Legenda Futian

Rahasia



Rahasia

2Konflik ini telah terselesaikan. Namun, medan pertempuran masih terlihat kacau balau. Banyak Renhuang tersebar di berbagai medan pertempuran. Seluruh bagian dari Kota Reruntuhan diselimuti oleh badai yang mengerikan.     
2

Kerumunan kultivator yang berdiri di suatu titik bisa merasakan kekuatan dari badai itu dengan jelas.     

Pada saat ini, para kultivator dari berbagai macam pasukan menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda di wajah mereka. Mereka semua memiliki pemikiran tersendiri.     

Para kultivator dari Klan Dewa selama ini telah menyaksikan semuanya dari samping. Mereka tidak menyangka bahwa Ye Futian benar-benar memanfaatkan situasi dan menyelesaikan konflik ini. Bahkan pada awalnya mereka percaya bahwa mereka dapat mengambil beberapa peralatan ritual dari Ye Futian. Namun, melihat situasi saat ini, hal itu mustahil untuk dilakukan.     

Ye Futian jelas telah meminta bantuan dari Akademi Tianshen dan Kaisar Nan. Klan Dewa tidak bisa angkat bicara dan mengajukan keberatan saat ini. Situasinya sudah tidak bisa dirubah; mereka tidak perlu bertindak hingga menyinggung Akademi Tianshen dan Kaisar Nan. Jika Klan Dewa benar-benar ingin berurusan dengan Ye Futian, maka tidak ada tempat di 3.000 Dunia dari Jalur Agung yang bisa menjadi tempat persembunyiannya. Hanya saja mereka tidak berencana untuk melakukan hal tersebut.     

Tepat pada saat itu, sinar-sinar dari cahaya suci ruang dan waktu bersinar dari atas langit. Cahaya keemasan yang tak terbatas menyebar ke bawah. Pada saat berikutnya, beberapa sosok turun dari atas langit dan berdiri tegak di udara.     

Masing-masing anggota dari kelompok ini berada di tingkat Renhuang. Aura mereka tampak mengerikan, bahkan aura pemimpin mereka jauh lebih mengejutkan.     

"Salam hormat, para utusan kaisar," ujar banyak orang sambil memberi hormat dengan menangkupkan tangan mereka. Kelompok yang baru saja tiba adalah anggota dari Istana Kekaisaran Kosong di Dunia Imperial.     

Pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong mendongak dan memandang ke sekelilingnya. Tatapan matanya seolah-olah mampu menembus jarak yang tak berbatas. Dia bisa melihat pertempuran antara Lord Taixuan dan pemimpin dari Negeri Ilahi Emas. Sang Pemimpin Istana hanya berkata, "Gai Cang, sudah cukup."     

Suara sang Pemimpin Istana langsung bergema ke seluruh penjuru langit. Pemimpin dari Negeri Ilahi Emas, yang sedang bertarung dengan sengit melawan Lord Taixuan di atas langit, memandang ke bawah.     

Gai Cang adalah nama asli dari Pemimpin Negeri Ilahi Emas.     

Gai Cang memandang ke arah Lord Taixuan. Dia tidak menyangka bahwa penguasaan Lord Taixuan dalam memainkan lagu Lost Divine sangat baik. Dalam pertempuran ini, Lord Taixuan mampu menahan serangan-serangannya.     

*Whoosh* Cahaya suci keemasan mengalir ke bawah. Gai Cang tidak melanjutkan pertarungannya. Dalam waktu singkat, dia muncul di Kota Reruntuhan di bagian bawah. Tatapan matanya kini beralih ke arah para utusan dari Istana Kekaisaran Kosong.     

Istana Kekaisaran Kosong menerima perintah langsung dari Donghuang Agung, dan mereka dikenal sebagai para utusan kaisar. Mereka adalah orang-orang yang mengawasi dunia. Mereka jarang ikut campur dalam urusan dari dunia luar dan hanya muncul pada acara-acara khusus.     

Tidak ada seorang pun yang berani menyinggung Istana Kekaisaran Kosong.     

Bahkan pasukan-pasukan yang berdiri di puncak kekuatan dari Dunia Imperial tidak berani menyinggung Istana Kekaisaran Kosong.     

Salah satu senior Gai Cang mengabdi di bawah perintah Donghuang Agung. Dia adalah sosok yang statusnya setara dengan seorang jenderal suci. Seniornya itu kenal dengan pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong. Oleh karena itu, Gai Cang juga mengenal sang Pemimpin Istana, dan kedua belah pihak pernah berurusan satu sama lain sebelumnya.     

"Donghuang Agung menetapkan peraturan agar Reruntuhan Dewa dibuka setiap lima puluh tahun sekali," ujar sang Pemimpin Istana. "Itu adalah kesempatan bagi berbagai macam pasukan dari 3.000 Dunia Jalur Agung untuk mendapatkan kesempatan yang langka, sekaligus kesempatan bagi putra-putri kebanggaan dari seluruh penjuru dunia untuk terus berkembang. Bukan untuk saling menjarah dan membantai satu sama lain. Gai Cang, kali ini tindakanmu sudah keterlaluan."     

Kata-kata yang diucapkan oleh Pemimpin Istana membuat ekspresi Gai Cang sedikit berubah.     

Menurut sepengetahuan Gai Cang, setiap kali perjalanan ke Reruntuhan Dewa berakhir, pasti akan terjadi suatu konflik. Tidak pernah satu kali pun segala sesuatunya berakhir dengan damai. Selama bertahun-tahun, Istana Kekaisaran Kosong tidak pernah berpartisipasi di dalamnya, apalagi kehadiran pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong yang datang kemari secara pribadi.     

Kenapa sekarang dia datang kemari?     

"Kali ini, untuk pertama kalinya sejak dibukanya Reruntuhan Dewa, misteri dibalik Reruntuhan Dewa berhasil dipecahkan," lanjut sang Pemimpin Istana. "Karena mereka telah mendapatkan keuntungan besar, maka di masa depan, mereka semua akan memiliki kesempatan untuk menjadi sosok terkemuka di dunia mereka masing-masing. Gai Cang, dengarkan nasihatku dan hentikan apa pun yang kau rencanakan hari ini."     

Dia ingin pemimpin dari Negeri Ilahi Emas menghentikan tindakannya.     

Para kultivator di sekitar area itu menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka. Sesuai dugaan, hal ini terjadi karena rahasia dibalik Reruntuhan Dewa telah terbongkar. Ye Futian adalah salah satu dari sepuluh orang yang telah menerima ajaran dari Donghuang Agung.     

Setelah Donghuang Agung menguasai dunia, dia selalu berharap bahwa semua pasukan akan hidup makmur. Berdasarkan informasi yang mereka dapatkan, kebangkitan Akademi Tianshen, yang akhirnya menjadi akademi nomor satu di 3.000 Dunia dari Jalur Agung, merupakan tindakan yang dilakukan oleh Donghuang Agung. Dia telah mengendalikan banyak hal dari balik layar.     

Ye Futian mendapatkan keuntungan besar saat berada di dalam Reruntuhan Dewa dan juga menempa Roda Ilahi yang sempurna. Karena itulah, bahkan para kultivator dari Istana Kekaisaran Kosong telah muncul untuk melindunginya dan memaksa Negeri Ilahi Emas untuk menghentikan tindakan mereka.     

Bahkan Ye Futian sendiri tidak menyangka bahwa para kultivator dari Istana Kekaisaran Kosong akan datang kemari. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu apa-apa tentang Istana Kekaisaran Kosong.     

"Lalu, apakah putra saya mati sia-sia?" Gai Cang bertanya sambil menatap sang Pemimpin Istana. Cahaya suci keemasan di tubuhnya bersinar terang. Kemampuannya jelas tidak bisa diremehkan. Saudaranya adalah seorang jenderal suci di bawah perintah Donghuang Agung. Saat berhadapan dengan pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong, dia masih belum kehilangan keagungannya sebagai pemimpin dari Negeri Ilahi Emas.     

"Gai Cang," Pemimpin Istana mengerutkan keningnya saat dia berkata. "Jika kau ingin melakukan sesuatu, lakukanlah. Ini bukan tanggung jawabku. Namun, aku akan melaporkan apa yang telah terjadi di sini. Ketika saatnya tiba, jika Donghuang Agung mempertanyakan peristiwa ini, maka kau akan menanggung akibatnya sendiri."     

Kedua mata Gai Cang memancarkan cahaya keemasan yang memiliki aura tajam di dalamnya. Dia memandang ke arah Ye Futian, dan keinginan membunuhnya bergejolak.     

Seorang kultivator muda telah membunuh dua penerusnya. Mereka adalah dua penerus yang paling berharga baginya.     

Namun, pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong benar-benar datang kemari untuk melindungi Ye Futian. Hal ini membuat pemimpin dari Negeri Ilahi Emas menyadari bahwa mereka yang telah memperoleh benda-benda ilahi di dalam Reruntuhan Dewa akan menarik perhatian orang-orang, bahkan para bawahan dari Donghuang Agung.     

Jika Gai Cang membunuh Ye Futian dan Donghuang Agung menanyainya, kemungkinan besar akan sulit baginya untuk memberikan jawaban sebagai pemimpin dari Negeri Ilahi Emas.     

Kemungkinan besar hal ini juga akan melibatkan saudaranya.     

Ketika dia memikirkan hal ini, Gai Cang memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan sedingin es. Kemudian dia berbalik dan pergi.     

Dalam sekejap, seberkas cahaya suci keemasan yang menyilaukan menembus ruang hampa. Bahkan Ye Futian harus memejamkan matanya karena cahaya itu sangat menyilaukan.     

Saat dia membuka matanya, sosok Gai Cang sudah menghilang dari tempatnya berada. Dia pergi dengan penuh amarah.     

Meskipun dia telah pergi, keinginan membunuh Gai Cang terhadap Ye Futian masih sangat kuat. Masalah ini kemungkinan besar tidak akan mudah untuk diselesaikan.     

"Terima kasih banyak, senior," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat pada pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong.     

"Hmm." Pemimpin Istana Kekaisaran Kosong memandang ke arah Ye Futian dan mengangguk pelan. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah kerumunan kultivator dan berkata, "Kalian semua bisa membubarkan diri sekarang. 50 tahun lagi, Reruntuhan Dewa akan kembali dibuka."     

Reruntuhan Dewa akan dibuka lagi? Banyak orang menunjukkan ekspresi aneh saat mereka mendengar kata-katanya, mereka mulai memikirkan berbagai macam hal. Berdasarkan penjelasan orang-orang yang telah keluar dari dalam Reruntuhan Dewa, peninggalan dari Donghuang Agung sudah berhasil dipecahkan. Lalu, mengapa reruntuhan itu akan dibuka lagi?     

Sebenarnya tempat apakah Reruntuhan Dewa itu?     

"Ayo kita pergi."     

Saat ini, di medan pertempuran lainnya, pemimpin dari Dinasti Heavenly Mandate juga mengeluarkan perintah untuk mundur. Dengan hadirnya Lord Taixuan dan keputusan pemimpin dari Negeri Ilahi Emas untuk menyerah dalam pertempuran, Dinasti Heavenly Mandate jelas tidak memiliki kesempatan untuk menang.     

Mereka hanya bisa pergi meninggalkan Kota Reruntuhan.     

Tetua Agung Tianhe dan para kultivator dari Suku Dou tidak mengejar para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate dan membiarkan mereka pergi.     

Dengan pengaruh yang dimiliki oleh Ye Futian di Dunia Heavenly Mandate saat ini, kemungkinan besar akan sangat sulit bagi Dinasti Heavenly Mandate untuk mencelakai Ye Futian di masa depan.     

Pemimpin Dinasti Heavenly Mandate juga menyadari masalah ini. Nama Ye Futian pertama kali menjadi terkenal ketika mereka bertarung satu sama lain di Istana Surgawi Violet. Pada saat itu, tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa dia akan berkembang dengan begitu cepat. Ye Futian telah membuktikan pengaruhnya di antara rekan-rekannya dan sekarang telah menjadi pemimpin generasi muda dari Dunia Heavenly Mandate. Dia juga telah menjalin koneksi dengan berbagai macam pasukan di Dunia Heavenly Mandate.     

Pemimpin Dinasti mengamati segala sesuatu yang terjadi hari ini dengan seksama. Sekarang, Ye Futian memiliki pengaruh besar terhadap Dunia Iblis dari Dunia Heavenly Mandate. Dengan bantuan dari peralatan-peralatan ritual yang dimiliki oleh Ye Futian, dia bisa memimpin pasukan-pasukan dari Dunia Iblis untuk mencapai status yang belum pernah mereka raih sebelumnya.     

Sudah jelas, Pemimpin Dinasti paling membenci pengkhianatan yang dilakukan oleh Klan Tikus Ungu-Emas. Dia pasti akan membalas sekelompok hama tak berguna ini setelah mereka pergi meninggalkan tempat ini.     

Peristiwa ini telah berakhir. Ye Futian diam-diam juga menghela napas lega. Tidak ada yang tahu bahwa dia telah menerima ajaran dari Kaisar Agung. Sebelumnya, dia mengatakan bahwa Donghuang Agung telah terbangun, dan para dewa menyaksikan momen itu, tetapi kata-katanya itu hanyalah tipuan untuk membingungkan semua orang. Ye Futian telah menduga bahwa pertempuran akan terjadi akibat istana yang dipenuhi dengan harta karun itu dan identitas orang-orang yang telah dia perlakukan dengan buruk selama berada di dalam Reruntuhan Dewa.     

Namun, peristiwa itu sepertinya sudah berakhir untuk saat ini.     

"Terima kasih banyak para senior atas bantuan kalian. Jika saya memiliki kesempatan, saya pasti akan mengunjungi kalian semua untuk menunjukkan rasa terima kasih saya," ujar Ye Futian sambil memberi hormat kepada para kultivator dari berbagai macam pasukan dengan menangkupkan tangannya.     

Kali ini, selain berbagai macam pasukan dari Dunia Heavenly Mandate, Istana Divine, Suku Dou, Klan Yuanyang, Klan Tujuh Pembunuh serta beberapa pasukan lainnya juga berada di pihaknya. Dia akan mengingat hutang budi ini.     

"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Lord Taixuan bertanya.     

"Pertama-tama saya akan pergi ke Akademi Tianshen untuk berlatih. Begitu tingkat Plane saya stabil, saya akan kembali ke Dunia Heavenly Mandate," jawab Ye Futian.     

Setelah itu, dia masih memiliki beberapa hal yang perlu dia tangani.     

Yang pertama adalah berlatih dan membiarkan kekacauan ini perlahan-lahan mereda dan akhirnya menghilang.     

Yang kedua adalah menunggu. Dia harus menunggu para anggota dari Celestial Gate of Vast Heaven untuk muncul dan berkumpul kembali demi membangun ulang Celestial Gate of Vast Heaven.     

Tentu saja, setelah dua masalah ini terselesaikan, dia masih memiliki beberapa hal lagi yang benar-benar ingin dia tangani.     

Dinasti Heavenly Mandate, Jieyu, dan gurunya.     

"Xiang mang, karena kau berada di Dunia Imperial sekarang, sebaiknya kau tetap tinggal dan ikut dengan Ye Futian ke Akademi Tianshen. Kau bisa memperluas wawasanmu di sana," ujar seorang senior dari Klan Iblis Gajah pada Xiang Mang. Kultivator senior itu bermaksud untuk menitipkan juniornya pada Ye Futian.     

"Baiklah." Xiang Mang mengangguk setuju.     

"Oh, aku ingin meminta maaf terkait suatu hal," Ye Futian berkata, "Aku secara tidak sengaja menggabungkan tulang Kaisar Gajah dari Sepuluh Arah ke dalam Roda Ilahi milikku. Namun, aku akan menebusnya dengan peralatan ritual lainnya."     

"Tidak masalah." Para kultivator dari Klan Iblis Gajah tidak terlalu peduli akan hal tersebut. Saat ini, tulang Kaisar Gajah dari Sepuluh Arah itu sudah tidak begitu berharga lagi bagi mereka.     

"Long Chen, sebaiknya kau juga berlatih di Akademi Tianshen untuk sementara waktu. Cobalah buktikan Jalur Agung milikmu sesegera mungkin," seorang kultivator dari Klan Dewa Naga memberi perintah.     

"Jun…"     

"Gao Huang…"     

Satu per satu, para kultivator memanggil nama-nama junior mereka, berencana meninggalkan mereka di sini untuk berlatih di Dunia Imperial.     

Ye Futian juga telah memprediksi situasi ini sebelumnya. Oleh karena itu, dia telah memberitahu para kultivator dari Akademi Tianshen bahwa dia akan membawa beberapa temannya untuk berlatih di Akademi Tianshen. Ini adalah sebuah kesempatan yang langka.     

Pertama, dia bisa berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. Kedua, dia bisa meningkatkan pengaruhnya di Dunia Heavenly Mandate.     

Dia bahkan bisa mendapatkan kendali atas Dunia Heavenly Mandate secara keseluruhan.     

Jika seorang kultivator tidak bisa mengandalkan kekuatannya sendiri, maka dia akan menggantungkan diri pada belas kasihan orang lain kemana pun dia pergi.     

"Kong Xuan, kau juga harus mengejar ketertinggalanmu. Mulai sekarang, kau akan mengikuti Ye Futian untuk berlatih," ujar Kaisar Merak Iblis. "Ye Futian, kuserahkan Kong Xuan padamu. Tolong jaga dia baik-baik."     

"Emm..." Rasa malu terlintas di mata Ye Futian. Kata-kata Kaisar Merak Iblis terdengar seperti...     

Namun, dia berhutang budi pada Kaisar Merak Iblis karena pertempuran yang kala itu terjadi di Dinasti Dali dan juga peristiwa terkait Elang Kecil. Oleh karena itu, Ye Futian jelas tidak bisa menolak permintaannya.     

Pada saat yang bersamaan, Kaisar Xia, yang berdiri di samping Kaisar Merak Iblis memandangnya dengan tajam. "???"     

Apakah Kaisar Merak Iblis baru saja meniru kata-katanya?     

"Qingyuan, kau harus lebih memperhatikan hubunganmu dengan Futian. Mulai sekarang, ketika aku tidak berada di sisimu, Futian akan menjagamu dengan baik," Kaisar Xia mengumumkan setelah menatap Kaisar Merak Iblis dengan tajam.     

Xia Qingyuan menatap ayahnya sambil tercengang. Memangnya hubungan seperti apa yang dia miliki dengan Ye Futian?     

Ye Futian, yang berdiri di bagian samping, tetap diam dan tidak ingin bergabung dalam perbincangan ini.     

"Yang Mulia, saya juga ingin berkunjung ke Akademi Tianshen," ujar Qin He pada Permaisuri Brahma's Pure Sky di area lainnya.     

Sang Permaisuri menatapnya dan kemudian memandang ke arah Ye Futian. Tepat pada saat itu, Ye Futian juga menatap ke arahnya.     

Permaisuri Brahma's Pure Sky masih memiliki kecantikan yang tak tertandingi. Dia terlihat seperti seorang dewi.     

"Tidak boleh," dia menolak usulan Qin He.     

Qin He tertegun. Dia tidak tahu mengapa sang Permaisuri tidak setuju.     

"Permaisuri, karena Dewi Qin ingin pergi kesana, mengapa anda melarangnya?" Ye Futian bertanya. Mungkinkah Permaisuri ini menyimpan dendam terhadap dirinya?     

Dia semakin curiga bahwa Permaisuri ini menyembunyikan sesuatu tentang Jieyu darinya.     

Qin He memandang ke arah sang Permaisuri.     

"Ayo kita kembali sekarang," Sang Permaisuri memberi perintah dengan nada kasar. Dia tidak berniat untuk membiarkan Qin He tetap tinggal di sini.     

"Ketika kami berada di dalam Reruntuhan Dewa, saya bekerja sama dengan Dewi Qin, jadi saya masih berhutang dua peralatan ritual untuknya. Ketika saya kembali ke Dunia Heavenly Mandate, saya akan datang berkunjung secara pribadi ke Brahma's Pure Sky," ujar Ye Futian. Namun, sang Permaisuri pergi tanpa menanggapi kata-katanya.     

Ye Futian menyaksikan sosok itu pergi ke kejauhan. Saat ini dia menjadi semakin yakin tentang beberapa hal!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.