Legenda Futian

Rintangan Besar



Rintangan Besar

3Selain Ye futian, para Renhuang dari Suku Dou dan Gunung Taixuan juga terbang ke atas langit.     
2

Sebuah tatapan mata tertuju pada Ye Futian. Seseorang bertanya, "Apakah kau mampu mengatasi semua ini?"     

Ye Futian berbalik dan melihat satu sosok berwajah cantik. Sosok itu tidak lain adalah pemilik dari Restoran Taixuan, Permaisuri Yan, yang merekomendasikannya ke Gunung Taixuan di masa lalu.     

"Ketua, anda terlalu meremehkan saya," jawab Ye Futian dengan kecut.     

Tubuhnya melesat ke atas langit dalam satu garis lurus.     

Permaisuri Yan mengedipkan matanya. Baik dirinya maupun Kaisar String mengikuti Ye Futian dan terbang ke atas langit. Mereka khawatir dia akan terluka.     

Bagaimanapun juga, pria ini baru saja menerobos ke tingkat Renhuang. Tingkat Plane-nya masih belum stabil. Dalam pertempuran antar Renhuang dari pasukan-pasukan besar, kecerobohan sekecil apa pun akan mengakibatkan kematian. Dua pemimpin dari Negeri Ilahi Emas, serta Dinasti Heavenly Mandate datang kemari secara pribadi. Pertarungan ini bukan hanya pertarungan biasa. Pihak lawan benar-benar berniat membunuh Ye Futian.     

"Hati-hati." Kaisar String memandang ke arah langit. Dia melihat seorang Renhuang yang kuat dari Negeri Ilahi Emas bergerak ke arah Ye Futian. Kaisar String mengulurkan kelima jarinya yang panjang dan ramping. Dia mencengkeram udara, dan dalam sekejap, senar-senar dari Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya muncul di atas langit dan menangkis serangan dari pihak lawan.     

Dia memetik senar-senar dari Jalur Agung itu dengan jemarinya, dan aura pedang menyebar seketika. Tubuh Kaisar String melewati sosok Ye Futian dalam sekejap dan melesat ke udara saat dia berusaha memukul mundur lawannya.     

"Terima kasih banyak, senior," ujar Ye Futian. Kemudian, tatapan matanya tertuju ke arah lainnya dan dia melesat pergi ke arah tersebut.     

Di sana, terdapat seorang Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate. Dia merupakan seorang Renhuang di tingkat rendah, dan Roda Ilahi miliknya hanya berada di tingkat kedua.     

Renhuang itu melihat Ye Futian sedang bergerak ke arahnya. Hawa dingin terlintas di mata sang Renhuang. Dalam sekejap, Roda Ilahi di dalam tubuhnya dikeluarkan, dan auranya terpancar keluar. Meskipun Ye Futian memiliki bakat yang luar biasa, namun dia baru saja menerobos ke tingkat Renhuang. Apakah Ye Futian berencana memanfaatkan Renhuang itu untuk mencoba kekuatan barunya?     

*Whoosh* Ye Futian memandang lawannya dan langsung melintasi ruang hampa. Setelah mencapai tingkat Renhuang, pergerakannya menjadi semakin cepat. Dalam sekejap, dia telah tiba di hadapan lawannya dan terlibat dalam pertarungan jarak dekat dengannya.     

Ekspresi sang Renhuang sedikit berubah. Ye Futian bertingkah sangat sombong saat ini.     

Ye Futian baru saja menerobos ke Renhuang Plane, dan sekarang dia sudah berani terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengannya?     

Sosok Ye Futian berubah menjadi Jalur Agung, dan Roda Ilahi miliknya memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. Sebuah badai pembantaian yang mengerikan terbentuk dengan menjadikan Ye Futian sebagai titik pusatnya. Selain itu, sebuah tombak muncul di tangannya. Dia melancarkan serangan tanpa ragu-ragu.     

*Brak* Tombak-tombak itu bertabrakan, dan pandangan mata para kultivator yang berada di sana dihalangi oleh cahaya yang menyilaukan. Pada saat berikutnya, sosok Renhuang itu telah menghilang.     

Aura sang Renhuang masih tersisa di udara, namun sosoknya tidak dapat ditemukan. Dia telah ditusuk oleh tombak Ye Futian dan hancur menjadi debu.     

Dia tewas seketika!     

Semua orang tampak tercengang saat mereka menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Seolah-olah sosok yang dibunuh oleh Ye Futian bukanlah seorang Renhuang. Renhuang itu bahkan tidak sempat berlindung dan langsung terbunuh oleh satu serangan dari tombak Ye Futian. Bahkan dia mungkin tidak tahu bagaimana dia bisa tewas terbunuh.     

Roda Ilahi dari Jalur Agung ditempa ketika seorang kultivator menerobos ke tingkat Renhuang. Ada perbedaan yang mencolok di setiap tingkatan dari Roda Ilahi. Kekuatan aura yang dikeluarkan oleh Roda Ilahi tingkat kedua yang beresonansi dengan Jalur Agung, pasti bisa menekan aura yang dikeluarkan oleh Roda Ilahi tingkat pertama.     

Namun, meski begitu, Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu langsung terbunuh dengan satu serangan tombak. Dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan kekuatannya.     

Perbedaan kekuatan di antara Roda Ilahi mereka terlalu besar.     

Setelah menyaksikan pemandangan ini, semua orang menduga bahwa Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu kemungkinan besar tidak begitu berpengalaman dalam bertarung melawan Renhuang lainnya. Beberapa pasukan besar dari Dunia Imperial memiliki pemahaman terbaik mengenai seberapa besar perbedaan yang akan dihasilkan bagi para kultivator dengan berbagai tingkatan Roda Ilahi saat terlibat dalam pertempuran.     

Ye Futian langsung membunuh lawannya dengan satu serangan tombak. Hal itu membuktikan bahwa perbedaan kekuatan antara Roda Ilahi mereka sangatlah besar dan tidak dapat diatasi dengan cara apa pun. Meskipun Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate itu berada di tingkat Plane yang lebih tinggi, namun dia tetap tewas terbunuh dalam satu serangan.     

Apalagi, Ye Futian bahkan belum mengeluarkan Roda Ilahi miliknya.     

Bahkan bagi pasukan-pasukan besar, seorang kultivator di tingkat Renhuang dianggap sebagai kekuatan utama dalam pasukan mereka. Sulit sekali untuk melahirkan seorang Renhuang. Namun, ketika pertempuran tiba-tiba terjadi, seorang Renhuang tewas terbunuh dengan begitu mudahnya. Ye Futian hanya membutuhkan satu serangan dari tombaknya untuk membunuh sang Renhuang.     

Di langit bagian bawah, Kaisar Xia mendongak ke atas. Wajahnya berkedut saat melihat tombak yang dipegang oleh Ye Futian. Kemudian dia memandang Kaisar Merak Iblis di sampingnya.     

Kaisar Merak Iblis juga menatapnya. Mereka berdua tampak takjub. Ye Futian kini sudah menjadi seorang Renhuang, sama seperti mereka.     

Sekuat apakah kemampuannya sekarang?     

*Boom* Tiba-tiba, sebuah kekuatan dari Jalur Agung yang dahsyat menyebar ke arah Ye Futian.     

Dengan cepat, Ye Futian berbalik dan mengerahkan tombaknya ke depan. Seperti sebuah meteorit, tombaknya menghancurkan tombak yang diarahkan padanya.     

Namun, sebuah tekanan yang mengerikan tiba-tiba menyelimuti tubuhnya.     

Sebuah tubuh yang ditempa oleh emas muncul di atas Ye Futian. Sosok itu tampak menakjubkan; Roda Ilahi miliknya bersinar terang. Dia terlihat seperti seorang dewa kuno emas.     

Ye Futian pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya. Kala itu, orang ini bahkan telah menyerang Ye Futian. Dia tidak lain adalah pangeran dari Negeri Ilahi Emas sekaligus kakak dari Gai Shi Shi, Gai Jiutian.     

Terakhir kali, saat berada di luar Istana Divine, Gai Shi Shi telah kalah dari Ye Futian. Namun, Gai Jiutian tetap bersikap sangat sombong.     

Sekarang, Gai Jiutian kembali menyerangnya. Kedua matanya yang berwarna emas itu mengandung keinginan membunuh yang mengerikan.     

Ye Futian telah membunuh adiknya.     

Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, dia hanya berdiri tegak di atas langit. Di sekelilingnya, sosok-sosok dewa emas turun dari atas langit. Mereka menekan langit tempat medan pertempuran itu berada. Sosok Gai Jiutian saat ini terlihat seperti seorang dewa yang ikut bersinar bersama matahari dan bulan.     

Cahaya dari Roda Ilahi bersinar terang, dan sosok dewa-dewa emas itu menerjang ke bawah. Suara ilahi samar-samar terdengar di udara; itu adalah teknik Sigh of the Divine God.     

Gai Jiutian adalah seorang Renhuang tingkat rendah dengan Roda Ilahi di tingkat ketiga. Ye Futian sedikit terkejut saat dia merasakan aura lawannya. Lawannya ini berada di tingkat Plane yang sama dengan Permaisuri Yan. Ketika mereka berada di luar Istana Divine, Ye Futian pernah bertarung melawan Permaisuri Yan.     

Roda Ilahi Gai Jiutian berada di tingkat Surgawi.     

Sebagai putra mahkota dari Negeri Ilahi Emas, Roda Ilahi yang dia tempa jelas bukanlah Roda Ilahi biasa. Itu adalah Roda Ilahi tingkat Surgawi, atau yang biasa disebut sebagai Roda Ilahi tingkat ketiga. Siapa pun bisa membayangkan betapa mengerikannya kekuatan dari Roda Ilahi miliknya.     

"Ayo kita pergi," ujar Kaisar Xia. Dia dan Kaisar Merak Iblis siap untuk membantu. Roda Ilahi mereka hanya berada di tingkat ketiga; selain itu, Roda Ilahi mereka adalah Roda Ilahi tingkat Emas. Dengan kata lain, Gai Jiutian, sang putra mahkota dari Negeri Ilahi Emas adalah sosok yang lebih kuat dari mereka berdua.     

Meskipun Ye Futian memiliki bakat yang luar biasa, namun dia baru saja menerobos ke Renhuang Plane. Melihat Roda Ilahi milik Ye Futian yang masih berada di tingkat pertama, sudah jelas perbedaan kekuatan di antara mereka terlalu besar. Bagaimana mungkin dia bisa menang dalam pertarungan ini?     

Saat ini, banyak pertempuran sedang terjadi di setiap sudut langit. Hanya ada beberapa orang yang tersisa; Kaisar Xia dan Kaisar Merak Iblis tidak bisa lagi menghindar dari pertempuran ini.     

"Yang Mulia, tunggu dulu," tiba-tiba terdengar sebuah suara di suatu tempat. Kaisar Xia berbalik dan melihat Pendekar Lihen; ekspresi sang Kaisar tampak bingung.     

"Yang Mulia, mari kita tunggu sedikit lebih lama," ujar Pendekar Lihen.     

"Pendekar Lihen, perbedaan tingkat Plane antara Ye Futian dan lawannya sangat besar," Kaisar Xia mengungkapkan kekhawatirannya.     

"Tingkatan Roda Ilahi dapat mengatasi perbedaan tingkat Plane," ujar Pendekar Lihen, "Jika Ye Futian benar-benar tidak bisa mengatasi lawannya, baru kita akan bergabung dalam pertempuran."     

Bahkan jika Ye Futian tidak bisa mengalahkan lawannya, dia tidak akan dikalahkan dalam waktu singkat. Dia pasti memiliki kekuatan yang mumpuni untuk mengimbangi perlawanan Gai Jiutian.     

"Tingkatan Roda Ilahi?" Kaisar Xia tampak terkejut. Tingkatan Roda Ilahi milik Gai Jiutian sudah sangat tinggi dan memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. Mungkinkah tingkatan Roda Ilahi milik Ye Futian lebih tinggi dari Gai Jiutian?     

Meskipun dia masih ragu-ragu, Kaisar Xia menerima saran dari Pendekar Lihen. Dia tidak bergabung dalam pertempuran antara Ye Futian dan Gai Jiutian; dia memandang pertempuran yang terjadi di atas langit dan siap membantu kapan saja.     

Di atas langit, Ye Futian berdiri tegak di tempatnya saat dia diterjang oleh patung-patung emas.     

Dari dalam tubuhnya, cahaya yang menyilaukan tiba-tiba terpancar keluar. Cahaya ini menyelimuti langit dan menembus area yang luas itu. Seolah-olah terdapat cahaya suci dari Jalur Agung yang mengelilingi sosoknya. Jalur Agung Dunia beresonansi dengannya. Saat ini dia benar-benar telah menyatu dengan dunia.     

Di atas Ye Futian, muncul sebuah fenomena aneh yang menakjubkan. Aura dari Jalur Agung yang tak ada habisnya muncul seperti air terjun yang mengalir ke tubuh Ye Futian. Cahaya suci yang menyilaukan terpancar keluar, hingga mencakup ribuan mil jauhnya.     

Roda itu benar-benar bisa disebut sebagai Roda Ilahi dari Jalur Agung. Cahaya suci yang dipancarkan olehnya kini telah menyelimuti langit.     

"Roda Ilahi miliknya sempurna, roda itu berada di tingkat Ilahi."     

Tokoh-tokoh penting dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi menundukkan kepala mereka dan memandang ke arah Ye Futian. Di mata mereka, hanya ada dua jenis Roda Ilahi, yaitu Roda Ilahi yang sempurna dan tidak sempurna.     

Hanya Roda Ilahi sempurna yang bisa dianggap sebagai Roda Ilahi dari Jalur Agung yang sesungguhnya. Itulah yang dimaksud dengan tingkat Ilahi.     

Cahaya suci menyelimuti langit dan menyebar hingga tiga ribu mil jauhnya. Ketika Kaisar Xia melihat Roda Ilahi ini, hatinya berdebar kencang. Pada saat ini, dia merasa bahwa Roda Ilahi miliknya adalah sebuah lelucon. Dapatkah Roda Ilahi yang dia tempa ketika dia mencapai Renhuang Plane benar-benar dianggap sebagai Roda Ilahi dari Jalur Agung?     

Jika dia membandingkan Roda Ilahi miliknya dengan Roda Ilahi milik Ye Futian, mungkin perbedaannya sangatlah besar.     

Sempurna. Ini adalah Roda Ilahi yang benar-benar sempurna. Langit menunjukkan sebuah fenomena yang aneh, dan cahaya suci tampak menyelimuti langit.     

Banyak orang terpesona oleh pemandangan yang menakjubkan ini. Meskipun banyak kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna juga hadir di Reruntuhan Dewa, namun pada kenyataannya, semua itu adalah Roda Ilahi sempurna yang akan ditemui oleh para kultivator pada umumnya. Setelah keluar dari Reruntuhan Dewa, di antara para kultivator yang tak terhitung jumlahnya dari 3.000 Dunia Jalur Agung, berapa banyak yang memiliki Roda Ilahi sempurna?     

Di Dunia Heavenly Mandate, selain Ye Futian, tidak ada seorang pun yang memiliki Roda Ilahi sempurna.     

Bahkan sosok-sosok terkemuka di Dunia Heavenly Mandate tidak memiliki Roda Ilahi yang sempurna.     

Hal ini juga menunjukkan bahwa tingkat kesulitan dalam menempa Roda Ilahi yang sempurna jauh lebih besar daripada kesulitan untuk menjadi sosok yang berdiri di puncak kekuatan suatu dunia. Begitu seseorang menuntaskan langkah ini, mereka bisa berdiri di puncak kekuatan dari 3.000 Dunia Jalur Agung.     

Bahkan Kaisar Nan dan para kultivator dari Klan Dewa kini memusatkan perhatian mereka pada Ye Futian. Ekspresi mereka tampak aneh.     

Selain memiliki Roda Ilahi yang sempurna, Ye Futian juga menyebabkan munculnya sebuah fenomena yang aneh.     

"Apakah orang ini mendapatkan keuntungan besar selama berada di dalam Reruntuhan Dewa?" Kaisar Nan bertanya pada Nan Luoshen, yang berada di sampingnya.     

"Seharusnya seperti itu." Kedua mata Nan Luoshen yang indah menunjukkan tatapan yang aneh. Roda Ilahi milik pria ini benar-benar lebih menakjubkan daripada miliknya.     

Untaian senar dari Jalur Agung yang tak terbatas tampaknya telah muncul di sekitar mereka. Suara guqin bisa terdengar dan bermain musik sendiri. Dengan menjadikan Jalur Agung sebagai senar-senarnya, musik itu benar-benar mampu menekan teknik Sigh of the Divine God.     

Sinar-sinar dari cahaya suci melesat keluar seperti bilah-bilah pedang yang sangat tajam. Mereka bergerak menuju patung-patung dewa emas itu. Pada saat yang bersamaan, terdengar suara gemuruh yang keras.     

Tidak ada yang tahu berapa banyak aura yang dibutuhkan Roda Ilahi dari Jalur Agung yang ditempa oleh Ye Futian. Ye Futian telah memakan begitu banyak Buah dari Jalur Agung. Dengan bantuan dari roh Pohon Dunia, fondasi Jalur Agung miliknya menjadi sangat kokoh.     

"Roda Ilahi tingkat pertama sedang bertarung melawan Roda Ilahi tingkat ketiga."     

Ekspresi para kultivator yang berada di sana tampak aneh. Aura di tubuh Ye Futian tidak terlihat lemah sama sekali. Kekuatan Jalur Agung miliknya juga tidak menunjukkan tanda-tanda sedang ditekan.     

Ekspresi Gai Jiutian sedikit berubah. Roda Ilahi yang sempurna. Ini adalah hal yang diimpikan oleh semua murid dari Negeri Ilahi Emas, tapi Gai Jiutian tidak mampu menempanya. Awalnya, Gai Shi Shi memiliki kesempatan untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna saat memasuki Reruntuhan Dewa kali ini. Namun, dia tewas terbunuh di tangan Ye Futian.     

Meskipun Ye Futian memiliki Roda Ilahi yang sempurna, memangnya kenapa dengan hal itu? Masih ada perbedaan kekuatan di antara tingkat Plane mereka. Dia tidak percaya bahwa tingkatan Roda Ilahi milik Ye Futian dapat mengatasi perbedaan tersebut.     

Roda Ilahi milik Gai Jiutian juga berada di tingkat Surgawi.     

Gai Jiutian mengangkat tangannya. Langit dan bumi beresonansi, dan Jalur Agung bergemuruh. Sebuah jejak telapak tangan langsung melesat keluar dari telapak tangannya. Dalam sekejap, sebuah jejak telapak tangan berwarna emas yang berukuran sangat besar muncul di atas kepala Ye Futian. Pola-pola dari Jalur Agung tampaknya terukir di jejak telapak tangan tersebut. Serangan itu terlihat seperti wajah dari seorang dewa. Seolah-olah seorang dewa telah turun dari atas langit dan ingin menghancurkan semua makhluk hidup di muka bumi.     

Selain Roda Ilahi yang sempurna, semua Roda Ilahi lainnya berada tingkat biasa.     

Ye Futian mengulurkan tangan kirinya, lalu mengarahkan jarinya ke arah langit, dan dalam sekejap, bilah-bilah pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya beresonansi satu sama lain. Sebuah badai Qi pedang bergejolak dan membentuk sebilah pedang yang mampu meruntuhkan langit. Pedang itu langsung menghancurkan jejak telapak tangan raksasa tersebut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.