawi.     

Terdengar rentetan suara benturan yang keras, dan sosok buddha emas yang diciptakan oleh Gui Zang telah dihancurkan, seolah-olah sosoknya baru saja dihempaskan oleh kekuatan Jalur Agung.     

Namun, Gui Zang bergegas mengangkat tangannya dan meraih benda ilahi yang terbang di udara itu dengan telapak tangannya.     

Dia membuka telapak tangannya dan mengamati dengan seksama. Benda ilahi itu melayang tepat di atas telapak tangannya, dan itu adalah sebuah biji.     

"Kebajikan."     

Gui Zang tersenyum dan mengepalkan telapak tangannya, dan dalam sekejap, biji itu menyatu dengan darahnya. Pada saat yang bersamaan, suara gemuruh terus menerus terdengar saat tubuh Gui Zang ditekan ke bawah tanpa henti.     

Kultivator kedua yang berhasil mendapatkan benda ilahi setelah Jian Qingzhu ternyata adalah Gui Zang, yang sangat mengejutkan bagi banyak orang.     

Tampaknya biksu dari Dunia Gunung ini memiliki bakat dan kekuatan yang mengerikan.     

Tidak ada seorang pun yang berpikiran untuk menjarah benda-benda ilahi yang terbang keluar dari Istana Surgawi ini, apalagi sosok-sosok yang berhasil melakukannya adalah Jian Qingzhu dan Gui Zang. Mereka berada di puncak kultivasi masing-masing, dan telah menempa Roda Ilahi yang sempurna. Mereka adalah sosok-sosok terkuat yang berada di dalam Reruntuhan Dewa. Bagaimana mungkin kultivator-kultivator biasa mampu melakukan penjarahan?     

Siapa pun yang berani menjadi orang pertama yang melancarkan serangan pasti akan mati, kecuali sosok-sosok terkemuka itu bertarung satu sama lain.     

*Whoosh* Pada saat ini, dua sinar cahaya melesat pada saat yang bersamaan, dan tiba-tiba dua sosok muncul secara bersamaan, berusaha meraih sinar-sinar cahaya tersebut.     

Mereka adalah Shen Hao dari Klan Dewa dan Nan Luoshen dari Kerajaan Nantian.     

Sudah jelas, dua sosok tak tertandingi ini juga telah merasakan keberadaan dari beberapa benda ilahi di dalam Istana Surgawi.     

Jiwa spiritual Ye Futian masih berada di dalam Istana Surgawi. Dia melihat benda-benda ilahi di dalam Istana Surgawi berterbangan keluar, dan dia bisa merasakan pergerakan mereka. Dia juga tahu siapa saja yang benda-benda itu di dunia luar. Dalam sekejap, sebuah pemikiran terlintas di benaknya, dan sepertinya beresonansi dengan kultivasinya.     

Aura Jalur Agung yang mengerikan telah bercampur dengan jiwa spiritualnya pada saat pemikiran ini muncul di benaknya. Pada saat ini, jiwa spiritualnya tampaknya telah berubah menjadi jiwa spiritual dengan ilmu pedang di dalamnya. Dia berniat untuk menembus kekuatan yang dahsyat tersebut.     

Benar saja, di dalam Istana Surgawi, samar-samar ada sesuatu yang kini terlihat jelas. Seolah-olah benda itu menerima responnya.     

Jiwa spiritualnya bergerak mendekat, dan dia melihat sebilah pedang melayang di dalam Istana Surgawi. Atau lebih tepatnya, dia melihat sebilah pedang yang terbuat dari jejak aura pedang.     

*Whoosh*     

Seberkas cahaya pedang yang menyilaukan melesat keluar dari Istana Surgawi, dan langsung mengarah menuju Ye Futian.     

Jejak aura pedang itu masuk ke dalam auranya. Aura pedang itu sangat mengerikan dengan kekuatan penghancur yang cukup besar di dalamnya, sehingga menyebabkan tubuhnya gemetar. Cahaya itu juga menyinari permukaan tanah di bawahnya.     

Roh Kehidupan di dalam tubuh Ye Futian bergejolak, dan Pohon Dunia berayun-ayun menuju aura pedang tersebut. Setelah bertemu dengan Pohon Dunia, aura pedang yang mengerikan itu ternyata menjadi tenang dan kemudian disegel di dalam Istana Kehidupan milik Ye Futian.     

"Huff…" Ye Futian menarik napas dalam-dalam. Selama ini dia merasa resah mengenai hadiah apa yang harus dia berikan pada Yaya, dan aura pedang ini seharusnya tidak lebih lemah dari teratai milik Xia Qingyuan. Aura pedang ini akan cukup membantu Yaya dalam mendapatkan pencerahan.     

Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Ye Futian.     

Ye Futian sepertinya juga telah mendapatkan sebuah benda ilahi, yang terlihat seperti sebilah pedang.     

Namun, dengan kehadiran Pendekar Lihen dan melihat bagaimana jalannya pertempuran besar yang baru saja terjadi, tidaklah bijaksana untuk memprovokasi Ye Futian.     

Ye Futian mendongak dan mengambil satu langkah, lalu sambil memancarkan sebuah aura yang dahsyat, dia kembali melesat ke atas langit.     

Sudah jelas, ini tidak cukup baginya.     

"Dia sudah memulihkan diri?" Ketika banyak orang melihat tindakan yang dilakukan oleh Ye Futian, mereka tidak bisa menahan rasa penasaran mereka. Jian Qingzhu dan kultivator lainnya bahkan belum memulihkan diri ketika Ye Futian kembali melesat di udara. Apakah dia berniat untuk menjarah benda-benda ilahi di Istana Surgawi setelah dia mengalaminya secara langsung?     

Istana Surgawi adalah warisan terakhir dari Reruntuhan Dewa. Benda-benda ilahi yang tersimpan di dalam istana itu kemungkinan mengandung aura milik Kaisar Agung karena benda-benda itu pernah digunakan oleh Kaisar Agung.     

Hanya satu benda ilahi saja sudah membuat perjalanan ini tidak berakhir sia-sia, karena mereka telah mendapatkan keuntungan besar. Namun, jika seseorang mampu mendapatkan dua benda ilahi…     

Saat ini, hanya beberapa orang yang telah mendapatkan satu benda ilahi. Tidak ada yang berani bermimpi untuk mendapatkan dua benda ilahi.     

Pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada seorang pun yang mampu melangkah sampai sejauh ini. Namun kali ini, semua orang telah mencapai bagian ujung dari Reruntuhan Dewa. Sekarang, mereka bahkan mendapatkan benda-benda yang ditinggalkan oleh Kaisar Agung. Sangat masuk akal bahwa kali ini, sekelompok sosok terkemuka yang datang ke Reruntuhan Dewa adalah orang-orang yang nantinya akan menimbulkan keributan besar di Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

Setelah Jian Qingzhu, Shen Hao, dan Nan Luoshen pergi meninggalkan reruntuhan ini, bagaimana mereka akan mengubah perkembangan kultivasi di masa depan?     

Mungkin mereka bisa menjadi generasi terkuat dalam beberapa tahun ke depan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.