Legenda Futian

Perubahan Sikap Kaisar Xia



Perubahan Sikap Kaisar Xia

0Pedang-pedang ilahi itu menembus langit. Sementara itu, Gai Jiutian kembali mengeluarkan sebuah jejak telapak tangan untuk menangkis bilah-bilah pedang tersebut. 'Roda Ilahi yang sempurna!' Hati Gai Jiutian berdebar kencang. Apakah Roda Ilahi ini cukup kuat untuk mengabaikan perbedaan tingkat Plane di antara mereka?      3

Ini adalah Roda Ilahi yang sempurna, sedangkan Roda Ilahi miliknya berada di tingkat Surgawi. Mengapa masih ada perbedaan yang begitu besar di antara mereka?     

Ye Futian juga merasa sedikit terkejut. Faktanya, dia baru saja mencapai Renhuang Plane. Meskipun dia telah menempa Roda Ilahi yang sempurna, dia tidak tahu seberapa besar perbedaan kekuatan di antara mereka berdua atau seberapa kuat kemampuan bertarung Gai Jiutian. Bagaimanapun juga, ini adalah pertempuran pertamanya sejak menjadi seorang Renhuang.     

Sepertinya dia menjadi lebih kuat dari apa yang dia bayangkan.     

Gai Jiutian bukanlah sosok biasa. Dia adalah salah satu sosok terkemuka dari Negeri Ilahi Emas dengan Roda Ilahi di tingkat Surgawi. Tetapi dalam pertarungan ini, Ye Futian tidak bisa merasakan tekanan dari Roda Ilahi milik Gai Jiutian.     

Saat memikirkan hal ini, dia menarik kembali tombaknya. Sepertinya dia berpikir terlalu berlebihan. Dia tidak perlu bertarung melawan Gai Jiutian.     

Tubuhnya bermandikan cahaya suci yang menyilaukan, dan kekuatan dari Jalur Agung mengalir ke dalam tubuhnya. Saat tubuhnya bermandikan cahaya dari Jalur Agung yang menyilaukan, Renhuang berambut abu-abu yang berada di udara itu tampak seperti seorang dewa. Semua orang tampak takjub saat menyaksikan pemandangan tersebut. Apakah dia benar-benar baru saja menerobos ke tingkat Renhuang?     

Banyak Renhuang di tingkat menengah tidak menunjukkan kehebatan yang dimiliki oleh Ye Futian saat ini.     

Bahkan beberapa anggota inti dari pasukan-pasukan besar tidak mengerti mengapa dia bisa menjadi seperti ini. Sudah jelas ada perbedaan tingkat Plane yang besar di antara mereka berdua. Bukankah para Tetua mereka mengatakan bahwa perbedaan antar tingkat Renhuang bagaikan jarak antara langit dan bumi, dan terdapat perbedaan kekuatan yang besar di sana?     

Jadi apa yang sedang terjadi tepat di depan mata mereka ini?     

Ye Futian sepertinya telah merubah pandangan mereka terkait kultivasi.     

Suara dentangan pedang bergema di udara dan menyatu dengan alunan musik. Dia menggunakan Jalur Agung sebagai senar-senar guqin, dan setiap untaian senar sepertinya terbuat dari bilah pedang. Alunan musik yang sedang dimainkan sepertinya adalah lagu Lost Divine. Dan aura pedang yang dikerahkan olehnya adalah teknik Fleeting Divine Sword.     

Ye Futian mengulurkan jarinya dan memetik senar-senar dari Jalur Agung. Dalam sekejap, Jalur Agung mengalir berlawanan arah. Cahaya pedang yang tak terbatas menembus udara, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Selain itu, bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya berdentangan dan melesat melintas langit.     

*Boom* Gai Jiutian merasa bahwa dia telah dikelilingi oleh senar-senar dari Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya. Saat aura pedang tak terbatas itu melesat ke arahnya, dia bergegas membentuk sebuah segel dengan kedua tangannya. Dalam sekejap, suara ilahi menyelimuti dirinya; Itu adalah teknik Sigh of the Divine God. Tubuhnya bersinar dengan cahaya keemasan seolah-olah dia telah berubah wujud menjadi seorang dewa emas. Kekuatan yang dahsyat menyebar di sekelilingnya dan menekan semua orang. Saat pedang-pedang itu tiba, mereka ditangkis oleh patung-patung emas di sekelilingnya.     

Pada saat yang bersamaan, dia mengangkat tangannya dan mengerahkannya ke arah Ye Futian. Pada saat itu juga, sosok dewa emas yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arahnya, dan bayangan dari satu sosok dewa emas raksasa muncul di atas langit. Serangan ini sepertinya mengandung amukan dari seorang dewa serta amarah Gai Jiutian dan langsung melesat menembus udara.     

Di bawah pengaruh musik yang sedang dimainkan, senar-senar Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya itu beresonansi dengan aura pedang yang tak ada habisnya. Kekuatan dari Roda Ilahi milik Ye Futian terpancar keluar. Pada saat ini, dia memancarkan cahaya yang menyinari langit dan bumi saat dia menggunakan Jalur Agung Dunia secara maksimal.     

Ribuan sinar cahaya berjatuhan seperti air terjun. Pada saat ini, Ye Futian terlihat seperti seorang dewa dari sembilan langit. Rambutnya yang berwarna abu-abu berkibar tertiup angin. Wajahnya memang tampan, tapi sekarang penampilannya tampak sangat heroik. Sekarang setelah Ye Futian menjadi seorang Renhuang, dia memiliki aura tingkat Renhuang. Cahaya yang terpancar dari tubuhnya saat ini membuat beberapa wanita, yang tingkat kultivasinya belum begitu tinggi, menatapnya dengan linglung.     

Xia Qingyuan menatap sosok yang berada di udara itu dengan tenang. Sepertinya Ye Futian adalah satu-satunya orang yang berada di dalam pandangan matanya.     

Di sampingnya, hati Kaisar Xia terguncang. Dia memandang ke arah putrinya dan menghela napas dalam-dalam. Putri tercintanya ini telah jatuh cinta pada Ye Futian, dan rasa cintanya itu sudah begitu mendalam.     

Tapi pemuda itu memang lumayan tampan. Meskipun ketampanannya hanya sekitar 70 atau 80 persen...     

Cahaya suci masih menyelimuti langit. Sementara itu, Ye Futian menunjuk ke udara. Pada saat ini, sepertinya sebilah pedang ilahi telah dikeluarkan dan melesat melintasi langit.     

Cahaya dari pedang itu menyebar sejauh tiga ribu mil.     

Banyak orang sepertinya tidak menyadari bahwa cahaya itu adalah sebilah pedang. Mereka hanya bisa melihat seberkas cahaya, dan aura pedang yang tak terbatas melesat menembus langit.     

Sinar cahaya itu menghantam dewa emas yang turun dari atas langit, sehingga menyebabkan semakin banyak sinar-sinar cahaya yang terpancar keluar. Sosok dewa emas itu tertusuk, dan sebuah lubang muncul di tubuhnya, yang kemudian retak dan hancur. Pada saat yang bersamaan, cahaya pedang ilahi itu tiba di hadapan Gai Jiutian.     

Gai Jiutian mengerahkan tangannya sambil berteriak. Ketika pedang itu tiba, terdengar suara gemuruh yang keras saat banyak retakan bermunculan di Roda Ilahi miliknya, sehingga membuat auranya melemah dengan cepat.     

"Selamat bertemu kembali dengan Gai Shi Shi." Ye Futian mengayunkan tangannya pada senar-senar dari Jalur Agung. Dalam sekejap, bayangan pedang itu menyelimuti langit. Saat ini, pedang itu berubah menjadi sebuah badai berbentuk pedang. Tubuh Gai Jiutian hancur perlahan-lahan hingga akhirnya tidak menyisakan apa pun.     

Dalam sekejap, tubuhnya lenyap. Hanya menyisakan aura pedang yang berada di tempatnya berdiri sebelumnya.     

Renhuang kedua dari Negeri Ilahi Emas telah tewas terbunuh.     

Dia telah dibunuh oleh Ye Futian.     

Dia tidak menunjukkan belas kasihan sedikit pun. Kali ini dia sendiri yang mengeksekusinya. Gai Jiutian ingin membunuhnya, dan sekarang dia telah tewas terbunuh. Pilihannya hanya ada dua, membunuh atau dibunuh.     

Tidak ada bedanya membunuh satu atau dua orang.     

Mengingat kekuatan yang dimiliki oleh Negeri Ilahi Emas, mereka jelas tidak bisa memaafkannya. Mereka ingin membunuhnya. Dalam situasi seperti ini, tentu saja dia harus melemahkan kekuatan mereka.     

Negeri Ilahi Emas memiliki kekuatan tersembunyi dan kultivator yang tak terhitung jumlahnya. Tapi mereka tidak bisa membawa semua anggota mereka ke Kota Reruntuhan. Hanya beberapa Renhuang yang datang kemari.     

"Dia membunuh Gai Jiutian!" Hati semua orang berdebar kencang. Ye Futian, yang baru saja mencapai Renhuang Plane, telah membunuh Gai Jiutian dengan Roda Ilahi tingkat ketiganya dengan mudah. Ketika dia mengeluarkan Roda Ilahi miliknya, tamatlah riwayat lawannya.     

Seberapa besar perbedaan kekuatan di antara mereka?     

Banyak sosok terkemuka dari pasukan-pasukan besar menghela napas dalam-dalam. Bahkan kultivator yang telah menempa Roda Ilahi yang sempurna dalam perjalanan ke Reruntuhan Dewa kali ini tidak mencapai sepuluh orang.     

Sepuluh orang ini termasuk Jian Qingzhu dari Akademi Tianshen, Shen Hao dari Klan Dewa, dan Nan Luoshen, putri dari Kaisar Nan.     

Tapi sekarang, mereka semua hanya mengingat salah satu di antaranya, yaitu Ye Futian.     

Pertempuran pertama Ye Futian di Renhuang Plane sudah cukup untuk membuat namanya bergema di seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

"Aku sudah semakin tua," bisik Kaisar Xia, tetapi dia tersenyum cerah. Sebagai pemimpin dari Dunia Kaisar Xia, tiba-tiba dia merasa tua dan lemah. Dia telah menyaksikan Ye Futian tumbuh dari seorang pemuda yang lemah hingga menjadi sosoknya saat ini.     

Dalam pertempuran ini, dia telah mengalahkan Gai Jiutian, yang menyiratkan bahwa bahkan dirinya, Kaisar Xia, bukanlah tandingannya.     

Bagaimana mungkin dia tidak menghela napas saat menyadari hal ini?     

"Kau tidak perlu menghela napas seperti itu. Ada beberapa orang seperti dirinya di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung," ujar Kaisar Merak Iblis. Kaisar Xia mengangguk. Tentu saja dia memahami hal ini, tetapi ketika dia memikirkan latar belakang keluarga yang disembunyikan oleh Ye Futian, dia merasa sedikit lega.     

Dia sudah terbiasa melihat Ye Futian menimbulkan masalah di Dunia Kaisar Xia sehingga dia sepertinya telah melupakan asal-usulnya.     

"Qingyuan, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Ye Futian?" Kaisar Xia bertanya.     

Xia Qingyuan menatap ayahnya. "Apa maksud ayah?"     

Bagaimana perkembangan hubungannya dengan Ye Futian?     

"Ayah harus menanyakan hal ini padamu. Waktu terus berjalan." Kaisar Xia merasa gelisah. Dia tahu bahwa pemuda ini akan menjadi kekuatan besar di Dunia Kaisar Xia. Jika dia tidak bisa mengendalikan situasinya sekarang, yah, sepertinya dia tidak bisa melawannya...     

"Hubungan kami tidak seperti yang ayah pikirkan," ujar Xia Qingyuan sambil tersipu malu.     

"Hmm? Lalu darimana kau mendapatkan kesempatan untuk menerobos ke tingkat berikutnya?" Kaisar Xia bertanya. "Jangan kau kira aku tidak menyadari apa yang sedang terjadi saat ini."     

Dia tidak percaya bahwa Xia Qingyuan bisa mendapatkan kesempatan itu dengan kemampuannya sendiri.     

Sudah jelas, Ye Futian pasti telah membantunya.     

Bocah ini masih sangat peduli dengan orang lain. Dia tahu bagaimana caranya menyakiti orang.     

"Kau berpikir terlalu berlebihan, ayah." Xia Qingyuan menatap ayahnya dengan serius, lalu menundukkan kepalanya.     

"Oh, putriku, kau benar-benar tidak peka. Terkadang kau harus mengambil inisiatif," desak Kaisar Xia. Tidak heran kalau dia menjadi begitu gelisah. Pada saat ini, Ye Futian dibantu oleh Lord Taixuan dan Tetua Agung Tianhe. Ada begitu banyak wanita cantik di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Tidak jauh dari mereka, terdapat dewi-dewi dari Brahma's Pure Sky serta wanita-wanita cantik lainnya. Mereka semua adalah ancaman baginya.     

Selain itu, ada pula Nan Luoshen dari Kerajaan Nantian dan Chang Xi dari Istana Divine Youyue, yang juga terlhat seperti para dewi. Penampilan mereka berdua begitu mempesona, sehingga mereka berdua juga menjadi ancaman baginya."     

"Kong Xuan, kemarilah. Aku ingin memberitahukan beberapa hal kepadamu," ujar Kaisar Merak Iblis pada putrinya.     

Kaisar Xia tertegun. Dia memandang ke arah Kaisar Merak Iblis, dan ekspresinya berubah menjadi muram.     

"Sebaiknya kau tidak berpikiran macam-macam, Merak," dia memperingatkan.     

"Hei, ini adalah sebuah persaingan yang adil," ujar Kaisar Merak Iblis dengan nada kesal.     

"….." Kaisar Xia memarahinya, "Merak Tua ingatlah, manusia dan iblis memiliki jalan yang berbeda. Seharusnya kau sadar diri."     

"Memangnya kenapa? Dengan cara ini, mungkin akan ada lebih banyak rasa cinta di antara mereka."     

 "Hei, aku bisa saja menjadi musuhmu karena hal ini…"     

"Ooh, haruskah aku takut padamu?"     

Sebelumnya, mereka berdua saling berbagi minuman dan bersenda gurau. Sekarang mereka berbicara tentang kemungkinan bahwa mereka bisa saja bermusuhan satu sama lain.     

Di samping mereka, Xia Qingyuan dan Kong Xuan begitu terkejut hingga mereka terdiam. Keduanya saling memandang satu sama lain, lalu membuang muka. Ada keinginan membunuh yang samar di mata mereka...     

Bukan hanya Kaisar Xia dan Kaisar Merak Iblis. Semua Kaisar Iblis dari Dunia Heavenly Mandate memiliki pemikiran yang sama.     

Dia memiliki Roda Ilahi yang sempurna dan merupakan orang nomor satu di Dunia Heavenly Mandate. Pada saat ini, Ye Futian dapat mengalahkan siapa pun dari generasinya, tidak peduli apakah mereka manusia atau iblis.     

Tiba-tiba, semua sosok terkemuka teringat kembali akan ramalan yang mengatakan bahwa Dunia Heavenly Mandate akan berubah. Awalnya, mereka mengira hal itu akan terjadi karena Gu Tianxing dan Gu Dongliu, tetapi tampaknya mereka telah salah menebak.     

Tunggu dulu…     

Ramalan itu jangan-jangan...     

Ramalan tentang Ye Futian.     

"Apakah sang Prophet pernah bertemu dengan Ye Futian sebelum dia meninggal dunia?" salah satu sosok terkemuka dari Dunia Iblis bertanya pada Tetua dari klannya.     

"Sepertinya begitu, atau setidaknya dia pernah mendengar suaranya," jawab seseorang.     

"Dia memang telah bertemu dengannya. Ye Futian adalah orang terakhir yang dilihat oleh sang Prophet sebelum dia meninggal dunia," ujar seorang Kaisar Iblis. Tetapi pada saat itu, tidak ada seorang pun yang peduli terhadap hal ini. Itu dianggap sebagai sebuah kebetulan belaka.     

Tapi sekarang sepertinya… mungkin itu bukanlah sebuah kebetulan?     

Dia adalah generasi muda nomor satu dari Dunia Heavenly Mandate. Dia telah menempa Roda Ilahi yang sempurna dan penampilannya sangat menakjubkan. Mungkin dia bisa dianggap sebagai salah satu sosok terkemuka di 3.000 Dunia dari Jalur Agung. Jika sang Prophet pernah bertemu dengannya, dia pasti bisa menebak betapa luar biasanya Ye Futian.     

Jika sang Prophet telah bertemu dengannya kala itu, maka…     

Mereka semua menyadari sebuah kemungkinan, dan tanpa sadar mereka semua mengerutkan kening.     

Apakah sang Prophet meninggal dunia karena Ye Futian?     

Namun, meskipun Ye Futian sangatlah berbakat, mengapa sang Prophet memilih untuk meninggal dunia?     

Pasti ada rahasia yang tersembunyi dibalik semua ini.     

"Ada rahasia yang tidak kita ketahui. Sebaiknya kita tidak perlu membahas atau mengungkitnya lagi," sang Kaisar Iblis memberi perintah.     

Sepertinya mereka dihadapkan pada suatu rahasia.     

Apakah sang Prophet memilih mati untuk menjaga rahasia ini?     

Saat memikirkan hal ini, mereka memandang Ye Futian dengan tatapan yang berbeda dari sebelumnya. Jika tebakan mereka memang benar adanya, maka Ye Futian akan menjadi orang yang mengubah Dunia Heavenly Mandate di masa depan. Bahkan, dia mungkin akan menjadi pemimpinnya.     

Banyak pasukan dari Dunia Iblis memiliki hubungan baik dengannya. Mereka mungkin bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan yang akan dia ciptakan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.